Monday, July 30, 2012

Membentuk Strategi Bisnis yang Etis

PDF Cetak E-mail
Senin, 30 Juli 2012 08:47
Pengembangan sebuah kondisi perusahaan yang mendukung perilaku yang beretika dan bertanggung jawab membutuhkan upaya dan investasi waktu serta sumber daya. Suatu tata laku, pengawas etika, dan audit etika tahunan tidak serta merta memastikan tegaknya praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab dalam sebuah perusahaan.

Berikut ini merupakan sejumlah unsur penting yang entrepreneur perlu ingat saat mengembangkan sebuah strategi bisnis yang tetap memegang teguh etika bisnis menurut Lynn Sharp Paine:
  • Prinsip dan komitmen utama seorang entrepreneur harus masuk akal dan secara jelas disampaikan pada orang lain yang berkepentingan. Mereka harus mencerminkan kewajiban perusahaan yang utama dan secara luas berbagi aspirasi yang menarik bagi anggota perusahaan lainnya. Para karyawan di setiap jenjang harus memahami dengan serius semua prinsip dan komitmen tersebut , dapat dengan nyaman mendiskusikannya dengan rekan dan atasan, dan memiliki pemahaman konkret mengenai pentingnya aspek kepraktisan.
  • Entrepreneur perlu secara pribadi berkomitmen, kredibel dan bersedia untuk mengambil tindakan berdasarkan prinsip yang mereka anut. Prinsip-prinsip itu bukan hanya sebagai pemanis. Entrepreneur harus bersedia untuk mempelajari secara cermat keputusan mereka. Konsistensi dalam aspek kepemimpinan merupakan sesuatu yang vital. Entrepreneur perlu berpikir tanggung jawab untuk membuat imbauan tegas saat kewajiban-kewajiban etis bertentangan.
  • Prinsip-prinsip yang dianut harus diintegrasikan dalam setiap kegiatan utama dalam perusahaan: inovasi perencanaan, alokasi sumber daya, komunikasi informasi, dan promosi dan kemajuan personil.
  • Sistem dan struktur perusahaan harus mendukung dan menegakkan prinsip-prinsip bisnisnya sistem informasi misalnya harus didesain untuk memberikan informasi yang akurat dan cepat. Hubungan pelaporan perlu diatur untuk membangun keseimbangan dalam penilaian agar tetap objektif.
  • Para karyawan di seluruh jajaran perusahaan harus memiliki ketrampilan, pengetahuan dan kompetensi membuat keputusan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang solid dalam aspek etika dalam rutinitas harian bisnis yang dijalankan. Pemikiran etis dan kesadaran akan hal tersebut harus menjadi bagian tak terpisahkan dalam ketrampilan setiap pegawai dalam perusahaan kita. (*AP)
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/18918-membentuk-strategi-bisnis-yang-etis.html


No comments:

Post a Comment