Dodi Chandra, Pengusaha Distro dari Pariaman | Views :206 Times |
Selasa, 20 Desember 2011 10:17 |
Awalnya, tidak pernah terpikir oleh Dodi Chandra bakal menjadi pengusaha distro di Pariaman, Sumatra Barat. Kedatangannya ke Bandung, Jawa Barat kala itu ingin mewujudkan mimpi menjadi tentara Angkatan Darat. Ternyata begitu sampai di Bandung, impiannya berubah. Ia beralih menjadi pengusaha distro. Hal apa yang mengubah mimpinya? Atmosphere Distro House, sebuah toko pakaian remaja yang terletak di Jalan Sudirman No 47 Pariaman menjadi trend setter di Kota Pariaman. Distro ini pun ditata mengikuti selera remaja dengan produk-produk yang lagi booming terpajang di etalase. Melihat gaulnya, toko ini tentu tak seorang pun menyangka awalnya si pemilik toko, Dodi Chandra bermimpi menjadi seorang TNI. Maka tahun 2004, usai menyelesaikan pendidikan sekolah menengah, Dodi menuju Bandung mengikuti serangkaian tes. Namun begitu sampai di Bandung, justru semangat untuk menjadi TNI menguap. Melihat banyaknya distro di Kota Kembang itu, ia pun bermimpi menjadi pengusaha distro. Tentu saja hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Modal, jelas tak punya. Mengharapkan ayah, tidak mungkin, karena ayahnya hanya buruh tani. Keinginan tersebut ia pendam sendiri, namun ia berusaha merintis impiannya. Kebetulan, selama di Bandung ia menumpang di rumah kakaknya yang juga punya toko pakaian. Ia meminta kepada sang kakak, agar diizinkan membantu menjaga toko. Jadilah selama dua tahun ia membantu kakaknya menjaga toko. Disitulah sedikit banyaknya ia transfer ilmu berdagang dan membangun jaringan dari produsen pakaian. Awal 2007, ia mulai mencoba hidup Mandiri dan hengkang dari rumah sang kakak. Tentu ini tidak mudah, karena ia harus mencari penghasilan sendiri. ”Saat itu hidup saya benar-benar sulit, karena tidak kunjung dapat pekerjaan, tabungan pun habis untuk biaya makan sehari-hari. Hingga saya putuskan bekerja sebagai pengorder pakaian dari produsen kepada konsumen. Modalnya hanya modal kepercayaan. Saya ambil barang dari produsen kemudian tawarkan ke toko-toko di Bandung. Alhamdulillah, kemudian terkumpul uang Rp 7 juta,” ujarnya seperti dilansir Padang Ekspres. Modal inilah yang ia gunakan untuk memulai usaha. Ia pulang ke Pariaman mencari toko yang cocok untuk usaha distro. Akhirnya, ia menemukan toko dengan ukuran 3x4 di pusat kota Pariaman. Harga sewanya, Rp4,5 juta, sisa uang ia belikan etalase dan perangkat kebutuhan distro. Sedangkan pakaian dan celana untuk distro, hanya bermodalkan kepercayaan teman lamanya di Bandung. Sang teman memberi kepercayaan menitipkan barangnya ke Dodi. Begitu terjual, baru ia setor kepada temannya tersebut. Naluri bisnisnya tidak meleset, distronya berkembang pesat. Ia selalu menampilkan model pakaian dan celana serta aksesories terbaru di Bandung. Sistem one stop service pun ia terapkan semua kebutuhan remaja laki-laki dan perempuan tersedia di tokonya. Sehingga tokonya menjadi trendsetter di kalangan remaja Kota Pariaman. Alhasil omzet pun meningkat dari Rp 300 ribu perhari menjadi Rp1,5 juta per hari. Bahkan saat Lebaran, ia berhasil membukukan omzet hingga Rp 250 juta, fantastis. Meski demikian, ia belum puas, saat ini ia ingin mengembangkan sayap, buka cabang di Lubukalung. ”Prinsip saya di mana ada kemauan di situ ada jalan,” tukasnya. |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/perdagangan/13574-dodi-chandra-pengusaha-distro-dari-pariaman.html
No comments:
Post a Comment