| Views :1134 Times | | | |
| Senin, 28 November 2011 14:38 |
Bisnis pertama Anda ambruk. Dan kegagalan itu membuat Anda merasa terpuruk. Seorang entrepreneur yang baru saja mengalami kegagalan dalam mengembangkan bisnis barunya sering merasa sama terpukulnya saat kehilangan anggota keluarga atau orang yang mereka kasihi. Rasa sakit dan trauma kehilangan bisnis yang dibangun dengan susah payah tidak hanya mengenai hilangnya mata pencaharian, tetapi juga tentang jati diri dan kepercayaan diri seorang entrepreneur. Sebagian besar entrepreneur mendefinisikan dirinya sebagai sekumpulan orang yang mampu mewujudkan proyek-proyek dalam angan menjadi nyata. Mereka mengasah diri dengan mencetak prestasi atau kegagalan. Dengan kata lain, jika sebuah proyek gagal, maka entrepreneur itu gagal. Dan sebaliknya. Runtuhnya sebuah usaha baru hampir serupa dengan kehilangan pekerjaan dan bisa mengakibatkan sejumlah gejala berikut:
Kita harus beranggapan bahwa tanggung jawab atas perbuatan kita akan lebih menyelesaikan masalah daripada hanya sekadar terus menerus memainkan peran sebagai korban yang tak berdaya. Cobalah untuk menjawab seperrti ini: ”Waktunya kurang tepat”, “Saya telah memilih mitra yang salah” atau “Saya lebih baik dalam memajukan usaha melalui kerja keras.” Setiap orang akan menghormati integritas Anda dan Anda akan siap untuk menghadapi dunia kembali dengan lebih cepat. Serupa dengan 5 tahapan berduka yang dijelaskan Dr. Kubler Ross dalam menjalani proses panjang menghadapi kematian seseorang, kehilangan sebuah bisnis juga membutuhkan proses yang setiap tahapannya memerelukan adaptasi terhadap perubahan aktivitas sehari-hari. Setiap orang terjatuh tetapi tidak semua orang bisa bangkit. Di sini bisa Anda temui saran-saran untuk terus bertahan di jalur yang normal dan mengubah kegagalan menjadi kemenangan:
Cara terbaik untuk berhenti meratapi bisnis yang sudah bangkrut ialah dengan memulai usaha yang baru lagi dengan menggunakan pelajaran yang sudah diserap di kegagalan sebelumnya. Anda mungkin bisa menyimpulkan bahwa kehilangan justru bisa lebih menguatkan daripada menghancurkan. (*/Akhlis) |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/13099-bagaimana-bangkit-setelah-gagal-bisnis.html



Bisnis pertama Anda ambruk. Dan kegagalan itu membuat Anda merasa terpuruk. Seorang entrepreneur yang baru saja mengalami kegagalan dalam mengembangkan bisnis barunya sering merasa sama terpukulnya saat kehilangan anggota keluarga atau orang yang mereka kasihi. Rasa sakit dan trauma kehilangan bisnis yang dibangun dengan susah payah tidak hanya mengenai hilangnya mata pencaharian, tetapi juga tentang jati diri dan kepercayaan diri seorang entrepreneur.
No comments:
Post a Comment