tag:blogger.com,1999:blog-2355488873533499612024-03-06T12:00:58.261-08:00peluang usahaUnknownnoreply@blogger.comBlogger2083125tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-12433239063616160862013-03-16T03:07:00.000-07:002013-03-25T03:07:20.933-07:00Ingin Sukses Memulai Wirausaha, Intip Tips Awalnya<div class="judul_artikel2011">
<br /></div>
<div class="left">
<div class="font11 c_abu03_kompas2011 pb_3">
Penulis : <span class="c_abu01_kompas2011">Riana Afifah</span> | <span class="c_abu01_kompas2011">Jumat, 15 Maret 2013 | 09:21 WIB</span>
</div>
<div class="left btn_fblike">
<span style="height: 35px; width: 450px;"></span></div>
</div>
<div class="right font12 c_abu03_kompas2011">
<br /></div>
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_5">
<br />
<div class="img310">
<div id="foto1" style="display: block;">
<img alt="" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/01/31/0909125p.jpg" width="310" />
</div>
</div>
<div align="right" class="font10 c_abu ">
SHUTTERSTOCK</div>
<div class="c_abu font11 pt_5">
Saat berbisnis jangan hanya memikirkan soal uang dan keuntungan. Tentukan tujuan lain dari bisnis.
</div>
<br />
</div>
<strong>JAKARTA, KOMPAS.com </strong>—
Dalam memulai mengembangkan wirausaha, ada satu hal yang perlu Anda
perhatikan dengan baik sekali pun Anda memulainya pada usia muda.
Jaringan pelanggan merupakan salah satu alat ukur keberhasilan usaha
yang dijalankan. <br /><br />Makin besar jaringan yang anda buat, makin
terbuka pintu kesuksesan dari usaha tersebut. Lalu bagaimana cara yang
tepat untuk membangun jaringan ini?<br /><br />Pakar bidang Knowledge
Management, James Van Der Westhuizen, mengatakan bahwa langkah pertama
yang dilakukan adalah memahami jaringan pelanggan tersebut. Pasalnya,
menjalankan sebuah usaha tidak semata-mata hanya berkutat pada masalah
uang saja, tetapi intinya adalah pelayanan kepada orang lain.<br /><br />"Pengetahuan
akan pelanggan ini penting dan harus dipahami dengan baik keinginannya
agar ada tujuan yang jelas dari usaha yang dijalankan," kata Van Der
Westhuizen dalam acara Indonesian MAKE Study 2013 di Financial Hall,
Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (14/3/2013).<br /><br />Langkah selanjutnya
adalah memilih target pasar yang sesuai dengan bidang usaha yang
dijalankan. Hal ini juga berkaitan dengan pelayanan dan pengembangan
wilayah usaha nantinya jika jaringan pelanggan mulai terbentuk. Dengan
memilih target pasar yang tepat, pelaku usaha dapat membuat program
promosi dan penjualan yang sesuai juga.<br /><br />"Tidak cukup hanya paham dengan kemauan pasar. Namun, harus memilih target market mana yang akan disasar. Jadi <em>sales</em> programnya bisa tepat," jelas Van Der Westhuizen.<br /><br />Langkah
selanjutnya tentu saja mulai membuat program promosi yang jelas dan
akurat dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang pesat saat
ini. Untuk menggaet pelanggan, informasi yang memadai dengan berbagai
rekomendasi positif akan membantu mendongkrak pengembangan usaha yang
tengah dijalankan.<br /><br />"Sekarang di mana-mana orang <em>googling</em> dulu untuk tahu <em>review</em> suatu tempat atau suatu barang. Jadi, manfaatkan itu sebaik mungkin. Banyaknya <em>review</em> positif tentu menarik minat orang untuk menggunakan jasa kita," tandasnya.<br />
<br />
<div class="left">
</div>
<div class="left">
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Editor :</strong></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font13">
Caroline Damanik</div>
</div>
<br />
http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/15/09211324/Ingin.Sukses.Memulai.Wirausaha..Intip.Tips.Awalnya Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-23377237213458541732013-03-13T03:05:00.000-07:002013-03-25T03:05:52.878-07:00Mengapa Bisnis Anda Harus Online? <table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;"><td class="contentheading" size="1" style="font-size: 18px;" width="100%"> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px; min-width: 100px;">
Hits : 2128 </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/178-bisnis-online/11304-mengapa-bisnis-anda-harus-online.pdf" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="PDF"><img alt="PDF" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/pdf_button.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/178-bisnis-online/11304-mengapa-bisnis-anda-harus-online.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="Cetak"><img alt="Cetak" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/printButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/component/mailto/?tmpl=component&link=2c65cecbd95ba51c267429ab3180eec1bc63382b" size="1" style="font-size: 12px;" title="E-mail"><img alt="E-mail" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/emailButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td class="createdate" size="1" style="font-size: 11px;" valign="top">
Selasa, 12 Maret 2013 08:36 </td>
</tr>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td size="1" style="font-size: 13px;" valign="top">
<div size="1" style="font-size: 13px;">
<img alt="e-commerce0911" height="182" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/stories/news/sept11/e-commerce0911.jpg" style="float: left; font-size: 13px; margin-right: 5px;" width="328" />Teknologi
internet saat ini sedang berkembang dengan sangat cepat. Internet
diyakini akan merubah cara orang di seluruh dunia untuk berinteraksi dan
bertukar informasi antar-sesama mereka.<br /><br />Di Indonesia saja,
pengguna internet jumlahnya naik rata-rata 35 persen setiap tahun. Saat
ini diperkirakan ada 30 juta pengguna internet aktif di Indonesia, dan
masih akan terus bertambah. Di negara maju, bahkan hampir setiap <a href="http://ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a> memiliki koneksi internet.<br /><br />Sudah saatnya, bisnis Anda menggarap pasar yang sangat besar dan potensial ini. Dengan cara meng<em size="1" style="font-size: 13px;">-online-</em>kan bisnis Anda, otomatis bisnis Anda sudah satu langkah lebih maju.<br /><br />Berikut ini beberapa alasan mengapa bisnis Anda harus <em size="1" style="font-size: 13px;">online:</em><br /><br /><strong size="1" style="font-size: 13px;">Menjangkau wilayah yang lebih luas</strong>Anda
dapat memperkenalkan diri Anda, perusahaan Anda, maupun produk atau
jasa yang Anda jual ke seluruh pelosok dunia, di manapun ada koneksi
internet. Dengan demikian bisnis Anda berpotensi untuk menjangkau calon
konsumen lebih luas, termasuk dari luar negeri.<br /><br /><strong size="1" style="font-size: 13px;">Tanpa batas waktu</strong>Anda
dapat berpromosi selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, dan 12
bulan dalam setahun. Website Anda tetap dapat diakses meskipun tanggal
merah.<br /><br /><strong size="1" style="font-size: 13px;">Biaya promosi yang lebih ringan</strong>Anda
dapat berpromosi dengan cara yang jauh lebih efektif. Melalui website
Anda, promosi dapat dilalukan dengan cepat dan mudah, dan dengan biaya
yang sangat ringan.<br /><br />Bandingkan dengan cara promosi dengan media
tradisional, di mana wilayah distribusinya sangat terbatas, dan hampir
dapat dipastikan kita tidak mampu memasang iklan di setiap terbitannya
secara terus-menerus, karena biaya beriklan di media seperti itu sangat
mahal.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />Membangun reputasi</strong><br />Anda
dapat menunjukkan pengetahuan, ketrampilan, maupun pengalaman Anda,
sehingga dunia bahwa Anda serius dan profesional dalam bisnis Anda.
Semakin banyak orang mengunjungi website Anda, nama Anda atau perusahaan
Anda akan semakin dikenal.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />Membangun komunikasi</strong><br />Anda
dapat berinteraksi dengan konsumen maupun calon konsumen Anda, sehingga
terjadi hubungan. Anda juga bisa mendapatkan umpan balik dengan cepat
dari konsumen, baik negatif maupun positif, sehingga masalah kecil dapat
dengan segera diperbaiki sebelum menjadi besar.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
<br /></div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/178-bisnis-online/11304-mengapa-bisnis-anda-harus-online.html </div>
</td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-25124982613286593312013-02-05T02:16:00.000-08:002013-02-08T02:17:09.363-08:006 Kiat Jalankan Toko Online <table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;"><td class="contentheading" size="1" style="font-size: 18px;" width="100%"><br /></td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px; min-width: 100px;">
Hits : 661 </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/178-bisnis-online/22126-6-kiat-jalankan-toko-online.pdf" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="PDF"><img alt="PDF" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/pdf_button.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/178-bisnis-online/22126-6-kiat-jalankan-toko-online.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="Cetak"><img alt="Cetak" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/printButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/component/mailto/?tmpl=component&link=22ad51c52375cc9408596f0f3a06b538897655dc" size="1" style="font-size: 12px;" title="E-mail"><img alt="E-mail" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/emailButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td class="createdate" size="1" style="font-size: 11px;" valign="top">
Senin, 04 Februari 2013 09:13 </td>
</tr>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td size="1" style="font-size: 13px;" valign="top">
<div size="1" style="font-size: 13px;">
<img alt="bisnis online0412" height="250" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/news/bisnis_online0412.jpg" style="font-size: 13px;" width="450" /></div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
Saat ini banyak para pelaku usaha
yang menggunakan fasilitas internet untuk menjalankan usahanya. Salah
satu peluang usaha yang dapat dijalankan dengan fasilitas internet yaitu
toko online. Yang dimaksud dengan toko online yaitu berjualan produk
atau jasa namun dalam memasarkannya menggunakan internet, biasanya
dengan menggunakan website atau menggunakan blog maupun jejaring sosial
yang memiliki banyak pengunjung.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
Para pelaku usaha memilih
menjalankan usahanya dengan cara online, karena dengan internet dapat
menjangkau pasar yang lebih luas daripada jangkauan pasar toko offline.
