Views :114 Times |
Rabu, 21 Desember 2011 10:19 |
Batik kini disukai hampir semua orang. Tapi kain batik Madura karya Warisatul Hasanah, mahasiswa semester delapan Jurusan Manajemen Pemasaran STIE Perbanas Surabaya sedikit berbeda. Batik tulis Madura itu memiliki aromaterapi yang banyak diminati masyarakat, terutama kalangan pejabat. Batik tulis Madura karyanya kini banyak dipakai oleh para pejabat di Kabupaten Bangkalan. Motif batik tulis yang dipakai adalah motif ‘Tanjung Bumi’. ”Sekitar 80 persen pejabat di Bangkalan, terutama di DPRD, pakai batik tulis saya ini,” terang Waris. Bisnis batik tulis aromaterapi yang dijalankan Waris ini sudah dilakukan sejak 2009 lalu. Berawal dari tugas membuat Studi Kelayakan Bisnis (SKB) dari kampus, dia lantas tertarik mengaplikasikannya di dunia batik. Waris sengaja membuat SKB membuat batik tulis beraromaterapi. Ide tersebut muncul setelah dia sempat melihat ada souvenir yang dipajang di dinding di sebuah homestay di Australia. Saat itu dia mengikuti kegiatan Auditing Students Programe (ASP) di Australia. Nah, di homestay tersebut dia melihat ada souvenir berupa kayu yang berbau aromaterapi. Keberadaan souvenir itu ternyata membuat suasana ruangan menjadi lebih nyaman. ”Dari situ akhirnya saya terpikir untuk membuat batik tulis beraroma terapi,” tutur mahasiswi kelahiran Bangkalan, 10 Maret 1988 ini. Karena memiliki keistimewaan, maka batik tulis aromaterapi ini memiliki harga lebih mahal dibandingkan dengan batik biasa. Sebagai contoh, untuk batik tulis biasa ada yang harganya Rp250 ribu per potong, maka untuk yang beraromaterapi harga bisa mencapai Rp300 ribu per potong. Harga paling mahal untuk karyanya bisa mencapai Rp4 juta per potong. Bahkan, saat mendekati lebaran, batik tulis aromaterapi tersebut sangat diminati. Omzetnya pun naik mencapai Rp10 juta lebih. Padahal saat mengawali bisnis tersebut dia tidak punya modal sama sekali. ”Keunggulannya kalau yang beraroma terapi ini akan membuat rileks bagi yang memakai atau pun orang yang di sekitarnya,” terangnya seperti dilansir dari Seputar Indonesia. Hal tersebut akhirnya membuat para pejabat banyak yang suka. Belum lagi sifat dari aroma terapi ini juga bisa menyerap keringat. Artinya jika ada orang yang punya keringat banyak, aroma terapi bisa meredam bau keringat. Waris menawarkan beberapa pilihan aromaterapi yakni dari melati keraton, cempaka, eksotik, mawar, coklat dan strawberry. Coklat dan strawberry ini sangat cocok dipakai untuk anak-anak. ”Aromaterapi itu kan bisa bikin rileks, percaya diri dan mencerdaskan otak,” tuturnya. Tak hanya aromaterapi saja yang membuat banyak pejabat terpikat. Namun salah satu keistimewaan karya Waris adalah dia juga mau membuat batik tulis yang eksklusif. Artinya hanya satu jenis saja yang dibuat, sehingga tidak ada yang punya batik tulis tersebut dengan motif sama. Hanya saja saat ini dia masih menggunakan aromaterapi biasa untuk karyanya tersebut. Ke depan, Waris sedang mempersiapkan untuk aromaterapi yang akan diambil dari sari bunga sebagai bahan baku. Dia pun sedang menjalin kerja sama dengan ahli teknik kimia untuk mencari formula yang tepat. Untuk membuat aromaterapi ini, cukup mudah. Setelah dicuci, batik direbus. Rebusan air sebelumnya diberi aromaterapi, dan batik direbus dengan posisi terbalik. Waktunya sekira lima menit saja. ”Kalau ingin mendapatkan aroma lebih tahan lama, kami juga kasih tips-nya dan juga aroma terapinya,” kata Waris. Dia menggunakan label Al Warits. Sedangkan untuk penjualan dia melakukan proses mulai door to door, Facebook, mengajukan proposal, hingga menawarkan dari satu kampus ke kampus lainnya. ”Alhamdulillah ternyata sekarang sudah mulai banyak yang pesan,” kata Waris yang bercita-cita punya gerai butik di berbagai mal di Surabaya ini. |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/produk/inovatif/13605-wanginya-batik-tulis-beraromaterapi.html
No comments:
Post a Comment