Raih Pelanggan dengan Twitter |
Bagi para entrepreneur yang selalu berpikir di luar kotak, fenomena Twitter ini tentu saja menggelitik untuk dimanfaatkan demi memajukan usaha. Menurut survei Pear Analytics terhadap 2000 tweets yang dikeluarkan di bulan Agustus 2009 antara pukul 11 siang hingga 5 sore, konten tweet yang hanya berupa celotehan mencapai 41%, yang merupakan persentase tertinggi dibanding kategori lainnya (percakapan, informasi bermanfaat, promosi, spam, dan berita). Meskipun mayoritas pengguna Twitter Indonesia (bahkan dunia) menggunakan Twitter sebagai sarana berceloteh yang tidak berguna, bukan berarti Twitter tidak boleh dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih serius. Jika kita mau, kita dapat menggunakan Twitter sebagai alat marketing yang efektif dan yang terpenting, minim biaya. Yang dibutuhkan untuk mengakses Twitter hanyalah koneksi internet dan alamat surat elektronik untuk memiliki akun Twitter.
Bayangkan Twitter sebagai sebuah ruang pertemuan raksasa yang memuat berbagai macam orang untuk diajak berinteraksi. Di sana Anda dapat menemukan para pengiklan dan pelaku pemasaran hampir tanpa usaha yang berarti. Dengan sedikit melakukan pencarian, Anda dapat menjadi pengikut (follower) dari kolega atau rekan kerja atau calon pelanggan potensial.
Namun, hal pertama dan utama yang patut diperhatikan ialah jika Anda ingin menggunakan Twitter sebagai alat marketing yang efektif bagi usaha Anda, sebaiknya Anda jangan mencoba untuk menjadi seorang marketer saat berinteraksi di Twitter.
Mengapa harus begitu? Jawabannya ialah karena terbukti sudah banyak perusahaan dan merek yang mencoba untuk memasuki dunia jejaring sosial Twitter dengan harapan menggebu untuk dapat memasarkan produk dan jasanya di sana tetapi gagal. Marketing dalam Twitter memerlukan sedikit penyesuaian cara pikir dan prilaku. Intinya, Twitter merupakan sebuah sarana bercakap-cakap yang sederhana. Yang terpenting ialah interaksi nyata.
Berikut ini merupakan 7 ‘rambu-rambu’ yang harus Anda taati saat melakukan marketing di Twitter:
* Berhubungan baik dengan sesama pengguna: Penting untuk diingat selalu bahwa Twitter ialah ajang percakapan yang melibatkan komunitas yang nyata. Dan seperti biasanya, setiap komunitas memiliki peraturannya sendiri. meskipun Anda mewakili sebuah perusahaan atau merek, janganlah segan untuk meminta bantuan atau berinteraksi layaknya bercakap-cakap dengan seorang teman. Di sini jangan menempatkan diri secara kaku dan formal dan memperlakukan orang lain sebagai pelanggan yang harus diceramahi. Kesetaraan antarpengguna berlaku di Twitter sehingga orang akan lebih memerhatikan Anda jika Anda bersikap lebih personal, namun tetap sopan, ramah dan terbuka.
* Berbicaralah sebagai orang, bukan merek: Berinteraksilah sebagai seseorang, bukan merek atau perusahaan. Tidak peduli seberapa besar perusahaan yang Anda wakili, di Twitter orang hanya mau berhubungan dengan orang. Mereka tidak tertarik untuk bercakap-cakap dengan merek atau perusahaan. Minimalkan jarak antara Anda dan sesama pengguna Twitter dengan menggunaan kata-kata yang lebih personal dan membumi. Akan lebih baik jika Anda cantumkan alamat surel (email) yang benar-benar bisa dihubungi dan blog atau situs pribadi. Gunakan juga sebuah foto profil yang menunjukkan wajah Anda dengan jelas (tanpa diedit dengan efek-efek fotografi tertentu yang menyulitkan orang mengenali siapa Anda dalam kehidupan nyata). Ini memberikan kesan personal terhadap akun Twitter yang Anda kelola meskipun sebenarnya Anda mewakili sebuah merek atau perusahaan. Dengan membuat akun di Twitter, pelanggan yang ada akan dapat lebih leluasa berkomunikasi dengan perusahaan atau merek tanpa harus hadir secara fisik jika ada suatu keluhan, saran atau kritik. Ini tentu merupakan efisiensi yang luar biasa bagi kedua belah pihak. Pelanggan bisa mendapatkan dukungan atas produk atau layanan yang diberikan perusahaan atau merek. Perusahaan juga tidak harus secara formal menerima pelanggan dengan bertatap muka. Tidak perlu menyediakan waktu untuk menemui satu persatu pelanggan kecuali jika memang sangat perlu.
