Wednesday, March 21, 2012

Pilih Bisnis atau Karier?


Views :390 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 21 Maret 2012 13:43
bisnis_karier0312Setiap orang pasti memiliki rencana dalam hidupnya. Salah satunya, tentang bagaimana ia akan menikmati hari tua kelak. Alternatif yang bisa dipilih? Dengan mengumpulkan cukup simpanan dana pensiun atau memiliki usaha sendiri yang cukup menghidupi.

Namun adakalanya, tidak perlu menunggu hari tua untuk memulai usaha sendiri. Beberapa orang memutuskan untuk memiliki usaha sendiri ketika masih di usia produktif. Mana yang lebih tepat?

Berikut kiat dari Eko Endarto RFA, perencana keuangan dari Finansial Consulting, agar tidak terjerumus pada keputusan yang kurang tepat sebelum memutuskan mengakhiri karier dan memulai usaha sendiri.

Baca peluang

Pada dasarnya yang dilihat dari sebuah pilihan berkarier atau wirausaha, bukan sekadar peluang. Peluang itu akan selalu ada. Tapi yang paling penting untuk diperhatikan adalah apakah peluang itu bisa menjadi prospek yang bagus untuk masa depan kita?

Pahami jika ini sudah melewati pertimbangan yang matang. Semua pilihan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Cara terbaik mengetahui pilihan yang tepat adalah dengan membuat pertimbangan peluang bisa memberikan prospek yang bagus bagi diri kita ke depan. Bila prospeknya bagus dan hal itu bisa terjadi, maka apapun pilihannya takkan jadi masalah.

Fokus pada tujuan

Sebelum memilih untuk berwirausaha, pahami bila pada setiap usaha pasti akan mengalami masa sulit. Tanamkan dalam pemikiran, usaha adalah proses. Di dalam proses tersebut, selalu ada saat yang bagus namun ada juga yang tidak bagus.

Apabila datang masa yang sulit, cobalah ingat kembali jika salah satu alasan memilih berwirausaha, karena prospeknya ke depan kita nilai lebih menjanjikan. Paling tidak akan lebih baik dari kondisi saat ini.

Hal penting lain yang patut dicatat, selalu fokus pada tujuan di masa depan. Mungkin akan selalu ada goncangan kecil dalam perjalanan mencapai tujuan, tapi jangan sampai menghancurkan keyakinan. Apalagi hingga menghilangkan harapan pada tujuan di depan.

Bisa kapan saja

Pilihan berwirausaha sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Apakah ketika masih di usia produktif, maupun ketika sudah memasuki masa pensiun. Prinsipnya bila merasa pilihan dan peluang yang diberikan bisa mendatangkan prospek bagus, mengapa tidak? Prospek yang baik ini bukan hanya dilihat dari kekayaan atau kesejahteraan yang bisa dicapai, namun juga memberikan aktualisasi diri.

Mengenai penentuan kapan berwirausaha dapat dimulai, lebih cepat dimulai tentu lebih baik. Ingat, wirausaha adalah sebuah proses, bukan seperti bekerja dan menerima gaji secara langsung setelah 1 bulan kita menerima pekerjaan. Hasilnya baru akan dipetik setelah usaha membuahkan hasil dan keberhasilan itu datang tidak dapat diprediksi. Bisa cepat, bisa juga lambat. Tergantung bagaimana seseorang menjalani proses tersebut.

Asuransi usaha

Semua kegiatan pasti ada risikonya, termasuk juga usaha. Dan, saat ini, Anda dapat memilih menanggung risiko itu sendirian dengan kekayaan pribadi, atau dengan meletakkan risiko tersebut ke orang lain dengan asuransi.

Memang, pada dasarnya usaha tidak dapat diasuransikan, namun aset usaha sangat bisa diasuransikan. Aset usaha berupa tempat usaha, barang dagangan, atau jenis aset lainnya, masih bisa diasuransikan. Caranya, dengan menghubungi perusahaan asuransi kerugian. Bersama mereka, dapat dihitung berapa besaran aset yang dapat diasuransikan. Selain itu, konsultasikan mengenai produk yang paling sesuai dengan risiko yang paling mungkin terjadi terhadap usaha.

Kesungguhan dan disiplin

Sebenarnya tidak ada patokan berapa besar modal uang yang dibutuhkan, tapi yang paling utama adalah modal kesungguhan dan disiplin menjalani proses. Namun, tidak mungkin bisa menjalankan usaha tanpa ada uang sama sekali. Tetap dibutuhkan perhitungan modal sebelum menjalankan usaha.

Nah, besaran modal yang dibutuhkan tersebut sangat tergantung dengan jenis dan besaran usaha yang akan dijalankan. Kalau dimulai dari usaha yang kecil, hanya dengan dana Rp 100 ribu pun sudah bisa memulai usaha. Begitu pula untuk usaha yang lebih besar.

Tapi, dengan dana Rp 100 juta, modal usaha juga bisa kurang jika digunakan untuk usaha jenis lain. Jadi modal usaha memang sangat tergantung jenis dan skala besaran usahanya. Sebaiknya kalkulasikan dengan baik sasaran usaha yang akan dilakukan dan sisihkan dahulu penghasilan sebagai modal usaha kelak.

Berapa dana yang disisihkan? Minimal sisihkan 20 persen dari penghasilan untuk dikumpulkan sebagai modal usaha. Anggaplah usaha ini kelak sebagai investasi di masa depan. (*/Tabloid Nova)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/15428-pilih-bisnis-atau-karier.html

No comments:

Post a Comment