Selain itu bisnis online tidak membutuhkan modal yang terlalu besar,
karena tidak memerlukan biaya tempat ataupun biaya peralatan sebesar
toko offline.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
Memang idealnya bisnis online
dilakukan secara penuh alias fulltime. Namun ada kalanya, terutama bagi
pemula bisnis internet memilih untuk memulai bisnis online sebagai
bisnis sampingan. Dan ini sama sekali bukan soal.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
Google yang merupakan search engine
terbesar di dunia, pun diawali sebagai proyek sampingan dua lulusan
Stanford. Jadi faktanya banyak pengusaha yang bisa sukses sekalipun
diawali dengan perlengkapan yang sederhana.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
Namun walaupun terlihat mudah,
untuk menjalankan toko online juga diperlukan ketekunan, keseriusan dan
fokus yang sama besar dengan menjalankan toko offline.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
Berikut beberapa kiat-kiat yang
mudah di jalankan untuk memulai bisnis online atau membuka toko online,
yang dapat Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan
usaha toko online seperti dilansir dari <em size="1" style="font-size: 13px;">Vibiznews.com:</em></div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
1. Seperti halnya membuka toko offline, toko online juga membutuhkan tempat yang strategis untuk memasarkan produknya.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
2. Dalam menjalankan toko online,
buatlah desain website atau blog yang digunakan sebagai tempat berjualan
semenarik mungkin. Sehingga para konsumen merasa senang dan nyaman
dengan tempat usaha anda, seperti mereka masuk ke dalam toko offline
yang display tempatnya menarik, rapi, dan memberikan kenyamanan pada
konsumen.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
3. Walapun toko online tidak
melayani konsumen dengan bertatap muka langsung, namun pelayanan yang
diberikan tetap sama? Bertujuan memberikan kepuasan terhadap
konsumennya. Salah satu caranya dengan menyediakan fasilitas pelayanan
chating online ataupun layanan call center.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
4. Untuk pelayanan pembayaran,
sediakan fasilitas pembayaran dengan mencantumkan nomor rekening bank
yang memiliki jaringan luas atau yang memiliki nasabah banyak. Karena
konsumen akan lebih senang jika melakukan pembayaran melalui rekening
bank.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
5. Lakukan promosi untuk toko
online Anda, gunakan SEO untuk membantu meningkatkan kunjungan pada
website toko online Anda. Selain itu Anda juga bisa memasang iklan baris
ataupun iklan baner pada situs-situs yang telah memiliki banyak
pengunjung (Baik iklan gratis maupun berbayar).</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
6. Lakukan sekarang. Jangan berkata
nanti, sebentar untuk bisnis online Anda. Kesempatan tidak datang dua
kali. Ambil kesempatan sekarang dan jangan pernah menunda tindakan Anda.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
<br /></div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/178-bisnis-online/22126-6-kiat-jalankan-toko-online.html </div>
</td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-35860548898610694262013-01-11T02:02:00.001-08:002013-01-11T02:02:28.925-08:003 Cara Memilih Karyawan versi Peter Drucker <table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;"><td class="contentheading" size="1" style="font-size: 18px;" width="100%"><br /></td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px; min-width: 100px;">
Hits : 706 </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/21936-3-cara-memilih-karyawan-versi-peter-drucker.pdf" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="PDF"><img alt="PDF" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/pdf_button.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/21936-3-cara-memilih-karyawan-versi-peter-drucker.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="Cetak"><img alt="Cetak" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/printButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/component/mailto/?tmpl=component&link=a49f0469a162e6d9f4b0214d174c1401bf4a7acf" size="1" style="font-size: 12px;" title="E-mail"><img alt="E-mail" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/emailButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td class="createdate" size="1" style="font-size: 11px;" valign="top">
Selasa, 01 Januari 2013 10:26 </td>
</tr>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td size="1" style="font-size: 13px;" valign="top">
<div dir="ltr" size="1" style="font-size: 13px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span size="1" style="background-color: transparent; font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif; font-size: 13px; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><img alt="workers" height="372" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/akhlis/workers.PNG" style="font-size: 13px;" width="632" /></span></div>
<div dir="ltr" size="1" style="font-size: 13px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" size="1" style="font-size: 13px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span size="1" style="background-color: transparent; font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif; font-size: 13px; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pemikiran <strong size="1" style="font-size: 13px;">Peter Drucker</strong>
sebagai pakar manajemen bisnis dunia tetap diakui meski ia telah wafat
tahun 2005 lalu. Di antara banyak buah pemikiran Drucker ialah 3 kiat
utama berikut ini yang ia tujukan bagi para pemilik bisnis,
entrepreneur, dan manajer serta mereka yang berkepentingan dalam
manajemen sebuah perusahaan untuk lebih menekan tingkat kegagalan akibat
kecerobohan memilih orang-orang yang kurang kompeten. Untuk mencapai
hal tersebut, pelaksana perekrutan staf harus mengutamakan aspek
penguatan perusahaan melalui pemilihan karyawan yang berkualitas. </span></div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<span size="1" style="font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif; font-size: 13px;"><b size="1" style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-weight: normal; line-height: normal;"><span size="1" style="background-color: transparent; font-size: 16px; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br /></b></span></div>
<div dir="ltr" size="1" style="font-size: 13px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span size="1" style="background-color: transparent; font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif; font-size: 13px; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Drucker mengemukakan<strong size="1" style="font-size: 13px;"> 3 cara utama memilih karyawan</strong> yang pada gilirannya akan memberikan lebih banyak manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang:</span></div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol size="1" style="font-size: 13px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<li dir="ltr" size="1" style="background-color: transparent; font-size: 16px; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline;">
<div dir="ltr" size="1" style="font-size: 16px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span size="1" style="color: #333333; font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif; font-size: 13px; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pikirkanlah
persyaratan untuk posisi pekerjaan yang sesuai, pantas serta
benar-benar relevan dan bemanfaat dalam penyelesaian pekerjaan yang
dibebankan. Fokuskan persyaratan pada poin-poin penting. Jika Anda ingin
mendapatkan katakanlah seorang desainer pakaian yang mumpuni, fokuskan
persyaratan pada kemampuan dan bakat menghasilkan desain yang
diinginkan, bukan pada faktor latar belakang pendidikan, usia, dan
sebagainya. </span></div>
</li>
<li dir="ltr" size="1" style="background-color: transparent; font-size: 16px; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline;">
<div dir="ltr" size="1" style="font-size: 16px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span size="1" style="color: #333333; font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif; font-size: 13px; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pilihlah
3-4 kandidat untuk setiap posisi pekerjaan, daripada terburu-buru
memilih satu. Terlalu gegabah dalam membuat keputusan untuk merekrut
seorang kandidat menjadi pegawai kita akan berujung pada penyesalan di
kemudian hari, </span></div>
</li>
<li dir="ltr" size="1" style="background-color: transparent; font-size: 16px; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline;">
<div dir="ltr" size="1" style="font-size: 16px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span size="1" style="color: #333333; font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif; font-size: 13px; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hindari
memilih tanpa membicarakannya dengan sejumlah kolega/ rekan kerja yang
sudah berpengalaman. Dalam sebuah perusahaan, transparansi harus
diutamakan. Jika keputusan hanya dicapai tanpa melalui diskusi dan
masukan serta pertimbangan dari beberapa pihak lain, biasanya akan lebih
sukar untuk mengetahui sisi pribadi calon karyawan secara lebih
menyeluruh. Jangan lupa bahwa ia akan menjadi bagian dari perusahaan.
