SENTRA MEBEL KAYU & ROTAN PONDOK GEDE JAKARTA TIMUR
Dipasok dari Jepara (1)
Oleh Fahriyadi - Rabu, 22 Agustus 2012 | 18:17 WIB
Selama ini, kawasan Jakarta Timur dikenal sebagai gudangnya sentra mebel atau furnitur. Beberapa sentra mebel yang cukup kesohor di wilayah ini, seperti Kalimalang, Klender, dan Pondok Bambu.Di luar itu, ternyata masih ada lagi sentra mebel yang layak dijadikan tempat berburu mebel. Yakni, sentra mebel di Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur yang sudah berusia lebih 10 tahun.
Sentra ini diramaikan belasan kios mebel kayu dan rotan. Deretan kios itu nampak memenuhi sisi kiri Jalan Raya Pondok Gede. Akses jalan menuju sentra ini tidak terlalu sulit. Lokasinya hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari Tamini Square yang merupakan pintu gerbang menuju kawasan Pondok Gede dari Cililitan, baik menggunakan jalur tol ataupun arteri.
Sentra mebel ini bersebelahan dengan sentra penjualan bunga potong. Lokasinya berada di antara ratusan kios tanaman hias yang mendominasi kawasan ini.
Sebelum menjadi sentra mebel, lokasi ini dulunya memang masih berbentuk lapak tanaman hias. Namun pihak Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) selaku pengelola mengubah sebagian kawasan dengan menyediakan ruang bagi pengrajin mebel.
Abdullah Sigit, pengelola Toko Maharani Jaya Furniture mengatakan, geliat penjualan mebel di Jalan Raya Pondok Gede tidak kalah dengan daerah lain. "Jumlah kiosnya memang tak sebanyak daerah lain, namun pilihan produknya cukup lengkap," ujarnya.
Apa yang dikatakan Siigit memang benar adanya. Saat KONTAN mengunjungi sentra ini, Jumat (10/8), nampak kios-kios memajang hampir semua jenis mebel. Produk mebel seperti kursi, meja makan, meja rias, lemari, tempat tidur, bahkan gebyok atau pintu yang lazim ditemukan pada rumah Jawa tempo dulu, bisa Anda temukan disini.
Umumnya, sebagian besar kios menerima produk mebel setengah jadi. Produk mebel itu mereka dapat dari para perajin mebel di Jepara dan Cirebon.
Begitu tiba di sentra ini, mebel itu tinggal di-finishing. Harga jual mebelnya mulai Rp 40.000-Rp 66 juta. Termahal adalah gebyok ukuran 3 meter (m) x 5 m. Ia mengaku, tokonya bisa meraup omzet Rp 1 juta-Rp 2 juta perhari, dengan laba 15%-20%.
Pedagang lainnya adalah Iwan Setiawan, pemilik Toko Iwan Jaya Rotan yang sudah bergabung di sentra ini sejak tiga tahun lalu. Beda dengan Sigit, ia fokus menjual mebel berbahan rotan
Di kios berukuran 6 m x 3 m, Iwan menjual aneka mebel dari rotan, mulai dari kursi tamu, meja makan, hingga partisi atau pemisah ruangan.
Menurut Iwan, mebel rotannya diproduksi langsung oleh perajin asal Cirebon. "Sehingga kualitasnya terjamin," ujarnya. Adapun harga jualnya mulai Rp 60.000-Rp 3 juta per unit. Dalam sehari, rata-rata omzet yang masuk diterimanya mencapai Rp 1 juta.
Persaingan sehat (2)
Oleh Fahriyadi - Kamis, 23 Agustus 2012 | 18:02 WIB
Lantaran pedagang semakin ramai, tingkat persaingan juga semakin ketat. Apalagi, mereka menawarkan produk serupa. Kendati demikian, para pedagang menilai persaingan di sentra ini masih tetap sehat. Abdullah Sigit, pengelola Toko Maharani Jaya Furniture bilang, sampai sejauh ini tidak ada konfik sesama pedagang karena persaingan.
Menurutnya, setiap pedagang sudah memiliki pelanggan masing-masing. "Setiap pedagang juga memiliki pemasok mebel yang berbeda-beda sehingga tak ada alasan untuk saling menjatuhkan," ucapnya.
Sigit sendiri mengaku, kios mebelnya sudah memiliki pelanggan tetap. Sementara pasokan mebel didapatnya dari beberapa perajin mebel di Jepara, Jawa Tengah.
Ia mengklaim, pemasok mebelnya tidak memasok barang ke pedagang lain di kawasan tempatnya berjualan. Setiap pedagang, kata Sigit, sudah memiliki pemasok berbeda-beda.
