Tuesday, October 11, 2011

INSPIRASI MUHAMMAD SOFWAN

Peluang Usaha

 
Senin, 10 Oktober 2011 | 13:29  oleh Fahriyadi
INSPIRASI MUHAMMAD SOFWAN
Sofwan berbisnis mug keramik tanpa bikin pabrik (1)

Pengalaman bekerja di perusahaan keramik menginspirasi Muhammad Sofwan mendirikan usaha pembuatan mug berbahan keramik. Beda dari produsen mug lainnya, pemilik CV Prima Kreasindo itu membuat mug sesuai dengan bentuk yang diinginkan pelanggan (custom). Sebulan Sofwan menjual 20.000 mug dengan omzet Rp 100 juta.

Berbekal pengalaman bekerja selama tujuh tahun di perusahaan keramik, membuat Muhammad Sofwan terinspirasi untuk memproduksi mug keramik sendiri.

Melalui CV Prima Kreasindo, Sofwan kini mampu menjual 20.000 mug setiap bulan, dengan omzet lebih dari Rp 100 juta per bulan.

Berbeda dengan pembuat mug lainnya, Sofwan membuat mug berdasarkan pemintaan alias custom dari pelanggan. Karena itu, produksi mug Sofwan juga beraneka ragam sesuai keinginan dan kebutuhan dari pelanggan.

Sejak 2002 silam, sarjana pertanian lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu memulai usaha pesanan mug di rumahnya di Bogor, Jawa Barat. Ia tidak hanya melayani pesanan mug skala besar, Sofwan dengan senang hati juga melayani pesanan perorangan. "Pesanan terbanyak untuk keperluan promosi," kata Sofwan.

Saat merintis usaha pembuatan mug itu, Sofwan membuat 72 mug dengan desain dan bentuk mug yang berbeda. Mug itulah yang kelak menjadi produk pajangan usaha pembuatan mug custom miliknya.

Bentuk mug yang ia tawarkan itu beragam, mulai dari bentuk kepala manusia, binatang, hingga tokoh kartun. "Kami bisa buat mug sesuai dengan keinginan klien," ucap lelaki berusia 43 tahun itu.

Keputusan Sofwan untuk berbisnis mug setelah melihat sepinya produsen mug yang melayani custom. Padahal, saat masih bekerja, Sofwan melihat pesanan mug custom ini sebenarnya hasilnya sangat menjanjikan.

Agar kesempatan itu tak berlalu sia-sia, Sofwan memutuskan untuk investasi dan menggarap bisnis mug custom itu. Demi usaha itu, Sofwan bahkan merelakan mobilnya dijual sebagai modal awal usaha. "Usaha ini tentu membutuhkan modal," terangnya.

Untuk menjalani bisnis itu, setiap mug custom yang ia produksi dijual dari harga Rp 5.000 sampai Rp 30.000 per pieces. "Harga ini untuk pembelian minimal 1.000 pieces," terang Sofwan.

Bagi pelanggan yang memesan mug sebanyak 50 pieces, Sofwan membanderol harga lebih mahal, yakni Rp 15.000 sampai dengan harga Rp 50.000 per pieces. Dalam menetapkan harga jual mug itu sangat bergantung dari ukuran mug. Semakin besar dan semakin rumit desain mug, maka harga mug akan semakin mahal.

Walaupun sekarang sudah banyak usaha pembuatan mug costum serupa, Sofwan mengaku tak gentar menghadapinya. Ia yakin usaha pembuatan mug miliknya masih memiliki pasar yang menarik. "Banyak perusahaan yang butuh souvenir dan mug yang kreatif dan menarik," katanya.

Pelanggan Sofwan kebanyakan datang dari perusahaan swasta, badan usaha milik negara, dan juga perusahaan asing. Selain itu Sofwan juga meneguk pesanan mug dari sekolahan, pesta ulang tahun, dan pesta pernikahan.

Namun untuk memenuhi pesanan mug ini, Sofwan tidak memproduksi mug sendiri. Ia mempercayakan pembuatan mug pada pabrik yang mampu membuat sesuai dengan desain yang dia minta. "Setiap mug yang terjual saya mendapat laba 20%," terang Sofwan.

Sofwan sendiri mengaku tidak terarik membuat pabrik mug sendiri. Ia bilang, usahanya fokus pada kreativitas membuat desain dan bentuk mug kreatif. "Saat ini saya belum berniat bikin pabrik, karena saya sudah hitung untung dan ruginya," terangnya.

Selain modal besar, pembuatan pabrik mesti mempertimbangkan banyak hal terutama faktor tenaga kerja. Jika mendirikan pabrik sendiri, Sofwan mesti merekrut banyak tenaga kerja yang tentu memperberat biaya produksi. "Kalau bikin pabrik mug sendiri, orientasi saya bisa berubah," kata Sofwan.

Ia bilang, pabrik mug memiliki orientasi untuk produksi mug sebanyak-banyaknya. Berbeda dengan orientasi perusahaannya yang sekarang, lebih fokus pada pembuatan mug kreatif.

Untuk meningkatkan penjualannya, Sofwan belakangan mulai merambah pembuatan asbak, gelas, dan piring keramik namun dengan jumlah yang masih terbatas. "Tapi 90% produksi masih mug, yang lain masih tambahan," katanya.

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/79553/Sofwan-berbisnis-mug-keramik-tanpa-bikin-pabrik-1

No comments:

Post a Comment