Sunday, October 30, 2011

4 Kiat Agar Usaha Berumur Panjang

Hits : 2961 PDF Cetak E-mail
Sabtu, 29 Oktober 2011 07:08
memproduksi_bantal
Sebuah perusahaan bisa bertahan selama beberapa dekade atau bahkan abad jika dikelola dengan baik. Kelanggengan ini menurut Arie de Geus, sebagaimana dikatakan oleh Ekuslie Goestiandi, dalam bukunya The Living Company mengungkapkan hasil penelitiannya terhadap sejumlah bisnis yang berumur hingga beberapa puluh tahun bahkan ada yang sudah ratusan tahun! Beberapa di antaranya yang sering kita dengar yang sudah mencapai usia lebih dari 200 tahun ialah Shell, DuPont, Kodak, Daimaru, Sumitomo. Sebuah perusahaan dari Swedia bernama The Stora bahkan sudah merayakan ultahnya ke 700 tahun.

Menurut Geus, bisa disimpulkan bahwa ada 4 kiat yang bisa kita terapkan dalam usaha kita jika kita ingin bisnis kita selanggeng semua perusahaan di atas.

Kiat 1: Perusahaan harus peka terhadap lingkungan
Perusahaan yang mampu bergerak tepat waktu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan kondisi yang terbaru. Perubahan tersebut bisa beragam wujud, mulai dari peperangan fisik, krisis ekonomi, gejolak politik hingga peralihan teknologi.

Kiat 2: Perusahaan memiliki identitas yang kuat dan kohesif
Sekali pun perusahaan beroperasi di wilayah, bahkan negara yang berbeda-beda, mereka tetap beroperasi di atas landasan nilai dan budaya yang sama serta semangat kebersamaan yang kuat.

Kiat 3: Perusahaan memiliki sikap toleran alias terbuka kepada eksperimentasi dan diversitas
Dengan memiliki karakteristik ini, perusahaan akan lebih dapat menangkap hal-hal dan peluang baru yang akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Tentunya ini dilakukan dalam koridor berupa landasan nilai yang sama dan semangat kebersamaan yang kokoh.

Kiat 4: Perusahaan bersikap konservatif dalam hal keuanganPerusahaan yang langgeng harus bisa bersikap cermat dan hemat dalam membelanjakan uang dan menyadari pentingnya memiliki uang kontan di tangan. Dengan memiliki uang kontan di tangan, perusahaan lebih memiliki fleksibilitas dan kebebasan  dalam menentukan langkah bisnisnya, yang bisa jadi tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

Yang menarik dalam studi Geus ini adalah tidak terlalu berpengaruhnya faktor tinggi rendahnya profit dan ROI (return of investment) terhadap kelanggengan usaha.(*Akhlis)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/12338-4-kiat-agar-usaha-berumur-panjang.html

Haruskah Resign Saat Merintis Usaha?

Haruskah Resign Saat Merintis Usaha? Views :2970 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 29 Oktober 2011 08:42
start-businessBanyak entrepreneur merasa bersalah karena tidak berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan saat memulai bisnis. Mereka merasa tidak bisa memberikan yang terbaik bagi sang atasan/ perusahaan yang menaunginya, kewalahan menjalankan dua peran atau bahkan konflik kepentingan atau hukum. Akan tetapi secara umum disarankan bagi mereka yang mengalami masa transisi antara karyawan ke entrepreneur, sebaiknya tidak berhenti dari pekerjaan semula hingga usaha baru benar-benar menghasilkan pemasukan yang signifikan.
Pengecualian untuk nasihat tersebut ialah jika Anda dibayar untuk posisi dalam sebuah usaha rintisan oleh pendanaan eksternal atau jika Anda memiliki cukup banyak dana segar di bank untuk Anda sendiri dan usaha baru untuk sekadar bertahan setidaknya hingga satu tahun penuh.
Kemudian ada lebih banyak lagi pertanyaan pragmatis mengenai bagaimana membuat upaya usaha rintisan lebih produktif. Banyak orang tak bisa menangani pekerjaan lebih dari satu dalam satu waktu sehingga mereka bertahan selama bertahun-tahun menjalani dua peran itu dan sialnya tidak ada yang berhasil/ cemerlang. Bahkan jika Anda tidak termasuk kategori gagal, tak ada salahnya menyimak beberapa poin saran berikut ini.
  1. Tim dengan seorang mitra. Dalam pekerjaan paruh waktu, seorang rekan pendiri penting artinya agar Anda bisa terus terarah dan bekerja dengan baik. Pada titik yang sama, Anda akan menemui kebuntuan , semangat terkuras habis. Tetapi jika Anda memiliki rekan yang bergantung pada Anda, Anda akan merasa terdorong untuk bagaimana pun juga bisa menemukan solusinya. Jika Anda tak punya mitra, Anda akan lebih berpeluang untuk lebih mudah kehilangan minat dan semangat dan mungkin lebih memilih hal untuk dikerjakan.
  2. Pilihlah sebuah hari dan waktu per minggu di mana Anda selalu bekerja bersama. Tak ada salahnya untuk bekerja bersama di malam hari saat hari kerja atau satu hari di akhir minggu dalam satu minggu. Hal itu tidak berarti tidak bekerja di hari lain tetapi menetapkan jadwal yang pasti akan membantu Anda melalui fase proyek yang tidak terlalu menyenangkan.
  3. Tentukan tolok ukur yang nyata. Apa yang akan mendorong orang untuk mengelola bisnis secara penuh waktu? Dengan  5 ribu pengguna? Atau 10 ribu kunjungan unik per minggu? Pendanaan? Targetnya sebaiknya berupa pemahaman bersama. Anda tidak ignin satu pendiri siap untuk terjun 100% dalam bisnis baru sementara satu pendiri lainnya agak bersikap enggan.hal itu kurang adil bagi kedua pihak dan bisa menimbulkan masalah serius.
  4. Pilih sebuah ide yang bisa diwujudkan secara paruh waktu. Setiap usaha rintisan ialah sebuah hipotesis, ia masih perlu dibuktikan keberhasilannya. Jika hipotesis Anda adalah “kami bisa membuat sebuah klien chat berbasis web yang lebih baik”, maka hal itu adalah sesuatu yang Anda bisa segera uji. Jika hipotesis Anda adalah “kami bisa membuat sebuah mobil yang berbahan bakar air”, maka bisa dipastikan itu akan memakan banyak waktu dan tenaga sehingga tidak bisa dilakukan secara paruh waktu.
  5. Pahami bahwa versi pertama Anda tidak berhenti di situ saja. Bersiaplah untuk perjalanan panjang jika usaha rintisan Anda segera beroperasi. Sehingga dengan versi pertama produk Anda, carilah peluang cerahnya. Gunakan itu sebagai pendorong untuk lebih baik. Tiap minggu perbaikilah dan jadikan lebih baik dari minggu kemarin dan amati jika peluang itu bisa lebih besar lagi.
  6. Gunakan waktu luang untuk memperkaya wawasan. Sementara orang lain menikmati makan siang, Anda bisa menggunakan waktu itu untuk memutakhirkan pengetahuan dan wawasan mengenai teknologi di bidang Anda. Atau bisa juga Anda perkaya pengetahuan tentang pesaing, angel investor, atau mengenai bagaimana meleburkan sebuah nilai baru dalam perusahaan. Anda harus bedakan antara waktu untuk bersantai untuk usaha rintisan Anda dan mencuri waktu atau sumber daya dari atasan Anda di kantor. Jika Anda dibayar untuk melakukan sebuah pekerjaan, Anda harus menyelesaikannya lebih dulu. Bersikaplah profesional. (*Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/16-startup/12339-haruskah-resign-saat-merintis-usaha.html

