Tuesday, July 17, 2012

10 Blunder Bisnis yang Legendaris

Views :558 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 17 Juli 2012 16:51

Bagi entrepreneur, tak ada yang lebih menakutkan daripada sebuah kesalahan dalam menjalankan roda bisnis. Menjalankan bisnis dalam situasi ekonomi yang tak pasti seperti sekarang juga tak kalah menakutkan. Namun, yang paling menakutkan ialah saat seorang pebisnis mengambil langkah yang salah dan hal itu tersiar ke seluruh penjuru dunia dan mencederai citra perusahaan dan merek yang telah dibangun susah payah dalam waktu yang lama. Untuk para pemilik bisnis kecil, ongkos akibat kesalahan juga lebih kecil, tetapi untuk pebisnis yang berskala internasional, cakupan ‘bencana’-nya terhitung masif. Berikut ini adalah sejumlah blunder yang dilakukan oleh eksekutif perusahaan besar.

Yahoo pecat CEO lewat telepon
Petinggi perusahaan yang terkenal dengan layanan email gratis dan mesin pencari ini pernah melakukan kesalahan fatal dalam bidang sumber daya manusia. Saat Yahoo Inc. memecat CEO Carol Bartz, hal itu dilakukan tidak melalui percakapan tatap muka tetapi hanya melalui telepon awal tahun ini. Berita ini tersebar di dunia maya, jejaring sosial dan televisi hingga sangat ramai. Citra Yahoo pun tercemar seketika itu juga.


Situs (dan harga saham) Bank of America turun
Bank of America pernah melakukan kesalahan fatal saat bank tersebut mengumumkan akan membebankan biaya 5 dollar per bulan bagi pelanggan yang membeli dengan kartu kredit Bank of America. Seolah itu tak cukup memalukan, situs perusahaan ini juga mengalami kendala down saat akhir minggu panjang di bulan Oktober. Bank tersebut mengatakan itu disebabkan oleh traffik yang memuncak sehingga situs melambat.

Kelahiran (dan kematian) prematur HP TouchPad
Saat Hewlett Packard meluncurkan TouchPad, dikabarkan bahwa staf HP akhirnya merilis produk pesaing iPad. Namun bahkan sistem operasi WebOS, yang sudah didanai HP demikian besar saat HP membeli Palm, tak cukup untuk menarik HP dari bencana. Peluncuran tersebut terbukti terlalu prematur seiring dengan kritikan sebagian pihak bahwa TouchPad terlalu mahal dan kurang bertenaga. Tanggapan konsumen pun sama-sama kurang positif. Setelah menjual lebih murah karena permintaan yang sedikit, HP akhirnya mengakhiri ‘masa hidup’ TouchPad dengan mencabut semua dukungan dan menjualnya seharga cuma 99 dollar. TouchPad terjual habis. HP berubah pikiran dan memesan produksi keduanya yang belum dipajang di toko-toko. Setelah merasa ragu dengan nasib divisi PC, HP memutuskan untuk terus menjalankannya. Meski begitu, nasib WebOS masih belum dapat dipastikan.


BlackBerry alami kerusakan jaringan global
Banyak pebisnis yang bertanya apakah sudah saatnya untuk beralih ke iPhone sebelum RIM mengalami kerusakan jaringan yang melanda layanannya di seluruh dunia pada Oktober tahun lalu. Hal ini terjadi setelah saham RIM jatuh sebanyak 59,8% tahun ini menjadi 23,12 dollar per lembar karena perusahaan ini menghadapi persaingan yang ketat di pasar smartphone, menurut laptopmag.com.


Data Sony PlayStation dibajak
Sony mengakui data dan informasi pribadi 77 juta pelanggannya telah diakses tanpa ijin oleh peretas dari luar. Kisah ini makin tragis saat terungkap bahwa itu adalah tindakan para gamer yang menggunakan firmware tidak sah pada PlayStation 3S. Pelanggaran keamanan ini dipicu oleh pelanggan yang kecewa dan gugatan hukum untuk Sony, dengan taksiran miliaran dollar.

