Friday, August 5, 2011

Laba mengalir deras dari es cendol


PELUANG USAHA

 
Kamis, 04 Agustus 2011 | 12:19  oleh Bambang Rakhmanto
TAWARAN KEMITRAAN KULINER CENDOL
Laba mengalir deras dari es cendol
 
Selain kekayaan seni budaya, Indonesia juga kaya akan makanan dan minuman tradisional. Hampir di setiap daerah, pasti memiliki makanan atau minuman khas yang memiliki banyak penggemar.

Salah satu minuman khas yang sudah akrab dengan lidah masyarakat Indonesia adalah cendol. Minuman ini juga gampang ditemui di beberapa kota di Indonesia. Maklum, penggemar cendol datang dari berbagai kalangan mulai, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dengan latar belakang beragam.

Lantaran banyak orang yang menyukai minuman bersantan ini, Mee Mee pun memberanikan diri menawarkan kemitraan Cendol De Keraton. Namun, ia mencoba membedakan produknya dengan cendol yang ada, dengan menggunakan santan yang mengandung virgin coconut oil (VCO). .

Berdiri sejak tahun 2007 di Bogor, kini Mee Mee sudah menjaring 40 mitra. Tahun ini, ia pun akan menambah 14 mitra. Semua mitra itu masih tersebar di Pulau Jawa, seperti Cirebon, Bandung dan Jakarta.

Mee Mee menawarkan kemitraan ini mulai dari investasi Rp 3,5 juta hingga Rp 13,5 juta. Untuk nilai investasi Rp 3,5 juta, mitra akan mendapatkan fasilitas penjualan berupa pikulan. Sementara itu, dengan nilai investasi Rp 13,5 juta, mitra akan memperoleh booth lengkap dengan pikulan, beserta bahan baku senilai Rp 9 juta untuk 3.000 gelas.

Selain itu, Mee Mee juga memberikan bimbingan buat para calon investor seperti pemilihan lokasi berjualan hingga cara pembuatan minuman ini. "Tapi, yang terpenting adalah lokasi. Jadi, kami membantu mereka memilih lokasi yang tepat supaya menemukan kenyamanan dalam berusaha," tuturnya.

De Keraton pun berkomitmen akan selalu memberi solusi bila mitra tak bisa memenuhi target seperti harapan. “Karena konsep saling menguntungkan, kami akan selalu membantu mitra bila menemui kendala," ujar Mee Mee.

Ia pun memperkirakan mitra bisa menjual minimal 50 cup cendol dalam sehari. Ia membanderol harga cendol original antara Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per cup. Adapun cendol dengan durian berharga Rp 11.000.

Dengan penjualan sebanyak itu, menurut Mee Mee, mitra penjual cendol dapat mengantongi omzet Rp 16,5 juta per bulan. Dalam hitungannya, modal mitra akan kembali dalam waktu kurang dari tiga bulan.

Selain De Keraton, Ice Cendol Idol yang bermarkas di Jakarta juga menawarkan kemitraan sejak tahun 2009. Sampai saat ini, Ice Cendol Idol telah memiliki 400 mitra yang tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan hingga Papua.

Sapto, Manager Regional Ice Cendol Idol, menjelaskan bahwa cendol mereka merupakan produksi PT Cocomas Indonesia. “Pada awalnya, kami hanya memproduksi santan yang sudah terdapat kandungan gula merah di dalamnya, selanjutnya dikembangkan menjadi minuman cendol,” ucapnya.

Sapto mengatakan, investasi Ice Cendol Idol relatif murah. Dengan merogoh kocek Rp 2,5 juta, calon mitra sudah bisa berjualan cendol. “Meski harganya murah, bahan baku kami berkualitas. Nilai investasi yang murah juga sesuai dengan orang yang ingin mulai menjalankan usaha," terangnya.

Ia pun menaksir, mitra bisa mendulang omzet Rp 10,5 juta per bulan. “Kami mengasumsikan penjualannya dalam sehari berkisar 50 cup dengan harga satu porsinya sebesar Rp 7.000,” tuturnya.

Meski penjual cendol sudah jamak ditemui, Sapto tetap optimistis bahwa tren ke depan akan terus meningkat karena makin banyak orang yang kembali mencintai makanan berbahan alami tanpa bahan pengawet.


Cendol De Keraton
Telp. (0251) 8360076
Ice Cendol Idol
HP. 081357854555

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/74615/Laba-mengalir-deras-dari-es-cendol

No comments:

Post a Comment