Hits : 916 |
Sabtu, 11 Agustus 2012 08:10 |
Rencana Cipaganti melakukan go public tidak
datang begitu saja. Jalan panjang mewarnai sejumlah aksi korporasi
untuk membesarkan perusahaan yang berbasis di Bandung ini.
Berdiri tahun 1985, Cipaganti Group mengawali usaha dari skala rumahan jual beli mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor di jalan Cipaganti No 84 Bandung. Seiring permintaan pasar, pada 1991 Cipaganti Rental terbentuk. Kini, perusahaan yang berencana melepas saham ke publik (IPO) pada semester II/2012 ini memiliki puluhan cabang di kota-kota besar di Jabodetabek dan Bandung. Cipaganti berencana melepas hingga 40% sahamnya kepada publik. Dalam hitung-hitungan manajemen, perusahaan yang baru-baru ekspansi ke bisnis perumahan menengah atas itu mengincar dana Rp500-750 miliar atas aksi korporasi ini. Untuk melancarkan IPO, perusahaan yang dipimpin Andianto Setiabudi ini telah memberi mandat kepada PT Batavia Prosperindo Sekuritas Tbk selaku penjamin emisi. “Mudah-mudahan IPO bisa sesuai rencana,” kata Direktur Utama Cipaganti Group, Andianto Setiabudi beberapa waktu lalu. Cipaganti merupakan salah satu calon emiten yang bisa menyabet perhatian para investor bursa. Selain pertumbuhan kinerja yang mumpuni, Cipaganti tergolong perusahaan yang ekspansif. Setelah merambah properti, pada 1995, lini bisnis perseroan bertambah ke segmen alat berat (heavy equipment) dengan menyewakan alat berat untuk sektor konstruksi, infrastruktur, pertambangan, perkebunan, pertanian, hingga kehutanan. Alat yang disewakan mulai excavator, buldozer, loader, hingga dump truck. Sejak tahun 2004, PT Cipaganti Citra Graha yang memfokuskan pada alat berat membuka kantor cabang di Banjarmasin, Batu Licin (Kalimantan Selatan), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), dan Samarinda (Kalimantan Timur). Prestasi yang cukup membanggakan. Jika menelisik performa Cipaganti di sektor otomotif yang menjadi cikal bakalnya tidak perlu diragukan. Kini, Cipaganti memiliki 200 kendaraan untuk. travel & shuttle. Armada ini bisa melakukan 231 kali pemberangkatan (PP) atau rata-rata 6 menit sekali atau sebanyak 462 trip perjalanan dengan kapasitas tempat duduk 3900 seat/hari. Cipagnti juga dilengkapi 24 kantor cabang di wilayah Bandung priangan (Bandung, Cirebon, Tasikmalaya) dan Jabodetabek serta bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, perusahaan juga memiliki bisnis jasa ayanan dokumen, paket & argo, dengan konsep point to point 2,5 jam sampai ke kota tujuan (Bandung - Jakarta via Cipularang), sehingga melengkapi lima unit bisnis yang kini dimiliki perseroan. (Dim)
Sumber gambar: majalahfranchise.com
|
http://ciputraentrepreneurship.com/perusahaan-a-merek/nasional/perusahaan/19200-rajai-binis-travel-ala-cipaganti.html
No comments:
Post a Comment