Ketahui secara garis besar karaternya. Pastikan sesuai dengan budaya
perusahaan yang sudah ditegakkan.(*AP)</span></div>
<div dir="ltr" size="1" style="font-size: 16px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" size="1" style="font-size: 16px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/21936-3-cara-memilih-karyawan-versi-peter-drucker.html</div>
</li>
</ol>
</td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-66204272426253097802013-01-11T02:01:00.000-08:002013-01-11T02:01:12.102-08:00Cuci Helm Express cari mitra<div class="judul">
<h3>
TAWARAN KEMITRAAN</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Cuci Helm Express cari mitra</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina - <span class="cleanprint-dateline">Kamis, 03 Januari 2013 | 12:24 WIB</span><img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fcuci-helm-express-cari-mitra&cb=b441855d37" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></h6>
</div>
<div style="float: inherit;">
Peluang usaha jasa mencuci helm masih menjanjikan di tengah
tingginya pengguna sepeda motor. Lantaran menjanjikan, banyak pemain
bisnis ini menawarkan kemitraan. Salah satunya Wahyuni, pemilik Cuci
Helm Express di Tangerang, Banten. <br />
Wahyuni membuka usaha jasa pencucian helm Januari tahun 2009, dan
mulai menawarkan kemitraan pada April 2010. Saat ini, ia sudah memiliki
67 mitra yang tersebar di pelbagai kota, seperti Jabodetabek, Surabaya,
Malang, Solo, Yogyakarta, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur. <br />
Cuci Helm Express menawarkan tiga paket kemitraan. Pertama, paket
express hemat dengan biaya investasi Rp 1,1 juta. Dengan biaya itu,
mitra akan mendapatkan cairan pembersih untuk 250 helm, CD (compact
disk) tutorial cuci helm, dan buku panduan cuci helm. <br />
Kedua, paket express smart dengan biaya investasi Rp 1,3 juta. Mitra
mendapatkan cairan pembersih untuk 250 helm, alat pengering, alat
penyedot debu, dan buku panduan cuci helm. <br />
Terakhir paket express complete dengan biaya investasi Rp 2 juta.
Mitra mendapatkan cairan pembersih untuk 250 helm, alat pengering, alat
penyedot debu, lap kain, kuas, sikat, spanduk, banner, brosur, dan buku
panduan cuci helm.<br />
Wahyuni memungut biaya pencucian helm mulai Rp 10.000 â Rp 20.000
per helm. Dalam sebulan, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 9 juta.
Dengan asumsi, mitra bisa mencuci sekitar 30 helm dalam sehari.<br />
Laba bersihnya mencapai 50% dari omzet. Kebanyakan biaya operasional
habis buat membeli produk pembersih helm yang nilainya mencapai Rp
800.000 per bulan. âMitra balik modal paling lama enam bulan,â
ujarnya.<br />
Ia mengklaim, jasa pencucian helmnya tidak menggunakan air. Dengan
begitu, ramah lingkungan karena tidak ada limbah. Lantaran tidak memakai
air, ia juga menjamin spon helm menjadi lebih awet. Waktu pencucian
helm juga singkat, sekitar 15 - 30 menit.<br />
Dengan 67 mitra, Wahyuni kini sudah menguasai hampir seluruh pelosok
daerah. Kendala kemitraan sejauh ini ada di pengiriman cairan pembersih.
âKarena cair, tidak bisa pakai jalur udara,â katanya.<br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/cuci-helm-express-cari-mitra <br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-13071735252063783362013-01-11T02:00:00.000-08:002013-01-11T02:00:13.338-08:00Peluang usaha pisang bakar Monyet<div class="judul">
<h3>
TAWARAN KEMITRAAN</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Peluang usaha pisang bakar Monyet</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Noverius Laoli - <span class="cleanprint-dateline">Kamis, 03 Januari 2013 | 12:27 WIB</span></h6>
</div>
Pisang bakar sudah menjadi makanan yang akrab di lidah
masyarakat Indonesia. Tak heran, bila bisnis pisang bakar sangat gampang
ditemukan di pelbagai tempat.<br />
Di tengah ketatnya persaingan, banyak pemain bisnis ini melakukan
inovasi yang tidak biasa untuk mempertahankan usahanya. Salah satunya
adalah Kedai Imah Monyet yang menjajakan menu utama pisang bakar
cappucino atau sering disebut pisang monyet di Subang, Jawa Barat.<br />
Usaha milik Fauzi Nugraha ini berdiri Mei 2010, dan mulai membuka
kemitraan Januari 2011. Saat ini, Fauzi sudah memiliki lima cabang Kedai
Imah Monyet. Dari jumlah itu, dua di antaranya milik sendiri dan tiga
milik mitra.<br />
Kedai Imah Monyet berlokasi di Subang, Bandung, Sukabumi, dan
Purwakarta. "Kami menjajakan pisang bakar dengan aneka rasa, seperti
tiramisu, vanila, coklat dan cappucino," ujar Fauzi. <br />
Fauzi membanderol pisang bakar Rp 8.000 per porsi. Sementara harga
satuan Rp 3.000. Fauzi mengklaim, pisang bakar monyet hasil kreasinya
digemari anak-anak dan remaja. <br />
Bagi yang berminat menjadi mitra, Fauzi menawarkan dua paket
investasi. Pertama, paket dengan investasi Rp 7,5 juta. Mitra
mendapatkan satu gembong dorong, bahan baku perdana, peralatan masak,
promosi, dan panduan menjalankan usaha. <br />
Ia menjanjikan, mitra bisa meraup omzet antara Rp 150.000 - Rp
200.000 per hari. "Pada akhir pekan bisa beromzet Rp 250.000 sehari,"
janji Fauzi. <br />
Dengan laba bersih 50% , mitra balik modal dalam waktu delapan hingga
sepuluh bulan. Kedua, paket dengan investasi Rp 12 juta. Mitra mendapat
booth becak dari bahan fiber. Di bagian depan becak ada odong-odong
tempat anak bisa bermain. <br />
Sementara di belakang becak dibuatkan dapur tempat memasak. Selain
becak, mitra juga mendapatkan peralatan untuk membuka usaha. Fauzi
menjanjikan mitra meraup omzet Rp 300.000 per hari.<br />
Selain dari pisang bakar, tambahan omzet juga didapat dari permainan
odong-odong. Tarif permainan ini Rp 3.000 per lagu. Dengan laba 50%,
mitra balik modal dalam waktu sepuluh - dua belas bulan.<br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-usaha-pisang-bakar-monyet Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-14660861469078213032013-01-11T01:57:00.003-08:002013-01-11T01:57:30.418-08:00Duo pengusaha yang bikin bulu mata lentik<div class="judul">
<h3>
INSPIRASI YOHANES FERRY DAN AUDREI SOEKOCO</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Duo pengusaha yang bikin bulu mata lentik</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Melati Amaya Dori - <span class="cleanprint-dateline">Jumat, 04 Januari 2013 | 15:03 WIB</span>
</h6>
</div>
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
<img alt="Duo pengusaha yang bikin bulu mata lentik" border="0" class="imgcenter" height="auto" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/12/17/578741677p.jpg" width="auto" /></div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div class="page-terkait" style="margin-right: 0px; width: 150px;">
<br /></div>
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_02b48da9ac" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fduo-pengusaha-yang-bikin-bulu-mata-lentik&cb=02b48da9ac" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Gemas melihat produsen bulu mata asing merajalela Purbalingga,
Yohanes Ferry dan Audrei Soekoco terjun ke usaha ini. Melepaskan status
sebagai karyawan swasta, kini, mereka mampu mengekspor bulu mata palsu
ke lima benua di dunia. <br /><br />Tak sia-sia Yohanes Ferry dan Audrei
Soekoco nekat melepas karier masing-masing di sebuah perusahaan swasta.
Berkat kejelian mereka melihat peluang bisnis di daerah asalnya, kini,
dua sekawan itu menjadi salah satu produsen bulu mata besar di
Purbalingga, Jawa Tengah.<br /><br />Tahun 2012 ini, usaha dua sahabat ini
mampu memproduksi 24 juta pasang bulu mata palsu di pabriknya. Produknya
pun berhasil merambah lima benua, dari Amerika, Eropa, Asia, Afrika,
serta Australia.<br /><br />Sejak awal, Ferry dan Audrei memang mengincar
pasar ekspor. Namun, mereka tidak membatasi diri pada bulu mata saja.
Mereka hanya ingin mengekspor produk kerajinan asal Purbalingga. Bulu
mata, sapu bambu, dan tikar kayu pun menjadi pilihan mereka.<br /><br />Lantaran
respons pertama datang dari pemesanan bulu mata palsu, mereka kemudian
memutuskan untuk menjadi eksportir produk tata rias itu. âPasar ekspor
bulu mata memang cukup besar,â kata Ferry. Apalagi, pengiriman contoh
produk ke calon konsumen murah karena bulu mata bisa dikemas dalam
paket mungil.<br /><br />Awalnya, Ferry tak membuat sendiri bulu mata palsu.
