CE News, Jakarta - Dalam diskusi “Kesederhanaan yang Menyimpan
Kekuatan Global” yang diadakan Senin lalu (9/ 7) dalam event
Technopreneurship Pemuda 2012 di BPPT Jakarta, dihadirkan dua praktisi
sekaligus entrepreneur yang berusia relatif muda tetapi telah mengecap
banyak pengalaman bisnis di tataran internasional. Mereka adalah Andy
Zein dan Phidi Soepangkat. Keduanya hadir memberikan beragam pandangan
dan motivasi bagi peserta workshop technopreneurship yang kelak
diharapkan akan dapat menjadi lokomotif penggerak kemajuan
entrepreneurship terutama dalam bidang teknologi, di Indonesia.
Di akhir diskusi, Andy memberikan 4 poin kunci yang harus diperhatikan saat membangun usaha baru yang kelak siap bertarung di kancah dunia:
- Passion: Pastikan hal yang dikerjakan ialah sesuatu
yang Anda rela kerjakan selama dalam waktu yang lama. Dengan demikian,
Anda yakin bahwa Andalah orang terbaik untuk melakukan hal itu. Ada
orang lain yang mungkin memiliki kompetensi yang sama dengan Anda tetapi
jika Anda memiliki tingkat passion yang lebih tinggi dari mereka, Anda
bisa berpeluang lebih berhasil daripada mereka dalam bidang itu.
- Bermimpi setinggi mungkin: Kita adalah bangsa yang
besar, karenanya jangan takut untuk menargetkan sesuatu dengan skala
dunia. Jika impian yang Anda miliki tidak terlalu menakutkan bagi Anda
saat membayangkannya, berarti itu ada yang salah. Singkatnya, bila
impian kita tak membuat kita takut, maka impian itu belum cukup besar.
- Network/ jejaring: Jangan hanya bekerja sendiri,
ajak teman sebanyak mungkin. Pertinggi kesempatan untuk sukses dengan
melakukan berbagai kerjasama melalui perluasan jejaring pertemanan yang
mendukung perkembangan ide bisnis kita. Jangan berpikiran sempit,
berpikirlah terbuka. Bahkan jika memungkinkan, kerjasama dengan teman
atau rival pun bisa dilakukan bila dipandang lebih menguntungkan untuk
kedua belah pihak. Dengan begitu, bisnis Anda akan melangkah lebih pesat
daripada jika Anda berusaha sendiri tanpa bantuan mitra.
- Konsistensi dan tekad: Dalam membuat bisnis yang
mampu bersaing di kancah global, diperlukan konsistensi dan persistensi /
tekad yang tak terpatahkan karena banyaknya aral yang melintang antara
Anda dan impian Anda di depan. Andy mencontohkan bagaimana Phidi
Soepangkat, CEO Desktop IP, harus berjuang dalam menghadapi penolakan
demi penolakan oleh tak kurang 80 investor potensial dan ia tetap
mencari.
Sementara itu, Phidi Soepangkat (pemilik dan CEO Desktop IP)
memberikan pesannya yang tak kalah mencerahkan pemuda-pemudi tersebut. "Let’s create the future, but don’t copy the best,"
demikian pesannya. "Kita bangsa Indonesia menciptakan masa depan dengan
suka meniru yang terbaik dengan melakukan lompatan katak (leap frog),"
ungkapnya. "Kita harus bisa mengungguli AS , kita harus bisa loncat di
depan mereka dengan teknologi baru," ujar Phidi yang selama 18 tahun
merantau ke negeri Paman Sam untuk bekerja di sejumlah perusahaan TI
terkemuka.
(*AP)
http://www.ciputraentrepreneurship.com/berita/berita-ce/18603-menggali-potensi-global-dari-kesederhanaan.html |
No comments:
Post a Comment