Minggu, 15 Juli 2012 16:29 |
CE News, Jakarta:
Dalam diskusi “Kesederhanaan yang Menyimpan Kekuatan Global” yang
diadakan Senin lalu (9/7) dalam event Technopreneurship Pemuda 2012 di
BPPT Jakarta, dihadirkan dua praktisi sekaligus entrepreneur yang
berusia relatif muda tetapi telah mengecap banyak pengalaman bisnis di
tataran internasional. Mereka adalah Andy Zein dan Phidi Soepangkat.
Keduanya hadir memberikan beragam pandangan dan motivasi bagi peserta
workshop technopreneurship yang kelak diharapkan akan dapat menjadi
lokomotif penggerak kemajuan entrepreneurship terutama dalam bidang
teknologi, di Indonesia.
Di akhir diskusi, Andy memberikan 4 poin kunci yang harus diperhatikan saat membangun usaha baru yang kelak siap bertarung di kancah dunia:
- Passion:
Pastikan hal yang dikerjakan ialah sesuatu yang Anda rela kerjakan
selama dalam waktu yang lama. Dengan demikian, Anda yakin bahwa Andalah
orang terbaik untuk melakukan hal itu. Ada orang lain yang mungkin
memiliki kompetensi yang sama dengan Anda tetapi jika Anda memiliki
tingkat passion yang lebih tinggi dari mereka, Anda bisa berpeluang
lebih berhasil daripada mereka dalam bidang itu.
- Bermimpi setinggi mungkin:
Kita adalah bangsa yang besar, karenanya jangan takut untuk menargetkan
sesuatu dengan skala dunia. Jika impian yang Anda miliki tidak terlalu
menakutkan bagi Anda saat membayangkannya, berarti itu ada yang salah.
Singkatnya, bila impian kita tak membuat kita takut, maka impian itu
belum cukup besar.
- Network/ jejaring:
Jangan hanya bekerja sendiri, ajak teman sebanyak mungkin. Pertinggi
kesempatan untuk sukses dengan melakukan berbagai kerjasama melalui
perluasan jejaring pertemanan yang mendukung perkembangan ide bisnis
kita. Jangan berpikiran sempit, berpikirlah terbuka. Bahkan jika
memungkinkan, kerjasama dengan teman atau rival pun bisa dilakukan bila
dipandang lebih menguntungkan untuk kedua belah pihak. Dengan begitu,
bisnis Anda akan melangkah lebih pesat daripada jika Anda berusaha
sendiri tanpa bantuan mitra.
- Konsistensi dan tekad:
Dalam membuat bisnis yang mampu bersaing di kancah global, diperlukan
konsistensi dan persistensi / tekad yang tak terpatahkan karena
banyaknya aral yang melintang antara Anda dan impian Anda di depan. Andy
mencontohkan bagaimana Phidi Soepangkat, CEO Desktop IP, harus berjuang
dalam menghadapi penolakan demi penolakan oleh tak kurang 80 investor
potensial dan ia tetap mencari.
Sementara itu, Phidi Soepangkat
(pemilik dan CEO Desktop IP) memberikan pesannya yang tak kalah
mencerahkan pemuda-pemudi tersebut. "Let’s create the future, but don’t copy the best,"
demikian pesannya. "Kita bangsa Indonesia menciptakan masa depan dengan
suka meniru yang terbaik dengan melakukan lompatan katak (leap frog),"
ungkapnya. "Kita harus bisa mengungguli AS , kita harus bisa loncat di
depan mereka dengan teknologi baru," ujar Phidi yang selama 18 tahun
merantau ke negeri Paman Sam untuk bekerja di sejumlah perusahaan TI
terkemuka. (*AP)
|
http://www.ciputraentrepreneurship.com/berita-ce/18603-menggali-potensi-global-dari-kesederhanaan.html
No comments:
Post a Comment