4 Kiat Agar Usaha Berumur Panjang

Views :1324 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 29 Oktober 2011 07:08
memproduksi_bantal
Sebuah perusahaan bisa bertahan selama beberapa dekade atau bahkan abad jika dikelola dengan baik. Kelanggengan ini menurut Arie de Geus, sebagaimana dikatakan oleh Ekuslie Goestiandi, dalam bukunya The Living Company mengungkapkan hasil penelitiannya terhadap sejumlah bisnis yang berumur hingga beberapa puluh tahun bahkan ada yang sudah ratusan tahun! Beberapa di antaranya yang sering kita dengar yang sudah mencapai usia lebih dari 200 tahun ialah Shell, DuPont, Kodak, Daimaru, Sumitomo. Sebuah perusahaan dari Swedia bernama The Stora bahkan sudah merayakan ultahnya ke 700 tahun.

Menurut Geus, bisa disimpulkan bahwa ada 4 kiat yang bisa kita terapkan dalam usaha kita jika kita ingin bisnis kita selanggeng semua perusahaan di atas.

Kiat 1: Perusahaan harus peka terhadap lingkungan
Perusahaan yang mampu bergerak tepat waktu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan kondisi yang terbaru. Perubahan tersebut bisa beragam wujud, mulai dari peperangan fisik, krisis ekonomi, gejolak politik hingga peralihan teknologi.

Kiat 2: Perusahaan memiliki identitas yang kuat dan kohesif
Sekali pun perusahaan beroperasi di wilayah, bahkan negara yang berbeda-beda, mereka tetap beroperasi di atas landasan nilai dan budaya yang sama serta semangat kebersamaan yang kuat.

Kiat 3: Perusahaan memiliki sikap toleran alias terbuka kepada eksperimentasi dan diversitas
Dengan memiliki karakteristik ini, perusahaan akan lebih dapat menangkap hal-hal dan peluang baru yang akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Tentunya ini dilakukan dalam koridor berupa landasan nilai yang sama dan semangat kebersamaan yang kokoh.

Kiat 4: Perusahaan bersikap konservatif dalam hal keuanganPerusahaan yang langgeng harus bisa bersikap cermat dan hemat dalam membelanjakan uang dan menyadari pentingnya memiliki uang kontan di tangan. Dengan memiliki uang kontan di tangan, perusahaan lebih memiliki fleksibilitas dan kebebasan  dalam menentukan langkah bisnisnya, yang bisa jadi tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

Yang menarik dalam studi Geus ini adalah tidak terlalu berpengaruhnya faktor tinggi rendahnya profit dan ROI (return of investment) terhadap kelanggengan usaha.(*Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/37-advise/12338-4-kiat-agar-usaha-berumur-panjang.html

Menelaah Bisnis di Sektor Industri Kreatif

Menelaah Bisnis di Sektor Industri Kreatif Views :1220 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 29 Oktober 2011 06:23
seni_ukirBaru-baru ini kita mendengar adanya sebuah kementerian baru di jajaran kabinet  pemerintah Indonesia: ekonomi kreatif. Ibu Mari Elka Pangestu ditunjuk sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif beberapa waktu lalu oleh presiden. Mungkin kita sudah akrab dengan istilah ‘ekonomi’ tetapi ‘ekonomi kreatif’ adalah sebuah istilah yang relatif baru.

Lalu apa sebenarnya ekonomi kreatif? Ekonomi kreatif bisa diartikan sebagai sebuah ekonomi yang digerakkan oleh sektor-sektor industri kreatif. Bisa jadi ini adlaah salah satu penerimaan devisa negara yang terbesar. Nah kali ini kita akan simak apa saja yang termasuk dalam industri kreatif yang memiliki potensi sangat besar dalam memajukan perekonomian bangsa.

Industri kreatif dapat didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi  daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Sektor-sektor industri ekonomi kreatif meliputi 14 subsektor berikut ini.


Periklanan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan produksi periklanan antara lain : riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak dan elektronik.

Arsitektur
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan cetak biru bangunan dan informasi produksi antara lain arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, dokumentasi lelang, dan lain-lain.

Pasar seni dan barang antik
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan perdagangan, pekerjaan, produk antik dan hiasan melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet.

Kerajinan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan distribusi produk kerajinan antara lain barang dan kerajinan yang terbuat dari batu berharga, aksesoris, emas, perak, kayu, kaca , porselain, kain, marmer, kapur dan besi.

Desain
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, interior, produk, industri, pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan.

Desain fashion
Kegiatan yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi lini produk fashion, serta distribusi produk fashion.

Video, film dan fotografi
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, sulih suara film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

Permainan interaktif
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi.

Musik
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu atau musik, pertunjukan musik, penyanyi dan komposisi musik.


Seni pertunjukan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisonal, musik teater, opera termasuk tur musik etnis, desain dan pembuatan buasana pertunjukan , tata panggung dan tata pencahayaan.

Penerbitan dan percetakan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran , majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita.

Layanan komputer dan piranti lunak
Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal.


Televisi dan radio
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran dan transmisi televisi dan radio.

Riset dan pengembangan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memnuhi kebutuhan pasar. (*Akhlis)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/48-peluang-/12337-menelaah-bisnis-di-sektor-industri-kreatif.html

Saturday, October 29, 2011

Bagaimana Menulis Executive Summary?


Views :580 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 28 Oktober 2011 16:06
business-meetingEntrepreneur dan investor adalah dua pihak yang saling membutuhkan. Saat seorang entrepreneur ingin menjual idenya kepada investor potensial, tidak hanya dibutuhkan penjelasan secara lisan yang panjang lebar tetapi juga sebuah paparan tertulis yang sistematis, sering disebut sebagai “executive summary”. Bila Anda masih belum memahami kegunaan dan bagaimana menyusun sebuah executive summary yang baik dan menarik, Anda tiba di laman yang tepat karena apa yang Anda baca berikut akan menjawab keingintahuan Anda.

Pertama-tama, mengapa kita harus menyusun sebuah executive summary? Secara singkat, bisa dikatakan executive summary adalah senjata seorang entrepreneur selain sebuah business plan dan proposal investasi. Executive summary ini biasanya mencakup detil utama laporan Anda. Namun jangan sampai detil tersebut membosankan pembacanya. Triknya adalah Anda harus sedapat mungkin menjelaskan apa yang Anda sedang kerjakan dalam perusahaan Anda secara garis besar dan sebisa mungkin menarik perhatian mereka. Jangan suguhkan analisis rumit, grafik yang terlalu kompleks, angka-angka yang membutuhkan pemahaman intensif dan paparan yang terlalu bertele-tele. Executive summary juga bisa digunakan untuk menentukan aspek-aspek mana yang menjadi keunggulan perusahaan Anda dan aspek mana yang membutuhkan penjelasan.

