Hits : 3471 |
Selasa, 27 Desember 2011 09:20 |
Tunjuk
jari jika Anda seorang calon entrepreneur yang ingin memulai bisnis
baru tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menyusun business
plan!
Sebetulnya tidak ada template business plan yang cocok untuk semua kebutuhan. Satu entrepreneur memiliki kebutuhan business plan yang berbeda dari entrepreneur yang lain. Sehingga kurang tepat jika Anda menggunakan satu template dasar untuk berbagai kebutuhan. Meskipun demikian, saat Anda mendesain sebuah business plan, ada setidaknya 4 variabel utama yang bisa diubah dan disesuaikan bergantung pada orang yang Anda hendak jadikan audiens dan hasil yang ingin Anda capai.
Ada begitu banyak template business plan yang murah di berbagai situs internet. Anda bisa menggunakan template ini begitu saja , tanpa penyesuaian lebih lanjut, tetapi mungkin akan ada konsekuensinya. Satu cara yang lebih profesional ialah dengan menerapkan pendekatan yang berbeda pada setiap business plan. Kita bisa mulai dengan meluangkan waktu untuk memahami bisnis yang Anda akan jalankan, kelebihan dan kelemahannya, situasi unik yang harus dihadapi, dan tujuan yang akan dicapai. Terutama mengenai tujuan, Anda harus bersikap realistis namun tetap optimistis. Bila diperlukan, tujuan pun bisa diubah dan disesuaikan. Kemudian dimulailah pengerjaan desain business plan secara konseptual yang Anda bisa ikuti selangkah demi selangkah untuk mencapai tujuan. Akhirnya Anda akan memikirkan organisasi, konten, panjang dan medium yang dipandang sesuai bagi situasi Anda yang tiada duanya. Kini, kami memahami bahwa sebagian besar entrepreneur tidak sanggup membiayai jasa konsultan untuk bisa menjalani proses ini. Jika itu masalah yang Anda hadapi, berikut ialah sejumlah kiat berbiaya rendah atau bahkan gratis agar Anda bisa tetap menyusun business plan tanpa bantuan profesional.
Berikut adalah 10 pertanyaan pemandu yang bisa Anda gunakan saat menyusun business plan:
Pertanyaan #1: Apa permasalahannya? Pada dasarnya jika tidak ada masalah di pasar yang berupa suatu kebutuhan dalam jumlah besar yang belum terpenuhi, maka tidak ada gunanya mencoba untuk menjual sebuah solusi. Jadi Anda harus bisa menjelaskan bagaimana orang atau perusahaan mengalami tingkat kesakitan yang signifikan karena solusi yang sudah ada tidak memadai. Pertanyaan #2: Apa solusi Anda dan apa yang membuatnya istimewa? Pertanyaan ini sudah jelas. Beritahukan pada mereka apa yang Anda kerjakan dan bagaimana pelanggan Anda akan menuai manfaat dari solusi yang Anda tawarkan. Pertanyaan #3: Seberapa besar/ parahnya masalah itu? Sebuah masalah yang menarik dari sudut pandang investor ialah masalah besar. Masalah ini lebih diutamakan berupa masalah yang membuat orang bersedia untuk membayar banyak uang untuk dipecahkan. Pertanyaan #4: Seberapa banyak untung yang akan dihasilkan? Pertanyaan satu ini tentu sudah jelas bagi sebagian besar usaha rintisan (kami akan menjual produk ini seharga Rp. 1000/ buah) tetapi tidak sejelas itu bagi yang lain. Software, misalnya, bisa dijual berdasarkan jumlah pengguna atau jumlah tempat, dengan atau tanpa biaya lanjutan, dengan atau tanpa biaya pemeliharaan, dengan atau tanpa biaya instalasi atau kustomisasi, dan sebagainya. Atau Anda bisa memberikan secara gratis produk itu dan meraup laba dari produk lain yang menyertainya. Pertanyaan # 5: Siapa yang akan membelinya dan bagaimana Anda akan menjualnya pada mereka? Dengan kata lain, bagaimana Anda membagi segmen pelanggan potensial Anda dan apa rencana Anda untuk membuat mereka sadar terhadap kehadiran produk Anda dengan cara yang efisien dan membuat mereka memutuskan untuk membeli produk Anda dengan uang mereka? Pertanyaan #6: Mengapa ANDA SEMUA adalah tim terbaik yang bisa melakukan ini? Anda bisa saja memiliki solusi yang hebat untuk suatu masalah tetapi Anda tidak akan bisa mendapatkan investor jika tim usaha rintisan Anda tidak punya ketrampilan untuk mampu mengeksekusi visi Anda. Pertanyaan #7: Solusi alternatif apa yang Anda miliki dan apa yang membuat solusi Anda yang terbaik? Tidak peduli apa yang Anda pikirkan, Anda mempunyai pesaing. Jika Anda menciptakan sebuah mesin teleporter yang bisa memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain, pesaing Anda masih akan menggunakan kereta, pesawat terbang dan mobil (dan sepeda dan jalan kaki). Apa yang membuat solusi Anda lebih baik dari solusi alternatif untuk menempuh jarak dari tempat A ke tempat B? Pertanyaan #8: Apa yang sudah Anda lakukan dan apa yang akan Anda lakukan? Ide-ide berserakan di mana-mana. Yang paling penting justru ialah pelaksanaannya. Anda harus menunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan untuk mewujudkan ide itu dengan sebaik mungkin. Sebuah jejak rekam yang bagus dan prestasi masa depan yang agresif (disertai dengan rencana yang realistis untuk mewujudkannya) menunjukkan bahwa Anda serius dalam berbisnis. Pertanyaan #9: Bagaimana mengukur kinerja Anda? Investor pasti ingin sebuah alat pegukur kinerja atau kemajuan usaha Anda, sering berbentuk sistem metrik yang bisa diukur. Banyak sistem metrik ini bersinggungan dengan ilmu ekonomi. Pertanyaan #10: Berapa banyak yang Anda butuhkan dan apa yang akan Anda lakukan dengan uang yang diinvestasikan? Investor menghendaki transparansi. Mereka ingin tahu apakah Anda memiliki pemahaman realistis tentang biaya yang dibutuhkan dalam memulai dan menumbuhkan usaha rintisan Anda. Setelah mengetahui semua uraian di atas, jika Anda bisa menyewa jasa seorang konsultan profesional untuk ini, Anda akan bisa berfokus pada hal-hal lain yang tak kalah penting. (*Akhlis) |
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/13739-template-business-plan-gratis.html
No comments:
Post a Comment