Penulis : Christina Andhika Setyanti |
Kamis, 26 Juli 2012 | 15:01 WIB
Jangan biarkan diri Anda terjebak dalam kejenuhan yang bisa membuat kreatifitas Anda terhambat
KOMPAS.com -
Rutinitas pekerjaan sering membuat kita jenuh, dan kejenuhan akan
membuat mentalitas dan kreativitas kita menurun. "Terkadang rutinitas
akan membuat seseorang merasa tak tertantang lagi untuk melakukan
berbagai hal baru dalam pekerjaannya," ungkap Rudy Ramawi, Country Head Google Indonesia, saat pemilihan perempuan profesional di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tidak adanya tantangan dalam bekerja akan menurunkan produktivitas seseorang. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan semangat, kreativitas dan produktivitas bekerja? Menurut Rudy Ramawi, ada tiga hal yang bisa memacu kembali produktivitas dan kreativitas kita dalam bekerja, yaitu:
1. Ciptakan suasana tak nyaman
Zona nyaman yang mulai terasa akan membuat Anda malas untuk berusaha lagi, karena sudah terlena dengan kenyamanan. Ketika selalu merasa nyaman dalam bekerja, Anda tidak akan belajar berbagai hal baru yang untuk meningkatkan kualitas kerja. Karena itu, "Posisikan diri Anda berada dalam posisi yang tidak nyaman," saran Rudy.
Pemacu utama untuk menimbulkan kreativitas adalah adanya rasa ketidaknyamanan. Saat merasa tak nyaman bekerja, misalnya karena beban kerja, tekanan atasan, deadline, dan lain-lain, akan muncul tekad dan semangat baru untuk membuktikan bahwa Anda mampu bekerja dengan baik. Berbagai hal yang membuat ketidaknyamanan dalam bekerja akan membantu Anda untuk belajar lebih banyak, dan menciptakan impact yang besar untuk perusahaan. "Hanya saja, semua ini memang harus dilakukan dengan passion dan rasa cinta pada pekerjaan," jelasnya.
2. Prioritas pekerjaan
Ketika melakukan pekerjaan yang Anda cintai, secara tak langsung akan ada keinginan untuk memberikan dampak yang besar untuk perusahaan. "Impact yang besar ini bisa diberikan ketika Anda peduli dan punya prioritas yang jelas terukur dalam pekerjaan," tukasnya. Menurut Rudy, urutan prioritas dalam bekerja akan menentukan seberapa besar passion Anda untuk menjadi seorang pekerja yang baik.
Urutan prioritas yang dianggap Rudy paling baik saat ingin berkontribusi bagi perusahaan adalah, menciptakan impact, reputasi diri, gengsi, dan keinginan belajar. Urutan prioritas ini akan menentukan tingkat kepedulian Anda terhadap perusahaan. Adanya rasa cinta pada pekerjaan akan membuat Anda terus terpacu untuk bisa berprestasi dalam bidang pekerjaan yang dilakukan.
3. Meremajakan
Ketika kerja keras Anda sudah membuahkan hasil, dan berhasil memberikan kontribusi untuk perusahaan, sebaiknya jangan cepat berpuas diri. "Sekali berprestasi, jangan cepat puas karena Anda harus berusaha untuk merejuvenasi (meremajakan dan memperbaharui) semua prestasi Anda," sarannya. Ditambahkannya, prestasi yang tak direjuvenasi tidak akan lagi disebut sebagai prestasi, namun sebuah stagnansi, karena tak ada pembaharuan prestasi dan bisa jadi akan menurunkan nilai kreativitas Anda.
Tidak adanya tantangan dalam bekerja akan menurunkan produktivitas seseorang. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan semangat, kreativitas dan produktivitas bekerja? Menurut Rudy Ramawi, ada tiga hal yang bisa memacu kembali produktivitas dan kreativitas kita dalam bekerja, yaitu:
1. Ciptakan suasana tak nyaman
Zona nyaman yang mulai terasa akan membuat Anda malas untuk berusaha lagi, karena sudah terlena dengan kenyamanan. Ketika selalu merasa nyaman dalam bekerja, Anda tidak akan belajar berbagai hal baru yang untuk meningkatkan kualitas kerja. Karena itu, "Posisikan diri Anda berada dalam posisi yang tidak nyaman," saran Rudy.
Pemacu utama untuk menimbulkan kreativitas adalah adanya rasa ketidaknyamanan. Saat merasa tak nyaman bekerja, misalnya karena beban kerja, tekanan atasan, deadline, dan lain-lain, akan muncul tekad dan semangat baru untuk membuktikan bahwa Anda mampu bekerja dengan baik. Berbagai hal yang membuat ketidaknyamanan dalam bekerja akan membantu Anda untuk belajar lebih banyak, dan menciptakan impact yang besar untuk perusahaan. "Hanya saja, semua ini memang harus dilakukan dengan passion dan rasa cinta pada pekerjaan," jelasnya.
2. Prioritas pekerjaan
Ketika melakukan pekerjaan yang Anda cintai, secara tak langsung akan ada keinginan untuk memberikan dampak yang besar untuk perusahaan. "Impact yang besar ini bisa diberikan ketika Anda peduli dan punya prioritas yang jelas terukur dalam pekerjaan," tukasnya. Menurut Rudy, urutan prioritas dalam bekerja akan menentukan seberapa besar passion Anda untuk menjadi seorang pekerja yang baik.
Urutan prioritas yang dianggap Rudy paling baik saat ingin berkontribusi bagi perusahaan adalah, menciptakan impact, reputasi diri, gengsi, dan keinginan belajar. Urutan prioritas ini akan menentukan tingkat kepedulian Anda terhadap perusahaan. Adanya rasa cinta pada pekerjaan akan membuat Anda terus terpacu untuk bisa berprestasi dalam bidang pekerjaan yang dilakukan.
3. Meremajakan
Ketika kerja keras Anda sudah membuahkan hasil, dan berhasil memberikan kontribusi untuk perusahaan, sebaiknya jangan cepat berpuas diri. "Sekali berprestasi, jangan cepat puas karena Anda harus berusaha untuk merejuvenasi (meremajakan dan memperbaharui) semua prestasi Anda," sarannya. Ditambahkannya, prestasi yang tak direjuvenasi tidak akan lagi disebut sebagai prestasi, namun sebuah stagnansi, karena tak ada pembaharuan prestasi dan bisa jadi akan menurunkan nilai kreativitas Anda.
Editor :
Dini
http://female.kompas.com/read/2012/07/26/1501301/3.Faktor.Pemacu.Produktivitas.Kerja
No comments:
Post a Comment