Taco Bell dan kandungan misterius daging
Taco Bell mengalami pengalaman mengejutkan saat tahun baru. Sebuah firma hukum Alabama melayangkan gugatan class-action pada bulan januari yang mengklaim bahwa hanya 36% jaringan makanan cepat saji  itu menggunakan daging sebagai bahannya. Sisanya sebanyak 64% adalah bahan non-daging yang diduga berupa produk oat terisolasi, lesitin soya meltodextrin dan sebagainya. Taco Bell merespon dengan cepat, menyatakan bahwa pihaknya akan berperang hingga tuntas dan melaksanakan kampanye humas dan iklan yang besar-besaran untuk membersihkan citranya. Firma hukum itu menarik tuntutannya dan Tace Bell menang. Namun, kerusakan citra perusahaan yang terjadi akibat tuntutan itu juga tak bisa diremehkan. Sebagian konsumen masih merasa ragu saat mengkonsumsi makanan Taco Bell.

Family Radio dan ramalan kiamat
Dengan 66 stasiun radio, Family Radio merupakan manajemen dengan operasional yang carut marut. Saat pemiliknya, Harold Camping, memprediksi dunia akan kiamat 21 mei, banyak pendengar yang mempercayainya. Kemudian tak terjadi apapun di tanggal tersebut dan Camping tak ragu untuk kembali meramalkan akhir dunia tanggal 21 mei 2012. Pada tanggal itu pula tampaknya terjadi salah perhitungan. Camping masih mengudara dan Family Radio terus beroperasi, yang membuktikan bahwa Tuhan tak bisa ditebak.

Bencana e-commerce di Target
Saat Target meluncurkan 400 busana banyak dinantikan konsumen, desainer pakaian rajut Italia Missoni ,yang berharga terjangkau, permintaan dengan cepat melonjak. Persediaan selalu habis di toko-toko dan situs Target mengalami crash sebagai akibat kebanjiran pesanan. Lebih buruk lagi, pelanggan yang berpikir mereka sudah melakukan pembelian menerima email pembatalan beberapa atau beberapa hari setelahnya. Meski sebagian produk Missoni edisi terbatas masih tersedia, sebagian besar sudah hilang entah ke mana. Target tidak banyak mengatakan apapun mengenai hal ini kecuali bahwa minat terhadap produk ini bahkan lebih besar dari ekspektasi perusahaan. Akhirnya, meskipun, tampaknya tak mungkin bahwa Target akan kehilangan banyak pelanggan atas insiden tersebut.


Facebook rilis perubahan tampialn dan layout yang membingungkan
Saat Facebook merilis perubahan pada tampilan dan tata letak profil pengguna dan fitur news feed di bulan September tahun lalu, tanggapan pengguna tak begitu antusias. Mereka yang sudah bergantung pada Facebook sebagai unsur utama kegiatan jejaring sosial tak cukup siap untuk desain ulang yang radikal itu. Perubahan ini dilakukan setelah setahun keluhan mengenai privasi Facebook dan keputusan perusahaan untuk mengijinkan aplikasi pihak ketiga untuk mengakses data pengguna. Masih saja, Facebook tampaknya mampu melewatinya tanpa banyak menimbulkan goncangan internal.


Netflix
Sebagaimana kita ketahui, Netflix membagi perusahaannya menjadi dua, mengubah tawaran skemanya untuk konsumen dan menaikkan harga, sementara itu Netflix juga menggunakan strategi komunikasi perusahaan yang tak efektif. Tentu perusahaan itu mundur dan mempertimbangkannya kembali dan mengubah semuanya, salah komunikasi lagi dan akhirnya merilis sebuah permintaan maaf dalam bentuk video dari CEO. Perusahaan itu mengumumkan di bulan Oktober 2011 bahwa perusahaan itu telah kehilangan lebih dari 800 ribu pelanggan sejak penentuan harga dan perubahan skema berlangganan diberlakukan. Nilai pasar Netflix menurun dari 15,7 miliar dollar menjadi 4,06 miliar dollar, kata Bloomberg. (*AP)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/18673-10-blunder-bisnis-yang-legendaris.html

No comments:

Post a Comment