Ia meneruskan pesanan ke perajin bulu mata yang banyak terdapat di
Purbalingga. Sayang, saat sedang merintis usahanya, justru banyak
perajin gulung tikar.<br /><br />Tak mau bisnis yang baru saja lahir ikut
mati, Ferry dan Audrei lantas mendirikan pabrik sendiri. Maklum, pesanan
bulu mata mulai menghampiri kedua pengusaha muda ini.<br /><br />Bermodal
tabungan Rp 50 juta, pabrik bulu mata palsu milik kedua sahabat itu
berdiri pada Oktober 2008. Awalnya, mereka menyewa sebuah rumah di
Cirongge dan mempekerjakan 30 perajin di pabrik barunya. Tak lupa, Ferry
membuat badan hukum untuk usahanya, yakni PT Bintang Mas Triyasa (BMT).<br /><br />Pada
tahap awal, pemesanan bulu mata masih terbilang kecil. Pembeli dari
Malaysia, Singapura, dan Australia memesan rata-rata 10.000 hingga
20.000 pasang bulu mata. Tidak semua konsumen BMT puas. Banyak produk
mereka yang ditolak.<br /><br />Namun, konsumen yang mengembalikan bulu mata
justru memberi pelajaran bagi BMT. âMereka mengarahkan produk kami
sesuai dengan standar pasar ekspor, sekaligus memberitahu model bulu
mata yang sedang tren,â ujar Ferry. Beruntung pula, mesti kecewa, para
pembeli itu tak lantas memutuskan hubungan bisnis.<br /><br /><br /><strong>Masuk Amerika</strong><br /><br />Bulu
mata palsu produk BMT terdiri dari bulu mata berbahan dasar rambut asli
dan rambut sintesis. Rambut asli yang diolah merupakan rambut yang
berasal dari sisa-sisa potongan rambut manusia. Bahan baku ini diperoleh
dari pengepul di Indonesia dan India.<br /><br />Maklum, rambut dari kedua
negara ini kualitasnya sangat baik sebagai bahan bulu mata.
âPerbedaannya, diameter ketebalan rambut asal India lebih besar
ketimbang rambut asli dari Indonesia,â kata Ferry.<br /><br />Sedang bahan
baku untuk rambut sintesis dipasok oleh produsen dari Jepang dan Korea.
Produk kedua negara itu dikenal berkualitas baik.<br /><br />Seperti
pengusaha lain, Ferry dan Audrei pernah mengalami hari-hari buruk di
tahap awal usaha mereka. Beberapa kali, pemesan tidak membayar. âKami
begitu mudah percaya, hingga merugi puluhan juta,â kenang Ferry.<br /><br />Untuk
mencegah kejadian serupa berulang, mereka menerapkan sistem letter of
credit bagi pemesan baru. Setelah terjalin kepercayaan yang baik, baru
BMT mau menerima pembayaran di belakang, atau setelah pesanan diterima.<br /><br />Berbagai
pengalaman turut membesarkan BMT. Pesanan bulu mata terus mengalir.
Hingga awal 2009, BMT sudah memiliki perwakilan pemasaran di Amerika
Serikat (AS).<br /><br />Dari kantor ini, produk BMT semakin dikenal di
Negeri Paman Sam. BMT pun masuk ke pasar Eropa karena rajin mengikuti
pameran tata rias yang diadakan negara-negara di Benua Biru itu. Maklum,
banyak pebisnis menganggap, perusahaan yang rajin ikut pameran memiliki
kredibilitas baik.<br /><br />Pengiriman bulu mata pun terus meningkat.
Pesanan bahkan datang dari produsen alat kecantikan kelas dunia. Untuk
memenuhi pesanan yang melonjak, BMT membangun pabrik baru. Pabrik yang
menempati lahan seluas 3.000 m² di Karang Sentul, Purbalingga itu,
dibangun dengan pinjaman bank. Dengan mempekerjakan 300 orang karyawan,
produksi BMT meningkat hingga 2,9 pasang bulu mata per tahun.<br /><br />Pasar
yang terus membesar membuat BMT terus menambah pabriknya. Tahun 2011,
BMT membuka pabrik baru di daerah Mewek, Purbalingga. Ferry
mempekerjakan 2.000 karyawan untuk memproduksi 14 juta pasang bulu mata
sepanjang tahun lalu.<br /><br />Tak berhenti di situ. Ferry pun
mendiversifikasi usahanya. Kini, BMT juga merambah bidang plastik vacuum
foaming, sektor finansial, serta jasa distribusi berbagai produk
kosmetik dan tata rias.<br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/duo-pengusaha-yang-bikin-bulu-mata-lentik Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-38117816765977080612013-01-11T01:55:00.004-08:002013-01-11T01:55:30.962-08:00Bertindak Secara Benar <div class="article-header">
<h2>
KIAT MANAJEMEN: Bertindak Secara Benar
</h2>
<div class="article-tools">
<div class="article-meta">
<div class="author">
Pongki Pamungkas
</div>
<div class="date">
Jum'at, 04 Januari 2013 | 15:06 WIB
</div>
</div>
</div>
</div>
<img alt="Compact_bertindak_benar" src="http://www.bisnis.com/system/article/image/50e/68d/597/0c9/a60/332/001/217/compact_bertindak_benar.jpg?1357286750" />
--- Hanya dengan mengalami suka dan derita, masing-masing orang akan memahami hakikat diri dan tujuan hidupnya<br />
<br />
“ Tragedi terbesar dalam hidup akan terjadi jika seumur hidup Anda
habiskan untuk memancing, namun kelak Anda menyadari ternyata mencari
ikan bukanlah tujuan utama hidup Anda “<br />
(Henry David Thoreau).<br />
<br />
Suatu hari, seorang kawan saya yang dikenal rajin mengelola rumah
tinggalnya, bercerita: Dia harus kembali berkutat di rumah ketika ia
mendapati suatu masalah, soal wastafel yang rusak.<br />
<br />
Volume air sangat kecil di salah satu wastafelnya, ditambah air terus
menetes di wastafel itu, meskipun keran sudah dimatikan. Dia perbaiki
keran wastafel itu dengan harapan volume air membesar dan keran tidak
terus ‘bocor’ meneteskan airnya. Sukses terjadi, tetesan air berhasil
dihentikannya.<br />
<br />
Namun, volume tetap kecil. Selidik punya selidik, ternyata terdapat
masalah besar di depan, pipa saluran air di dekat meteran air bocor
cukup deras. Air mengucur dalam volume besar secara sia-sia, sementara
biaya langganan dengan meteran harus tetap dihitung.<br />
<br />
Kisah itu, menurut suhu manajemen, Peter Drucker dikomentari sebagai,
“ Tidak ada yang begitu tak berguna selain melakukan sesuatu hal secara
efisien, yang seharusnya tidak perlu dilakukan sama sekali.”<br />
<br />
Dalam bisnis, terus berusaha menggenjot penjualan (<em>revenue</em>)
sementara pengeluaran usaha (biaya) dilepas tanpa kendali adalah
kategori sama dengan kisah air bocor di atas, melakukan hal-hal salah
secara benar atau dikenal dengan istilah <em>doing the wrong things the right way</em>.<br />
<br />
Ini sebuah kisah nyata: suatu kala, seorang kawan saya, pimpinan
suatu perusahaan, mendapatkan seorang calon mitra kerja yang sudah lama
ditunggu. Sudah hal yang jamak, sang kawan merencanakan menyajikan suatu
jamuan malam dengan hiburan gaya kota besar, berkaraoke.<br />
<br />
Sang kawan menugaskan seorang anak buahnya untuk menjemput sang calon
mitra. Disepakati, tempat jamuan adalah 1001 Malam. Di sinilah masalah
terjadi. Sang anak buah dengan bersusah payah mengarungi macetnya
Jakarta, tetapi sempurna, tepat waktu, tiba di rumah makan sea food 1001
Malam, Kelapa Gading. Sementara yang dimaksud kawan saya, dan dia sudah
menunggu di situ, adalah 1001 Malam Karaoke, di daerah lain di Jakarta.<br />
<br />
Sang kawan yang memang agak koboi itu, hanya mampu menggelengkan
kepala, marah tetapi juga geli. (Konon, si anak buah memang seorang yang
tidak terbiasa mengarungi dunia malam).<br />
<br />
Mari kita bayangkan situasi lain ini: Anda memanjat tangga yang
tinggi, yang bersandar ke suatu gedung bertingkat. Harapan Anda adalah
mencapai satu lantai di tingkat atas, melalui satu jendela, dimana Anda
dapat menemui kekasih hati Anda.<br />
<br />
Dengan mandi keringat dan nafas tersengal-sengal Anda panjat seluruh
anak tangga dengan harapan membuncah, bertemu sang belahan jiwa. Eh,
ternyata di ujung tangga, yang Anda temukan adalah jendela kamar
Komandan Satpam …. Ternyata Anda salah sandar, tangga Anda letakkan di
tempat yang salah.<br />
<br />
<strong>Visi Misi</strong><br />
<br />
Pada skala sangat besar, dalam menjalani kehidupan ini, setiap orang
memiliki visi dan misi hidup masng-masing. Sebagai contoh, seorang
kawan, sedikit lebih tua dibandingkan saya, sebut saja Rudi, belum lama
bertemu saya di suatu acara.<br />
<br />
Rudi ini secara karir, sukses. Secara materi, cukup berada. Secara
hidup keluarga, oke, ada istri dan 2 orang anak yang sudah mentas. “
Tugas gua udah kelar. Namun, terus terang aja, sekarang gua malah kadang
bingung, mau ngapain lagi … .”<br />
<br />
Sementara, secara kontras dengan pandangan Rudi, saya pernah mendapat
nasihat dari seorang senior saya, yang hingga usia 70 an terus aktif
bekerja, terus berkarya. Beliau memberi nasehat, <em>to retire is to expire</em>,
pensiun sama dengan meniadakan eksistensi diri. Jangan pernah berpikir
untuk berhenti bekerja. Karena bekerja itu membuat kita terus bergerak
dan sehat.”<br />
<br />
Dalam konteks ini, ada baiknya menyimak kalimat bijak ini: Dua momen
terpenting dalam hidup, kata William Barclay seorang presenter-pengarang
dan professor Skotlandia, adalah <em>pertama</em>, momen pada saat kita dilahirkan. <em>Kedua</em>, momen pada saat kita memahami makna hidup.<br />
<br />
Momen kelahiran rasanya sangat jelas, adalah momen kita muncul di
dunia yang fana ini, momen kita, mendapatkan kartu tanda penduduk yang
abadi dari Yang Maha Kuasa. Sementara momen pemahaman makna hidup,
adalah momen atau saat kita mendapat hidayah, mendapat pencerahan
mengenai arah hidup yang benar dalam jalan Nya, atau momen kita memahami
dan meyakini visi dan misi hidup ini.<br />
<br />
Kapan momen itu akan didapatkan? Setiap orang, nampaknya, akan
mengalami momen masing-masing (atau bahkan bisa jadi, tidak setiap orang
mendapatkan momen pencerahan itu, yang artinya, tak setiap orang akan
tercerahkan).<br />
<br />
Menurut Wolfgang Goethe, hanya dengan mengalami suka dan derita,
masing-masing orang akan memahami hakikat diri dan tujuan hidupnya.
