Views :1514 Times |
Jumat, 16 Desember 2011 14:05 |
Diperlukan
waktu dan tenaga yang amat besar untuk bisa mengerjakan sebuah produk
atau jasa dengan pasar yang nyata dan pelanggan yang bersedia untuk
membayar. Sebuah langkah cepat yang diperlukan untuk membuktikan apakah
sebuah konsep feasible atau
tidak, kredibilitas di hadapan investor potensial, dan komunikasi
bersama dengan tim Anda ialah sebuah purwarupa atau prototype yang
nyata. Membuat sebuah prototype seharusnya menjadi satu prioritas di
fase awal usaha.
Sebuah prototype tidak perlu harus terlihat bagus dan mewah, tetapi sebaiknya berfokuslah pada bagaimana membuatnya dapat secara akurat menerjemahkan visi Anda menjadi sesuatu yang konkret. Untuk sebuah produk atau jasa yang tidak memiliki wujud fisik seperti software , ia semestinya bisa memberikan simulasi atas tampilan dan pengalaman penggunaan produk final saat digunakan pada hardware yang relevan. Berikut ialah sejumlah tujuan utama yang harus selalu diingat saat mendesain prototype Anda: Validasikan kebutuhan dan peluang pelanggan Sudah banyak kita temui banyaknya usaha rintisan yang berinvestasi miliaran dollar dalam sebuah teknologi yang belum mereka ketahui validitasnya di pasar dan mereka harus menelan kekecewaan saat mengetahui konsumen tidak membutuhkan produk/ jasanya. Jangan sampai ini terjadi pada Anda dan usaha baru Anda. Ujilah ide Anda lebih dahulu dlam sebuah bentuk yang mudah dilaksanakan dan tidak membebani keuangan jika harus dimodifikasi. Tunjukkan pada Anda dan tim Anda bahwa ide Anda bisa diwujudkan Tak peduli berapa kuatnya visi dan teori Anda, Anda tidak akan tahu dengan pasti hingga Anda melihatnya dalam kenyataan bahwa itu memang berhasil. bahkan ide-ide terbaik bisa saja gagal. Dan bahkan jika ide bisa berhasil, anggota utama dalam tim Anda mungkin tidak mengerti tentangnya hingga mereka bisa menyentuh atau menjalankannya. Maksimalkan teknologi untuk mengubah arah jika diperlukan Akhir-akhir ini perubahan terjadi dengan cepat, hampir setiap usaha rintisan harus mengadaptasikan solusi, model bisnis, atau konsumen yang menjadi pelanggan target . Sebuah prototype pra-produksi akan memungkinkan Anda untuk menjadi adaptif tanpa menanggung konsekuensi berat. Yakinkan investor potensial untuk memperhatikan AndaPemodal ventura dan angel investor menyukai risiko yang tidak terlalu tinggi. Dengan mengacu pada poin itu, jika Anda memiliki prototype yang sudah bisa bekerja dengan baik dan tervalidasi, risiko investasi secara dramatis terkurangi. Akhir-akhir ini, jika Anda tidak memiliki prototype yang terbukti berhasil, para investor mungkin akan mengabaikan permohonan Anda. Memulai lebih awal dalam pengujian kinerja, bahan dan kualitasBekerja dengan prototype akan membantu Anda menentukan bahan terbaik, memastikan kinerja yang bisa diterima konsumen dan ketahanan produk. Jangan menunggu hingga munculnya model produksi akhir untuk menemukan bahwa produk Anda memiliki kelemahan dalam lingkungan atau keadaan tertentu yang banyak dijumpai. Bangun kerjasama dengan vendor untuk finalisasi biaya, manufaktur dan pemasaran Setelah pasar dan produk telah tervalidasi, tantangan nyata datang. Anda harus menemukan vendor yang bisa mewujudkan dengan berbekal biaya paling hemat dan waktu paling sedikit dibandingkan para pesaing dan membangun saluran dukungan dan distribusi. Sebuah prototype ialah versi 3 dimensi dari visi Anda. Tak ada yang salah memulia dengan bentuk yang sederhana, mengajak seorang teman untuk mengerjakan desain mekanis, atau mengajak seorang mahasiswa pada sekolah desain industri setempat. Pada kenyataannya, banyak universitas memiliki tenaga pengajar berpengalaman dan laboratorium dengan teknologi yang diperlukan dan mereka mungkin menerima ajakan kerjasama dengan senang hati. (*Akhlis)
Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/13495-mulailah-dengan-prototype.html
|
No comments:
Post a Comment