Lifestyle
Jumat, 07 Oktober 2011 | 09:58 oleh Hendra Gunawan
MAKANAN KANTON
Menyantap bebek kanton di istana raja
Anda penyuka makanan Kanton? Jika iya, maka tak ada salahnya datang ke restoran Yan Palace yang ada di Hotel Santika Premiere, Jalan Aipda K.S. Tubun Slipi, Jakarta. Di tempat ini, berbagai aneka menu khas Kanton bisa Anda pesan.
Rizdania Herlendita, Public Relations Manager Hotel Santika Premiere mengungkapkan, sejak didirikan pada November 2007 lalu, restoran ini memang khusus menyasar penyuka makanan chinese, khususnya provinsi Kanton. "Seperti halnya masakan Indonesia, masakan asal China, terutama Kanton juga tak kalah banyak dan memiliki keunikan tersendiri," katanya.
Apalagi, Kanton merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak sejarah kerajaan sehingga banyak sekali makanan khas Kanton yang berasal dari dapur kerajaan. Itu sebabnya, restoran ini pun dinamakan Yan Palace, yang artinya tempat berkumpul para raja.
Untuk mewujudkan nuansa itu, restoran ini dilengkapi dengan berbagai macam ornamen asal negara tirai bambu, mulai dari patung, piring cantik penghias dinding, hingga peralatan makannya. "Kalau mau dilayani layaknya seorang raja dan menikmati masakan ala raja, datang saja ke resto ini," tutur Rizdania berpromosi.
Bebek jadi menu unggulan
Salah satu menu yang menjadi unggulan di restoran ini adalah yang berbahan baku bebek, seperti Roast Duck with Plum Sauce, Peking Duck, Duck Soup, pancake kulit bebek, dan lainnya. "Satu bebek bisa dijadikan lebih dari enam menu, mulai dari menu pembuka hingga menu penutup," kata Thomas Han, Chef Restoran Yan palace.
Tak tanggung-tanggung, agar citarasa Kanton melekat pada menu bebek yang disajikan, manajemen Yan Palace mendatangkan bahan baku bebek langsung dari Guangzhou, China.
Menurut Thomas, bebek khusus didatangkan langsung dari China lantaran bebek di negeri ginseng tersebut memiliki bobot yang lebih berat ketimbang bebek lokal. Satu bebek Guangzhou memiliki berat sekitar 2,5 kilogram pada usia tiga bulan atau usia ideal.
Sementara itu bebek lokal hanya sekitar 900 gram. Dengan berat segitu, daging bebek menjadi lebih tebal. "Satu bebek bisa disajikan untuk 10 orang," kata Thomas.
Per paket menu bebek, mulai dari menu pembuka hingga penutup, Yan Palace mematok harga murah, yaitu Rp 300.000.
Bebek sajian Yan Palace selain gurih juga terbilang rendah kalori. Sebab, seluruh prosesnya menggunakan teknik yang cukup rumit dan memakan waktu lama.
Misalnya saja, bebek panggang. Pertama-tama, perut bebek akan diiris dan diisi dengan aneka bumbu. Setelah itu, sayatan dijahit kembali dan bebek dimasukan ke dalam mesin pendingin selama 12 jam agar bumbu meresap ke dalam daging. Setelah itu bebek akan direbus dan kemudian dijemur selama 2 jam untuk mengurangi lemak bebek dan juga menghilangkan bau amis.
Barulah kemudian bebek dipanggang dan disajikan. "Semua proses itu sudah kami lakukan sehari sebelumnya. Jadi ketika konsumen memesan, sudah tinggal panggang saja," ujar Thomas.
Sumber:
http://lifestyle.kontan.co.id/v2/read/lifestyle/79352/Menyantap-bebek-kanton-di-istana-raja-
Rizdania Herlendita, Public Relations Manager Hotel Santika Premiere mengungkapkan, sejak didirikan pada November 2007 lalu, restoran ini memang khusus menyasar penyuka makanan chinese, khususnya provinsi Kanton. "Seperti halnya masakan Indonesia, masakan asal China, terutama Kanton juga tak kalah banyak dan memiliki keunikan tersendiri," katanya.
Apalagi, Kanton merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak sejarah kerajaan sehingga banyak sekali makanan khas Kanton yang berasal dari dapur kerajaan. Itu sebabnya, restoran ini pun dinamakan Yan Palace, yang artinya tempat berkumpul para raja.
Untuk mewujudkan nuansa itu, restoran ini dilengkapi dengan berbagai macam ornamen asal negara tirai bambu, mulai dari patung, piring cantik penghias dinding, hingga peralatan makannya. "Kalau mau dilayani layaknya seorang raja dan menikmati masakan ala raja, datang saja ke resto ini," tutur Rizdania berpromosi.
Bebek jadi menu unggulan
Salah satu menu yang menjadi unggulan di restoran ini adalah yang berbahan baku bebek, seperti Roast Duck with Plum Sauce, Peking Duck, Duck Soup, pancake kulit bebek, dan lainnya. "Satu bebek bisa dijadikan lebih dari enam menu, mulai dari menu pembuka hingga menu penutup," kata Thomas Han, Chef Restoran Yan palace.
Tak tanggung-tanggung, agar citarasa Kanton melekat pada menu bebek yang disajikan, manajemen Yan Palace mendatangkan bahan baku bebek langsung dari Guangzhou, China.
Menurut Thomas, bebek khusus didatangkan langsung dari China lantaran bebek di negeri ginseng tersebut memiliki bobot yang lebih berat ketimbang bebek lokal. Satu bebek Guangzhou memiliki berat sekitar 2,5 kilogram pada usia tiga bulan atau usia ideal.
Sementara itu bebek lokal hanya sekitar 900 gram. Dengan berat segitu, daging bebek menjadi lebih tebal. "Satu bebek bisa disajikan untuk 10 orang," kata Thomas.
Per paket menu bebek, mulai dari menu pembuka hingga penutup, Yan Palace mematok harga murah, yaitu Rp 300.000.
Bebek sajian Yan Palace selain gurih juga terbilang rendah kalori. Sebab, seluruh prosesnya menggunakan teknik yang cukup rumit dan memakan waktu lama.
Misalnya saja, bebek panggang. Pertama-tama, perut bebek akan diiris dan diisi dengan aneka bumbu. Setelah itu, sayatan dijahit kembali dan bebek dimasukan ke dalam mesin pendingin selama 12 jam agar bumbu meresap ke dalam daging. Setelah itu bebek akan direbus dan kemudian dijemur selama 2 jam untuk mengurangi lemak bebek dan juga menghilangkan bau amis.
Barulah kemudian bebek dipanggang dan disajikan. "Semua proses itu sudah kami lakukan sehari sebelumnya. Jadi ketika konsumen memesan, sudah tinggal panggang saja," ujar Thomas.
Sumber:
http://lifestyle.kontan.co.id/v2/read/lifestyle/79352/Menyantap-bebek-kanton-di-istana-raja-
No comments:
Post a Comment