Mereka akan terus belajar apa-apa yang harus dilakukan dan apa-apa yang
harus dihindarkan.<br />
<br />
Dalam kalimat lain, marilah kita jalani hidup ini seperti air
mengalir. Kadang terantuk batu yang menyakitkan atau sesekali terlena
dalam nikmat adalah bagian dari perjalanan itu. Seberapa pandai dan
beruntung kita menjalaninya, mari kita terus melangkah.<br />
<br />
Namun, suatu <em>shortcut</em> bisa saya sampaikan, langsung pada
intinya, agar tak terjadi keadaan dimana kita melakukan hal-hal salah
secara benar, apa visi dan misi hidup yang terpuji? Simak tantangan ini,
“Pertanyaan yang terus diajukan dan lebih mendesak dalam hidup ini
adalah: apa yang Anda lakukan untuk orang lain ?,” ujar Martin Luther
King, Jr. (msb)<br />
<br />
*Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia<br />
<br />
http://www.bisnis.com/articles/kiat-manajemen-bertindak-secara-benar Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-53304516587679959462013-01-11T01:52:00.001-08:002013-01-11T01:52:28.709-08:00Sentra Tape Ketan Kuningan<div class="judul">
<h3>
SENTRA PEMBUATAN TAPE KETAN DI DESA CIBEUREUM, KUNINGAN</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Tape Ketan Kuningan: Berdiri sejak 1970 (1)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Noverius Laoli - <span class="cleanprint-dateline">Rabu, 02 Januari 2013 | 17:13 WIB</span>
| Sumber Kontan 2/1/2013 </h6>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
<img alt="Sentra Tape Ketan Kuningan: Berdiri sejak 1970 (1)" border="0" class="imgcenter" height="auto" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2013/01/02/1115362275p.jpg" width="auto" /></div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_a327cf2711" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fsentra-tape-ketan-kuningan-berdiri-sejak-1970-1%2F2013%2F01%2F02&cb=a327cf2711" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Tape ketan terkenal sebagai salah satu makanan khas Kuningan.
Hampir semua toko yang menjual makanan khas Kota Kuningan menjajakan
tape ketan.<br />
Dikemas dalam sebuah ember plastik berwarna hitam, tape ketan bisa
Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh khas Kuningan. Sebagian besar tape
ketan yang dijual di Kuningan berasal dari Desa Cibeureum, Kecamatan
Cibeureum.<br />
Desa ini terletak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Kuningan. Di
kampung ini ada belasan pelaku usaha tape ketan. Oyoh, salah satu
pengusaha tape ketan, bilang, sebagian warga desanya sudah mebuat tape
ketan sejak 1970-an silam.<br />
Oyoh sendiri sudah menekuni usaha ini mulai 1980-an. Sebagai pemain
lama, ia termasuk pengusaha tape ketan besar di Desa Cibeureum. "Saya
sudah 25 tahun membuat tape ketan," ungkap dia.<br />
Menurut Oyoh, permintaan tape ketan khas Kuningan masih tinggi hingga
saat ini. Makanya, selama puluhan tahun ia terus menggantungkan hidup
dari usaha ini.<br />
Dalam sehari, Oyoh memproduksi satu kuintal tape ketan. Tape ketan itu dia kemas dalam 50 ember ukuran besar dan kecil<br />
Sebelum
ditaruh di dalam ember, tape ketan sudah dibungkus dengan daun jambu.
Untuk ember kecil, harganya Rp 40.000, sedang ember besar Rp 50.000.<br />
Selain dijual dalam ember, Oyoh juga menjual dalam kemasan plastik
bening berbentuk kotak. Dengan jumlah produksi sebanyak itu, ia bisa
meraup omzet rata-rata Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta per hari.<br />
Pemain lainnya, Elis yang rumah produksinya berjarak sekitar 20 meter
dari rumah produksi tape ketan milik Oyoh mengaku telah menekuni usaha
pembuatan tape ketan sejak 1970-an.<br />
Dalam sehari, ia memproduksi satu kuintal tape ketan dan menghabiskan
biaya bahan baku sebanyak Rp 1,25 juta, dengan asumsi harga beras ketan
per kilogram sebesar Rp 11.500.<br />
Namun, "Biaya bahan baku itu baru kami bayar setelah produk kami
terjual," paparnya. Sama dengan Oyoh, tape ketan buatan Elis berbanderol
harga Rp 40.000 untuk ember kecil dan Rp 50.000 untuk ember besar.<br />
Menurut Elis, semua tape ketannya ia kemas dalam ember yang mencapai
100 buah. Dalam sehari, dia berhasil menjual semua ember tape ketannya.
"Semua saya masukkan ke ember dan jarang dimasukan dalam kotak plastik,"
ujarnya.<br />
Berkat usahanya ini, Elis bisa meraup omzet sekitar Rp 3 juta hingga
Rp 4 juta per hari. Kendati omzetnya gede, ia mengeluarkan biaya
produksi yang juga besar.<br />
Selain biaya pengadaan bahan baku ketan, dia pun mesti membayar
tenaga karyawannya. "Saya memiliki delapan karyawan," tambah Elis.<br />
Ia menggaji setiap karyawannya sebesar Rp 25.000 per orang per hari.
Para karyawannya bekerja mulai dari pagi hingga menjelang sore hari.<br />
Senada dengan Oyoh, Lilik, pengusaha tape ketan lainnya, mengatakan,
permintaan tape ketan asal Desa Cibeureum masih tinggi. Apalagi,
sebagian besar sudah memiliki pelanggan tetap. Lilik sendiri memproduksi
setengah kuintal tape ketan per hari dengan omzet Rp 2 juta.<br />
<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Tape Ketan Kuningan: Berebut karyawan (2)</h1>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins><div id="beacon_0ebd485547" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fsentra-tape-ketan-kuningan-berebut-karyawan-2%2F2013%2F01%2F03&cb=0ebd485547" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Sentra pembuataan tape ketan di Desa Cibeureum, Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Selama puluhan
tahun, sentra ini menjadi rujukan pedagang tape ketan di hampir seluruh
wilayah Kabupaten Kuningan dan luar kota. <br />
Tak heran, bila perajin tape ketan di desa tak pernah sepi pembeli.
Bahkan, pada musim-musim tertentu, seperti menjelang Lebaran, Natal dan
tahun baru, serta liburan panjang, mereka harus melipat gandakan jumlah
produksi. <br />
Di musim-musim itu, mereka kerap berebut tenaga kerja. Ibu Oyoh,
salah seorang perajin tape ketan mengatakan, tidak semua orang memiliki
keahlian membuat tape ketan. <br />
Pasalnya, membuat tape ketan perlu keterampilan khusus. Makanya,
perlu belajar dulu sebelum membuat tape ketan. "Sementara pada musim
Lebaran, permintaan tape ketan cukup tinggi,â imbuhnya. <br />
Jika pada hari biasa, Oyoh memproduksi sebanyak satu kuintal tape
ketan, tapi menjelang lebaran, produksinya bisa mencapai tiga kuintal
tape per hari. <br />
Tentu, untuk meningkatkan jumlah produksi itu butuh tambahan tenaga
kerja hingga tiga kali lebih banyak dari hari biasa. Persoalannya,
hampir semua perajin juga menggenjot produksinya.<br />
Sementara tidak semua warga desa memiliki keahlian membuat tape. Ahasil, sebagian perajin kerap kekurangan tenaga pekerja.<br />
Untuk mengantisipasi kekurangan karyawan, Oyoh biasanya membujuk
keluarga karyawan yang setiap hari bekerja di tempatnya untuk bergabung.
