Views :1243 Times |
Kamis, 04 Agustus 2011 07:07 |
Mengkomunikasikan ide-ide yang relatif rumit pada banyak orang merupakan sebuah pekerjaan yang melelahkan. Hadirin akan mendengarkan dengan penuh perhatian tetapi mereka hanya akan mengingat sedikit bagian dari apa yang disampaikan. Visi dan strategi utama seorang pemimpin harus dikerucutkan menjadi beberapa pernyataan yang kuat dan sederhana. John F. Kennedy, Presiden Amerika Serikat ke-35, terpilih di tahun 1961 dalam pidato Penerimaan Nominasi Presidennya yang disusun setahun sebelumnya, Kennedy merancang sebuah visi yang berani tantang Amerika Serikat yang bisa bersatu mengatasi masalah abad itu, seperti yang dilakukan oleh para perintis di abad yang lalu yang telah berhasil mengatasi masalah-masalah dalam periode ekspansi besar-besaran ke wilayah Barat. "Karena saya berdiri di sini malam ini menghadap ke Barat yang dulunya dianggap sebagai batas akhir. Dari daratan yang terbentang sepanjang 3000 mil di belakang saya, para perintis dari masa lalu mengorbanan rasa aman, nyaman dan kadang nyawa mereka sendiri untuk membangun sebuah dunia baru di sini, Barat. Motto mereka bukan 'bekerja untuk diri sendiri' tetapi 'bekerja bersama untuk satu tujuan.' Kini sebagian orang berkata bahwa para pejuang tersebut sudah tamat riwayatnya, bahwa semua cakrawala telah dijelajahi, bahwa semua peperangan telah dimenangkan, bahwa tiada lagi batas Amerika. Namun saya tunjukkan pada Anda bahwa Perbatasan Baru ada di sini, tak peduli Anda mencarinya atau tidak. Di luar garis perbatasan itu terbentang daerah yang tak terpetakan dalam sains dan ruang, permasalahan yang teak terpecahkan tentang perdamaian dan perang, kantong-kantong kebodohan dan prasangka, pertanyaan-pertanyaan tak terjawab tentang kemiskinan dan keadaan berkelimpahan. “Perbatasan Baru” menjadi sebuah frase yang begitu kuat yang mengandung tujuan pemerintahan Kennedy, termasuk permasalahan kompleks tentang reformasi ketenagakerjaan, pemukiman, dan hak-hak sipil. Dengan cara yang sama, visi-visi perusahaan yang sangat bagus dapat dengan cepat diketahui dan dipahami dalam tingkatan naluriah oleh semua bagian perusahaan dan bahkan oleh masyarakat secara umum. Di tahun 1960-an, saat perusahaan persewaan mobil Avis membahas masalah bahwa mereka berada di peringkat kedua setelah pesaingnya Hertz, mereka mengadopsi suatu slogan yang bisa diingat dengan mudah, “Kami mencoba lebih keras”. Pesan bahwa Avis akan mencoba lebih keras untuk memuaskan pelanggan karena mereka bukan yang terdepan di pasar dimengerti dengan cepat oleh masyarakat dan menjadi suatu pernyataan ikonik mengenai prinsip-prinsip dasar sebuah perusahaan. Slogan itu diperkenalkan oleh Robert Townsend, yang semasa jabatannya sebagai CEO Avis menyaksikan bagaimana perusahaan tersebut berkembang dari perusahaan yang merugi menjadi perusahaan dengan profitabilitas tinggi dan siapa sosok yang memimpin perusahaan untuk menjadi raksasa dalam pasar persewaan mobil seluruh dunia. Padatkan visi dan strategi kunci Anda menjadi pernyataan yang sangat sederhana. Jika Anda tidak bisa menyatakan dengan sederhana, maka pernyataan itu belum benar. Jika Anda bisa, ubahlah pernyataan sederhana dari strategi kunci menjadi slogan yang mudah diingat. Lakukan dengan baik dan Anda akan terkenal. (*/Akhlis) |
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/10237-menyampaikan-visi-dan-strategi-rumit-dengan-sederhana.html
No comments:
Post a Comment