Friday, October 14, 2011

Kiat Public Speaking bagi Entrepreneur

Kiat Public Speaking bagi Entrepreneur Views :759 Times PDF Cetak E-mail
public-speakingLain kali Anda memberikan presentasi atau pidato, jangan terpaku untuk menghafal semua kata yang ada di lembaran teks itu. Lebih baik coba untuk menggunakan apa yang Anda ketahui mengenai sebuah topik untuk dibicarakan di depan hadirin dengan semangat dan kompetensi yang tak bisa diragukan.

Berbicara di depan publik merupakan sebuah tantangan yang mengerikan bagi banyak orang, tak terkecuali entrepreneur. Selalu ada kengerian yang membayang sebelum naik panggung, berbicara  dan menatap mata orang-orang yang hadir di depan kita. Suara menjadi begitu berat, lidah menjadi kelu dan pikiran yang semula tertata menjadi kacau.

Seorang staf CNN Brooke Baldwin mengemukakan pendapatnya bahwa jika seseorang ingin berbicara dengan lancar di depan publik atau di dalam acara yang disiarkan secara langsung, penting untuk menyadari bahwa pidato atau presentasi atau paparan itu dilakukan seperti sebuah percakapan.

Baldwin yang pernah mengalami kejadian memalukan berbicara di depan kamera ini mengisahkan bagaimana ia harus menghafal laporan langsungnya dengan keadaan yang sangat hiruk pikuk di sebuah penjara di Charlottesville, Virginia. Saat kamera mengarah dan laporan harus disampaikan ke penonton, ia mengaku tidak bisa berpikir apalagi berbicara karena terfokus pada proses menemukan informasi yang susah payah ia hafalkan sebelumnya.

Belajar dari pengalaman wartawan CNN tersebut, para entrepreneur yang sering harus menyajikan presentasi, pitch, berpidato di depan khalayak ramai, atau diwawancarai di depan publik atau media massa perlu memahami dan mempraktikkan public speaking yang lebih interaktif. “Singkirkan semua hal yang sudah Anda hafalkan saat Anda menggambarkan suatu keadaan atau gambar yang Anda harus terangkan,” papar Baldwin. Pemilihan dan penataan kata yang tepat dan sempurna tidaklah sepenting semangat atau passion yang bisa didengarkan orang dari suara atau yang bisa mereka saksikan dalam bahasa tubuh dan air muka kita. Pastikan mereka yang kita ajak bicara tahu semangat di dalam diri kita.

Kiat lain yang disampaikan Baldwin untuk public speaking yang lebih lancar di depan kamera adalah ubah skenario. Bayangkan kita akan berbicara ke audiens secara langsung, bukan direkam. Jika kita masih merasa bahwa menghafal tiap kata adalah satu-satunya jalan, sudah saatnya kita ubah pemikiran itu dengan membayangkan betapa membosankannya kita bagi orang yang menyaksikan. Audiens atau penonton kurang menyukai sebuah paparan yang lebih seperti hafalan. Mereka lebih menyukai apa yang disebut Baldwin sebagai “passion dalam suara Anda”. Jika dihayati dengan benar, passion ini bisa kita temukan saat kita dengan nyaman berbagi kisah kehidupan pribadi kita, menggambarkan nilai produk atau jasa yang kita telah rancang dan buat dengan bersemangat, menjelaskan kepada investor bagaimana usaha kita akan mencapai target, dan sebagainya.

Meski harus condong ke arah komunikasi yang interaktif, public speaking yang baik tidak berarti bisa dilakukan tanpa adanya arahan atau pembekalan informasi yang memadai sebelumnya. Itulah mengapa sebelumnya kita harus melaksanakan penelitian, revisi, dan analisis audiens yang komprehensif, bukan asal jadi. Namun, saat tiba giliran kita berbicara, usahakan untuk menunjukkan passion yang penting tersebut dalam setiap kalimat kita dengan menggunakan gaya bicara yang alami, tidak dibuat-buat. Intinya, berhentilah menghafal dan mulailah berbagi pesan kita yang berharga pada orang lain melalui pendekatan percakapan. (image credit: theonewhd.blogspot.com/ *Akhlis)
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/37-advise/11516-kiat-public-speaking-bagi-entrepreneur.html

No comments:

Post a Comment