Dengan demikian, Oyoh bisa mencapai target produksi saat Lebaran tiba.<br />
Kesulitan tenaga kerja saat permintaan sedang tinggi juga dirasakan
Elis, pemilik rumah produksi tape katan lainnya. Ia bilang, rebutan
tenaga kerja sudah menjadi persoalan klasik menjelang Lebaran. <br />
Pasalnya, setiap kali menjelang Lebaran, banyak pelanggan yang tiba-tiba memesan tape ketan dalam jumlah banyak. <br />
Selain itu, toko-toko penjual tape ketan di Kuningan meningkatkan jumlah pesanan mereka.<br />
Pesanan tape ketan melonjak saat Lebaran karena banyak warga asal
Kuningan yang mudik alias pulang kampung. Nah, banyak dari mereka yang
membawa tape ketan sebagai oleh-oleh khas Kuningan saat pulang kembali
ke kota tempatnya bermukim. <br />
Saat lebaran, Elis bisa memproduksi dua kuintal tape ketan per hari.
Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan hari biasa yang hanya
satu kuintal.<br />
Permintaan tape ketan juga meningkat menjelang perayaan Natal dan
tahun baru juga. "Namun, peningkatannya memang tidak setajam Lebaran,"
ujar Elis. <br />
Lilik, perajin tape ketan lainnya mengakui, sulitnya mendapatkan
karyawan menjelang hari-hari besar. Penyebab utamanya, jumlah perajin
tape di Cibeureum cukup banyak. "Sudah pasti rebutan kalau jelang
Lebaran," ujarnya.<br />
<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Tape Ketan Kuningan: Modal terbatas (3)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Noverius Laoli - <span class="cleanprint-dateline">Minggu, 06 Januari 2013 | 19:41 WIB</span></h6>
</div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins><div id="beacon_b5da9e9d8d" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fsentra-tape-ketan-kuningan-modal-terbatas-3&cb=b5da9e9d8d" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Sentra produksi tape ketan di Desa Cibeureum, Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat, sudah kesohor. Selain dari Kota Kuningan sendiri,
para produsen tape di desa ini kerap mendapat order dari luar kota,
seperti Cirebon.<br />
Oyoh, salah seorang produsen tape di Desa Cibeureum mengaku kerap
mendapat pesanan dari luar kota. Bahkan, saking banyaknya order, ia
kerap kewalahan melayaninya.<br />
Soalnya, kapasitas produksi tape ketan Oyoh terbatas. Dalam sehari,
ia hanya mampu memproduksi satu kuintal tape ketan. Sementara permintaan
jauh di atas itu. Makanya, tak jarang ia menolak pesanan, terutama dari
luar kota.<br />
Kebanyakan konsumen luar kota ini merupakan pedagang makanan juga.
"Melayani pesanan pelanggan yang ada di daerah Kuningan saja, saya sudah
kewalahan," kata Oyoh.<br />
Selain pemilik toko kue, pedagang makanan di pasar-pasar tradisional di Kuningan juga banyak yang menjadi pelanggannya.<br />
Sebenarnya, Oyoh sangat ingin menaikkan kapasitas produksinya.<br />
Namun, karena keterbatasan modal, sulit baginya untuk menggenjot
produksi. Oyoh mengaku, selama ini, dukungan pemerintah daerah juga
sangat minim.<br />
"Padahal, bila dikembangkan, produk ini bisa menjadi salah satu pendorong perekonomian di Kabupaten Kuningan," ujarnya.<br />
Sampai saat ini, untuk permodalan, Oyoh memilih meminjam ke bank.
Selain itu, ia juga menjalin kerjasama dengan para pedagang beras ketan
di daerah Kuningan.<br />
Dalam kerjasama ini, ia boleh mengambil beras ketan dan membayarnya
setelah produksi tapenya terjual. Elis, produsen tape ketan lainnya
bilang, kesulitan permodalan dialami hampir oleh semua produsen tape di
Cibeureum.<br />
Selain dari kocek sendiri, sebagian besar perajin juga mengandalkan
modal dari pinjaman bank. "Termasuk saya juga, walaupun bunganya cukup
tinggi," ujarnya.<br />
Elis mengakui, selama ini, usaha tape ketan di Cibeureum minim
dukungan pemerintah. Seingatnya, pernah sekali pemerintah memberi
bantuan permodalan. "Saat itu, masih di zaman Presiden Soeharto,"
ujarnya. <br />
Setelah Orde Baru tumbang, Elis dan para produsen tape ketan lainnya
tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah lagi.<br />
Agar tetap bertahan, mereka memilih meminjam ke bank atau berutang
bahan baku beras ketan ke pedagang. "Setelah tape ketan terjual, baru
kami melunasi," katanya. <br />
Namun, untuk bahan baku lainnya, seperti daun jambu atau ragi,
produsen harus membayar di muka. Untuk daun jambu, misalnya, mereka
membeli seharga Rp 3.000 per 100 lembar. <br />
Perajin lainnya, Lilik juga mencari pinjaman di bank buat modal
usaha. Ia juga mengaku, tak pernah mendapat perhatian atau bantuan dari
pemerintah daerah. "Jadi, kami semua mandiri," ujarnya.<br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-tape-ketan-kuningan-berdiri-sejak-1970-1/2013/01/02<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-tape-ketan-kuningan-berebut-karyawan-2/2013/01/03<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-tape-ketan-kuningan-modal-terbatas-3 Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-48231938969361894192013-01-10T02:03:00.000-08:002013-01-10T02:03:31.926-08:00Mencermati bisnis resto bebek dari Kwak Kwek<div class="judul">
<h3>
TAWARAN KEMITRAAN</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Mencermati bisnis resto bebek dari Kwak Kwek</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina, Revi Yohana - <span class="cleanprint-dateline">Minggu, 06 Januari 2013 | 19:37 WIB</span>
| Sumber Kontan 4/1/2012<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fmencermati-bisnis-resto-bebek-dari-kwak-kwek&cb=5719ffe9b9" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></h6>
</div>
<div style="float: inherit;">
Bisnis makanan olahan bebek tak pernah surut. Setiap saat ada saja pemain yang menawarkan waralaba atau kemitraan olahan bebek.<br />
Salah satu pemain yang menawarkan kemitraan bebek adalah Danang Sutowijoyo, pemilik Restoran Kwak Kwek di Cikarang, Jawa Barat.<br />
Restoran bebek ini fokus mengolah bebek peking khas China. Berdiri
September 2011, Restoran Kwak Kwek resmi menawarkan kemitraan pada
Februari nanti.<br />
"Namun, sejak awal tahun ini, kami sudah bisa menerima mitra," kata Sidik Rizal, Staf Pemasaran Restoran Kwak Kwek.<br />
Restoran Kwak Kwek menawarkan tiga paket investasi. Pertama, paket
booth dengan biaya investasi Rp 50 juta. Dengan biaya ini, mitra akan
mendapatkan fasilitas booth, seragam, peralatan memasak, meja kursi, dan
bahan baku awal. <br />
Mitra yang mengambil paket ini fokus menjual aneka menu olahan bebek
cepat saji, seperti siomay bebek, pangsit bebek, dan bakso bebek. Ia
memperkirakan, mitra paket ini bisa meraup omzet Rp 20 juta per bulan.<br />
Kedua, paket mini resto dengan biaya investasi Rp 150 juta. Setengah
dari biaya itu, yakni Rp 75 juta akan dipakai untuk perlengkapan masak,
peralatan makan, meja kursi, freezer, dan bahan baku untuk 40 menu
makanan.<br />
Sementara, sisanya sebesar Rp 75 juta dipakai buat biaya pendampingan
dari pusat selama dua tahun. Sama dengan paket pertama, paket ini juga
tidak dikenakan biaya royalti.<br />
Target omzet dalam paket ini sebesar Rp 50 juta per bulan. Selain
olahan bebek cepat saji seperti di paket pertama, mitra yang mengambil
paket ini juga menyediakan menu, seperti bebek goreng, bebek bakar, dan
sate bebek.<br />
Terakhir, paket paket restoran dengan biaya investasi Rp 300 juta.
