Views :100 Times |
Selasa, 22 November 2011 15:23 |
Bersolek bukan cuma monopoli kebutuhan perempuan. Para lelaki juga perlu bersolek, minimal bercukur. Mereka inilah yang menjadi target salon-salon khusus lelaki atawa barbershop. Tak hanya menawarkan jasa potong rambut, beberapa barbershop juga menyediakan layanan mewarnai rambut, manicure, dan pedicure. Salah satu yang memanfaatkan potensi pasar ini adalah salon “Macho Barber” di Yogyakarta. Salon khusus pria yang berdekorasi maskulin ini didirikan oleh Hamid Mulyareja sejak 2008. Menurut Hamid, usaha barbershop modern memiliki prospek yang baik. Meski pemainnya sudah banyak, pasarnya masih cukup besar. Dengan alasan inilah, Hamid menawarkan kemitraan Macho Barber pada 2008. Macho Barber menyediakan dua paket kemitraan. Pertama, kemitraan standar dengan nilai investasi Rp 55 juta. Kedua, kemitraan eksklusif senilai Rp 100 juta. Dari nilai investasi sebesar itu, mitra berhak menggunakan merek Macho Barber. Hamid juga memberikan dukungan teknik dan sistem manajemen yang dikembangkan Macho Management. Paket investasi ini juga sudah termasuk peralatan dan perlengkapan barber. Mitra standar akan mendapat empat kursi gunting rambut dewasa dan sebuah kursi gunting rambut anak. Mitra eksklusif menerima delapan kursi gunting rambut dewasa dan dua kursi gunting rambut anak. Hamid juga menyiapkan stylist atau tukang cukur profesional. Jika ada stylist yang absen, technical support akan mengirim penggantinya. Kedua paket itu sama-sama memiliki jangka waktu kemitraan selama lima tahun. Selain biaya perlengkapan dan kemitraan, biaya investasi ini sudah termasuk biaya survei dan commitment fee sebesar Rp 5 juta untuk mitra di Pulau Jawa, dan Rp 10 juta untuk mitra di Luar Jawa. Bila ada pembatalan, mitra akan dikenai penalti 10% dari total investasi. Dalam penghitungan Hamid, mitra standar bisa balik modal dalam waktu 12 bulan. Adapun mitra eksklusif selama 18 bulan. Masa balik modal itu bisa diperoleh bila mitra mendapat omzet minimal Rp 20 juta per bulan. Hamid bilang, perolehan sebesar itu merupakan omzet awal mitra. Macho Management menetapkan royalti fee dan supporting fee sebesar 5% dari omzet. Jika berminat mengambil kemitraan ini, mitra harus menyediakan tempat minimal 3x5 m2. Bila mitra tak memiliki tempat, pihak Macho Barber pun sanggup menyediakan lokasi salon ini. Saat ini sudah ada empat gerai Macho Barber di Yogyakarta. Dua di antaranya gerai kemitraan. Ke depan, Hamid berniat membuka outlet di luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi. (*/Gentur) |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/bisnis/jasa/12961-hamid-mulyareja-sukses-rambah-bisnis-salon-khusus-pria.html
No comments:
Post a Comment