Wednesday, December 14, 2011

Mengapa Harus Entrepreneurship?

Views :1326 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 14 Desember 2011 10:37
upload-tipsEntrepreneurship merupakan pilihan cepat untuk menyelamatkan perekonomian suatu bangsa dan entrepreneurship bisa menjadi solusi kompleks bagi masalah kompleks yang sedang melanda dunia.

Dalam pelatihan gratis yang diselenggarakan Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC), Selasa (13/12), Dharma Kusuma SPsi selaku Direktur Program memaparkan lima alasan mengapa harus menerapkan entrepreneurship di Indonesia sebagai berikut :
  1. Pengangguran terdidik naik terus. Dikhawatirkan terjadinya titik kritis di mana setiap lulusan perguruan tinggi akan menganggur.
  2. Kita menjual produk hasil alam dengan nilai tambah rendah. Ambil contoh kopi. Indonesia termasuk negara penghasil kopi terbesar di dunia tapi belum mampu memanfaatkan produk alam itu dengan nilai tambah tinggi. Bisa dilihat dari menjamurnya kedai kopi yang justru berlisensi internasional yang menjual segelas kopi berharga tinggi.
  3. Kita belum menjual kekayaan budaya kita dengan nilai tambah tinggi
  4. Di negara dengan keragaman hayati lautan terbesar, 70 persen sarjananya menganggur
  5. 5. The end of life long employment. Dharma memberi contoh seorang ahli nuklir Indonesia yang bekerja di sebuah perusahaan ternama namun karena suatu hal dia di-PHK. Untuk menghidupi keluarganya, ia pernah mencoba segala macam usaha yang akhirnya menemukan es cendol sebagai usaha yang membuatnya menuai untung. Ini menjadi contoh agar sebaiknya jangan mudah merasa nyaman pada titik aman. “Ketika ahli nuklir itu ditanya: apakah bapak beruntung (bisa berjualan es cendol). Si bapak itu menjawab tanpa ragu: ya saya sangat beruntung sebab banyak rekan kerja saya yang menjadi pemulung atau tukang parkir,” jelas Dharma kepada peserta pelatihan.

Dalam kesempatan itu, Dharma juga menuturkan lima kesalahpahaman terhadap entrepreneurship, yakni :
1. Ber-entrepreneur = berdagang.
Yang terpenting dalam entrepreneurship adalah creating value atau peningkatan nilai. Entrepreneur bisa merambah ke segala bidang dan profesi. Di instansi pemerintahan misalnya, seorang camat yang berhasil mengubah wajah daerahnya yang semula miskin menjadi maju, itu bisa dikategorikan sebagai entrepreneurship.
2. Belajar entrepreneurship adalah belajar membuat.
Anggapan ini memang tidak salah tapi kurang pas. Boleh membuat tapi yang lebih penting adalah menjual. Setelah berhasil membuat atau memproduksi, entrepreneur bisa lebih fokus pada penjualan.
3. Yang paling penting dalam memulai bisnis adalah modal.
Modal memang penting tapi bukan segala-galanya. Modal bisa didapat dari investor dan sebagainya.
4. Belajar entrepreneurship adalah belajar materi jurusan “sekolah bisnis”.
Jika ingin menjadi entrepreneur ada baiknya belajar dari seorang entrepreneur sukses yang berpengalaman serta miliki ilmu entrepreneurship yang diperolehnya langsung dari lapangan.
5. Saya adalah praktisi bisnis (karyawan) maka saya bisa membuka bisnis yang mapan.
Hal itu belum tentu terjadi. Yang terpenting adalah memiliki passion yang kuat untuk membuka bisnis, siapapun dan dari latar belakang apapun bisa meraih sukses darinya. (*/ely)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/pendidikan/serba-serbi/165-entrepreneurship/13439-mengapa-harus-entrepreneurship.html

No comments:

Post a Comment