Mitra akan mendapatkan perlengkapan masak, peralatan makan, meja kursi,
freezer, dan bahan baku untuk 50 menu makanan.<br />
Omzet paket ini diperkirakan Rp 60 juta per bulan. Khusus paket ini
dikenakan royalti fee sebesar 5% dari omzet. Menu yang dijual di paket
terakhir ini lebih lengkap. Selain menu paket mini resto, juga terdapat
menu barbeque bebel, kwetiau bebek, dan bebek lada hitam.<br />
Harga menu olahan bebek ditempat ini dibanderol mulai Rp 8.000 hingga
Rp 45.000 per porsi. Sidik mengatakan, laba bersih setiap paket sekitar
50% dari omzet. Dengan laba tersebut, mitra bisa balik modal dalam
waktu 14 bulan hingga 22 bulan.<br />
"Nanti, pusat akan menyediakan koki dan mitra tinggal mencari karyawan sendiri," ujar Sidik.<br />
Konsultan waralaba dari International Franchise Business Management,
Evi Diah Puspitawati menilai, peluang bisnis olahan bebek masih
menjanjikan. "Menu olahan bebek dan ayam diminati masyarakat Indonesia,"
ujarnya. <br />
Selama makanannya enak dan lokasinya bagus, bisnis tersebut bisa saja
laku dan ramai dikunjungi pembeli. Namun demikian, ia tetap
mengingatkan calon mitra untuk berhati-hati dalam mengambil sebuah
tawaran kemitraan olahan bebek. <br />
Begitu pun dengan tawaran kemitraan Restoran Kwak Kwek. Sebagai
pemain baru, Restoran Kwak Kwek mestinya memperbanyak cabang sendiri
dulu. Bila kinerja cabang memuaskan, baru menawarkan kemitraan.<br />
"Paling tidak tiga tahun dulu dan sebaiknya sudah punya cabang yang
terbukti balik modal," kata Evi. Menurut Evi, jika pengalaman masih
kurang, franchisor bisa kerepotan saat mitra semakin banyak.<br />
Makanya, penting bagi mitra untuk memperhatikan apakah bisnis yang
ditawarkan berjalan bagus selama ini, ada standardisasi dan dukungan
yang diberikan oleh kantor pusat. Â Â Â Â Â <br /><br />Restoran Kwak Kwek<br />Jl. Tarum Barat 2 (Ruko Niaga Mas 2), Cikarang Baru<br />HP: 081385386583<br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/mencermati-bisnis-resto-bebek-dari-kwak-kwek <br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-33456480378350046612013-01-10T02:01:00.005-08:002013-01-10T02:01:33.021-08:00Kiat Sukses Menjadi Seorang "Mompreneur"<div class="font26 c_beranda pb_10">
<br /></div>
<div class="left" style="width: 370px;">
<div class="font11 c_abu03_kompas2011 pb_3">
<span class="c_abu01_kompas2011">Penulis : Hesti Pratiwi | </span>
<span class="c_abu01_kompas2011">Senin, 7 Januari 2013 | 18:59 WIB</span>
</div>
<div class="left btn_fblike">
<span style="height: 35px; width: 450px;"></span></div>
</div>
<div class="right font11 c_abu03_kompas2011">
<span><span id="text_945483"><br /></span></span></div>
<div class="left" style="padding-right: 10px;">
<div style="padding: 0px 0px 5px 0px; width: 298px;">
<div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;">
<img border="0" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/09/21/1003183p.jpg" width="298" />
</div>
<div id="boxpoto" style="color: #666666; font: normal 9px arial; margin-bottom: 0px; text-align: right;">
<a href="http://female.kompas.com/read/2013/01/07/18594283/Kiat.Sukses.Menjadi.Seorang.Mompreneur#" style="color: #666666; font: normal 9px arial; text-decoration: none;">SHUTTERSTOCK</a></div>
<div id="boxtitle" style="color: #333333; font: normal 11px arial; margin-bottom: 0px;">
Kalau ingin bekerja dari rumah buat jadwal agar lebih fokus pada bisnis tapi tak membuat urusan rumah tangga berantakan.</div>
</div>
<div id="boxterkait" style="background-color: white; width: 300px;">
</div>
</div>
<strong>KOMPAS.com</strong> - Sebagai <em>mompreneur,</em>
Anda memiliki dua pekerjaan penuh-waktu. Anda tidak hanya menjalankan
bisnis sendiri tetapi secara bersamaan menjalankan rumah tangga juga.<br />
Nomor
satu hal yang harus Anda miliki adalah gairah jika ingin berhasil
memulai bisnis Anda sendiri. Namun semua orang juga tahu kalau gairah
saja tak menjamin sebuah bisnis bisa berhasil. Nih, beberapa tip lain
yang bisa Anda renungkan jika ingin menjadi seorang <em>mompreneur</em> yang sukses.<br />
<strong>Temukan gairah Anda</strong><br />Jika
Anda sudah memutuskan untuk memulai bisnis sendiri dan bekerja dari
rumah, Anda harus menyukai yang Anda kerjakan. Motivasi adalah kunci
keberhasilan dan Anda harus memiliki gairah untuk memiliki motivasi yang
kuat. Temukan sesuatu yang Anda cintai dan jalankanlah.<br />
<strong>Ciptakan “home office”</strong><br />Selain
gairah, Anda juga perlu memiliki satu ruangan khusus untuk bekerja di
rumah. Hanya untuk membantu Anda fokus. Anda tak mungkin fokus melakukan
pekerjaan sambil bermain dengan si kecil atau menyiapkan makan malam.
Semua ada waktunya, dalam menjalankan usaha atau bekerja di rumah Anda
harus memiliki satu ruangan serta waktu khusus untuk bekerja. Bila rumah
Anda sudah tak memiliki ruangan tersisa untuk dijadikan “kantor” Anda,
pilih saja satu sudut yang bisa Anda gunakan sebagai tempat Anda
bekerja.<br />
<strong>Buat jadwal</strong><br />Membuat jadwal adalah
hal pertama yang wajib Anda lakukan jika ingin bekerja dari rumah. Tanpa
itu semua segalanya akan berantakan. Sebab, saat memutuskan bekerja
dari rumah, Anda juga tak bisa terlepas dari mengurus rumah tangga dan
anak. Semuanya jadi dobel dan sepertinya tak terpisahkan. Seolah harus
dikerjakan secara bersamaan. Hal ini bisa sangat merepotkan. Tapi,
dengan menciptakan jadwal dan mengelola waktu dengan bijaksana Anda bisa
mendapatkan semuanya.<br />
<br />
<br /><br /><b class="c_abu">Sumber: Babble</b><br />
<b class="c_abu">http://female.kompas.com/read/2013/01/07/18594283/Kiat.Sukses.Menjadi.Seorang.Mompreneur </b>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-43441738750218328212013-01-10T01:56:00.000-08:002013-01-10T01:56:10.647-08:00Tak Sekadar Bekerja <div class="article-header">
<h2>
KIAT MANAJEMEN: Tak Sekadar Bekerja
</h2>
<div class="article-tools">
<div class="article-meta">
<div class="author">
Arvan Pradiansyah*
</div>
<div class="date">
Rabu, 09 Januari 2013 | 18:47 WIB
</div>
</div>
</div>
</div>
<img alt="Compact_pekerja" src="http://www.bisnis.com/system/article/image/50e/d58/b17/0c9/a60/141/000/6f3/compact_pekerja.jpg?1357732022" />
---- Manfaat adalah mata uang yang berlaku dimanapun kita berada.
Karena itu orang yang bermanfaat akan selalu dicari dan diperebutkan
banyak orang.<br />
<br />
Seorang kawan suatu hari memberikan sebuah kejutan kepada saya lewat
pesan lewat BlcakBerry Messenger (BBM) yang ia kirimkan. Pesannya
diawali dengan kalimat: “Sekadar bantu teman dan dukung Gubernur baru
untuk Jakarta yang lebih baik..”<br />
<br />
Dia menginformasikan Kartu Sehat Jakarta yang saat itu diluncurkan,
bagaimana cara mendapatkan kartu tersebut serta daftar rumah sakit yang
menerima kartu tersebut. Di akhir pesannya ia menulis, “Tolong
disebarkan kepada semua teman dan saudara kita, supaya program ini bisa
maksimal. Salam Jakarta Baru.”<br />
<br />
Pasti Anda semua bertanya, mengapa saya menyebut pesan seperti ini
sebagai sebuah kejutan. Dimana letak kejutannya? Anda memang tak akan
mendapatkan kejutan apa-apa bila Anda hanya memperhatikan isi pesannya.
Namun, Anda pasti akan terkejut kalau kepada Anda saya ceritakan tentang
siapa pengirim pesan tersebut.<br />
<br />
Kawan saya ini adalah seorang intelektual yang selama masa-masa
kampanye Gubernur Jakarta senantiasa mengirimkan berbagai pesan yang
memojokkan Jokowi. Setiap minggu pesannya selalu muncul di BB saya
dengan berbagai informasi dan tuduhan yang menyudutkan sang calon
gubernur. Biasanya saya tak pernah menggubrisnya pesan-pesan yang ia
sampaikan. Namun suatu kali saya memilih untuk menanggapinya satu
pesannya karena menurut saya informasi yang ia berikan sudah kebablasan
dan tidak masuk akal.<br />
<br />
Karena itu setelah berbulan-bulan dihujani pesan-pesan provokatif
semacam itu, pesan BBM nya kali ini yang justru membela orang yang dulu
habis-habisan dihujatnya itu sungguh mengherankan saya. Apakah
persepsinya terhadap Jokowi sudah berubah menjadi lebih baik? Ataukah ia
hanya bersikap realistis dan pragmatis saja karena bagaimanapun
gubernur Jakarta yang baru <em>kan</em> sudah terpilih?<br />
<br />
Saya kira bukan dua hal ini yang terjadi pada kawan saya ini. Saya
yakin ia masih kukuh pada pendapatnya yang dahulu. Ia seolah-olah
berubah sikap karena satu hal: Ia tak mampu menolak sesuatu yang bernama
manfaat.<br />
<br />
<strong>Mendambakan Manfaat</strong><br />
<br />
Manfaat adalah sesuatu yang dicari oleh setiap orang di dunia ini.