Proses ‘menyuling’ inti dari bisnis Anda menjadi beberapa halaman executive summary akan membuat banyak entrepreneur harus berpikir keras. Anda sebagai entrepreneur harus bisa memilah mana yang penting dan bisa dicantumkan dan mana yang harus dibuang karena kurang perlu. Menyusun sebuah executive summary memungkinkan Anda mengembangkan visi yang lebih baik mengenai bagaimana perusahaan Anda seharusnya melangkah dan bagaimana Anda menjadi lebih baik dalam menyampaikan kisah Anda.

Mengapa Anda butuh executive summary?Investor, pemberi pinjaman, eksekutif, manajer, dan CEO adalah sekelompok orang dengan berbagai kesibukan. Ini berarti executive summary ialah jalan pintas agar rencana bisnis Anda bisa tersampaikan kepada mereka dengan praktis dan cepat.

Alasan utama untuk menyertakan executive summary ialah bahwa dalam banyak kasus, itulah satu-satunya  hal yang akan dibaca oleh orang yang dituju. Ditemui dalam banyak kasus, investor membaca executive summary untuk menentukan apakah mereka akan membaca business plan atau tidak. Jarang ditemui seorang investor atau pemberi pinjaman yang bersedia membaca keseluruhan business plan Anda, setidaknya dalam tahapan awal analisis dan pertimbangan untuk pendanaan sehingga  executive summary menjadi kunci penting.

Sebelum menyusun executive summary, satu hal yang perlu diingat ialah tujuan menyusun executive summary bukan untuk membuat seorang investor memberikan Anda cek berisi uang. Akan tetapi ada tujuan yang lebih utama lagi, yaitu membuat calon investor itu membaca business plan Anda hingga tuntas dan menjadwalkan sebuah pertemuan atau rapat dengan Anda.

Langkah-langkah membuat executive summary bisa diringkas menjadi berikut ini sebagaimana dirangkum dari inc.com (28/10).

Langkah 1: Susun pembuka yang menarikBagian pertama sebaiknya menjadi bagian yang paling merangsang keingintahuan untuk membuka lembaran berikutnya.  Bagian terpenting ini berwujud sebuah paragraf pertama dalam executive summary yang dengan jelas dan ringkas menjelaskan apa yang dikerjakan oleh perusahaan Anda. Sebagian besar business plan diawali dengan kisah yang mencoba untuk menciptakan kegembiraan, dan hal ini tidak selalu berhasil.

Itulah mengapa paragraf pertama harus mampu menarik pembacanya untuk membaca hingga tuntas. Mungkin Anda memiliki sebuah momen yang menarik yang bisa dimasukkan di dalamnya, jangan ragu untuk mencantumkan itu. Atau jika belum terlalu menarik, cobalah menemukan masalah yang bisa ditemukan di pasar atau lingkungan sekitar yang belum begitu maksimal terlayani. Pastikan Anda selalu menggunakan bahasa yang ringkas dan padat.

Langkah 2: Sebutkan kelebihan/ kekuatan utamaTidak ada format baku pasti mengenai sebuah executive summary yang baik. Namun secara umum kita bisa pastikan bahwa menyebutkan kelebihan utama perusahaan Anda akan menarik orang yang membaca dan membuat pembaca lebih yakin. Sajikan dengan sederhana dalam poin-poin yang singkat tetapi mengena.

Langkah 3: Hubungan dengan pembacaPenting sekali untuk mengetahui siapa yang akan mebaca exectuive summary yang akan disusun. Bagi pembaca yang berbeda, perlu diberikan penyesuaian yang unik pula agar pesan yang disampaikan bisa dipahami dengan baik. Buatlah kisah yang Anda angkat sedemikian rupa agar membuat pembaca terlibat dengan usaha Anda dan hasil yang ingin Anda capai kelak. Jika Anda memiliki sebuah tim manajemen yang solid, Anda bisa menceritakan itu.

Tanyakan pada diri sendiri apa yang unik dalam perusahaan Anda dan apa yang menyenangkan tentang perusahaan itu. Setelah Anda menjelaskan apa yang dikerjakan dalam perusahaan Anda, tiba saatnya untuk memaparkan alasan mengapa Anda yakin bahwa Anda unik dan memenuhi syarat untuk berhasil.

Langkah 4: Ceritakan kemitraan unikSalah satu hal yang bisa Anda paparkan secara ringkas dalam executive summary ialah bagaimana Anda bisa membangun hubungan atau kemitraan yang unik dengan pihak-pihak yang ada di sekitar Anda.

Langkah 5: Cantumkan daya tarik dan pelanggan AndaTanyakan pada diri Anda, daya tarik apa yang Anda ketahui bisa membuat orang untuk membeli produk atau jasa dari perusahaan Anda.

Langkah 6: Tambahkan paten atau teknologi

Bila perusahaan Anda memiliki inovasi-inovasi yang sudah berhasil diterapkan di pasar dan memecahkan problem yang dihadapi konsumen, jangan ragu untuk mencantumkan dan menggarisbawahinya dalam executive summary.

Langkah 7: Jelaskan rencana pemasaran yang unik

Tergantung pada siapa pembaca Anda, Anda bisa mencoba untuk menerapkan pendekatan yang lebih tegas terhadap penyusunan executive summary. Setelah paragraf pertama, sebaiknya Anda merangkum setiap bagian dalam executive summary dengan urutan yang sama yang ditampilkan dalam business plan yang lengkap.

Apa yang harus dicantumkan di dalam struktur executive summary? Berikan:
  • Rangkuman deskripsi perusahaan
  • Permasalahan
  • Solusi Anda
  • Mengapa dibuat sekarang

Terutama sekali Anda perlu memperhatikan pertanyaan yang ke 4, karena ini membuat executive summary Anda lebih kontekstual dalam aspek waktu. Hal yang harus dihindari ialah membuat pembaca kurang mengerti bahwa ada aspek urgensi waktu di dalamnya. Buat mereka merasa akan menyesali keputusan untuk melewatkan kesempatan mendanai perusahaan Anda.

Langkah 8: Tambahkan laporan keuanganSetelah mendeskripsikan semua unsur di atas, executive summary juga sebaiknya mencantumkan ringkasan singkat tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, diperlukan pencantuman valuasi kesepakatan yang ada, sehingga pembaca mengetahui secara langsung apa saja risikonya dan keuntungan apa yang bisa diperolehnya.

Langkah 9: Pilihlah ragam bahasa yang sesuaiTidak ada istilah “one size fits all” dalam pembuatan executive summary yang ideal. Artinya, Anda harus membuat executive summary dengan ragam bahasa dan penyampaian yang berbeda untuk orang dengan karakteristik yang berbeda pula. Itulah mengapa penting sekali mengetahui siapa dan bagaimana orang yang akan membaca executive summary Anda. Misalnya, jika Anda menulis executive summary untuk seorang investor dengan latar belakang teknik kimia, teknik penyampaian, pemilihan terminologi, dan ragam bahasanya juga harus dibedakan dari mereka yang jebolan akuntansi atau perbankan. Singkatnya, gunakan bahasa yang bisa dipahami dengan baik oleh pembaca.

Itulah mengapa saat Anda ingin menyuguhkan executive summary ke orang yang berbeda, Anda juga harus melakukan penyesuaian ragam bahasa. Triknya Anda bisa menyusun executive summary dalam beberapa versi untuk kelompok pembaca tertentu. Pertimbangkan untuk tetap terlihat profesional, hangat dan bebas dari kesalahan yang memalukan. Perhatikan juga penggunaan kata ganti orang, lebih baik pilih kata ganti seperti “kami” daripada “perusahaan”. Mengapa? Karena ini akan mengeratkan dan mendekatkan hubungan bisnis Anda dengan pembaca.