Perlu ditekankan bahwa di Twitter Anda sebenarnya menjual kepribadian Anda sendiri sebagai orang yang menulis setiap tweet dan berinteraksi dengan pengguna lainnya. Sejeli apapun Anda berusaha untuk menjadi sebuah pribadi lain, orang lain akan mengetahui pribadi Anda yang sebenarnya melalui tweet yang Anda publikasikan. Maka jadilah sebuah pribadi yang menarik, tulus dan jujur karena orang lebih tertarik dengan percakapan yang jujur dan bermanfaat.
* Ciptakan percakapan dua arah: Banyak perusahaan menganggap Twitter sebagai sebuah tanah jajahan untuk ditaklukkan. Pemikiran ini sebenarnya kurang sesuai untuk dipakai dalam dunia marketing interaktif. Media sosial seperti Twitter lebih mengenal percakapan. Tugas Anda yang seharusnya ialah membuat orang lain berbicara dengan memberikan pancingan berupa pertanyaan untuk mereka. Pertanyaan ini akan mengawali sebuah percakapan yang bermakna. Selain itu, Anda bisa menanyakan masukan atau saran demi perbaikan produk atau layanan dan berhubungan dengan orang lain sebagai pihak ketiga yang dapat dipercaya.
Menciptakan sebuah percakapan membutuhkan sesuatu yang terasa asing oleh banyak pelaku pemasaran yaitu mendengarkan pelanggan dengan tulus. Hal ini merupakan sesuatu yang membuat media sosial menakjubkan dan membantu kita membangun hubungan emosional antara merek dengan pelanggan Anda. Karena pelanggan sekarang lebih banyak memiliki pilihan di depan mereka dan mampu beralih ke merek lain dengan cepat, hubungan ini telah menjadi lebih krusial dari sebelumnya.
* Tunjuk seseorang: Jika Anda memiliki perusahaan atau merek yang Anda hendak promosikan di Twitter, hendaknya milikilah seseorang sebagai pengelola akun tersebut terutama bila waktu Anda tidak memadai. Meski terlihat sepele, memutakhirkan status di Twitter merupakan hal yang sulit karena membutuhkan ketelatenan dan waktu luang yang banyak.
Pemutakhiran status akun Twitter sangat vital karena itulah inti dari komunikasi dalam situs jejaring sosial ini. Jika Anda memiliki akun tetapi tidak pernah memutakhirkannya dalam jangka waktu yang sangat lama (berbulan-bulan misalnya) maka dapat dipastikan orang lain akan enggan berhubungan dengan Anda. Amati perusahaan-perusahaan besar. Mereka memutakhirkan akun Twitter mereka lebih dari sekali dalam satu hari saja.
Saat menunjuk seseorang untuk bertanggung jawab atas pengelolaan akun Twitter perusahaan atau merek, ada baiknya ditentukan etika dan aturan mengenai bagaimana seharusnya menghadapi dan memutuskan percakapan mana yang pantas dan tidak pantas diikuti serta pertanyaan atau isu apa yang sebaiknya dibahas dahulu dalam pihak internal perusahaan sebelum menjawabnya dalam Twitter.
