Tuesday, December 6, 2011

TAWARAN KEMITRAAN KULINER: BUBUR AYAM

Peluang Usaha

 
Selasa, 06 Desember 2011 | 15:21  oleh Fitri Nur Arifenie
TAWARAN KEMITRAAN KULINER: BUBUR AYAM
Hangatnya fulus bubur ayam dari Radio Dalam
Bubur ayam identik sebagai makanan untuk sarapan di pagi hari. Namun, kebiasaan itu tak berlaku di warung Bubur Ayam Radio Dalam Pak Yon. Pengunjung bisa menjejali kedai, baik pagi maupun sore hari.

Setiap hari, Ngadiyono, pemilik gerai Bubur Ayam Pak Yon mampu menjual 150 porsi. Ketika hari libur, penjualan pun bertambah hingga 250 porsi. Maklum, Bubur Ayam Pak Yon ini begitu terkenal. Itu karena Ngadiyono telah jualan bubur selama 17 tahun.

Lantaran merasa sudah punya pengalaman cukup itulah, pada Oktober 2011, Ngadiyono mulai menawarkan kemitraan untuk kedai buburnya itu.

Manager Marketing Bubur Ayam Pak Yon, Mohammad Muzakki optimistis, bisnis bubur ayam masih tetap laku. "Penggemar bubur ayam juga cukup banyak. Usaha ini sudah terbukti selama belasan tahun usaha dan tahan terhadap krisis," katanya.

Bubur Ayam Pak Yon menawarkan tiga paket investasi. Pertama, paket booth senilai Rp 17,5 juta. Selain booth dan peralatan, mitra yang membeli paket ini juga mendapatkan bahan baku dan bumbu untuk satu minggu. Namun, paket ini khusus untuk mitra yang akan membuka gerai di ruko, mal, dan kantin perkantoran.

Paket kedua adalah paket gerobak senilai Rp 35 juta. Fasilitas yang diperoleh mitra pada paket ini hampir sama dengan paket booth. Bedanya, untuk paket gerobak, mitra bisa menjual bubur ayam berpindah-pindah.

Paket ketiga adalah paket mini resto. Paket ini didesain khusus bagi mitra yang mempunyai anggaran lebih untuk mendukung penampilan gerai. Investasi untuk paket mini resto ini mencapai Rp 75 juta.

Dengan dana ini, mitra sudah mendapat semua fasilitas, termasuk desain dan furnitur namun di luar sewa tempat. Selain itu, untuk paket mini resto, mitra boleh menjual menu lain, seperti soto ayam dan es dangdut. Semua paket kemitraan itu berlaku selama tiga tahun.

Satu porsi Bubur Ayam Pak Yon dibanderol seharga Rp 8.000 hingga Rp 11.000. Menurut Muzakki, gerai mini resto bisa menjual 100 porsi.

Artinya, omzet yang terkumpul Rp 800.000 hingga Rp 1,1 juta per hari atau omzet per bulan mencapai Rp 24 juta hingga Rp 33 juta. Dengan omzet sebesar itu, diperkirakan mitra akan balik modal paling lama 1,5 tahun.


Tempat strategis

Seperti kemitraan lain, Ngadiyono mewajibkan mitra membeli bumbu bubur ayam dari pusat yang mampu bertahan hingga tiga bulan. Adapun untuk ayam dan berasnya, mitra bisa beli sendiri.

Pusat hanya merekomendasikan beras super untuk menjaga kualitas bubur agar tetap enak. "Mitra sebaiknya sedia bumbu untuk seminggu sebagai antisipasi kalau gerai ramai," saran Muzakki.

Karena baru ditawarkan, bubur ayam radio dalam belum memiliki mitra. Namun, Muzakki bilang, sudah ada tiga calon mitra yang tertarik. "Sekarang masih dalam tahap survey," kata Muzakki.

Levita Supit, pengamat waralaba mengatakan kemitraan ini memiliki prospek baik. Soalnya, Bubur Ayam Pak Yon ini punya reputasi yang bagus. "Asal, mitra mampu memilih lokasi yang pas supaya bisa menjual 100 porsi per hari. Meski enak, tapi kalau tak strategis, target tak akan tercapai," katanya.


Bubur Ayam Pak Yon
Jl. WR Supratman No. 1
Pondok Ranji, Kampung Utan
Ciputat, Tangerang
Telp. (021) 98539984

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/84551/Hangatnya-fulus-bubur-ayam-dari-Radio-Dalam-

No comments:

Post a Comment