Views :1124 Times |
Sabtu, 24 Maret 2012 08:47 |
Bukan
rahasia lagi bahwa entrepreneur sering menurunkan anak-anak yang juga
bermental entrepreneur tetapi saat entrepreneur tumbuh dari keluarga
karyawan, pertentangan sering muncul.
Entrepreneur memahami bagaimana
seluk beluk bekerja untuk diri sendiri dan mereka telah mengalaminya
langsung. Namun bagi orang-orang yang hidup dan tumbuh dari gaji
bulanan, entrepreneurship atau kewirausahaan sering dirasakan terlalu
berisiko.
Pendapat mereka ada benarnya: Anda
menggunakan uang Anda sendiri, meminjam dari pihak lain, dan bekerja
sangat keras seperti kesetanan. Semuanya hanya supaya mraih sukses dan
mencari nafkah dan membayar pengeluaran sehari-hari. Dan karena Anda
masih muda, mungkin mereka berpikir Anda akan menjalani fase labil.
Tak peduli alasannya, yang
terpenting ialah orang-orang yang Anda kasihi mungkin tidak memahami apa
yang Anda coba lakukan. Sehingga kini tergantung pada Anda untuk
membantu mereka memahami semuanya dalam sudut pandang Anda. Berikut
ialah 10 cara untuk mengubah kekhawatiran mereka menjadi antusiasme
terhadap ide bisnis Anda:
1. Jelaskan rencana Anda.
Mereka mungkin membutuhkan lebih dari sekadar elevator pitch
untuk memahami sepenuhnya apa yang Anda sedang perjuangkan. Itu berarti
Anda harus lebih menyiapkan diri dalam menjelaskannya daripada saat
bertemu dengan investor potensial bahkan. Jelaskan anggaran, tujuan
strategis, pelanggan potensial, rencana pemasaran dan rencana lainnya
yang sudah Anda buat yang akan menunjukkan bahwa Anda sudah memikirkan
ide bisnis itu masak-masak.
2. Tunjukkan mereka hasil survei Anda.
Anda tidak serta merta mendapatkan
ide bisnis dari antah berantah. Tunjukkan pada keluarga artikel,
statistik, demografi dan informasi pasar yang menegaskan adanya
kebutuhan akan produk atau jasa yang Anda hasilkan dengan bisnis
tersebut. Atau berikan informasi pendukung lainnya yang mendukung ide
bisnis itu.
3. Berikan contoh.
Mungkin mereka sudah mengetahui
kisah-kisah gagal entrepreneur, jadi kini saatnya Anda tunjukkan kisah
sukses entrepreneur. Bicarakan mengenai sosok-sosok yang mereka kenal
dalam kehidupan sehari-hari, bukan membicarakan entrepreneur super
sukses yang tak mereka kenali seperti Steve Jobs. Jika mungkin,
ceritakanlah jenis bisnis yang serupa dengan yang Anda tekuni sehingga
mereka bisa dengan mudah menemukan benang merahnya.
4. Hubungkanlah.
Sebagian orang tidak menganggap
pemilik UKM sebagai entrepreneur tetapi dalam kenyataannya mereka
mengambil risiko yang sama, bekerja lebih panjang membangun bisnisnya,
berhemat dan berutang untuk membuat bisnisnya sukses. Keluarga Anda
mungkin akan bisa lebih memahami alasan Anda berbisnis online, misalnya,
dengan memberikan sekilas perbandingan dengan bisnis makanan yang
sukses di sekitar lingkungan Anda.
5. Libatkan keluarga.
Jika Anda meneliti kembali ide Anda
dan meminta nasihat, mereka mungkin akan tertarik untuk menjelajahi
segala kemungkinannya. Bisa jadi orang-orang yang Anda kasihi ini mampu
memberikan sumbangan ide dari gaya logo, menemukan pasar yang
menjanjikan untuk dibidik untuk produk Anda, dan sebagainya. Anda
mungkin terkejut dengan saran-saran yang mereka berikan saat mereka Anda
libatkan secara aktif.
6. Tunjukkan rencana cadangan.
Terapkan dalam pikiran mereka agar
tidak terkejut dengan memberikan rencana cadangan. Menyusun rencana
cadangan tak hanya akan mengurangi risiko Anda, tetapi juga akan
menunjukkan bahwa Anda menyadari kemungkinan kegagalan.
7. Kesadaran pentingnya akunting.
Mungkin Anda tidak ingin berbagi
seluruh anggaran dengan keluarga Anda. Namun, dengan menjelaskan
sejumlah rencana keuangan Anda termasuk cara mengurangi investasi hingga
laba mulai dihasilkan secara signifikan akan mengurangi kecemasan
mereka bahwa Anda menggadaikan kehidupan Anda untuk impian yang belum
sepenuhnya jelas. Anda mungkin melakukan kesalahan kelak tetapi Anda
setidaknya bisa menunjukkan bahwa dana yang Anda miliki akan
dibelanjakan dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab penuh.
8. Tunjukkan sukses kecil sebelum sukses besar.
Sukses kecil di awal misalnya
mendapatkan klien pertama atau mendapatkan penjualan pertama akan
menjadi sebuah bukti untuk meyakinkan keluarga bahwa pilihan Anda tidak
salah. Tunjukkan sejumlah keberhasilan kecil daripada memberikan
janji-janji muluk yang belum nyata.
9. Minta lebih banyak dukungan.
Apakah paman Anda seorang
wirausahawan? Apakah teman dekat ayah Anda memiliki bisnis yang lumayan
besar? Minta bantuan mereka untuk mendiskusikan hal ini dengan anggota
keluarga lainnya yang belum menyetujui pilihan Anda untuk berbisnis.
Dengan demikian, Anda tak hanya akan berjuang sendirian. Mereka akan
membantu Anda dengan cara yang mereka bisa pula.
10. Biarkan apa adanya.
Bila keluarga Anda belum sepenuhnya
memahami apa yang Anda lakukan dan belum yakin bahwa wirausaha adalah
pilihan yang tepat, tak ada cara lain selain membiarkan hal itu demikian
adanya. Namun Anda harus membuat keputusan sendiri. Dengarkan nasihat
mereka, tetap cintai dan hormati mereka dengan tetap melakukan apa yang
Anda telah yakini. Uang Anda, karir Anda tetap menjadi keputusan Anda.
(YoungEntrepreneur.com/ *AP)
|
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/15497-10-cara-raih-dukungan-berwirausaha-dari-keluarga-.html
No comments:
Post a Comment