SENTRA EMAS CIKINI
Sentra emas Cikini: Pamor pusat penjaja emas tetap tersohor (1)
Ingin belanja emas di Jakarta? Tak ada salahnya mengunjungi sentra emas Cikini. Sentra emas yang berdiri sejak tahun 1970-an ini hingga kini masih dirujuk para pembeli dan penjual emas di tanah air. Sebelum ini berembus rumor, mutu emas yang diperdagangkan di sini semakin turun.
Bagi pedagang emas atau pecinta perhiasan emas, pasti sudah mengenal sentra emas Cikini. Tidak sulit mencari letak sentra emas ini. Anda datang saja ke Stasiun Kereta Api Cikini. Nah, letak sentra emas tersebut berada di depan stasiun ini.
Sentra emas yang berdiri sejak 1970-an ini berada di dua lokasi, yakni di Gedung Permata Cikini dan di area apartemen Menteng Prada. Dua lokasi penjualan ini dipisahkan oleh bangunan baru yang berdiri menjulang setinggi 10 lantai menempati area seluas 2.200 meter persegi.
Kabarnya, gedung baru inilah yang nantinya menjadi Cikini Gold Center. Pusat penjualan emas ini memang didesain untuk menjadi terbesar di Asia Tenggara. Ya, kira-kira mirip dengan pusat penjualan tekstil di Tanah Abang.
Namun sebelum gedung baru itu jadi, ada baiknya kita melihat-lihat penjualan emas di Permata Cikini dan Menteng Prada. Letak Permata Cikini ini bersebelahan dengan bekas Pasar Cikini Ampiun. Di sini setidaknya bercokol sekitar 40 toko perhiasan emas. Rata-rata tiap toko yang menempati areal seluas 2,5 meter x 3 meter. Toko-toko itu baru buka pukul 11.00 siang dan tutup pada pukul 05.00 sore.
Adapun jumlah toko emas yang berada di Menteng Prada sebanyak 20 toko. Toko-toko emas di Menteng Prada ini terletak di lantai satu. Pedagang di sini lebih beruntung karena menempati toko seluas 15 meter persegi, jauh lebih luas dibanding luas toko di Permata Cikini.
Ketika KONTAN bertandang ke sentra penjualan emas ini pada Kamis (4/8) pekan lalu, sentra ini sepertinya sedang sepi pengunjung. Dari puluhan toko yang buka, hanya beberapa toko saja yang nampak ada pengunjungnya. "Ya, puasa begini memang sepi," ujar Tanti Suwirya, pengelola toko emas Cakra Kirana.
Pemandangan tak jauh berbeda tampak di Menteng Prada. Di sini pun suasana toko terlihat sepi dan hanya terlihat beberapa pengunjung wara-wiri yang datang untuk melihat-lihat dan bertanya pada pengelola toko tentang perhiasan emas.
Domy, pemilik Toko Emas Mudjur di Menteng Prada, menceritakan, sejatinya toko-toko emas di Menteng Prada baru ada sekitar 10 tahun yang lalu. "Sedangkan penjual di Permata Cikini sudah jauh lebih lama berdiri," ujar Domy.
Domy menambahkan, beberapa pedagang emas di Menteng Prada adalah pindahan dari Pasar Cikini Ampiun yang kini dibongkar dan akan dibangun Cikini Gold Center itu.
Kabarnya, akibat pembongkaran Pasar Cikini Ampiun, pamor sentra emas Cikini jadi memudar. Apalagi, para pedagang di situ kemudian dipindahkan di Permata Cikini dan di Menteng Prada. "Tidak benar jika perbedaan lokasi membuat citra sentra emas ini berubah," imbuh Domy, bersemangat.
Menurut Domy, sejak digusur dari Ampiun, ada penilaian bahwa mutu emas di sentra emas Cikini melorot karena lebih banyak menjual emas untuk kalangan menengah ke bawah. Toh, Domy membantahnya. "Faktanya tak ada perbedaan harga yang signifikan di antara penjual. Yang membedakan model dan pilihan perhiasan," ungkapnya.
Yang jelas, menurunnya pamor sentra emas Cikini ini sepertinya hanya rumor di kalangan pedagang emas di Jakarta. Namun, bagi Dwi Irianti sentra emas Cikini masih moncer. Dwi sendiri mengaku sering datang ke tempat pasar emas ini.
Selain datang untuk membeli atau menjual emas, ada kalanya Dwi datang sekadar mereparasi atau membersihkan emas koleksinya. "Dari dulu tempat ini sudah terkenal sebagai sentra emasnya Jakarta," ujar Dwi.
Menurut Dwi, pedagang-pedagang di sentra emas sudah berpengalaman untuk menilai mutu sebuah perhiasan. "Bisa dibilang kualitas emas di sentra ini sudah melegenda, jadi kalau mau cari emas datang saja ke sini," ujarnya, beriklan.
Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/75315/Sentra-emas-Cikini-Pamor-pusat-penjaja-emas-tetap-tersohor-1
No comments:
Post a Comment