Thursday, November 3, 2011

Membangun Budaya Kerja Positif di Usaha Rintisan

Views :459 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 03 November 2011 09:45
start-upLingkungan kerja usaha rintisan selalu penuh kekacauan tetapi mereka masih bisa menjadi suatu lingkungan kerja yang menyenangkan atau bisa menjadi bencana. Apakah usaha rintisan Anda bagus atau buruk, suasana itulah yang mengalir keluar ke pelanggan Anda dan aturlah produktivitas di dalam. Anda sebagai pendiri berperan sebagai titik awal dan pendefinisi sehingga Anda bisa melakukannya dengan benar.

Apa yang dibutuhkan untuk membangun sebuah budaya lingkungan kerja yang positif? Kita bisa melakukan riset untuk ini dan membandingkannya dengan pengalaman Anda sendiri. Bisa dikatakan membangun budaya kerja berkaitan dengan bagaimana memahami orang dan secara terbuka mengoptimalkan faktor-faktor yang mendorong mereka untuk bekerja dengan maksimal.

Ed Muzio, dalam bukunya yang terbaru “Make Work Great: Supercharge the Team, Reinvent the Culture, and Gain Influence One Person at a Time”, merangkum faktor-faktor yang berpengaruh pada penciptaan budaya kerja positif di sebuah usaha rintisan.

  • Kami termotivasi oleh rekan sebaya. Menurut banyak penelitiandan pengamatan, tekanan rekan sebaya mendorong kita untuk memikirkan kembali opini kita, dan bahkan bisa mengubah persepsi aktual kita. Itu bisa jadi hal yang baik jika rekan bisnis Anda bermental positif tentang apa yang sedang terjadi. Bisa berakibat buruk jika tujuan , prioritas dan masalah tidak dipahami dengan baik.
  • Kami didorong oleh kewenangan. Stanley Milgram, seorang peneliti terkenal di dekade 1960-an, menyimpulkan bahwa “orang-orang biasa, hanya dengan melakukan pekerjaannya, dan tanpa rasa permusuhan, bisa menjadi agen-agen dalam proses penghancuran yang mengerikan.” Hal itu terserah pada Anda sebagai penentu kebijakan untuk mendefinisikan standar dan mengkomunikasikan peran dengan benar.
  • Kami didorong oleh harapan. Di sekeliling banyak orang di kantor ialah sebuah kelompok inti yang terdiri dari 6 hingga 8 orang yang mengirimkan Anda harapan mengenai apa yang Anda harus atau tidak boleh dilakukan , bersamaan dengan imbalan atau hukuman yang tersirat. Kepuasan kami sebagian besar dibangun oleh semua ini. Temukan orang yang bisa melengkapi dan cocok dengan Anda.
  • Kami meremehkan dampak situasi. Tekanan sebuah situasi sebenarnya bisa menenggelamkan ketiga kekuatan di atas. Jadi Anda harus selalu peka dengan konteks karena pelimpahan kesalahan yang kurang adil berdasarkan faktor-faktor situasional akan mengingkari semua pengaruh positif Anda. Jangan membuat kesalahan dengan menerka bahwa orang bertindak berdasarkan pilihan pribadinya saja.
Anda sebagai seorang anggota tim dan Anda sebagai sosok yang berwenang, harus membuat pilihan secara sadar untuk memperbaiki budaya di sekitar Anda daripada terpengaruh oleh budaya yang kurang baik.

Psikolog menemukan bahwa bersikap pasif sering akan berakibat fatal. Itu tidak akan menyelesaikan pekerjaan dan lagipula  tidak memuaskan.

Cara paling efektif untuk Anda dalam menciptakan budaya kerja yang positif ialah dengan memahami diri sendiri dan bersikap terbuka terhadap hal-hal berikut ini:
  • Tujuan pribadi Anda
  • Dampak yang ingin dibuat
  • Insentif dan motivasi Anda
  • Kemajuan saat pelaksanaan
  • Sumber daya yang Anda butuhkan
  • Kapabilitas Anda (bagikan pengetahuan dan wawasan Anda)
Dengan sendirinya, suatu budaya kerja hanya berkaitan dengan “bagaimana kita bekerja di sini”, berdasarkan pada masalah-masalah yang dihadapi sebeumnya. Masalah-masalah yang Anda hadapi sekarang berbeda dan solusi dari masa lalu mungkin tidak relevan lagi.  (*/Akhlis)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/183-hrd/12488-faktor-faktor-yang-jadikan-kerja-di-startup-menyenangkan-.html

No comments:

Post a Comment