Views :310 Times |
Rabu, 21 Desember 2011 11:48 |
Menetapkan tarif yang tepat sebagai seorang entrepreneur sering menjadi salah satu aspek paling sulit dalam sebuah bisnis. Alasannya ialah bahwa kita tidak mempelajarinya di sekolah. Saat kita belajar menghitung 1+1=2, tak seorang pun mempersiapkan kita untuk menjalani kehidupan masa datang sebagai seorang entrepreneur. Sehingga apa yang sebagian besar dari kita lakukan saat harus menetapkan tarif ialah mengamati apa yang orang lain lakukan dalam bidang industri yang sama dan kemudian mengkopinya. Mengapa menyalin tarif entrepreneur lain bukanlah ide yang baik? Sederhana saja. Anda berbeda dari entrepreneur lain. Pengalaman Anda juga berbeda. Anda tidak menyediakan jasa yang sama persis dan jika Anda serius tentang bisnis yang Anda miliki, Anda akan berusaha keras bagaimana menghasilkan karya yang lebih baik dan berkualitas lebih tinggi. Jadi bisa dirangkum bahwa ada 3 alasan:
Pengalaman Meskipun Anda berada dalam bidang yang sama, Anda jangan sampai lupa bahwa Anda baru saja memulai. Maka dari itu Anda kekurangan pengalaman dalam pengertian kurang terekspos media. Bahkan jika Anda sudah menghasilkan sejumlah karya selama bertahun-tahun dan memutuskan untuk berpindah ke dunia maya, Anda perlu mempertimbangkan efek dari penetapan tarif pada klien potensial. Singkatnya, jika Anda masih hijau dalam bidang ini, mulailah dengan tarif yang lebih rendah agar bisa langsung mulai beroperasi. Merek Memiliki merek Anda sendiri sama saja dengan menuntut tarif yang Anda hendaki. Namun sebelum ini bisa terjadi, Anda harus melacak kembali dan memulai dari awal. Diperlukan beberapa bulan atau bahkan tahun untuk membangun sebuah merek online yang bisa diandalkan. Mereka yang konsisten dan dikenal bisa memberikan layanan dan hasil kerja yang berkualitas akan mendapat hasilnya pada akhirnya. Internet ialah sebuah medium yang kecepatannya amat tinggi. Bersikaplah konsisten dan Anda akan menuai manfaatnya pula. Jangkauan Jangkauan Anda secara langsung terpengaruh oleh merek Anda. Saat Anda pertama memulai , tak seorang pun akan mengetahui siapa Anda. Terserah Anda untuk mengubah kurangnya paparan ini menjadi sesuatu yang lebih nyata dalam hal permintaan. Makin banyak orang yang mengunjungi situs Anda, semakin tinggi Anda bisa menetapkan tarif kelak. Satu contoh sederhana untuk menetapkan tarif bagi entrepreneur baru: Anda harus temukan tarif rata-rata dalam bidang terkait. Lakukan pengamatan dan riset kecil mengenai tarif rata-rata dalam bidang yang Anda geluti dan mulailah dengan menetapkan tarif di sekitar harga para pesaing (kecuali jika Anda seorang pendatang baru dalam industri dan benar-benar tidak memiliki pengalaman) dan jangan terlalu tinggi. Pilihlah tarif yang berada di tengah-tengah saja, bukan terlalu tinggi atau rendah.Hitunglah pendapatan yang dikehendaki dengan mengetahui jumlah jam yang bisa ditagih. Misalnya target pendapatan per tahun Anda ialah Rp 120 juta. Untuk tujuan penghitungan ini, misalnya kita tetapkan bahwa jumlah jam kerja yang bisa ditagihkan setiap minggu ialah 20 jam. Ini berarti bahwa Anda secara fisik bekerja 20 jam seminggu untuk tugas-tugas yang menghasilkan penghasilan. Sisa waktunya dihabiskan untuk pekerjaan yang tak dibayar seperti pemasaran, komunikasi email dan penagihan. Dengan 20 jam kerja yang bisa dtagihkan selama seminggu, Anda harus menagih secara keseluruhan 1040 jam kerja dalam 52 minggu (52 X 20= 1040). Dengan sendirinya, sebagian besar dari kita ingin bepergian untuk liburan sehingga Anda perlu memasukkan ini pada hitungan Anda pula dengan menambah tarif target per jamnya pada persentase minggu yang Anda rencakan menjadi saat liburan. Dalam kasus ini, entrepreneur yang bersangkutan akan mengambil 2 minggu liburan dalam setahun sehingga saya akan mengurangi 40 jam dari keseluruhan sehingga sisanya hanya 1000 jam yang bisa ditagihkan. Ini berarti entrepreneur yang bersangkutan akan aktif bekerja dalam bisnisnya 50 minggu , dengan 20 jam setiap minggunya selama satu tahun penuh. Atau 1000 jam secara keseluruhan yang bisa ditagihkan kepada klien. Jadi bagaimana Anda bisa menghubungkannya dengan tarif Anda? Sangat mudah. Bagilah target pendapatan tahunan Anda (misalnya Rp 60 juta per tahun dengan jam yang bisa ditagih (1000) untuk mendapatkan tarif per jam senilai Rp. 60.000. Dengan target Rp 60.000 per jamnya dan 20 jam kerja seminggu maka sudah jelas bahwa perlu bekerja selama seminggu untuk mendapatkan target Rp 1.200.000. Jika kita memilih untuk bekerja 5 hari seminggu, ini berarti bahwa kita akan harus dibayar Rp. 240.000 per harinya untuk mencapai target. Jika ingin dikurangi dan hanya bekerja selama 4 hari saja selama seminggu, maka pendapatan yang ditargetkan setiap harinya ialah Rp. 300.000. Dapatkah Anda amati berapa cepatnya Anda bisa menghitung kembali tarif yang lama dan mengetahui bahwa Anda sebenarnya bisa menghitung pendapatan dengan akurat. Yang paling mudah dan jelas ialah bahwa saat Anda pertama kali memulai, mungkin Anda tidak akan berhasil mendapatkan Rp. 60.000 per jam. Namun inilah yang menarik dalm penentuan tarif karena dengan memiliki demografi sederhana ini, Anda bisa kreatif mengubah jumlah jam kerja untuk memenuhi target Anda atau menaikkan pendapatan per jam Anda dan bekerja dengan jam kerja yang lebih pendek. Tak lupa, Anda harus mengamati perhitungan dasar ini, sehingga Anda bisa selalu melacak apakah Anda sudah berada di jalur yang benar atau jika Anda membutuhkan penyesuaian. (*Akhlis) |
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/bina-usaha/49-rencana-bisnis/13608-trik-tetapkan-tarif-bagi-entrepreneur-pemula.html
No comments:
Post a Comment