INSPIRASI SIANGI WIDJAJA
Siangi Widjaja berhenti jadi akuntan demi salon mobil (1)
Bermula dari hobi, Siangi Widjaja rela meninggalkan profesi sebagai akuntan profesional dan terjun ke dunia salon mobil. Kini ia sukses mengelola PT Chandrika Sentosa, pemilik merek waralaba salon mobil Car Care Center (C3). Dari 31 gerai salon mobil itu, Siangi berhasil mencatat omzet Rp 4,5 miliar per bulan.Hobi jika dikelola dengan baik bisa membawa keberuntungan sekaligus keuntungan yang melimpah. Ini pula yang terjadi pada Siangi Widjaja. Pemilik PT Chandrika Sentosa, perusahaan pengelola jasa salon mobil Car Care Center (C3), ini mengawali usaha dari hobi merawat mobil.
Berkat hobinya itu juga, Siangi sukses mendulang omzet hingga Rp 4,5 miliar per bulan. Omzet itu berasal dari transaksi jasa cuci, salon dan perawatan mobil di 4 gerai salon mobil milik Chandrika Sentosa serta dari 27 gerai milik mitra lewat konsep waralaba. "Usaha ini, juga berkat kepercayaan dari pelanggan," kata Siangi merendah.
Sebelum memutuskan fokus mengelola usaha salon mobil, Siangi adalah seorang akuntan di salah satu perusahaan swasta. Kariernya yang terus menanjak, Siangi mampu membeli mobil sendiri. Berawal dari mobil perdananya itu, Siangi jatuh cinta pada mobil.
Makanya, ia rela meluangkan waktu untuk mencuci dan melakukan perawatan mobilnya sendiri. Siangi mengaku enggan membawa mobilnya ke jasa salon mobil karena merasa layanan yang mereka berikan kurang memuaskan.
Namun, dari hobinya merawat mobil itu, ide untuk membuka salon mobil datang. "Tujuan awalnya, "Saya ingin memiliki usaha jasa salon mobil dengan kualitas layanan prima," ujarnya.
Menggandeng dua orang temannya, tahun 2001, Siangi lantas mewujudkan rencana itu. Saat itu, ia memulai usaha salon mobil sebagai bisnis sampingan. Ia tetap bekerja menjadi akuntan. "Teman saya mempersiapkan ruko, sementara saya mempersiapkan sepertiga modal dan manajemennya," kata Siangi.
Tiga tahun setelah usaha salon mobil berjalan, Siangi memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan. Ia memilih fokus mengelola bisnis salon mobil bersama dua temannya itu. "Kami harus fokus dalam menjalankan bisnis ini," terang pria kelahiran Bandung tahun 1970 itu.
Keputusan meninggalkan pekerjaan mendapat dukungan dari keluarganya. Agar dia tidak mengecewakan keluarga, Siangi berusaha keras agar omzet jasa salon mobil C3 bisa naik.
Tahap pertama yang dilakukan Siangi adalah meningkatkan standar layanan. Ia secara spesifik membuat layanan jasa salon mobil premium. Agar layanan salon itu bisa terkenal, Siangi tak sungkan menggalang kerja sama dengan diler-diler mobil di Jakarta.
Dalam kerja sama itu, Siangi menawarkan aneka promosi, termasuk layanan salon mobil gratis untuk pelanggan diler. "Ini upaya kami untuk memperkenalkan jasa kami kepada pelanggan," terang Siangi.
Selain mengikat kerja sama dengan diler mobil, Siangi juga menambah layanan kepada pelanggan dengan membuat layanan mobile service atau layanan cuci, salon hingga perawatan mobil ke rumah pelanggan.
Program-program itu ternyata efektif dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari pelanggan. Target untuk memperkenalkan merek dan layanan salon mobil itu berakhir sukses. "Pelanggan kini mengetahui kualitas dari layanan jasa kami," ungkap Siangi.
Pada tahun 2007, Siangi memutuskan untuk menawarkan bisnis salon mobil C3 itu dengan konsep waralaba. Bak gayung bersambut, tawaran bisnis waralaba salon mobil C3 itu mendapat banyak respons dari publik.
Walaupun sudah memiliki banyak mitra, Siangi mengaku tidak akan pernah melupakan diri untuk selalu meningkatkan layanan jasa salon mobil itu.
Makanya, hingga kini, Direktur Utama PT Chandrika Sentosa itu rajin menambah layanan jasa salon mobil kepada pelanggannya. Salah satu yang terbaru adalah pengadaan mesin pencuci mobil tanpa harus disentuh dulu (touchless rainbow car wash).
Tak hanya itu, C3 juga merilis penggunaan kartu transaksi isi ulang yang diberi nama Touchless E-Z Care Card. "Kami ingin berikan layanan maksimal kepada pelanggan," jelasnya.
