Hits : 555 |
Senin, 23 Juli 2012 08:45 |
Mayoritas
orang superkaya di dunia atau di Indonesia meraih gain (keuntungan)
dari investasinya di portofolio saham. Sehingga tak heran, investasi
saham bagi sebagian orang sudah wajib hukumnya. Alasannya sederhana, imbal hasil yang diberikan jauh melebihi produk investasi di instrumen lain seperti deposito atau asuransi. Begitu halnya dengan instrumen lain yang banyak dikenal mata masyarakat awam seperti emas, dan properti. Bahkan sekalipun dibandingkan dengan investasi lain di pasar modal seperti reksa dana atau obligasi, portofolio saham jauh lebih unggul. Jika Anda berharap mendapatkan passive income yang lumayan, tidak mungkin rasanya apabila Anda hanya mengandalkan instrumen investasi jenis deposito maupun tabungan. Dengan belajar investasi saham, Anda akan menjumpai berbagai macam keuntungan yang tidak akan Anda peroleh di instrumen investasi yang lainnya. Sesungguhnya, investasi saham tidak sesulit yang dibayangkan. Lalu apa saja langkah untuk berinvestasi saham? 1. Hubungi perusahaan sekuritas atau broker Ada 120 lebih perusahaan sekuritas yang bisa menjadi pilihan Anda untuk investasi saham. Mulai dari yang perusahaan efek besar hingga yang menengah dan kecil. Setelah Anda menentukan pilihan, daftarkan diri Anda untuk memulai investasi saham. 2. Simpan dana deposit Setelah mendaftar di salah satu perusahaan efek, Anda segera menyimpan dana minimal yang ditetapkan. Masing-masing broker berbeda. Namun kini Anda bisa berinvestasi saham dengan hanya cukup menempatkan dana Rp5-10 juta. Selanjutnya Anda langsung bisa membeli saham baik secara manual maupun online trading. 3. Memahami pergerakan harga saham Ada dua jenis pendekatan yang wajib dikuasai jika Anda ingin berhasil dalam investasi saham. Pertama adalah dengan cara melihat latar belakang, karakteristik, serta nilai-nilai perusahaan. Ini dikenal dengan sebutan analisa fundamental. Kedua adalah dengan cara analisa teknikal. Semua analis saham profesional menggunakan konsep analisa teknikal untuk mengetahui pola pergerakan harga saham di pasar dari formasi grafik yang terbentuk oleh pergerakan harga yang terjadi. Anda perlu tahu bahwa analisa teknikal sendiri terbagi menjadi dua bagian besar, yakni analisa teknikal klasik dan analisa teknikal modern. Analisa teknikal klasik menganalisis pergerakan harga saham murni hanya dari grafik saja, di dalamnya mencakup proses tarik-menarik garis (trendline, support, resistance), serta diimbangi dengan analisa volume. Analisa teknikal modern menganalisis pergerakan harga saham dengan menggunakan beberapa perhitungan matematika seperti nilai rata-rata, standar deviasi, laju eksponensial, transformasi, serta berbagai jenis lainnya. Yang paling sederhana dan sering digunakan adalah harga rata-rata berjalan (moving average) serta perhitungan stochastic oscillator. 4. Bagilah menjadi minimal 5 bagian investasi Dari total dana yang Anda miliki, sebaiknya dibagi menjadi lima bagian. Jangan belanjakan seluruh dana Anda untuk membeli satu saham. Langkah ini penting untuk meminimalisir kerugian ketika market turun. Misalnya pada saat pasar saham jatuh 3 persen Anda dapat gunakan satu bagian untuk membeli saham tertentu. Nanti bila turun lagi 3 persen, Anda bisa gunakan lagi bagian yang kedua membeli saham. Dan seterusnya., intinya Anda tetap mempunyai "peluru" untuk berinvestasi dalam keadaan apapun. Baik kondisi pasar saham dalam keadaan naik maupun turun, Anda tetap bisa meraih untung atau profit optimal. Dan yang lebih enak lagi, Anda terbebas dari penyakit jantung deg-degan bila melihat pasar saham turun atau harga saham kita mengalami penurunan. Jadi baik harga saham naik maupun turun., Anda tetap dapat profit. 5. Jangan Pernah gunakan "margin call" Bagi pemula, tidak disarankan untuk mempergunakan fasilitas margin call (pinjam dana pada broker). (Dim) |
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/182-investasi/18770-langkah-langkah-investasi-saham-bagi-pemula.html
No comments:
Post a Comment