Selasa, 25 Oktober 2011 14:35 |
Setiap pendiri usaha rintisan membicarakan tentang kekacauan dalam bisnis mereka, yang biasanya mereka anggap dipicu oleh meledaknya pertumbuhan yang dibutuhkan untuk mencetak aliran kas yang positif. Mereka membayangkan sebuah lingkungan yang stabil setelah satu titik dan mengharapkan pemasukan yang signifikan untuk hidup dengan nyaman dan bahagia sembari mempertahankan basis pelanggan yang setia namun statis.
Sayangnya, persepsi keliru ini sering menyebabkan layunya bisnis yang sedang bersemi. Atau setidaknya berujung dengan berakhirnya masa jabatan seseorang sebagai seorang CEO.
Entrepreneur dalam perjalanan bisnisnya tidak bisa menghindari terjadinya kekacauan. Mereka hanya bisa berkawan atau menjauhinya dengan risiko akan mengalami kejatuhan dalam perjalanan bisnisnya. Hidup dengan kekacauan atau temukan cara untuk menaklukkan kekacauan itu!
Sebagian pemilik usaha kecil berharap untuk mengurangi tekanan dengan menjaga bisnis mereka tetap stabil (baca : statis) dan yakin bahwa mereka bisa mengandalkan para pemberi rekomendasi dan mengulang kesuksesan bisnis secara terus-menerus. Bahkan dengan cara itu, ada berbagai alasan utama mengapa tidak berinovasi bisa bermakna kematian bisnis kita:
- Para pesaing menyerbu masuk dan mengambil alih. Selalu ada orang di sekitar Anda yang memiliki dana lebih banyak yang dapat menemukan sinergi antara posisi Anda dan mereka. Setelah mereka mengetahui Anda memiliki daya tarik yang kredibel, mereka bisa merebut posisi Anda dengan biaya yang lebih rendah (berarti harga yang lebih rendah pula) daripada dana yang Anda harus belanjakan untuk membangunnya. Jangan mengandalkan orang lain untuk satu ini.
- Para pegawai berhenti berinovasi. Para karyawan adalah manusia dan lingkungan yang sudah sedemikian familiar dan statis lebih nyaman daripada lingkungan yang dinamis dan selalu menghadirkan banyak hal baru. Inovasi membutuhkan usaha keras dan panjang untuk menjelajahi hal-hal yang belum pernah kita eksplorasi, yang pada gilirannya akan memicu kekacauan.
- Produk Anda menjadi usang dengan cepat. Perubahan ialah satu-satunya hal yang tetap bertahan dalam sebuah bisnis yang sukses. Teknologi terus berkembang dengan kecepatan tinggi sehingga Anda akan selalu tertinggal di belakangnya, menaikkan biaya dan Anda pun seketika menjadi tidak kompetitif lagi.
- Pendapatan Anda menurun. Dengan produktivitas karyawan yang menurun dan teknologi yang ketinggalan jaman, biaya akan mebubung tinggi dan pendapatan menurun. Bahkan entrepreneur hebat terpukau pada seberapa cepat hal ini menimbulkan situasi yang tidak bisa diduga.
Solusi nyata untuk semua ini ialah dengan menaklukkan kekacauan. Dan pada saat yang sama kita terus menerus menjangkau ke pasar yang ada dan memperbaiki bisnis dalam aspek teknologi.
Dalam menaklukkan kekacauan, dibutuhkan dua strategi kunci: - Strategi pola pikir. Pola pikir Anda ialah modal dasar emosi, yang didukung oleh optimisme disiplin dan kemandirian entrepreneurial. Semua ini memberikan Anda kapasitas utnuk menumbuhkembangkan bisnis tanpa terlalu tersedot olehnya. Anda harus menemukan cara untuk menyegarkan kembali hal-hal ini secara teratur dan menemukan keseimbangan antara imbalan versus rasa sakit untuk menjaga keberlangsungan perusahaan Anda.
- Strategi sistem. Strategi ini meliputi proses dan alat yang Anda implementasikan untuk menumbuhkan bisnis dan membuatnya berjalan lancar dan profitable. Strategi kuncinya ialah sentralisasi, otomatisasi dan tindak lanjut. Sekali lagi, keseimbangan ialah kuncinya, disertai dengan pengukuran sepanjang pelaksanaan agar tetap berada di jalur yang seharusnya.
Bahkan setelah Anda menjinakkan kekacauan, Anda menghadapi tantangan terus menerus untuk menghindari kemunduran. Begitu sistem telah diterapkan, Anda harus memberikan waktu yang telah Anda hemat sebelumnya. Pastikan ambisi Anda sendiri tidak akan menimbulkan kekacauan lagi. Dan jangan terjerumus kembali pada keyakinan bahwa bisnis Anda akan gagal tanpa Anda. Sedikit bersantai, lepaskan dan nikmati kebebasan yang sudah Anda rengkuh susah payah. (*/Akhlis) |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/12243-takut-kekacauan-jangan-berbisnis.html
No comments:
Post a Comment