Tunjukkan kepercayaan diri dalam setiap kata yang Anda pilih. Jika penulis tidak dengan jelas menjelaskan keyakinannya mengenai bisnisnya sendiri, tidak ada alasan kuat bagi orang lain untuk memahaminya pula.

Langkah 10: Pastikan panjangnya pasPanjang executive summary memang subjektif, tergantung banyak faktor seperti panjang business plan atau proposal investasi yang dikirimkan. Namun intinya setiap executive summary haruslah unik, berbeda dari yang lain. Meski begitu, normalnya sebuah executive summary panjangnya antara 1 halaman hingga 4 halaman saja. Jika mungkin lebih dari itu, Anda bisa menyiasati dengan mengecilkan ukuran font , melebarkan margin halaman, mengecilkan ukuran gambar atau tabel, atau mengubah jenis huruf dan spasi.

Langkah 11: Uji executive summary AndaSetelah selesai, jangan gembira dulu. Anda disarankan untuk memberikan executive summary itu kepada anak usia sekolah dasar. Apa tujuannya? Dengan menyuruh seorang anak membaca executive summary Anda, akan diketahui dengan lebih pasti apakah exectuive summary Anda sudah mampu menyampaikan pesan Anda atau belum. Setelah membaca tanyalah anak itu mengenai apa yang perusahaan Anda lakukan. Jika ia bisa menjawab dengan baik, artinya executive summary Anda pun berpeluang lebih mudah dimengerti oleh orang dewasa yang memiliki pemikiran, wawasan lebih luas dan kematangan kognitif lebih tinggi. (*/Akhlis)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/162-investasi/12334-bagaimana-menulis-executive-summary.html

Thursday, October 27, 2011

Berapa Investasi yang Anda Butuhkan?


Hits : 1671 PDF Cetak E-mail
Rabu, 26 Oktober 2011 14:11
modal_1011Usaha rintisan sering menghadapi kebingungan mengenai jumlah dana yang ia perlukan untuk usaha. Jawaban sederhananya ialah jumlah minimum absolut yang Anda butuhkan untuk bisa mewujudkan rencana Anda.  Sejumlah entrepreneur mencoba untuk mulai dengan jumlah besar seraya berharap mereka bisa menegosiasikan dan mendapatkan jumlah yang tinggi sementara yang lain mengurangi persyaratannya dengan harapan investor akan lebih tertarik untuk mendanai usahanya.

Tidak satu pun strategi ini bisa dikatakan efektif karena keduanya berpeluang mencederai kredibilitas Anda di mata investor potensial, bahkan sebelum rencana Anda dilihat oleh para investor tersebut. Berikut merupakan parameter yang Anda harus gunakan dalam menentukan besaran permintaan dana. Anda juga harus bisa menjelaskannya di depan investor untuk menjustifikasi permintaan Anda:
  1. Pertimbangkan biaya kepemilikan tersembunyi. Jika perusahaan Anda masih ada pada tahap awal dan memiliki valuasi yang rendah, jangan minta jumlah dana yang melebihi valuasi yang sebenarnya. Para investor harus membeli perusahaan Anda 5 kali lipat dan ia pasti akan menghindarinya. Aturan dasarnya ialah jumlah dana yang Anda minta sebaiknya berada di kisaran 20-30% dari nilai valuasi bisnis. Tawarkan 20-30% dari perusahaan sebagai gantinya.
  2. Tipe investor. Kelompok angel investor biasanya tidak ingin mempertimbangkan permintaan dana melebihi jumlah 1 juta dollar AS, semeorntara pemodal ventura tidak mempertimbangkan permintaan yang berada di bawah 2 juta dollar AS. Jumlah sekitar 100 ribu dollar AS atau lebih rendah biasanya lebih ditujukan kepada teman dan keluarga. Pendekatan terhadap salah satu dari kelompok dengan permintaan pendanaan di luar jangkauan ini hanya akan sia-sia. Waktu Anda dan mereka akan terbuang percuma.
  3. Tingkatan perusahaan. Jika perusahaan Anda masih berada di tahap ide, Anda tidak memiliki valuasi jadi tentukan permintaan pendanaan berdasarkan kepercayaan yang diberikan oleh anggota keluarga atau teman yang dianggap lebih mampu dalam aspek keuangan serta jejak rekam bisnis Anda. Angel investor mungkin tertarik pada tahap awal jika Anda memiliki purwarupa/ prototype. Namun pemodal ventura tidak akan menanggapi hingga Anda memiliki produk, pelanggan dan pemasukan.
  4. Kalkulasilah kebutuhan, dan tambahkan penyangga. Wujudkan model keuangan Anda dahulu dengan parameter harga, biaya dan volume. Amatilah ke arah mana aliran kas mengarah. Intinya mintalah pendanaan disertai dengan buffer atau penyangganya. Misalnya Dana yang dibutuhkan 400 ribu, tambahkan penyangga sebanyak 25% dari jumlah tersebut, sehingga Anda bisa meminta pinjaman 500.000 dollar. Ukuran permintaan harus seakan Hitunglah ukuran permintaan dengan menghubungkannya dengan keuangan Anda agar bisa kredibel.
  5. Pengucuran dana bertahap atau sekaligus. Dalam banyak kasus, sebuah permintaan investasi bisa dijadwalkan untuk dikucurkan dalam tahapan atau fase berdasarkan pada prestasi usaha tersebut. Ini untuk menekan risiko dan memungkinkan komitmen yang lebih tinggi karena mereka bisa memperkecil kerugian jika Anda gagal memanuhi tujuan yang paling utama.
  6. Penggunaan dana. Para investor berharap untuk mengetahui daftar penggunaan dana dan mereka mengharapkan penggunaan untuk diterapkan hanya pada misi utama Anda. Dengan kata lain, jangan beritahukan investor bahwa Anda ingin membeli gedung kantor mewah atau mobil baru untuk para direksi  dengan uang tersebut. Bahkan gaji eksekutif pun sangat rendah pada fase ini.
  7. Proyeksi hasil investasi. Sebagian besar entrepreneur melewatkan satu langkah ini tetapi ini membantu membangun kredibilitas Anda. Perkirakan return on investment (ROI) dengan memproyeksikan valuasi perusahaan di saat keluar  untuk menunjukkan pada investor yang menggenggam 20% apa yang ia akan dapatkan untuk investasi permulaan itu. Investor ingin hasil kembali 10X lipat dari semula karena ia berasumsi hanya satu dari 10 yang akan bertahan.
Tentu saja, menentukan ukuran investasi yang tepat bukan perkara yang mudah tetapi ini merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan keputusan untuk berinvestasi atau tidak dalam usaha Anda. (*/Akhlis)

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/12273-berapa-investasi-yang-anda-butuhkan.html

Sukses Berkat Tampil Beda dengan Pesaing

Views :313 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 26 Oktober 2011 10:00
Apakah produk/ jasa Anda seperti pesaing Anda? Kami harap tidak! Jika demikian, betapa statis dan minimnya inovasi dalam bisnis Anda. Kunci untuk memiliki lebih banyak pelanggan adalah memberikan sesuatu yang tidak ditawarkan orang lain serta melakukannya lebih baik. Jika tidak ada perbedaan dengan bisnis orang lain, mengapa konsumen harus membeli produk atau jasa Anda? Faktor harga? Itu bukan model yang baik bagi sebagian besar bisnis. Sebab, pebisnis lain di luar sana akan selalu berupaya menurunkan harga dan berharap Anda pergi dari bisnis tersebut. Bersaing dengan harga akan memberikan sedikit kesempatan bagi Anda meraup untung.

kompetisi_b9s1011Kunci untuk memiliki bisnis yang menguntungkan adalah diferensiasi. Itulah yang memungkinkan Anda untuk menambahkan nilai dan menerima kompensasi dari hal itu. Bisnis Anda tidak bisa sukses dalam jangka panjang tanpa profitabilitas.