Dengan begitu, kualitas produk yang mereka jual juga tidak sama. "Sejauh ini kami berhasil membina hubungan baik dengan keduanya dan bisnis berjalan lancar hampir tak ada masalah," ucapnya.
Sigit juga selalu berkomunikasi dengan sang perajin, "Terutama soal lamanya pembuatan karena berkaitan dengan pelayanan kepada pelanggan," ujarnya.
Pedagang lain, Maharani mengakui setiap pedagang memiliki pelanggan tetap. Ia sendiri memiliki pelanggan dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bekasi, Cililitan, dan Tangerang. "Bahkan beberapa pelanggan sekarang bisa telepon ketika butuh mebel yang diinginkan," jelasnya.
Iwan Setiawan, Pemilik toko Iwan Jaya Rotan di sentra ini juga melayani pelanggannya dengan sebaik mungkin. Supaya pelanggan tetap setia belanja di kiosnya, ia tidak pelit memberikan informasi seputar produk mebel yang cocok untuk menghiasi rumah hunian mereka.
Iwan juga selalu terbuka soal kualitas produknya. Di kiosnya, ia lebih banyak menjual produk mebel rotan. Bila bahan baku rotannya kurang bagus, Iwan pun akan mengatakan apa adanya. "Kalau barang tidak bagus, ya katakan saja, jangan dibagus-bagusin," celetuknya.
Namun, ia mengklaim selama ini kiosnya sangat jarang menjual produk mebel rotan yang kualitasnya kurang baik. Menurut dia, pemasok produk mebelnya merupakan salah satu yang terbaik di Cirebon.
Seingat Iwan, pernah sekali perajin langganannya memakai bahan baku kualitas rendah. "Itu terjadi ketika bahan baku rotan langka," ujarnya.
Panen saat Lebaran (3)
Oleh Fahriyadi - Jumat, 24 Agustus 2012 | 18:47 WIB
Ia bilang, siklusnya saban tahun memang seperti itu. "Setiap tahun selalu berulang, saat musim liburan pasti penjualan sepi dan mulai membaik saat bulan puasa hingga jelang Lebaran, untung tahun ini jarak waktunya tak terlalu lebar," jelasnya.
Menurut Iwan, menjelang Lebaran, biasanya banyak konsumen yang mengganti mebel lamanya dengan mebel yang baru. "Mereka biasanya datang berbelanja mebel saat akhir pekan," ujar Iwan.
Untuk memenuhi permintaan, Iwan sengaja memperbanyak stok mebelnya. Pria yang mengerjakan finishing mebel rotannya seorang diri tanpa bantuan karyawan ini mengatakan, menjelang Lebaran, penjualannya bisa meningkat hingga 30% ketimbang bulan biasa.
Saat KONTAN berkunjung ke kios milik Iwan, memang terlihat jelas bahwa ruangan yang hanya berukuran 6x4 meter ini penuh sesak dengan produk mebel rotan dagangannya. "Sebagian merupakan produk pesanan yang tinggal dikirim saja dan beberapa masih harus diproses lagi," tuturnya.
Berkah Ramadan juga dituai Toko Maharani Jaya Furniture. Menurut Abdullah Sigit, pengelola Toko Maharani, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, permintaan mebel bisa meningkat 50% saat bulan Ramadan.
Mebel kayu yang paling banyak diburu pembeli mendekati Lebaran ini adalah meja dan kursi untuk tamu. Tetapi, beberapa pelanggan Toko Maharani Jaya ini, menurut Sigit, banyak yang memesan mebel custom atau sesuai keinginan pelanggan.
Pesanan mebel custom ini, biasanya datang pada awal Ramadan. Maklum, "Pengerjaannya bisa sampai dua hingga tiga minggu, jadi pas jelang Lebaran pesanan mebel mereka sudah selesai," ujarnya.
Kata Sigit, lonjakan penjualan sepanjang bulan puasa tersebut bisa mengompensasi penurunan penjualan tokonya saat musim liburan sekolah lalu. Kendati sepi penjualan saat tahun ajaran baru sekolah, pasokan mebel tetap normal.
Sadewo, salah satu pengunjung sentra tersebut mengaku sering datang ke sentra penjualan mebel Pondok Gede untuk mencari produk mebel baru. Selain dekat dengan tempat tinggalnya di kawasan Lubang Buaya, ia bilang, kualitas mebel yang dijual di sini cukup bagus dan harganya pun bersaing. "Sejak ada sentra mebel di daerah ini saya selalu mencari mebel disini," lanjutnya.
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-mebel-pondok-gede-dipasok-dari-jepara-1/2012/08/22
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-mebel-pondok-gede-persaingan-sehat-2/2012/08/23
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-mebel-pondok-gede-panen-saat-lebaran-3
No comments:
Post a Comment