PELUANG BISNIS HEWAN PELIHARAAN
Imutnya laba si peluncur gula
Oleh Amal Ihsan Hadian - Jumat, 10 Agustus 2012 | 11:24 WIB
Tubuhnya kecil, hanya sekepalan tangan orang dewasa. Matanya bulat hitam, hidungnya bulat merah. Ekor sepanjang badannya. Yang lebih unik, ada membran kulit di sisi tubuhnya yang menghubungkan kaki-kakinya.
Itulah sugar glider. Saat ini, “si peluncur gula” tengah menjadi hewan peliharaan eksotis yang banyak diminati orang. Tampangnya yang unyu-unyu, serta karakternya yang setia, menarik banyak orang untuk memeliharanya.
Sekilas tampang hewan yang bernama latin Petaurus breviceps ini mirip tupai. Dengan membran kulit yang menghubungkan kaki-kakinya, banyak juga orang yang salah mengiranya sebagai tupai terbang. Membran sugar glider memang bisa dipakai untuk meluncur seperti layaknya tupai terbang.
Cuma, kedua hewan sebenarnya berada di dua kelas yang terpisah. Tupai terbang, dengan berbagai jenisnya, masuk kelas hewan pengerat (rodentia). Adapun sugar glider masuk kelas hewan berkantung (marsupialia) seperti kanguru.
Sugar glider memang hanya bisa ditemui di Australia, Papua Nugini, dan Papua. Disebut sugar glider karena ia suka meluncur atau gliding dengan membran kulitnya dari satu pohon ke pohon yang lain untuk mencari makanan yang manis. Di habitat aslinya, bajing gula sangat menggemari nektar atau serbuk sari bunga serta buah-buahan. “Ia kadang juga makan serangga. Sehingga dikategorikan sebagai hewan omnivora,’ ujar July Kadewi, breeder atau pembiak sugar glider.
Merawat dan membiakkan sugar glider memang gampang-gampang susah. Sebab, meski memeliharanya tidak sulit, hewan ini gampang stres. Makanya, syarat pertama memelihara hewan ini adalah paling sedikit memiliki dua ekor, agar mereka bisa berteman. Jika dipelihara sendirian, biasanya hewan ini gampang stres.
Anakan pun laku
Harga hewan ini tergantung dari asalnya. Anakan hasil pembiakan dihargai sampai Rp 750.000 per ekor. Sebab, sugar glider hasil pembiakan biasanya lebih jinak sehingga memudahkan dalam proses bonding atau menjalin ikatan dengan pemiliknya. Adapun sugar glider hasil tangkapan butuh waktu lama menjinakkan, harganya antara Rp 350.000 sampai Rp 450.000.
Si peluncur gula harus dibiarkan dulu dalam kandang selama beberapa hari. Setelah terbiasa, pemilik bisa menawarkan makanan dengan tangannya. Kalau sudah terbiasa dengan bau pemilik, baru hewan menyusui ini bisa dipegang dan diangkat keluar dari kandang untuk diajak bermain dan jalan-jalan.
Pemilik bisa memasukkan sugar glider ke kantong baju atau celana yang tidak terlalu ketat. Kalau sudah akrab, hewan ini bahkan menganggap kantong pemiliknya sebagai shelter dan sangat senang diajak jalan-jalan. “Makanya,
sugar glider disebut juga pocket pets,” ungkap July.
Sugar glider cukup bahagia diberi kandang hamster yang banyak tersedia. Harganya sekitar Rp 100.000-an. Cuma, pilih kandang yang tinggi atau memanjang ke atas. Sebab, sugar glider senang memanjang dan meluncur. “Kandang sebaiknya juga dipasangi dahan atau ranting,” katanya.
Di kandang juga harus ada sarang. Bahannya bisa dari pot keramik yang dilubangi, batok kelapa, kayu berlubang, dan pipa paralon. Sarang penting agar hewan ini bisa beristirahat di siang hari tanpa gangguan sinar matahari. Maklum, sebagai hewan nocturnal, sugar glider aktif di malam hari.
Makanan utama sugar glider adalah buah-buahan seperti pisang, apel, mangga, pepaya, melon, semangka, dan lainnya. Cuma, karena membutuhkan protein, hewan ini juga harus diberi serangga seperti ulat, jangkrik, dan belalang. Di alam liar, usia si bajing gula hanya sampai 6 tahun. Jika dipelihara dengan asupan nutrisi yang tepat, “Ia bisa hidup sampai
15 tahun,” ujar July.
Setelah betina berumur setahun, sugar glider bisa dikawinkan. Betina mengandung selama 15 hari–17 hari. Setelah lahir, bayi yang disebut joey akan menyusu dan hidup di kantung ibunya selama 4 bulan. Setelah itu, joey baru bisa keluar.
Dalam setahun, betina sugar glider bisa melahirkan 2 kali atau lebih, tergantung perawatan. Tiap melahirkan hanya
1 atau 2 joey yang lahir. Harga joey hasil pembiakan sekitar Rp 600.000–Rp 750.000. Saat ini, permintaan joey sangat tinggi. “Saya bisa menjual sampai 20 joey sebulan,” kata Badbad, penjual sugar glider. Tak sulit memasarkannya. Yang susah adalah mencari breeder yang memiliki ready stock.
Anda berminat?
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/imutnya-laba-si-peluncur-gula
No comments:
Post a Comment