Thursday, March 29, 2012

10 Saran agar Lingkungan Kerja Lebih Inovatif

10 Saran agar Lingkungan Kerja Lebih Inovatif Views :474 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 29 Maret 2012 14:22
ide_dpr0312Pada kenyataannya, banyak sekali cara yang bisa ditempuh untuk menciptakan atmosfer inovatif di dalam lingkungan kerja Anda. Jika nda tengah menghadapi masalah minimnya inovasi dalam bisnis Anda sekarang, tak ada salahnya mencoba menerapkan 10 saran berikut ini dalam keseharian menjalankan bisnis. Semua saran ini dibuat sebagai panduan bagi siapa saja untuk mengembangkan filosofi inovatif di lingkungannya.

Saat semua saran tersebut diikuti dan dilaksanakan dengan baik, Anda akan menyaksikan sebuah lingkungan kerja yang kondusif bagi munculnya berbagai pemikiran entrepreneurial potensial. Hasilnya? Sebuah filosofi yang mendukung perilaku inovatif semua awak perusahaan Anda.

Saran 1: Mendorong tindakan
Ide hanyalah tetap ide jika belum pernah diwujudkan dengan tindakan. Berikanlah dorongan bagi para karyawan dan mitra kerja untuk selalu datang bukan hanya dengan ide cemerlang tetapi memberikan sesuatu yang nyata, yang sudah dikerjakan meski itu sedikit dan belum menghasilkan secara signifikan.

Saran 2: Adakan rapat informal jika memungkinkan
Rapat formal membuat waktu kita terbuang percuma. Dengan mengadakan rapat informal yang singkat dan langsung membahas mengenai isu penting, Anda dan karyawan tak perlu membuang waktu untuk hal lain yang kurang esensial. Jika memungkinkan, lakukan rapat dengan berdiri dan batasi waktunya. Dengan begitu, Anda semua akan terpacu untuk berdiskusi secara efektif.

Saran 3: Tolerir kegagalan dan gunakan kegagalan sebagai pengalaman pembelajaran
Tak akan ada yang mau mengalami kegagalan, tetapi hanya dengan kegagalanlah kita belajar dengan cara yang terbaik. Mengalami langsung kegagalan membuat kita belajar banyak dari hanya sekadar membaca buku tentang kisah sukses dan gagal entrepreneur lain yang super sukses. Untuk itu, bersikap bijaklah saat orang di sekeliling kita gagal. Jangan kucilkan orang yang gagal. Namun, tentu saja berikan batas yang jelas toleransi kegagalan sehingga meskipun gagal orang juga tidak lupa untuk belajar.

Saran 4: Gigih dalam menerapkan ide ke pasar
Penerapan ide dalam pasar bukan sesuatu hal yang mudah. Diperlukan kerja keras untuk itu. Untuk itu, jangan lekas menyerah saat gagal menerapkan ide ke pasar.

Saran 5: Berikan apresiasi atas inovasi
Jika sudah ada inovasi yang dihasilkan sekecil apapun itu, berikan penghargaan. Terlebih jika inovasi itu bisa diterapkan secara nyata dan bermanfaat bagi perusahaan secara signifikan.

Saran 6: Rencanakan tata letak fisik perusahaan untuk mendorong terbangunnya komunikasi informal
Komunikasi yang formal akan mengarah ke suasana yang kaku. Dengan mencairkan suasana kerja, komunikasi antarstaf bisa lebih terjalin kuat. Untuk memudahkan terciptanya kondisi ini, Anda sebagai pemilik bisnis atau entrepreneur perlu sekali memikirkan bagaiaman mengatur kantor atau tempat kerja staf sehingga mereka bisa berinteraksi dengan lebih leluasa.

Saran 7: Lakukan bootlegging (mewujudkan sebuah ide cerdas dengan mengerjakannya secara sembunyi-sembunyi saat jam kerja dan waktu pribadi)
Terapkanlah bootlegging dalam perusahaan Anda agar akan selalu ada inovasi dalam perusahaan. Setelah menyelesaikan sebuah ide dan membuatnya berjalan pada konteks nyata, cobalah untuk menunjukkan hasil kerja pada rekan atau karyawan. Mungkin mereka bisa memberikan ide perbaikan atau terkejut dan memuji hasil kerja keras ini.

Saran 8: Kelompokkan staf dalam grup-grup kecil untuk proyek-proyek berorientasi masa depan
Jangan terpaku dengan kegiatan dan rutinitas sehari-hari. Perusahaan dengan visi jauh ke depan perlu juga merancang masa depannya. Untuk itu, bagilah staf dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan proyek yang mungkin tidak akan menghasilkan apapun dalam waktu dekat ini tetapi akan sangat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan di masa datang. Inilah investasi tak kasat mata yang sering dilupakan.

Saran 9: Dorong staf untuk mengakali prosedur dan birokrasi yang berbelit dan rumit
Indonesia terkenal dengan prosedur dan birokrasi yang rumit. Mungkin ini kelemahan kita tetapi dalam lingkungan yang penuh kendala, pemikiran-pemikiran inovatif yang muncul karena kejengkelan atas berbelitnya aturan bisa menjadi ide inovatif yang amat ‘menjual’. Tentu saja ide inovatif itu harus berada dalam koridor hukum dan etika yang berlaku.

Saran 10: Berikan apresiasi dan promosikan personel yang bekerja dengan inovatif
Yang terakhir dan tak kalah penting ialah pemberian penghargaan dalam berbagai bentuk bagi mereka yang mampu menelurkan ide inovatif dan mengapilkasikannya dalam kehidupan nyata sheingga bermanfaat bagi orang di sekitarnya. (Disarikan dari "Rules for An Innovative Environment" oleh Donald F. Kuratko/ *AP)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/15637-10-saran-agar-lingkungan-kerja-lebih-inovatif.html

No comments:

Post a Comment