Views :200 Times |
Minggu, 18 Desember 2011 14:06 |
Karya busananya mulai mendapat tempat di jagat fashion. Menyandang nama belakang Avantie, ibu dua orang anak ini diduga memiliki tali kekerabatan dengan sang maestro kebaya modern Indonesia. Yup, memang benar. Intan Avantie adalah putri semata wayang desainer kebaya kondang tanah air, Anne Avantie. Terinspirasi dari ibunda tercinta, Intan turut berkancah mempopulerkan kebaya modern. Intan Avantie lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 17 November. Perempuan dengan paras ayu ini mempunyai talenta di bidang seni fashion yang serupa dengan ibunda serta omanya. Tak heran bila perempuan yang sering disapa Intan ini akhirnya membangun butik kebaya modern dan kontemporer yang sama dengan ibundanya dan kemudian diberi nama Inav. Bisnisnya dibangun lima tahun lalu dengan order awal berupa seragam paduan suara dan kostum penari. Terinspirasi dari karya akbar sang bunda, Intan mulai mengasah serta melatih bakatnya dalam menjahit dan mendesain kebaya modern. Baginya, membuka butik kebaya modern merupakan peluang usaha yang sangat potensial dan patut dikembangkan mengingat tren busana kebaya saat ini sedang naik daun. Misi terjun dalam dunia bisnis kebaya juga diyakininya sebagai upaya melestarikan budaya bangsa. “Saya sangat mencintai budaya bangsa maka saya pun excited dengan karya kebaya,” tuturnya. Minat Intan untuk mempopulerkan kebaya yang dulu lebih terlihat sederhana dan sesuai pakem yang ada hingga menjadi kebaya bermanik-manik dan berpayet yang elegan menjadi salah satu tujuan dalam hidupnya. “Saya ingin meneruskan tongkat estafet yang diberikan ibu saya supaya kebaya dapat terus melegenda,” tambahnya. Ketika ditanya apakah dirinya tak takut dikatakan mendompleng nama besar sang ibu, Intan menjawabnya dengan penuh percaya diri, “Mendompleng atau tidak mendompleng tidak lagi penting bagi saya. Hubungan kami adalah ibu dan anak, tidak ada yang salah dalam dunia bisnis diantara kami berdua.” Meneladani sikap ibunya yang selalu berpikir positif, istri dari Carolus Kristinus Wijasena ini menatap masa depan bisnisnya dengan penuh keyakinan. Selama melakukan pekerjaan sebagai bagian dari hobi, kecintaan dan kenikmatan akan dunia fashion, serta berkarya untuk Tuhan dan sesama, Intan takkan memerdulikan perkataan negatif mengenai dirinya. Ia pun akan terus maju dan mengesampingkan semua hambatan yang ada. Plagiat Ibu dari Matthew Archiello Keenant Wijasena dan Letisha Arkayrra Keinant Avantie ini mengaku, kendala terbesar dalam menjalani bisnis busana kebaya modern adalah kehadiran plagiat. Meski demikian, kendala itu tak dijadikan penurun semangatnya dalam berkarya. Ia memandang kendala itu sebagai sebuah cobaan yang bisa membentuk pribadi menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Diakuinya, butuh banyak tempaan agar seseorang bisa “fight” dalam setiap keadaan. Untuk menghadapinya dibutuhkan pula jiwa besar dan semangat tanpa mengenal putus asa. Untuk bisa terus maju, Intan terbilang beruntung karena mempunyai resep ampuh. Ia mempunyai keluarga yang mampu mendukungnya setiap saat dibutuhkan. Nasihat dari bundanya pun dijadikan semacam “vitamin” dan “dopping” yang manjur. “Beliau (Anne Avantie.red) tidak pernah menjanjikan akan ada sebuah gunung di depan mata. Bunda justru menceritakan liku-liku jalan menuju gunung dan betapa terjalnya jalan yang harus dilalui untuk mencapai puncak tertinggi,” ujar wanita yang juga hobi memasak dan travelling ini. Intan menyebutkan, kunci sukses dirinya adalah selalu menjadi diri sendiri dan tak lupa selalu menyertakan doa dalam setiap pengharapan. Peran Sebagai Ibu Berkenaan dengan hari Ibu pada 22 Desember, Intan menanggapi sosok ibu sebagai cermin gambaran jiwa yang penuh kasih, keikhlasan dan cinta. Menurutnya, kasih sayang ibu tumbuh dan berbuah tanpa musim. Begitu pula dengan pengorbanan ibu yang sungguh luar biasa, tak dapat dinilai dengan apapun kecuali dengan seuntai senyum dan segenggam ketulusan. Maka dari itu, Intan selalu menempatkan kedua buah hatinya sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Dalam setiap kesempatan apapun seperti seminar, pemotretan, show, memberi pelatihan desain fashion kepada pelajar dan lain sebagainya, penerima program beasiswa sekolah mode Esmod ini senantiasa mengajak putra dan putrinya. “Saya selalu mengajak mereka (anak-anaknya.red) agar mereka juga secara tak langsung bisa turut menikmati proses demi prosesnya sehingga mereka terbiasa dengan pekerjaan yang saya lakoni ini,” jelasnya. Intan pun merasa beruntung mampu menjalani kehidupan rumah tangga yang bisa berjalan selaras dengan bisnisnya. Menempatkan kantornya persis di dekat rumah merupakan pilihan yang tepat. Dengan demikian, ia bisa setiap saat menengok keadaan rumah dan anak-anaknya sesuai dengan keinginannya. Dengan penuh kasih sayang Intan menuturkan, “Pekerjaan tidak menjadi penghalang saya untuk bertemu serta mengurus anak-anak. Karena anak-anaklah “obat” pengusir lelah saat rasa penat datang menghampiri.” (*/ely) |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur/nasional/wanita/13535-intan-avantie-gunakan-nasihat-sang-bunda-untuk-terus-maju.html
No comments:
Post a Comment