Lifestyle
Senin, 17 Oktober 2011 | 11:47 oleh Rizki Caturini, Dupla Kartini P.S. (Semarang)
BEBEK PANGGANG SAN BAO LONG
Legitnya bebek panggang ala Kedai San Bao Long
Konon, kedai yang menyajikan makanan dengan cara dipanggang masih belum banyak di Semarang, Jawa Tengah. Itulah yang membuat James Santosa percaya diri terjun ke bisnis ini dengan mendirikan Kedai San Bao Long.
Umur rumah makan ini memang masih muda, baru lima bulan. James Santoso membangun rumah makan tersebut bersama Dwi Aris Prihartanto, sang kepala koki. Mereka menawarkan menu utama makanan serbapanggang, termasuk bebek peking panggang dan ayam panggang.
Nuansa peranakan Tionghoa langsung terasa ketika memasuki kedai ini. Guci beraneka ukuran dan motif dan lemari uzur berisi barang pecah belah porselen dan benda koleksi antik, semua tersusun apik di berbagai sudut ruangan.
Kedai San Bao Long yang berarti Kedai Semarang memiliki lima ruangan. Terdapat satu ruangan VIP yang terpisah dalam satu ruangan tersendiri yang ditata secara apik sehingga terkesan mewah.
Ya, kedai ini memang terkesan eksklusif lantaran lokasinya yang berada di salah satu kawasan elite di Semarang, yaitu Candi. Di daerah itu masih banyak bercokol bangunan tua bergaya Eropa. Salah satunya bangunan yang disewa James sebagai tempat usaha kedainya di Jalan S. Parman No. 76.
Letak Kedai San Bao Long hanya berjarak 4 kilometer dari Simpang Lima. Anda tinggal mengarahkan kendaraan menyusuri Jalan Pahlawan kemudian Jalan Diponegoro, lantas belok ke arah kanan menuju Jalan S. Parman. Lokasi kedai yang berada di pinggir jalan memudahkan Anda untuk menemukan restoran ini.
Kedai yang mampu menampung 170 orang sekaligus ini buka sejak jam 10 pagi hingga 10 malam. Puncak serbuan pengunjung biasanya saat makan siang dan akhir pekan. Di akhir pekan, pengunjung kedai ini bisa naik dua kali lipat dari biasanya. Pada hari biasa, pengunjung yang datang rata-rata 50 orang, sedangkan di akhir pekan bisa sampai 100 orang.
Menurut James, pengunjung kedainya tak hanya keluarga, tapi juga pegawai kantoran. “Ruangan kedai ini bersekat-sekat dari tembok seperti rumah, terkesan lebih privat sehingga cocok digunakan presentasi,” ujar James.
Dijamin halal
Meski suasana Tionghoa di Kedai San Bao Long sangat kental, James menggaransi semua menu di kedainya 100% halal. Jadi, bagi Anda yang muslim, tak perlu khawatir makan di rumah makan tersebut.
Setelah duduk manis, Anda tinggal memesan menu yang tersedia. Bebek peking panggang dan ayam panggang tentu menjadi pilihan teratas.
Harga bebek peking panggang
Rp 218.000 per ekor, sedang ayam panggang Rp 38.000 seekor. Jika satu ekor terlalu banyak, Anda bisa hanya memesan satu porsi bebek peking panggang seharga Rp 33.800 dan ayam panggang Rp 18.800.
Dwi mengklaim seluruh bahan masakan di kedainya bebas bahan pengawet. Olahan bumbu dasar ia buat sendiri dari rempah-rempah. Pengolahannya pun melalui beberapa tahap yang membutuhkan waktu hingga delapan jam.
Tak hanya kekhasan bumbu, rahasia masakan kedai ini juga terletak pada kualitas bebek dan ayam. Untuk bebek, Dwi mendatangkan bebek dari Singapura yang dia ambil dari distributor di Jakarta.
Pengolahan bebek dan ayam pun spesial. Setelah jeroan bebek dan ayam dikeluarkan, seluruh bumbu dasar dimasukkan ke dalam kemudian dijahit. Setelah itu, diinapkan ke dalam lemari pembeku selama satu malam agar bumbu menyerap secara sempurna.
Daging yang lebih tebal dengan olahan bumbu khusus serta cara pengolahan yang spesial menjadi paduan sempurna untuk menciptakan sensasi bebek dan ayam panggang yang legit dan kaya rasa.
Kalau bebek peking panggang dan ayam panggang belum cukup mengganjal perut yang lapar, Anda bisa menjajal gurami San Bao Long yang juga menjadi menu andalan kedai ini. Makanan itu diolah dengan bumbu racikan sendiri yang kental beraroma rempah, seperti asem jawa dan daun serupa kemangi yang disebut grapow. “Saya datangkan bibit grapow dari Thailand kemudian ditanam sendiri di kebun,” kata Dwi.
Sensasi segar dari taburan irisan mangga di atas gurami langsung menyeruak ketika cuilan pertama daging ikan sampai di lidah. Dengan paduan bumbu rempah yang pas, niscaya semakin membuat lidah Anda tak berhenti bergoyang. Harga gurami San Bao Long Rp 65.800 per ekor.
Sebagai variasi menu, Anda bisa memesan toemis baby boencis belacan. Rasanya gurih dan keempukan buncis membuat Anda tidak akan rugi menjatuhkan pilihan pada menu sayur ini. Harga per porsinya Rp 23.800.
Ice triple San Bao Long, minuman tiga warna paduan melon, stroberi, dan jeruk menjadi pasangan serasi menyantap aneka menu panggang di kedai ini. Es krim goreng coklat atau stroberi bisa menjadi hidangan penutup yang sempurna.
