Selasa, 11 Oktober 2011 11:32 |
Tak
terhitung orang yang berkata, ”Suatu saat nanti, saya akan mulai
memiliki usaha sendiri dan akan menjadi kaya karenanya!” Dan hari itu
pun tak kunjung tiba, karena mereka terus menunda untuk berbisnis.
Sebagian
besar dari kita memang bermasalah dengan kebiasaan menunda. Tetapi
tantangannya di sini kadang tidak hanya mengalahkan kebiasan buruk itu
saja. Ada begitu banyak pemicu mengapa seseorang bisa mengidap kebiasaan
menunda yang parah.
Jika Anda menemukan salah satu dari
poin-poin berikut ini dalam diri Anda, kemungkinan Anda bukan seorang
entrepreneur tetapi calon entrepreneur:
- Anda seorang pemimpi, bukan
pelaku. Mayoritas orang dalam kategori ini sebenarnya lebih menyukai
untuk menganggap diri mereka sebagai orang dengan banyak ide daripada
seorang pelaksana. Dalam kenyataan, bermimpi dan ide adalah hal yang
mudah dan bagian yang sulit adalah menyusun rencana yang bisa
direalisasikan dan bagian tersulit ialah mengeksekusi rencana tersebut
hingga berhasil seperti yang diharapkan. Sebuah visi yang kuat
dibutuhkan tetapi visi berbeda dari impian.
- Ketidakmampuan untuk belajar
keterampilan baru. Ini awalnya terjadi pada orang-orang begitu mereka
lulus sekolah. Mereka berpikir bahwa sekolah adalah tempat di mana
keterampilan diperlukan. Sebenarnya sekolah hanya tempat untuk belajar
bagaimana belajar dengan baik di kehidupan nyata. Keahlian spesifik bisa
dipelajari dari pengalaman, bukan buku. Kemampuan untuk belajar tidak
menurun seiring usia, kecuali jika Anda memang tidak memiliki
kepercayaan diri dan semangat.
- Ketakutan yang tidak sehat
terhadap kegagalan. Seseorang yang bijak mengatakan, “Siapa yang tidak
pernah takut itu adalah orang bodoh.” Orang-orang sukses mengatasi
ketakutan mereka yang masuk akal dan berlanjut untuk mengerjakan tugas
mereka. Sementara yang lain terpaku dalam ketakutan dan tidak pernah
memulai. Mengharapkan kegagalan dan belajar banyak dari kegagalan itu
sendiri ialah salah satu cara paling efektif untuk belajar.
- Ketakutan tersembunyi terhadap
keberhasilan. Percaya atau tidak, banyak orang takut untuk sukses! Dan
saat kesuksesan mendekat, mereka justru ketakutan. Pada kenyataannya ada
begitu banyak bukti yang menyatakan bahwa diperlukan kekuatan dalam
diri seseorang untuk bisa mengatur kehidupan mereka setelah datangnya
keberhasilan dalam hidup mereka. Perhatikan bahwa banyak kegagalan
setelah keberhasilan dalam kehidupan orang-orang yang berhasil
memenangkan lotere atau setelah menduduki puncak dalam bidang pekerjaan
mereka.
- Anda suka kesempurnaan, bukan
orang yang pragmatis. Sebuah produk atau jasa baru tidak akan pernah
sempurna dalam dunia yang terus berkembang, jadi mengapa harus memulai?
Pada ujung lain. kita tahu investor yang telah mengerjakan ide yang sama
selama 30 tahun dan belum bisa menunjukkan hasil nyata kerja keras
mereka selama itu. Sebuah cara yang terbukti berhasil dalam bisnis ialah
dengan menghasilkan sesuatu dan secara berangsur-angsur
menyempurnakannya.
- Tidak fokus, atau mudah terpecah
konsentrasinya. Entrepreneur yang sukses memiliki visi yang kuat dan
tidak membiarkan orang lain atau hal lain mengalihkan perhatian mereka
dari tujuan. Dalam bisnis, ini berarti bahwa Anda harus mendahulukan
prioritas dan memisahkan hal penting dari yang darurat. Belajarlah
bagaimana harus berkomitmen, fokus, mengatur pekerjaan dan
mendelegasikannya saat memungkinkan.
- Selalu menemukan alasan. Prinsip
pertama entrepreneurship ialah bahwa tanggung jawab ada di bahu Anda.
Anda harus menerima tanggung jawab penuh untuk segala hal yang terjadi,
baik atau buruk. Alasan adalah penghalang yang digunakan untuk
membenarkan penundaan. Ia adalah cara untuk meyakinkan Anda bahwa
seseorang atau sesuatu hal bertanggung jawab atas kegagalan yang Anda
alami. Tidak satu pun yang produktif.
- Anda bukan orang yang bisa memulai
sendiri. Jika Anda membutuhkan orang lain untuk memberitahu Anda kapan
saatnya menyusun rencana bisnis dan mengatur waktu Anda, maka bisa
dipastikan Anda tak akan pernah mencapai apapun. Dengan gaya hidup
entrepreneurial, penentuan standar, model dan tindak lanjutnya terserah
pada Anda.
Menurut Psychology Today,
sekitar 20% orang mengenali diri mereka sendiri sebagai penunda yang
parah. Di antaranya adalah calon entrepreneur yang terus bermimpi. Jika
Anda menemukan sejumlah poin di atas dalam diri Anda, lakukan tindakan
sekarang! Ubahlah sikap, perilaku dan pola pikir Anda saat ini agar
tidak membuat Anda kecewa di kemudian hari. Kapan Anda melakukannya?
(*/Akhlis)
|
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/11863-taklukkan-hasrat-menunda.html
No comments:
Post a Comment