Selasa, 27 Desember 2011 10:01 Modal sudah punya, tempat usaha tersedia, namun Anda masih belum tahu mau masuk ke bidang bisnis mana? Tak perlu pusing memulai bisnis dari nol. Dengan membeli waralaba, secara tak langsung Anda sudah membeli pengalaman kegagalan sekaligus keberhasilan entrepreneur yang telah merintisnya terlebih dahulu.
Tapi perlu diingat, meski mengadopsi usaha yang sudah mapan, bukan berarti membeli waralaba ini bebas risiko. Risiko umum dari usaha berbasis waralaba adalah bila perusahaan pemberi waralaba ternyata belum cukup profesional dalam menjalankan usaha waralabanya. Risiko lain, bila produk yang dijual ternyata memang belum teruji keandalannya di pasar.
Lantas, berapa dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini? Jumlahnya bisa beragam. Ada yang Rp 5 jutaan sampai ratusan juta. Bahkan, nilai jual beli waralaba ini bisa mencapai nilai miliaran.
Untuk waralaba senilai Rp 5 jutaan biasanya berjenis usaha makanan dan minuman yang dijual memakai gerobak. Biasanya sang pemilik produk menjual paket usaha. Misalnya dengan Rp 5 juta mendapatkan gerobak plus peralatan.
Untuk usaha jenis ini dikenal ada dua biaya, yaitu franchise fee dan royalty fee. Royalty fee ditentukan berdasarkan persentase atas total penjualan atau omzet usaha per bulan. Sedangkan, franchise fee diminta di muka dengan besaran tertentu untuk periode tertentu.
Namun demikian, Anda tidak perlu khawatir. Besar kecilnya modal tidak akan menjamin keberhasilan suatu usaha. Faktor komitmen dari pelakunyalah yang lebih menentukan, karena di sini terlibat unsur-unsur kegigihan, keuletan, semangat yang menyala-nyala dan kemauan yang pantang menyerah. Nah jadi terserah Anda. Mau pilih yang modal kecil? Atau yang modal besar?
Berikut beberapa hal yang harus Anda cermati sebelum memilih waralaba:
1. Periksa berapa lama usaha tersebut telah berjalan dan lamanya usaha tersebut diwaralabakan.
2.Cari bidang usaha yang mudah ditransfer atau diajarkan ke orang lain. Yang paling penting pilihlah yang sesuai minat Anda dan Anda yakin usaha tersebut propektif di masa depan.
3. Pilih usaha yang beda dari usaha sejenis lainnya. Sehingga produk yang dihasilkan punya keunikan.
4. Periksa pula sistem atau metode usahanya.
5. Pilih usaha yang sudah terbukti menguntungkan. Paling tidak dalam lima tahun kesehatan keuangannya baik. Maka rajin-rajinlah mencari informasi di media massa yang berhubungan dengan jenis usaha yang ingin Anda geluti.
6. Lihat seberapa besar dukungan yang dapat diberikan pewaralaba dalam mendukung kegiatan operasional rutin.
7. Cari tahu, apakah lisensi waralaba dapat ditransfer atau dijual kembali ke pihak lain.
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/180-waralaba/13738-cerdik-dan-cermat-memilih-waralaba.html
No comments:
Post a Comment