Hits : 682 |
Selasa, 07 Agustus 2012 09:13 |
Siapa
yang tak kenal Bakmi Gajah Mada alias Bakmi GM? Terkenal dengan
kelezatan, kecepatan layanan, dan keapikan tempatnya. Restoran yang
mengandalkan mie ayam spesial pangsit goreng ini memang selalu ramai
pengunjung. Di sejumlah mall elit, pengunjung rela antre demi bisa
menikmati hidangannya. Wow, sungguh suatu bisnis rumah makan yang sukses, bukan? Tak heran, kini Bakmi GM ada di 17 titik lokasi di Jakarta, 4 di Tangerang, 1 di Bekasi, dan baru saja buka 1 lagi di Depok. Kesuksesan itu bukan lahir dalam sekejap, melainkan hasil dari perjuangan panjang dan kerja keras luar biasa dari keluarga Choi Siu di Jalan Gajah Mada-dulu dikenal sebagai Moolenvliet, Jakarta Pusat. Membuka rumah makan bukanlah cita-cita Chou Sui, sebab awalnya ia berjualan mebel. Apa daya pada akhir 1950-an situasi politik dan ekonomi sangat sulit, hingga bisnis mebelnya bangkrut. Choi Sui (1911-1990) punya 11 anak yang harus dihidupi, sehingga ia terpaksa berjualan mie. “Kami cuma menggunakan lima meja. Itu pun ala kadarnya yang kami ambil dari meja yang dipakai di rumah,” kenang Julia Widjaja anak dari Choi Siu, yang kini menjadi Komisaris PT Griya Miesejati (PT GM) yang membawahi usaha Bakmi GM. Anak-anak Choi Sui membantu berjualan mie, tiap hari bangun jam 4 pagi untuk berbelanja, memasak, dan sebagainya. Choi Sui sendiri sebagai ayah menggenjot bambu menggiling terigu untuk bahan dasar mie. Mereka tidak punya mesin pembuat mie. Julia sendiri masih SMA, tiap hari bertugas membeli sayur di Pasar Glodok, serta memotong ayam dan sayur. Adiknya, Dian, menjadi kasir, padahal waktu itu masih umur 10 tahun. Dian Lie kini adalah Direktur PT GM. Bakmi jualan mereka tak punya nama, tapi laris manis. Dari 5 meja, bertambah jadi 11 meja dalam waktu 2 tahun. Tempat usaha mereka sempat kena gusur karena proyek pelebaran jalan. Karena lahannya makin sempit, mereka menabung untuk membuatnya menjadi 3 lantai. Berkat usaha keras Choi Sui, istri, dan anak-anaknya, restoran mie mereka makin laris dan ramai. Restoran yang belum bernama itu dikenal oleh pelanggan sebagai Bakmi GM, karena berjualan mie di Jalan Gajah Mada. Sejak itu nama Bakmi GM menjadi merek dagang mereka, dan akhirnya didaftarkan secara resmi. Kalau Anda melintasi Jalan Gajah Mada di Jakarta Pusat, dan melihat ada restoran Bakmi GM, maka itulah tempat usaha mereka yang pertama dulu. Kini Bakmi GM melayani lebih dari 30.000 pelanggan per hari, baik yang berkunjung maupun pesan antar. Menu yang disajikan bukan lagi sekadar mie ayam, melainkan bervariasi hingga lebih dari 50 menu yang menggunggah selera. Setiap bulan mereka punya program andalan, diskon, serta melayani paket ulang tahun anak-anak. Didukung lebih dari 1.200 staf yang energik dan gesit, Bakmi GM dikenal dengan kecepatan layanannya. Tak peduli sebanyak apapun pengunjung yang datang, mereka tetap dapat melayani semuanya dengan cepat, tepat, dan tak mengecewakan. Rupanya kerja keras mendiang Choi Sui sejak 50 tahun silam tak sia-sia. Kini anak-anaknya yang meneruskan usaha tersebut, dan merek Bakmi GM kian dikenal dimana-mana. (mer) |
http://ciputraentrepreneurship.com/perusahaan-a-merek/nasional/merek/19147-bakmi-gm-dari-5-meja-jadi-23-cabang-se-jabodetabek.html
No comments:
Post a Comment