Senin, 21 November 2011 | 13:48 oleh Dea Chadiza Syafina
INSPIRASI SIANGI WIDJAJA
Siangi Widjaja sukses berkat kemauan belajar (2)
Usai meninggalkan profesi akuntan, Siangi Widjaja, fokus membangun bisnis salon mobil Car Care Center (C3). Dalam tempo satu tahun, Siangi sukses membuka gerai C3 di Bandung. Setelah gerai C3 Bandung itu genap berusia 2 tahun, Siangi menawarkan konsep waralaba. Hingga kini C3 sudah memiliki 27 terwaralaba yang tersebar di 16 kota.
Untuk mencapai kesuksesan memang membutuhkan kerja keras dan fokus. Itulah yang dilakukan Siangi Widjaja, Direktur Utama PT Chandrika Sentosa, dalam membangun bisnis salon dan perawatan mobil Car Care Center (C3).
Sejak memutuskan berhenti menjadi akuntan pada tahun 2004, Siangi memilih fokus membangun bisnis salon mobil bersama empat karyawannya. Hanya dalam tempo satu tahun, Siangi sukses melakukan ekspansi dengan cara menambah gerai.
Tepatnya tahun 2005, dia mendirikan cabang salon mobil C3 di kota Bandung, Jawa Barat. Sebelum memutuskan tambah gerai, Siangi terlebih dahulu memastikan adanya kenaikan jumlah pengunjung gerai C3 yang ada di Kelapa Gading, Jakarta. "Dulu dapat sepuluh pelanggan saja sangat sulit," kenang Siangi.
Setelah jumlah pelanggan salon mobil C3 di Jakarta naik, Siangi kemudian mencari ruang bisnis baru di Bandung. Setelah menemukan ruang bisnis yang serasa pas, barulah ia memutuskan membuka cabang perdana.
Siangi sengaja mencari gerai yang memiliki lahan luas untuk membuka layanan tambahan berupa servis mesin. Ia bilang, mengusung konsep one stop service untuk layanan C3 di Bandung. "Waktu itu jarang sekali bengkel menyediakan layanan terpadu," terang Siangi.
Untuk layanan tambahan itu, dia harus menyuntik modal tambahan guna membeli peralatan servis. Investasi itu ternyata tidak sia-sia, dalam tempo singkat usaha perawatan mobil C3 di Bandung itu berkembang dengan pesat.
Siangi mengklaim, usaha perawatan mobil C3 di Bandung itu mampu balik modal pada tahun kedua. Karena itulah, Siangi bersama dua rekan bisnisnya memutuskan untuk menawarkan konsep waralaba kepada publik.
Keputusan mewaralabakan usaha itu karena Siangi juga kesulitan untuk melakukan ekspansi bisnis sendiri. Terutama dalam hal mempersiapkan lahan yang membutuhkan anggaran investasi yang tidak sedikit.
Tahun 2007, Siangi langsung mewujudkan rencananya itu. Keputusan itu mendapat respons baik dari para investor. Sampai tahun 2011, Siangi berhasil menjaring 27 terwaralaba yang tersebar di 16 kota.
Namun untuk membangun bisnis waralaba itu ternyata tidaklah mudah, Siangi harus menghadapi masalah baru, yaitu menjaga hubungan baik dengan para terwaralabanya. "Saya mesti terbiasa untuk mengoreksi bisnis ini," terang Siangi.
Sebelum gerai bertambah banyak, tahun 2008 Siangi sempat menjual gerai C3 di Bandung kepada terwaralabanya. Keputusan itu ia lakukan untuk memberikan kepercayaan kepada calon terwaralaba dan juga untuk menambah biaya ekspansi.
Hasil penjualan gerai C3 di Bandung itu ia gunakan untuk menambah gerai di Jakarta. Saat itu Siangi sengaja mencari lokasi gerai di pusat bisnis Jakarta, hingga ia jatuh hati pada kawasan sentra bisnis Sudirman. "Sudirman adalah kawasan segitiga bisnis, dan di sana banyak pemilik mobil yang merupakan potensi pasar besar bagi kami," tegasnya.
Selain di Jakarta dan Bandung, saat ini gerai salon dan perawatan mobil C3 sudah berdiri di Bali, Pekanbaru, Surabaya, Banjarmasin, Solo, dan Yogyakarta. Untuk membesarkan usahanya, Siangi mengaku berpegang teguh pada falsafah, tetap belajar dan tidak pernah merasa pintar. Ia menyatakan, keinginan untuk belajar merupakan kunci sukses untuk mencari setiap peluang bisnis yang baru.
Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1321605175/83088/Siangi-Widjaja-berhenti-jadi-akuntan-demi-salon-mobil-1-
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/83226/Siangi-Widjaja-sukses-berkat-kemauan-belajar-2-
No comments:
Post a Comment