Friday, November 25, 2011

TAWARAN KEMITRAAN KULINER: BANDENG DAN BEBEK

Peluang Usaha

 
Jumat, 25 November 2011 | 14:28  oleh Ragil Nugroho
TAWARAN KEMITRAAN KULINER: BANDENG DAN BEBEK
Menikmati lezatnya laba bisnis olahan bandeng dan bebek
 
Ini pilihan menarik bagi Anda yang ingin berbisnis makanan di luar masakan olahan ayam. Fauzun A. Mustofa, pemilik CV Tiara Raya di Semarang, Jawa Tengah, mengenalkan tawaran waralaba Super Babe 175.

Istilah babe di sini bukan sebutan untuk bapak di masyarakat Betawi. Babe adalah singkatan dari bandeng dan bebek. Inilah dua menu andalan restoran Fauzun.

Awalnya, Fauzun hanya mengenalkan masakan ikan bandeng cabut duri saat memulai usaha pada 2009. Bandeng yang ia gunakan merupakan bandeng yang sudah disisihkan duri-durinya secara manual sehingga bandeng sudah minus duri ketika dikudap. Sebagai variasi, setahun kemudian, dia menjual masakan bebek goreng. "Kami ingin masyarakat mempunyai alternatif makanan sehat di luar ayam," kata Fauzun.

Seiring berjalannya waktu, banyak tawaran kerja sama dari pelanggan. Fauzun pun tak ingin pelanggannya bertepuk sebelah tangan. Apalagi, sejalan dengan pengembangan usaha, sejak November 2010, Fauzun menawarkan konsep waralaba yang berlaku selama tiga tahun.

Ada empat paket tawaran waralaba yang disodorkan Fauzun, yakni paket booth outdoor, booth plus tenda outdoor, semiresto, dan resto. Biaya tiap paket berturut-turut Rp 17,5 juta, Rp 35 juta, Rp 75 juta, dan Rp 175 juta.

Saat ini Fauzun sudah memiliki empat mitra di Semarang, Cilacap, Bekasi, dan Pekanbaru. Ada lagi dua calon mitra di Yogyakarta yang sudah tahap akhir kesepakatan. "Kami juga tak mau buru-buru menambah mitra," ujarnya.

Perbedaan di tiap paket terletak pada perlengkapan dan jumlah porsi di bulan pertama. Di paket resto, mitra memperoleh layanan renovasi interior dan eksterior, freezer ukuran 200 liter, kompor, mesin grill, dan bahan baku hingga 200 porsi. Adapun paket booth, mitra hanya dapat freezer 120 liter dan bahan baku 50 porsi.

Mitra harus membeli bahan baku dari pusat selama masa kerja sama. Ihwal ketersediaan, Fauzun menjamin kualitas dan kuantitas pasokan karena sudah memiliki mitra peternak bandeng dan bebek di Semarang.

Pewaralaba akan memberi pelatihan enam hingga delapan pegawai untuk tipe resto. Mitra dikenakan biaya royalty fee 2% dari omzet per bulan. "Agar tidak memberatkan, kami baru mengenakan royalti fee di bulan ke delapan," ujar Fauzun.

Untuk harga jual, mitra bisa menjual sesuai harga pasaran di tiap kota. Namun secara umum harga berkisar mulai Rp 15.000 hingga Rp 18.000 per porsi. Fauzun menyebut harga jual di Pekanbaru mencapai Rp 21.000 per porsi.



Unik, tanpa pesaing

Hitung-hitungan kasar, bila terwaralaba bisa melego hingga 200 porsi per hari untuk paket resto, maka bisa meraup omzet Rp 3 juta per hari atau Rp 90 juta per bulannya. Dengan laba bersih yang mencapai Rp 14,7 juta per bulan, usaha ini bisa balik modal dalam waktu sekitar 12 bulan.

Lyaniza Ikaristi, mitra Super Babe 175 di Pekanbaru, melihat keunikan menu waralaba ini. Dia membeli paket booth outdoor sejak Oktober lalu. Saat ini, omzet rata-rata tiap pekan di kisaran Rp 1 juta - Rp 2 juta. "Saya sedang menghitung untuk kemungkinan membuka gerai baru berkonsep resto," kata Lyaniza.



Super Babe 175
Jl. Bukit Kelapa Sawit II AH-44 Bukit Kencana Jaya
Semarang, Jawa Tengah,
Telp. (024)70510606

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/83652/Menikmati-lezatnya-laba-bisnis-olahan-bandeng-dan-bebek-

No comments:

Post a Comment