Inilah hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk membedakan diri dari pesaing Anda?

Menulis tentang apa yang Anda lakukan dan membantu menginformasikan kepada publik dengan menerbitkan artikel Anda atau newsletter. Ini akan meningkatkan jangkauan dan pelanggan baru akan datang kepada Anda untuk meminta nasihat.

Beri sentuhan pribadi. Orang akan membeli sesuatu dari orang yang mereka sukai. Sehingga menambah sentuhan pribadi Anda dalam produk dan layanan yang Anda berikan akan meningkatkan apresiasi pelanggan.

Lakukan sesuatu yang luar biasa. Siapa bilang Anda harus melakukan sesuatu seperti orang lain? Apa yang dapat Anda lakukan yang membedakan Anda? Misalnya, Anda memberikan layanan pesanan online pada bisnis restoran.

Jadilah bagian aktif dari komunitas Anda. Libatkan diri dengan komunitas masyarakat yang penuh dengan pembeli potensial.

Selain itu, terdapat banyak cara lain yang dapat Anda terapkan. Kuncinya adalah jangan hanya menjadi biasa jadilah luar biasa. Jika tidak ada yang istimewa tentang produk atau jasa Anda, maka orang tidak akan memiliki alasan untuk kembali. Jadi, berikan pelanggan pengalaman yang tak terlupakan.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/12261-sukses-berkat-tampil-beda-dengan-pesaing.html

Membuat Surel Penjualan yang Menarik

Views :827 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 27 Oktober 2011 14:28
email1011Surat elektronik (surel) dapat menjadi cara dalam menyampaikan pesan bisnis Anda. Namun, terkadang surel seperti ini akan masuk surat "sampah."

Untuk itu, Anda harus membuat surel yang menarik konsumen Anda. Kebanyakan orang hanya akan melihat sepintas selama tiga detik pertama terhadap surel Anda sebelum memutuskan untuk membacanya lebih jauh atau menghapusnya. Buatlah tawaran menarik dan tonjolkan hal tersebut di pembuka surel yang Anda kirimkan:

Berikut beberapa metode untuk membuat surel penjualan Anda menarik:

1. Ceritakan sebuah kisahSangat sulit menahan diri untuk tidak membaca sebuah kisah orang lain yang khususnya terdengar mirip dengan situasi yang kita alami. Orang-orang menyukai kisah-kisah sukses bahkan gossip seperti acara televisi gosip. Apalagi kisah tersebut memberi tahu kita caranya memperoleh kesuksesan untuk diri kita sendiri.

2. Surat dari direkturOrang-orang merespek tulisan dari pemimpin perusahaan. Hal ini meminjamkan wewenang kepada pesan tersebut dan membuat pembaca merasa penting. Hal tersebut adalah sebuah cara yang bagus dalam menjual. Rumus ini juga dapat digunakan untuk memberitahu pembaca mengenai informasi di dalamnya.

3. Tawarkan sesuatu yang gratisBisa jadi berupa kunjungan gratis atau diskon dari toko atau kantor Anda. Seorang dokter yang tinggal disamping jalan rumah saya menarik pasiennya dengan mengirimkan ratusan kartu pos yang menawarkan diskon untuk kunjungan hari-hari tertentu.

4. Ajukan pertanyaan. Ini adalah psikologi kuno yang bagus. Pada saat Anda mengajukan pertanyaan, pembaca terdorong untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini melibatkan pembaca secara mental ke dalam email penjualan dan penawaran Anda. Beberapa ahli mengatakan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang menuntun resipien agar-agar masing-masing menjawab "ya". Kemudian, pertanyaan terakhir yang menyuruh pembaca untuk menjawab "ya" untuk suatu transaksi atau "deal" bisnis.

5. Tunjukkan masalah yang sedang dihadapi calon konsumenHal ini adalah metode promosi klasik. Perhatikan hal ini dalam pemasaran dan iklan dimanapun. Arahkan perhatian para pembaca kepada masalah, kemudian buatlah masalah tersebut tampak buruk. Sewaktu Anda telah menetapkan masalah sebagai rintangan utama dalam kehidupan pembaca, perkenalkan jasa atau produk Anda sebagai solusinya. (*/dari berbagai sumber)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/175-penjualan-dan-pemasaran/12303-membuat-surel-penjualan-yang-menarik.html

Wednesday, October 26, 2011

Merancang Kemitraan dalam Bisnis


Views :257 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 25 Oktober 2011 10:08
business_partner1011Merancang kemitraan mungkin terdengar sangat sederhana jika Anda menemukan seseorang yang juga tertarik dalam membangun bisnis. Namun, sebenarnya terdapat hal-hal yang rumit dalam membnuat sebuah kemitraan. Walau terdapat beberapa pemilik usaha kecil dan menengah yang memilih kepemilikan tunggal sebagai struktur bisnis mereka, kemitraan barangkali akan lebih bermanfaat jikamampu membawa lebih banyak modal, pengetahuan, dan kontak bisnis untuk kemitraan.

Berikut beberapa cara mengatur kemitraan agar manfaatnya semakin besar bagi perkembangan bisnis Anda:

Pastikan memiliki tujuan yang sama
Kemitraan tidak akan berhasil jika Anda tidak memiliki kepentingan dan tujuan bersama. Cara untuk menerapkan strategi yang akan diambil sangat bergantung pada keputusan yang dibuat oleh Anda dan pasangan Anda. Dengan memiliki tujuan yang sama, akan sangat ideal untuk menetapkan strategi bisnis bersama.

Menetapkan peran bisnisSetiap mitra dalam kemitraan memiliki kemampuan dan kontribusi bagi keberhasilan bisnis. Hal ini penting untuk membangun peran bisnis dalam rangka untuk memaksimalkan kekuatan masing-masing pasangan. Mengetahui tugas-tugas yang ada dan dibagi berdasarkan pada kekuatan individu dan keterampilan masing-masing. Apabila kemitraan berdasarkan modal atau uang, pastikan untuk mengatur pembagian kerja dan skema pembagian pendapatan.

Memahami dasar umumJika Anda mengkhawatirkan tentang apa yang akan terjadi jika Anda memutuskan untuk mengakhiri kemitraan di masa depan, tanggung jawab dan penghargaan dari kemitraan adalah sama dibagi dalam kebanyakan kasus sesuai dengan jumlah mitra yang terlibat.

