Selasa, 02 Agustus 2011 14:45 |
Tak sedikit calon entrepreneur mempunyai keterbatasan ide atau waktu dalam mencipta usaha baru sehingga mereka tertarik untuk membeli bisnis atau perusahaan yang telah eksis. Mengelola bisnis baru, terutama yang sudah stabil memang low risk tapi bukan berarti tak ada risiko sama sekali. Nah, agar tak menyesal, kenali terlebih dahulu tiga risiko membeli perusahaan yang sudah berdiri. Masalah tak terduga Ketika memasuki sebuah lingkungan yang terbilang baru, Anda perlu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada untuk mengenal lingkungan tersebut. Demikian pula ketika membeli perusahaan baru. Walaupun posisi Anda sebagai owner yang memegang kendali penuh tapi di perusahaan itu Anda tetaplah orang baru yang memegang tanggung jawab besar terhadap perkembangan perusahaan. Karena itu, proses penyesuaian diri perlu dilakukan. Permasalahan tak terduga bisa saja muncul kala Anda membuat kebijakan baru. Karyawan lama yang telah terpercaya dan sudah mengabdikan diri bertahun-tahun demi kemajuan perusahaan mungkin tak setuju dengan kebijakan tersebut sehingga memutuskan untuk mengundurkan diri. Momen ini yang kerap kali memunculkan masalah tak terduga. Si karyawan lama dengan pengalaman serta jam terbang tinggi dan telah mengenal seluk beluk perusahaan mungkin saja pindah ke perusahaan pesaing Anda. Sementara itu, di sela-sela membuat business plan, perhatian serta waktu Anda terbagi untuk melakukan rekrutmen pegawai baru serta memikirkan strategi jitu agar lolos dari persaingan. Perubahan aturan Perubahan aturan yang ditetapkan pemerintah setempat bisa menjadi risiko yang perlu diwaspadai saat membeli perusahaan baru. Misal, pelarangan taman hijau di tengah kota untuk kawasan bisnis yang ditetapkan beberapa tahun lalu oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta, berimbas pada penutupan sejumlah SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) yang telah beroperasi lama. Investor Kejelian dalam mengenal perusahaan yang akan Anda beli sangat krusial. Selidiki siapa sang owner, ada berapa macam bisnis grupnya, dan siapa investor di balik kestabilan bisnis tersebut. Mengapa ini penting? Sebab bisa berdampak pada proses pengambilan keputusan. Memegang saham yang mencukupi, sang investor tentu dapat memengaruhi pengambilan keputusan yang Anda buat. |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/10192-kenali-tiga-risiko-sebelum-membeli-perusahaan.html
No comments:
Post a Comment