BUDIDAYA POHON ZAITUN
Peluang bertanam bibit pohon zaitun masih terbuka
Oleh Noverius Laoli, Revi Yohana - Rabu, 08 Agustus 2012 | 14:24 WIB
Zaitun (Olea europaea) merupakan tanaman asli Timur Tengah dan Afrika Selatan. Tanaman ini memiliki banyak manfaat buat kehidupan manusia.
Manfaat utama tanaman ini didapat dari buahnya. Buah zaitun yang sudah tua bisa menghasilkan minyak yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, mulai dari kesehatan sampai produk-produk kecantikan.
Maka, tidak heran jika tanaman mediterania ini menjadi sangat populer, termasuk di Indonesia. Salah seorang pembudidaya tanaman zaitun di Indonesia adalah Parta Suhanda di Bogor, Jawa Barat.
Sejak lima tahun terakhir, ia fokus membudidayakan bibit pohon zaitun. Ia tertarik membudidayakan tanaman ini karena permintaan pohon zaitun di Indonesia cukup tinggi. "Sementara pasokan sedikit," kata Parta.
Budidaya tanaman zaitun ini ditekuninya di bawah bendera usaha Angel Nurserry. Selain memasok para pedagang tanaman hias, ia juga menjual bibit zaitun langsung ke konsumen.
Sebagian besarnya pelanggan berasal dari Bogor dan Jakarta. Ia mengaku, sering kewalahan melayani permintaan, terutama dari para pedagang tanaman. "Ada pedagang yang memesan sekitar 100 pohon dalam sebulan, tapi kami tidak bisa penuhi," bebernya.
Parta bilang, ia harus hati-hati membudidayakan zaitun lantaran tanaman ini sensitif terhadap perubahan tempat, dan bisa mati kalau akarnya belum cukup kuat. Makanya, ia membatasi jumlah tanaman yang dibudidayakannya.
Sebagai tanaman yang tumbuh di daerah panas, zaitun sangat menyukai cuaca panas. Saat musim panas ini, Patra bisa menjual lebih 100 pohon per bulan.
Dengan harga jual bibit Rp 300.000-Rp 500.000 per batang, ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per bulan. Namun, bila sedang musim hujan, omzetnya bisa anjlok.
Soalnya, penjualannya di bulan-bulan itu paling hanya sekitar 30 bibit-50 bibit per bulan. Parta bilang, penjualan menurun lantaran banyak bibit yang mati.
Usaha budidaya pohon zaitun juga ditekuni Steve Stanley di Semarang, Jawa Tengah. Ia terjun ke usaha ini sejak tahun 2010. Ia fokus menjual bibit zaitun yang tingginya sekitar 30 cm. "Tanaman ini lama pertumbuhannya," ujarnya.
Sejauh ini, kata Steve, pohon zaitun masih sebatas sebagai ornamen atau penghias ruangan rumah. Beberapa jenis zaitun, seperti jenis perak memang tampilannya bagus dan lebih mahal harganya.
Untuk zaitun jenis perak ini harganya mulai Rp 700.000 per bibit. Zaitun jenis lain lebih murah. Contohnya, zaitun hijau yang dibanderol Rp 300.000 per bibit. Dalam sebulan, ia bisa menjual 10-15 bibit dengan omzet Rp 7 juta-Rp 10 juta.
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-bertanam-bibit-pohon-zaitun-masih-terbuka
Permisi Pak. Kami menyediakan bibit zaitun, bibit bidara, bibit apricot dan plum merah dari Timur tengah. mohon hubungi kami utk bekerja sama. Regards, Flora Indah 085691383717.
ReplyDeleteSpec bibitnya gimana pak? Itu pembelian harus partai atao bisa eceran?
ReplyDeleteSpec bibitnya gimana pak? Itu pembelian harus partai atao bisa eceran?
ReplyDelete