Membuka saluran komunikasiMeskipun Anda memiliki peran yang berbeda dalam bisnis, pastikan bahwa Anda memiliki saluran komunikasi terbuka. Sebagai mitra, Anda harus tetap berhubungan dengan sesama pengusaha untuk memastikan bahwa semuanya bekerja dengan cara yang telah disetujui. Telaah rencana bisnis dan terbukalah untuk saran yang masuk.

Buatlah perjanjian kemitraan Buartlah perjanjian kemitraan dalam rangka untuk menentukan tanggung jawab dan pembagian pendapatan. Aturan 50/50 mungkin berlaku, tetapi masih terbaik untuk memiliki perjanjian kemitraan tertulis yang akan mendokumentasikan tanggung jawab dan kesepakatan yang telah ditetapkan.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/12231-merancang-kemitraan-dalam-bisnis.html

6 Cara Memotivasi Diri Sendiri


Views :2680 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 26 Oktober 2011 08:28
never_gu1011Apakah Anda merasa kesulitan untuk mencapai tujuan hidup Anda, bahkan saat Anda tahu tujuan itu sangat berharga? Mungkin  Anda sudah mencoba mendorong diri sendiri untuk maju dengan segala daya upaya, tetapi belum tercapai pula.

Alih-alih menggunakan kekuatan keinginan, Anda butuh motivasi dari diri sendiri. Dengan begitu, Anda tidak akan kehabisan energi dan Anda mungkin akan merasa menikmati kehidupan dengan lebih baik lagi.

Berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk memotivasi diri sendiri:

Sisihkan waktu untuk hal yang Anda sukai

Jika Anda bisa memilih hal-hal yang Anda akan lakukan, entah itu pekerjaan yang akan Anda lakukan atau jurusan yang akan Anda ambil di perguruan tinggi, pilihlah sesuatu yang akan Anda sukai dan nikmati. Dengan memilih pekerjaan yang memberi gaji lebih tinggi atau sebuah jurusan yang terdengar lebih bergengsi tidak akan membuat Anda termotivasi.

Bahkan saat Anda mengerjakan pekerjaan yang Anda benci, mungkin Anda masih bisa mengendalikan pekerjaan tersebut. Bisakah Anda meminta untuk dilibatkan dalam proyek baru yang lebih menarik? Bisakah Anda bekerja sukarela untuk membantu manajer Anda dengan sebuah proyek?

Berbangga dengan pekerjaan yang dijalani

Sebagian kegiatan mungkin terlihat sia-sia. Mungkin Anda hanya satu bagian kecil dalam pekerjaan yang besar dan sulit bagi orang untuk mengetahui apakah hasil kerja kita signifikan atau tidak. Namun kenyataannya hal itu membuat perbedaan, perusahaan Anda mungkin tidak akan merekrut Anda dahulu jika keberadaan Anda tidka diperlukan.

Lebih mudah untuk memotivasi diri sendiri saat kita bangga dengan apa yang kita kerjakan dan Anda melakukannya dengan kemampuan terbaik Anda. Apakah Anda membersihkan rumah atau berhadapan dengan pelanggan, Anda bisa secara sadar memutuskan untuk melakukan yang terbaik.

Pikirkan hasilnya

Dalam dunia yang ideal, setiap pekerjaan adalah imbalan itu sendiri. Tentu saja, hal itu tidak selalu terjadi. Anda mungkin memiliki banyak sekali pekerjaan di daftar Anda yang kurang menarik atau mengasyikkan tetapi Anda menginginkan untuk tetap melakukannya karena pekerjaan-pekerjaan itulah yang akan membawa Anda lebih dekat dengan tujuan Anda.

Mencoba berfokus pada hasilnya akan membuat kita lebih bersemangat. Misalnya saat Anda kesulitan mengerjakan skripsi, Anda bisa membayangkan kebahagiaan yang terbersit di wajah orang tua saat kita bisa lulus dan Mandiri setelahnya. Atau bayangkan uang yang Anda sudah tabung selama sekian lama bekerja bisa Anda gunakan untuk membeli sesuatu yang diidam-idamkan, seperti rumah, kendaraan atau tidak hanya berbentuk benda tetapi bisa berupa kepuasan abstrak seperti bertamasya, melancong ke tempat baru bersama keluarga dan orang yang dicintai.

Berhati-hati dengan penggunaan imbalan Anda

Sebagian orang memotivasi diri dengan imbalan: “Setelah aku menyelesaikan laporan  ini, aku akan menghadiahi diri dengan sebatang coklat”. Hal ini bisa membantu jika Anda harus mendorong diri untuk menyelesaikan tugas tetapi jika Anda melakukannya terlalu sering, Anda akan bergantung pada imbalan daripada motivasi alami Anda.

Berpikirlah tentang imbalan yang ada dalam pekerjaan itu sendiri: “Setelah aku menyelesaikan laporan ini, aku merasa lebih lega” atau “Menyesaikan laporan ini akan membahagiakan orang yang membacanya.” Daripada memandang pekerjaan sebagai kumpulan beban di agenda harian kita, mengapa tidak memikirkan tentang dampak nyatanya pada Anda dan orang lain?

Pelajari sesuatu yang baru

Kita semua adalah pelajar alami. Itulah bagaimana manusia bertahan hidup. “Belajar” tidak hanya bagi anak kecil dan siswa di sekolah. Belajar adalah sesuatu yang kita selalu lakukan sepanjang hayat. Jika Anda pernah berjuang untuk merancang sebuah software baru dan menemui momen inspiratif, Anda akan tahu betapa mengasyikkannya bisa terus belajar sesuatu yang baru.

Jika ada area spesifik dalam kehidupan yang membuat kita kurang termotivasi, itu lebih karena kita tidak percaya diri dalam melakukannya. Mungkin Anda membenci memasak, menulis, berolahraga atau pekerjaan lain karena Anda tahu Anda berjuang keras melakukannya dengan baik.Bersabarlah dalam belajar dan itu bisa membuat mtovasi lebih tinggi.

Tetap termotivasi saat bekerja

Anda mungkin termotivasi memulai pekerjaan baru tetapi jika perhatian Anda buyar setelah 5 menit, Anda akan berjuang untuk menjaga keberadaan motivasi itu. Setiap waktu Anda beralih ke hal lain (seperti Facebook atau ponsel Anda), Anda sedang mengganggu konsentrasi diri sendiri.

Tetap fokus pada satu hal di satu waktu bahkan jika itu berarti Anda harus memutuskan koneksi Internet dan memblokir situs yang mengganggu konsentrasi. Jika Anda terus menunda untuk memulai, itu akan memberi kesan bahwa pekerjaan itu akan menghantui Anda selamanya. (*/Akhlis)

Sumber:
 http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/37-advise/12259-6-cara-memotivasi-diri-sendiri.html

Tuesday, October 25, 2011

Trik Menaklukkan Kekacauan dalam Berbisnis

Views :1845 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 25 Oktober 2011 14:35
Setiap pendiri usaha rintisan membicarakan tentang kekacauan dalam bisnis mereka, yang biasanya mereka anggap dipicu oleh meledaknya pertumbuhan yang dibutuhkan untuk mencetak aliran kas yang positif. Mereka membayangkan sebuah lingkungan yang stabil setelah satu titik dan mengharapkan pemasukan yang signifikan untuk hidup dengan nyaman dan bahagia sembari mempertahankan basis pelanggan yang setia namun statis.

bisnis_meshSayangnya, persepsi keliru ini sering menyebabkan layunya bisnis yang sedang bersemi. Atau setidaknya berujung dengan berakhirnya masa jabatan  seseorang sebagai seorang CEO.