Kedai San Bao Long
Jl. S. Parman 76
Semarang, Jawa Tengah
Telp. 024-70616888, 91193888
Sumber:
http://lifestyle.kontan.co.id/v2/read/lifestyle/80164/Legitnya-bebek-panggang-ala-Kedai-San-Bao-Long-
Umur rumah makan ini memang masih muda, baru lima bulan. James Santoso membangun rumah makan tersebut bersama Dwi Aris Prihartanto, sang kepala koki. Mereka menawarkan menu utama makanan serbapanggang, termasuk bebek peking panggang dan ayam panggang.
Nuansa peranakan Tionghoa langsung terasa ketika memasuki kedai ini. Guci beraneka ukuran dan motif dan lemari uzur berisi barang pecah belah porselen dan benda koleksi antik, semua tersusun apik di berbagai sudut ruangan.
Kedai San Bao Long yang berarti Kedai Semarang memiliki lima ruangan. Terdapat satu ruangan VIP yang terpisah dalam satu ruangan tersendiri yang ditata secara apik sehingga terkesan mewah.
Ya, kedai ini memang terkesan eksklusif lantaran lokasinya yang berada di salah satu kawasan elite di Semarang, yaitu Candi. Di daerah itu masih banyak bercokol bangunan tua bergaya Eropa. Salah satunya bangunan yang disewa James sebagai tempat usaha kedainya di Jalan S. Parman No. 76.
Letak Kedai San Bao Long hanya berjarak 4 kilometer dari Simpang Lima. Anda tinggal mengarahkan kendaraan menyusuri Jalan Pahlawan kemudian Jalan Diponegoro, lantas belok ke arah kanan menuju Jalan S. Parman. Lokasi kedai yang berada di pinggir jalan memudahkan Anda untuk menemukan restoran ini.
Kedai yang mampu menampung 170 orang sekaligus ini buka sejak jam 10 pagi hingga 10 malam. Puncak serbuan pengunjung biasanya saat makan siang dan akhir pekan. Di akhir pekan, pengunjung kedai ini bisa naik dua kali lipat dari biasanya. Pada hari biasa, pengunjung yang datang rata-rata 50 orang, sedangkan di akhir pekan bisa sampai 100 orang.
Menurut James, pengunjung kedainya tak hanya keluarga, tapi juga pegawai kantoran. “Ruangan kedai ini bersekat-sekat dari tembok seperti rumah, terkesan lebih privat sehingga cocok digunakan presentasi,” ujar James.
Dijamin halal
Meski suasana Tionghoa di Kedai San Bao Long sangat kental, James menggaransi semua menu di kedainya 100% halal. Jadi, bagi Anda yang muslim, tak perlu khawatir makan di rumah makan tersebut.
Setelah duduk manis, Anda tinggal memesan menu yang tersedia. Bebek peking panggang dan ayam panggang tentu menjadi pilihan teratas.
Harga bebek peking panggang
Rp 218.000 per ekor, sedang ayam panggang Rp 38.000 seekor. Jika satu ekor terlalu banyak, Anda bisa hanya memesan satu porsi bebek peking panggang seharga Rp 33.800 dan ayam panggang Rp 18.800.
Dwi mengklaim seluruh bahan masakan di kedainya bebas bahan pengawet. Olahan bumbu dasar ia buat sendiri dari rempah-rempah. Pengolahannya pun melalui beberapa tahap yang membutuhkan waktu hingga delapan jam.
Tak hanya kekhasan bumbu, rahasia masakan kedai ini juga terletak pada kualitas bebek dan ayam. Untuk bebek, Dwi mendatangkan bebek dari Singapura yang dia ambil dari distributor di Jakarta.
Pengolahan bebek dan ayam pun spesial. Setelah jeroan bebek dan ayam dikeluarkan, seluruh bumbu dasar dimasukkan ke dalam kemudian dijahit. Setelah itu, diinapkan ke dalam lemari pembeku selama satu malam agar bumbu menyerap secara sempurna.
Daging yang lebih tebal dengan olahan bumbu khusus serta cara pengolahan yang spesial menjadi paduan sempurna untuk menciptakan sensasi bebek dan ayam panggang yang legit dan kaya rasa.
Kalau bebek peking panggang dan ayam panggang belum cukup mengganjal perut yang lapar, Anda bisa menjajal gurami San Bao Long yang juga menjadi menu andalan kedai ini. Makanan itu diolah dengan bumbu racikan sendiri yang kental beraroma rempah, seperti asem jawa dan daun serupa kemangi yang disebut grapow. “Saya datangkan bibit grapow dari Thailand kemudian ditanam sendiri di kebun,” kata Dwi.
Sensasi segar dari taburan irisan mangga di atas gurami langsung menyeruak ketika cuilan pertama daging ikan sampai di lidah. Dengan paduan bumbu rempah yang pas, niscaya semakin membuat lidah Anda tak berhenti bergoyang. Harga gurami San Bao Long Rp 65.800 per ekor.
Sebagai variasi menu, Anda bisa memesan toemis baby boencis belacan. Rasanya gurih dan keempukan buncis membuat Anda tidak akan rugi menjatuhkan pilihan pada menu sayur ini. Harga per porsinya Rp 23.800.
Ice triple San Bao Long, minuman tiga warna paduan melon, stroberi, dan jeruk menjadi pasangan serasi menyantap aneka menu panggang di kedai ini. Es krim goreng coklat atau stroberi bisa menjadi hidangan penutup yang sempurna.
Kedai San Bao Long
Jl. S. Parman 76
Semarang, Jawa Tengah
Telp. 024-70616888, 91193888
Sumber:
http://lifestyle.kontan.co.id/v2/read/lifestyle/80164/Legitnya-bebek-panggang-ala-Kedai-San-Bao-Long-
No comments:
Post a Comment