Views :197 Times |
Senin, 28 November 2011 14:28 |
Sebagai negara beriklim tropis, tak salah jika es krim merupakan salah satu produk minuman yang punya banyak penggemar di Indonesia. Maklum, tak hanya anak-anak, orang dewasa pun suka menyantap es krim di sela-sela waktu senggang. Tren konsumsi es krim pun terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sayang, di pasaran banyak beredar produk dari merek es krim asing. Khususnya, es krim yang membidik kalangan menengah atas atau yang membuka gerainya di pusat perbelanjaan. Minimnya merek es krim lokal ini mendorong Roy Tanumulia, pemilik PT Dwi Kuadrat, membuka gerai Mon Cheri Ice Cream di Surabaya, pada 1987. Meski baru membuka gerainya pada 1987, Roy mengatakan bahwa usaha es krim yang ia jalani merupakan bagian dari bisnis keluarganya, yang sudah berjalan sejak tahun 1950. “Pengalaman lama dalam bisnis ini membuat es krim kami memiliki karakteristik yang sulit disamakan dengan merek lain. Selain itu, penyajiannya akan mengingatkan pengunjung pada es krim yang disantap para bangsawan,” ujar Roy, seperti dikutip dari Kontan Online, Senin (28/11). Berbeda dengan gerai es krim lainnya, Roy memberi sentuhan klasik pada kedai Mon Cheri. Namun, untuk mengikuti tren bisnis es krim, Roy juga menambahkan waffel atau bahan lain seperti topping pada es krimnya. Supaya bisa dinikmati berbagai usia, ia pun selalu menjaga kadar kemanisan produk es krim ini. Dari segi penampilan dan kualitas rasa, tak salah jika Roy memang sengaja membidik pasar menengah ke atas sebagai calon konsumennya. Untuk mengembangkan gerainya, pada 2009, Roy mulai mengembangkan konsep waralaba gerai es krim Mon Cheri. Kini, ia sudah membuka lima gerai milik sendiri dan dua gerai milik terwaralaba yang ada di Jakarta dan Mataram. Bagi yang berminat, Anda harus merogoh kantong lumayan dalam untuk investasi ini. Roy menawarkan paket resto atau kafe Mon Cheri seharga Rp 400 juta. Nilai investasi ini sudah termasuk franchise fee selama lima tahun senilai Rp 250 juta. Selain itu, juga peralatan dan perlengkapan serta bahan baku awal senilai Rp 150 juta. Mon Cheri memiliki 30 menu es krim. Harga satu cup es krim ukuran 70 gram di gerai ini mulai Rp 12.500. Sementara, porsi es krim lainnya, dijual dalam rentang harga Rp 25.000 hingga Rp 30.000, tergantung rasa dan topping yang dipilih konsumen. Dengan target penjualan 100 porsi es krim per hari, Roy memperkirakan terwaralaba bisa mengantongi omzet Rp 90 juta per bulan. Dengan angka tersebut, Roy memprediksi bahwa mitranya bisa balik modal dalam waktu dua bulan saja. (*/Gentur) |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/kuliner/13095-roy-tanumulia-tawarkan-bisnis-es-krim-kelas-atas.html
No comments:
Post a Comment