Entrepreneur dalam perjalanan bisnisnya tidak bisa menghindari terjadinya kekacauan. Mereka hanya bisa berkawan atau menjauhinya dengan risiko akan mengalami kejatuhan dalam perjalanan bisnisnya. Hidup dengan kekacauan atau temukan cara untuk menaklukkan kekacauan itu!

Sebagian pemilik usaha kecil berharap untuk mengurangi tekanan dengan menjaga bisnis mereka tetap stabil (baca : statis) dan yakin bahwa mereka bisa mengandalkan para pemberi rekomendasi dan mengulang kesuksesan bisnis secara terus-menerus. Bahkan dengan cara itu, ada berbagai alasan utama mengapa tidak berinovasi bisa bermakna kematian bisnis kita:
  • Para pesaing menyerbu masuk dan mengambil alih. Selalu ada orang di sekitar Anda yang memiliki dana lebih banyak yang dapat menemukan sinergi antara posisi Anda dan mereka. Setelah mereka mengetahui Anda memiliki daya tarik yang kredibel, mereka bisa merebut posisi Anda dengan biaya yang lebih rendah (berarti harga yang lebih rendah pula) daripada dana yang Anda harus belanjakan untuk membangunnya. Jangan mengandalkan orang lain untuk satu ini.
  • Para pegawai berhenti berinovasi. Para karyawan adalah manusia dan lingkungan yang sudah sedemikian familiar dan statis lebih nyaman daripada lingkungan yang dinamis dan selalu menghadirkan banyak hal baru. Inovasi membutuhkan usaha keras dan panjang untuk menjelajahi hal-hal yang belum pernah kita eksplorasi, yang pada gilirannya akan memicu kekacauan.
  • Produk Anda menjadi usang dengan cepat. Perubahan ialah satu-satunya hal yang tetap bertahan dalam sebuah bisnis yang sukses. Teknologi terus berkembang dengan kecepatan tinggi sehingga Anda akan selalu tertinggal di belakangnya, menaikkan biaya dan Anda pun seketika menjadi tidak kompetitif lagi.
  • Pendapatan Anda menurun. Dengan produktivitas karyawan yang menurun dan teknologi yang ketinggalan jaman, biaya akan mebubung tinggi dan pendapatan menurun. Bahkan entrepreneur hebat terpukau pada seberapa cepat hal ini menimbulkan situasi yang tidak bisa diduga.
Solusi nyata untuk semua ini ialah dengan menaklukkan kekacauan. Dan pada saat yang sama kita terus menerus menjangkau ke pasar yang ada dan memperbaiki bisnis dalam aspek teknologi.
Dalam menaklukkan kekacauan, dibutuhkan dua strategi kunci:
  1. Strategi pola pikir. Pola pikir Anda ialah modal dasar emosi, yang didukung  oleh optimisme disiplin dan kemandirian entrepreneurial. Semua ini memberikan Anda kapasitas utnuk menumbuhkembangkan bisnis tanpa terlalu tersedot olehnya. Anda harus menemukan cara untuk menyegarkan kembali hal-hal ini secara teratur dan menemukan keseimbangan antara imbalan versus rasa sakit untuk menjaga keberlangsungan perusahaan Anda.
  2. Strategi sistem. Strategi ini meliputi proses dan alat yang Anda implementasikan untuk menumbuhkan bisnis dan membuatnya berjalan lancar dan profitable. Strategi kuncinya ialah sentralisasi, otomatisasi dan tindak lanjut. Sekali lagi, keseimbangan ialah kuncinya, disertai dengan pengukuran sepanjang pelaksanaan agar tetap berada di jalur yang seharusnya.
Bahkan setelah Anda menjinakkan kekacauan, Anda menghadapi tantangan terus menerus untuk menghindari kemunduran. Begitu sistem telah diterapkan, Anda harus memberikan waktu yang telah Anda hemat sebelumnya. Pastikan ambisi Anda sendiri tidak akan menimbulkan kekacauan lagi. Dan jangan terjerumus kembali pada keyakinan bahwa bisnis Anda akan gagal tanpa Anda. Sedikit bersantai, lepaskan dan nikmati kebebasan yang sudah Anda rengkuh susah payah. (*/Akhlis)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/12243-takut-kekacauan-jangan-berbisnis.html

Memecahkan Masalah dengan Langkah Sederhana

Memecahkan Masalah dengan Langkah Sederhana Views :614 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 25 Oktober 2011 10:26
Masalah, dalam penuturan Wikipedia, merupakan sebuah kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Umumnya, masalah disadari “ada” saat seseorang menyadari bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang ia inginkan.

systems-thinkingApapun definisinya, dalam dunia entrepreneurship, masalah akan selalu membayang-bayangi entrepreneur meski ia telah berusaha keras untuk menghindarinya. Mulai dari masalah sepele seperti peniruan produk hingga masalah besar yakni kebangkrutan, masalah takkan mampu terelakkan.

Sebagai entrepreneur sejati, Anda tak perlu khawatir pada masalah yang akan menghadang langkah bisnis Anda menuju kesuksesan. Nah, bila Anda menemui sejumlah masalah dan harus menyelesaikannya secepat mungkin, pakailah cara sederhana yang dilansir dari laman HowToDoThings berikut ini.

Identifikasikan masalah
Sebagian orang mengeluhkan masalah yang muncul secara kompleks. Bila demikian, identifikasi pokok masalah. Setelah ditemukan, Anda akan dengan mudah menjabarkan penyebab serta fakta mengenai situasi yang menyelimuti permasalahan tersebut.

Cara sederhana untuk mengidentifikasi pokok masalah adalah dengan mengajukan pertanyaan untuk diri sendiri dengan diawali kata tanya “mengapa?” seperti misalnya “mengapa ini terjadi?”, “mengapa mereka melakukannya?” dan sebagainya.

Jawaban atas pertanyaan itu akan membawa Anda pada pokok masalah dan sesudah ditemukan harus segera dicara pemecahannya. Bila tidak, masalah hanya akan menggantung dan terus menggantung tanpa ada jalan keluarnya.

Solusi alternatif
Setiap masalah memiliki jalan keluar. Memang takkan mudah menemukannya, tapi solusi pasti selalu ada bila kita mencermatinya. Nah, bila Anda cukup jeli melihat pokok masalah yang menjadi akar permasalahan, solusi yang tercipta bukan tak mungkin lebih dari satu dan bisa digunakan sebagai solusi alternatif.

Bila Anda menemukan lebih dari satu solusi, jabarkan keunggulan serta kelemahan masing-masing solusi. Ajak partner bisnis atau seseorang yang sangat Anda percaya untuk sekedar membahas satu per satu solusi itu atau mendisuksikannya untuk menentukan solusi yang tepat dari permasalahan yang sedang Anda hadapi.

Menemukan solusi alternatif mungkin kedengarannya tak masuk akal atau sangat sulit dilakukan. Tapi, jangan remehkan ide-ide yang muncul saat Anda memikirkan jalan keluar atau ketika sedang membahasnya dengan partner bisnis. Sebab, ide itu bisa saja cara yang tepat untuk menyelamatkan Anda dari permasalahan yang tengah membelit usaha Anda, terlebih saat Anda merasa sudah tak ada lagi jalan keluar.