* Miliki sesuatu untuk ditawarkan: Tidak ada orang yang akan tertarik untuk menjadi pengikut/ follower Anda jika Anda tidak menawarkan sesuatu yang bermanfaat dalam setiap tweet yang Anda tulis. Jangan hanya menghujani pengikut Anda dengan tweet yang membosankan dan normatif, tetapi berikan nuansa berbeda yang menyegarkan sehingga mereka merasakan secara langsung manfaat dari menjadi pengikut Anda. Berikan informasi sampingan yang berguna, berikan tawaran khusus bagi pengikut akun Twitter Anda, atau hanya dengan memberikan sebuah kuis sederhana yang memberikan sebuah hadiah bermanfaat bagi pemenangnya. Bahkan dengan hanya melayani keluhan atau pertanyaan seorang pelanggan pun akan memberikan alasan bagi orang lain untuk mengikuti setiap tweet Anda.
Cara lain yang dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan atau merek melalui Twitter ialah dengan mengikutsertakan para tokoh atau figur terkemuka yang memiliki kompetensi atau hubungan dengan dunia industri yang perusahaan/ merek Anda geluti. Orang-orang terkenal ini akan bertindak sebagai magnet bagi produk atau layanan yang Anda tawarkan kaena biasanya mereka memiliki banyak pengikut, beberapa bahkan mencapai ratusan ribu orang. Nah, bayangkan jika tweet mereka yang membicarakan tentang perusahaan, merek, produk, atau jasa Anda tersebar dan dibaca oleh ratusan ribu orang itu. Itu seperti sebuah kampanye marketing massal yang sangat sederhana. Anda bisa mengundang figur terkenal tersebut menjadi tamu dalam peluncuran produk atau layanan Anda, berikan mereka kesempatan untuk menyatakan pendapat mengenai fitur-fitur baru yang menjadi andalan atau bahkan perlu diperbaiki, dan mintalah opini mereka bagaimana agar produk tersebut menjadi lebih berkualitas dan disukai lebih banyak konsumen.
* Twitter dan situs Anda: Twitter merupakan sebuah teknologi yang lentur sehingga sangat mudah untuk diintegrasikan dengan berbagai platform dalam dunia maya. Kesederhanaan itulah yang menjadi pendukung terkuat dalam menyokong kepopuleran Twitter sejauh ini. Twitter dapat diintegrasikan dalam blog atau situs Anda, yang memungkinkan para pengikut akun Twitter Anda secara otomatis mengetahui setiap kali Anda memublikasikan sebuah artikel atau tulisan baru di blog/ situs perusahaan Anda. Bukan hanya itu, Twitter juga memungkinkan Anda membuat dan menambahkan sebuah tombol, badge, dan widget ke bagian-bagian situs Anda seperti artikel, laman, dan sebagainya. Dengan demikian mereka (para pengikut) dapat menyebarluaskan konten tersebut melalui Twitter dengan hanya satu klik tetikus saja. Setiap ‘retweet’ yang dilakukan oleh pengikut/ orang yang tertarik dengan konten Anda akan memberikan peluang bagi usaha Anda untuk semakin terekspos ke dunia luar.
* Melacak percakapan: Dengan menggunakan “@reply feature”, mudah untuk menemukan orang yang berbicara mengenai merek atau perusahaan Anda. Pencarian Twitter ini berfungsi menemukan tweet yang menyebutkan nama produk atau perusahaan Anda. lebih lanjut, Anda bisa gunakan “@replies” untuk menemukan apa saja yang orang lain katakan dalam Twitter mengenai perusahaan atau produk Anda. Alat lain yang bisa digunakan tetapi menuntut pemahaman yang lebih mendalam adalah mencatat kegiatan percakapan selama periode waktu tertentu. Dengan memantau prilaku konsumen lewat Twitter, Anda akan lebih mengerti karakteristik dan respon konsumen yang menjadi sasaran Anda. (*/AP)
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/53-pelayanan-konsumen/3576-raih-pelanggan-dengan-twitter.html
No comments:
Post a Comment