Hits : 440 |
Rabu, 01 Agustus 2012 16:15 |
Pernah
melihat gerobak kecil mengkal di suatu sudut dengan tulisan Jamur
Kriuk? Cukup dengan Rp 5000 saja Anda sudah dapat sekantung jamur kriuk
Jakri, dengan aneka pilihan rasa. Sepintas tampilan cemilan yang
digemari ABG ini mirip dengan ayam goreng tepung alias fried chicken.
Bukan, jamur kriuk ini terbuat dari jamur merang yang digoreng garing
dengan tepung, lalu diberi tambahan rasa sesuai selera. Gerobak itu
tidak hanya satu, melainkan lebih dari 200-an tersebar di seantero
Indonesia. Mereka adalah bisnis waralaba yang dirintis oleh Fatoni, dari
Purwokerto, Jawa Tengah. Pria yang akrab disapa Toni ini memulai
semuanya dengan modal Rp 3 juta saja, dan siapa nyana dalam tempo 2,5
tahun ia sukses meraih 205 mitra. Usaha yang berbendera CV Manggala
Karya Abadi ini meraih profit dari royalty fee, serta penjualan bahan
baku. Ide membuat snack jamur kriuk datang dari istri, Lita Desita, yang mencoba meramu gorengan jamur. Ternyata rasanya renyah, kriuk, dan gurih. Terbersit untuk berjualan sendiri dengan gerobak. Naik turun penjualan tak membuat alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu gentar. Setelah dagangan snack ini cukup laris manis, ia mulai berpikir untuk mewaralabakannya. Dengan gigih ia mengetuk hati para investor. Berkat perjuangan yang cukup keras, dalam 2,5 tahun Toni berhasil mendapatkan 205 waralaba, di mana 28 adalah pemilik master franchise. Wow, luar biasa bukan? Tak mudah menyerah, pada pertengahan 2011 silam ia membuka waralaba baru, Pasta Jakri, yakni pasta yang dikombinasikan dengan ragam jamur kriuk hasil kreativitasnya. Kendati belum berhasil membuka waralaba, Pasta Jakri sudah dapat mengeruk omzet Rp. 1,5 juta sehari. Toni mengaku terus memikirkan inovasi lain untuk usahanya yang berbasis bahan jamur merang ini. Berminat menjadi waralaba Jamur Kriuk milik Toni? Untuk pemegang waralaba atau franchise bisa merogoh kocek Rp 6,8 juta untuk investasi. Sementara untuk master franchise harus menyiapkan modal setidaknya Rp 30 juta. Semuanya mendapatkan fasilias training pengolahan jamur kriuk, agar sesuai dengan standar. Training ini diadakan sampai si karyawan yang dikirim oleh mitra bisa membuat jamur kriuk sesuai harapan, yakni yang lezat, renyah, dan gurih. Jika cukup aktif berpromosi, didukung lokasi penjualan yang strategis, 1 gerai gerobak Jamur Kriuk dapat mendulang omzet Rp 300.00-500.000 per hari. “Dengan bisnis franchise kami dapat membantu orang lain, membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi yang ingin usaha tapi belum memiliki ide bisnis,” ujar Toni dalam blognya yang memang dikhususkan untuk mempromosikan bisnisnya. Agaknya harapan Toni membantu orang lain tidak berlebihan, sebab terbukti gerobak Jamur Kriuk-nya sudah tersebar di Jakarta, Depok, Yogya, Bandung, Semarang, Bogor, Serang, Banten, Tangerang, bahkan Pekanbaru. (mer) |
http://www.ciputraentrepreneurship.com/kuliner/19004-fatoni-menggurita-dengan-jamur-kriuk.html
No comments:
Post a Comment