Implementasikan solusi
Ini adalah langkah yang paling penting. Mengidentifikasi masalah, mencari akar permasalahan dan menjabarkan beragam solusi takkan berarti apa-apa bila Anda tak berani mengimplementasikannya untuk memecahkan masalah. Setelah menentukan solusi yang tepat, segeralah mengimplementasikannya. Menunda pelaksanaannya hanya akan membuat masalah itu semakin rumit.

Perlu diingat, dalam memecahkan masalah jangan biarkan emosi dan rasa panik membelenggu pemikiran Anda. Tenangkan diri terlebih dahulu sebelum memikirkan beragam cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. (*/ely)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/12232-memecahkan-masalah-dengan-langkah-sederhana.html

10 Langkah Jitu Promosi Usaha Makanan

Views :1831 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 25 Oktober 2011 11:44
Makanan_Padang1011Sering jumpai orang-orang yang memulai sebuah usaha makanan dengan berbekal pujian dari orang-orang terdekat. Mereka bisa memasak atau membuat satu jenis makanan dengan lezat, kemudian semakin banyak orang di sekitar mereka yang memberikan dorongan untuk memulai sebuah usaha dengan berbekal keahlian memasak yang piawai tersebut.

Namun sayangnya keahlian memasak yang top bukan hanya satu-satunya faktor penjamin keberhasilan sebuah bisnis makanan atau kuliner. Ada begitu banyak aspek-aspek lain yang juga perlu dipelajari meski sebelumnya tak pernah terpikirkan.

Salah satu faktor penentu keberhasilan bisnis makanan ialah strategi efektif untuk mempromosikan produk makanan yang dijual. Jika Anda adalah seorang peminat industri kuliner dan ingin merintis usaha makanan sendiri, pelajari dan terapkanlah sejumlah langkah promosi berikut ini agar produk Anda yang lezat itu tidak sia-sia begitu saja.

Langkah 1: Jaga kualitas produkPromosi sering diartikan sebagai kegiatan yang agresif ke luar. Padahal usaha promosi produk harus dimulai dari produk itu sendiri.

Dalam hal ini, konsistensi cita rasa perlu diperhatikan. Jangan sembarangan mengubah bumbu atau bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan makanan. Kita pernah menemui penjual makanan kesukaan yang tiba-tiba rasa atau tekstur makanannya berubah dibandingkan saat terakhir kita mencicipinya. Umumnya konsumen akan merasakan kekecewaan jika makanan yang Anda jual kadang terasa lezat sekali minggu lalu, sedang-sedang saja di hari yang lain, atau sama sekali tidak menerbitkan selera makan pada hari ini.  Cara/ prosedur memasak juga perlu diperhatikan karena bisa mengakibatkan perubahan.

Langkah 2: Manfaatkan peristiwa-peristiwa yang mengundang keramaian

Efektivitas berpromosi dalam situasi yang ramai biasanya lebih tinggi daripada situasi yang lebih sepi. Kunjungi dan berpartisipasilah sebagai pengisi booth di bazaar, eksibisi, pasar malam, perayaan resmi momen tertentu.

Di sini Anda bisa merancang sebuah paket promosi spesial yang menarik, misalnya yang memberikan kesempatan terbatas untuk menikmati potongan harga dalam persentase tertentu atau mengadakan kontes.

Langkah 3: Cetak dan sebarkan selebaran di tempat yang tepatSatu strategi ampuh untuk memberitahu pada sebanyak mungkin konsumen potensial ialah dengan membuat brosur dan menyebarkannya pada orang-orang yang potensial menjadi konsumen setia. Sertakan gambar yang menarik dilengkapi kontak untuk menghubungi jika ingin memesan dalam brosur Anda. Selain itu, trik lain agar selebaran Anda tidak begitu saja dibuang adalah dengan mencantumkan isi yang bermanfaat di dalamnya. Misalnya, Anda bisa sertakan resep makanan, pengetahuan tentang bahan makanan, trik mengolah bahan makanan, atau informasi lain yang kiranya relevan dengan industri kuliner.

Langkah 4: Cetak dan rekatkan stiker di benda-benda yang dilihat banyak orang

Mencetak stiker adalah hal mudah tetapi yang menjadi pekerjaan rumah berikutnya ialah menemukan tempat yang bisa sedemikian rupa bisa terlihat oleh khalayak ramai dengan mudah.

Langkah 5: Buat peta lokasi penjualan di kemasan produk Anda

Lokasi yang kurang strategis kadang menjadi kendala tersendiri bagi sebuah usaha untuk berkembang lebih besar. Mungkin kelezatan makanan Anda sudah tidak dipertanyakan lagi, tetapi jika orang sulit untuk membeli langsung ke tempat usaha Anda maka semua usaha Anda bisa sia-sia. Untuk itu, berikanlah petunjuk bagi pelanggan yang ingin membeli dengan sebuah peta lokasi toko atau pabrik Anda. Dan dengan mengetahui lokasi lebih baik, konsumen juga bisa menyebarkan keberadaan usaha Anda dengan lebih baik.

Langkah 6: Gabung dalam komunitas

Jadilah bagian dari sebuah perkumpulan atau komunitas agar lebih banyak orang bisa mengetahui keberadaan usaha makanan Anda. Selain itu, Anda bisa juga saling bertukar informasi dengan anggota komunitas lain dan menemukan peluang baru.

Langkah 7: Berinteraksi di berbagai media

Sebarkanlah keberadaan usaha bukan hanya dengan promosi ‘direct selling’ yang terbuka tetapi juga berusaha membangun sebuah komunikasi dua arah dengan masyarakat sekitar. Anda bisa menggunakan jalur-jalur konvensional seperti radio atau televisi (yang notabene membutuhkan anggaran khusus yang tidak sedikit) atau dengan jalur baru, yaitu jejaring sosial yang lebih murah tetapi membutuhkan waktu dan strategi untuk menjangkau orang dan mengubah mereka menjadi pelanggan.

Langkah 8: Perkenalkan ke departemen dan instansi terdekat

Perkenalkanlah produk makanan Anda kepada instansi dan departemen yang relevan di sekitar Anda. Misalnya kepada Dinas Pariwisata atau Departemen Perindustrian, Departemen Koperasi dan UKM.

Langkah 9: Bekerjasama dengan agen perjalanan

Mungkin langkah ini jarang terpikirkan. Namun jika makanan yang Anda produksi lekat dengan citra suatu kawasan atau daerah, Anda bisa menuai peluang bisnis dari para pemakai jasa agen perjalanan yang melewati toko atau daerah Anda. Anda bisa beri penawaran menarik berupa imbalan bagi agen perjalanan yang bisa mendatangkan pembeli ke usaha Anda.

Langkah 10: Buat program diskon di waktu-waktu spesial

Rancang sebuah program diskon pada waktu-waktu khusus yang  menarik sebagian besar orang untuk merayakannya dengan membeli produk makanan Anda. Selain waktu-waktu khusus seperti hari besar, libur, dan sebagainya, Anda bisa lakukan ini pada hari-hari saat transaksi lebih sepi dari biasanya. (*/Akhlis)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/175-penjualan-dan-pemasaran/12241-10-langkah-jitu-promosi-usaha-makanan.html