Thursday, July 5, 2012

Ingin Beli Saham? Simak 5 Tips Ini


Metta Pranata - detikfinance
Kamis, 05/07/2012 07:47 WIB



img
Jakarta - Bagi investor, berburu saham untuk dibeli menjadi salah satu kegiatan paling seru dan memuaskan. Berburu saham penuh ketidakpastian karena Anda tidak tahu apakah nanti harganya akan naik atau justru anjlok setelah dibeli.

Berikut ini ada 5 tips untuk membantu Anda menganalisa saham yang berpotensi bagus dan menghasilkan uang nantinya, seperti dilansir dari Investopedia (5/7/2012):

1. Beli saat sedang murah

img
Ketika berbelanja, konsumen pasti mencari penawaran terbaik. Musim liburan seperti Lebaran, Natal, Imlek dan Jakarta Great Sale merupakan contoh utama bagaimana toko-toko berlomba menawarkan diskon besar-besaran. Mulai dari pakaian hingga elektronik.

Namun berbanding terbalik dengan dunia saham, investor sama sekali tidak senang jika saham tertentu 'didiskon'. Dalam bursa saham, 'mental rombongan' yang berkuasa dan investor cenderung menghindari saham yang harganya terlalu murah.

Akhir 2008 dan awal 2009 merupakan periode ketika pesimisme sedang puncak-puncaknya. Tapi dari sisi lain, inilah kesempatan emas bagi investor untuk bisa membeli banyak saham yang harganya sedang 'babak belur'.

Anjloknya bursa saham beberapa tahun lalu tak diperdebatkan lagi adalah sebuah poin baik untuk membeli dan masih banyak saham yang masih eksis di bursa hingga sekarang.

2. Beli saat sudah masuk target harga

img
Dalam berinvestasi, sangat penting untuk memperkirakan nilai suatu saham. Kemudian, investor akan tahu apakah saham itu sedang murah atau akan naik hingga ke harga perkiraan. Mengacu pada target satu saham saja tidak penting.

Sebaliknya, menetapkan kisaran harga dimana Anda baru mau membelinya itu lebih masuk akal. Laporan analis adalah titik permulaan yang baik, demikian juga dengan target harga konsensus yang merupakan rata-rata semua opini analis.

Hampir semua situs keuangan mempublikasikan angka-angka ini. Tanpa kisaran harga target, para investor akan kesulitan menentukan kapan harus membeli saham.

3. Beli saat sedang undervalued

img
Banyak informasi dibutuhkan untuk menetapkan kisaran target harga. Misalnya jika sebuah saham sedang undervalued. Salah satu cara untuk menentukan level overvaluation atau undervaluation adalah dengan memperkirakan prospek perusahaan itu ke depannya.

Kunci teknik penilaiannya adalah dengan mengurangi analisa aliran kas yang meliputi aliran kas perusahaan di masa depan lalu pangkas kembali ke masa sekarang. Jumlah nilai-nilai ini adalah harga target secara teoritis. Logikanya, jika harga saham sekarang di bawah nilai ini, berarti prospeknya bagus dan layak dibeli.

Teknik penilaian lainnya adalah membandingkan harga sebuah saham dengan pendapatan berkali lipat dari kompetitor. Metrik lainnya, termasuk harga terhadap penjualan dan harga terhadap aliran kas, bisa membantu investor menentukan apakah sebuah saham termasuk murah dibandingkan kompetitor utamanya.

4. Beli saat Anda punya kesabaran ekstra

img
Anggaplah Anda sudah matang-matang memperhitungkan kisaran harga target saham incaran dan memperkirakannya sedang undervalued, jangan merencanakan atau berharap bisa segera melihat kenaikan harga dalam waktu dekat-dekat. Butuh waktu cukup lama untuk memperdagangkan saham hingga bisa sampai ke nilai sebenarnya.

Para analis yang memproyeksikan harga beberapa bulan bahkan triwulan ke depan, hanya sekedar menebak bahwa nilai saham itu akan naik cepat. Padahal, butuh beberapa tahun bagi saham untuk tumbuh mendekati kisaran harga yang ditargetkan.

Bahkan lebih baik lagi jika Anda mempertimbangkan untuk menahan kepemilikan saham itu tiga hingga lima tahun, terutama jika Anda percaya dengan kemampuannya untuk bertumbuh

5. Beli saat setelah dapat banyak informasi

img
Bergantung pada perkiraan harga para analis atau newsletter rekomendasi merupakan titik permulaan yang baik. Namun investor yang baik adalah mereka yang mengerjakan PR sahamnya sendiri. Maksudnya?

Baca laporan tahunan perusahaan, berita-berita terbaru seputar perusahaan itu dan browsing cari presentasi terbaru mereka terhadap investor atau kegiatan di pameran perdagangan dan industri. Data-data ini bisa Anda temukan dengan mudah di situs resmi perusahaan melalui laman khusus hubungan investor.

Kesimpulan

img
Pemain saham legendaris, Peter Lynch menyarankan para investor membeli apa yang mereka tahu, seperti peritel dari merek-merek favorit yang biasa Anda jumpai di pusat perbelanjaan terdekat. Anda juga bisa mengetahui sebuah perusahaan dengan rajin browsing di internet atau ngobrol dengan investor lain. Gabungkan semua tips tadi, maka akan terbentuk strategi pembelian saham dari insting alami untuk meraih profit sebaik-baiknya.

http://finance.detik.com/read/2012/07/05/074743/1958004/479/0/ingin-beli-saham-simak-5-tips-ini

No comments:

Post a Comment