Siapapun orangnya, apapun latar belakangnya tak ada orang yang mampu
menolak manfaat. Bahkan orang yang memusuhi kita sekalipun tak akan
pernah menolak sebuah manfaat. Maka sesungguhnya yang paling penting itu
bukanlah menjadi orang yang disukai orang lain, tetapi menjadi orang
yang bermanfaat.<br />
<br />
Disukai atau tidak hanyalah hal semu yang bersifat sementara. Karena
itu jangan buru-buru senang kalau orang menyukai Anda, dan jangan
berkecil hati kalau orang tidak menyukai Anda. Karena orang yang tidak
menyukai Anda akan berubah menjadi menyukai Anda kalau Anda bisa
memberikan manfaat kepada mereka. Sebaliknya orang yang menyukai Anda
akan menjauhi Anda bila Anda tidak dapat memberikan manfaat.<br />
<br />
Jadi hal terpenting yang bisa kita berikan di dunia ini adalah
manfaat. Nilai Anda akan ditentukan oleh besarnya manfaat yang Anda
berikan kepada orang lain. Karena itu benarlah kebijaksanaan yang
mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat
bagi orang lain.<br />
<br />
Manfaat adalah mata uang yang berlaku dimanapun kita berada. Karena
itu orang yang bermanfaat akan selalu dicari dan diperebutkan banyak
orang. Orang yang bermanfaat bernilai tinggi dan dihormati oleh kawan
dan lawan. Bahkan bagi orang yang bermanfaat tak ada lagi yang bernama
lawan karena semua orang senantasa berpihak pada manfaat yang
diberikannya.<br />
<br />
Karena selalu dirindukan oleh banyak orang maka orang yang bermanfaat
akan senantiasa mencapai kesuksesan. Bahkan sesungguhnya bukan hanya
kesuksesan yang akan dia raih melainkan kebahagiaan.<br />
<br />
<strong>Antara Potensi dan Manfaat</strong><br />
<br />
Orang yang bermanfaat akan memperoleh kebahagiaan karena ia
sesungguhnya sudah hidup di jalan Tuhan. Bukankah Tuhan tidak akan
menciptakan sekecil apapun makhluknya di dunia ini kecuali bisa
memberikan manfaat kepada dunia dan seisinya?<br />
<br />
Tuhan menciptakan kita dengan segenap potensi yang luar biasa.
Potensi adalah hadiah terindah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita.
Lantas apa hadiah terindah yang bisa kita berikan kepada Tuhan? Itulah
manfaat. Manfaat adalah persembahan kita untuk Tuhan. Ketika kita bisa
mengolah potensi kita dengan semaksimal mungkin dan melahirkan manfaat
yang maksimal bagi orang lain maka sesungguhnya kita sudah menjalankan
amanah Tuhan yang dititipkan Nya kepada kita.<br />
<br />
Inilah yang membuat kita sudah hidup di jalur Tuhan. Karena itu tugas
kita di dunia ini adalah menemukan dan mengolah semua potensi yang
diberikan Tuhan kepada kita sampai yang sekecil-kecilnya kemudian
mengubahnya menjadi manfaat. Potensi yang diberikan Tuhan kepada kita
sungguh unik dan tidak sama dengan potensi yang diberikan Tuhan kepada
manusia yang lain, karena itu manfaat yang bisa kita berikan kepada
dunia juga sangat unik dan memang menjadi ciri khas kita sendiri.<br />
<br />
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah kita sudah betul-betul
menemukan potensi yang menjadi keunikan kita itu? Karena bila kita tidak
mengetahui seberapa besar harta karun yang kita miliki kita tidak akan
pernah bisa memanfaatkannya dengan maksimal. Karena itu mengenali diri
sendiri sesungguhnya menjadi agenda terpenting kita sepanjang hidup.
Inilah sesungguhnya konsep saya mengenai bersyukur.<br />
<br />
Bersyukur sesungguhnya terdiri dari dua dimensi yaitu: <em>acceptance</em> dan <em>exploration</em>. <em>Acceptance</em>
artinya menerima apapun yang diberikan Tuhan kepada kita, tetapi tanpa
kemampuan untuk melakukan eksplorasi kita tidak akan mampu memanfaatkan
semua potensi kita. Karena itu saya sering mengatakan bahwa kalau hanya
menerima berarti kita hanya setengah bersyukur.<br />
<br />
Karena itu ada dua tantangan utama kita saat ini. <em>Pertama</em>
adalah mengenali diri kita, karena siapa yang mengenali seluruh isi alam
semesta tetapi belum mengenali dirinya sesungguhnya dia belum tahu
apa-apa. Tantangan <em>kedua</em> adalah mengolah potensi kita sehingga menjadi manfaat bagi orang lain.<br />
<br />
Kita dilahirkan ke dunia ini bukanlah untuk sekadar mencapai
kesuksesan tetapi untuk bisa menjadi manfaat bagi sesama. Orang yang
mulia bukanlah orang yang memiliki jabatan yang tinggi tetapi orang yang
bisa menjadi manfaat bagi orang lain sekecil apapun tugas yang
diembannya.<br />
<br />
*Happiness Inspirer & Penulis Buku “I Love Monday”<br />
<br />
http://www.bisnis.com/articles/kiat-manajemen-tak-sekadar-bekerja Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-70369238831546609362013-01-03T03:04:00.000-08:002013-03-26T03:05:07.318-07:00Kemitraan nasi goreng mulai gosong<div class="judul">
<h3>
TAWARAN KEMITRAAN</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Kemitraan nasi goreng mulai gosong</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina, Noverius Laoli, Havid Vebri - <span class="cleanprint-dateline">Rabu, 02 Januari 2013 | 11:23 WIB</span></h6>
Nasi goreng sudah menjadi makanan sejuta umat. Penyuka kuliner khas
Indonesia ini mulai kalangan bawah hingga atas. Itu sebabnya, penjual
nasi goreng dengan mudah bisa kita temui.<br />
Pelbagai variasi menu nasi goreng disajikan untuk memenuhi selera
para penikmatnya. Di tengah ketatnya persaingan, ternyata berbisnis nasi
goreng agaknya sudah lagi tak senikmat rasanya.<br />
Setidaknya, begitulah hasil review sejumlah tawaran kemitraan nasi
goreng yang sebelumnya sudah pernah diulas KONTAN. Beberapa di antaranya
adalah Nasi Goreng 69, Nasi Goreng Baba Rafi, dan Nasi Goreng
Borobudur. Nah, bagaimanakah kondisi usaha mereka saat ini? Berikut
ulasan lengkapnya.<br />
<br />
<strong>Nasi Goreng 69</strong><br />
KONTAN mengupas tawaran kemitraan Nasi Goreng 69 pada Januari 2011
lalu. Saat itu, usaha nasi goreng asal Sidoarjo, Jawa Timur ini sudah
memiliki 16 cabang, dan jumlahnya bertambah menjadi 23 cabang di Juni
2011.<br />
Dari ke-23 cabang itu, sebanyak empat gerai milik mitra. Sekarang,
jumlah gerai Nasi Goreng 69 hanya naik tipis menjadi 24 cabang. Cabang
tersebut tersebar di sejumlah kota, yakni Sidoarjo, Surabaya, Kediri,
Madiun, Malang, Solo, dan Magelang.<br />
Sartomo, pemilik Nasi Goreng 69, mengaku, saat ini sudah tidak lagi
membuka tawaran kemitraan. Pasalnya, empat gerai milik mitra tidak
berjalan seperti yang dia harapkan. Maka, awal 2012 lalu Sartomo memilih
membeli semua gerai milik mitra dan mengelolanya sendiri.<br />
Sartomo kini fokus membesarkan usaha nasi gorengnya dengan konsep
restoran. Jadi, "Ada sejumlah gerai yang kecil-kecil saya tutup dan
kemudian mendirikan gerai baru dengan konsep restoran yang lebih besar,"
ujarnya.<br />
Setelah konsep restoran ini mapan, ke depan Sartomo berniat membuka
tawaran waralaba Nasi Goreng 69 dengan konsep berbeda. "Saya ingin nanti
membuka sistem franchise dengan mencari master franchise untuk setiap
daerah," papar dia.<br />
Untuk mempertahankan kualitas nasi goreng dan standardisasi rasa,
Sartomo sudah memiliki resep bumbu yang harus dipakai di semua gerainya.
Bumbu nasi goreng itu dibuat dalam kemasan sachet. Dengan begitu, semua
citarasa Nasi Goreng 69 bisa seragam di seluruh wilayah.<br />
Selain nasi goreng, Sartomo juga menjual menu lain, seperti chinese
food, seafood, hot plate, dan aneka mi. "Nama usaha saya sekarang Nasi
Goreng 69 Resto," ujar Sartomo berpromosi.<br />
Sebelumnya, Nasi Goreng 69 menawarkan paket kemitraan dengan biaya
investasi Rp 250 juta hingga Rp 300 juta. Selain itu, ada juga paket
investasi berkonsep food court senilai Rp 115 juta, dan restoran Rp 180
juta.<br />
Seluruh paket tersebut memiliki hak guna merek selama tiga tahun.
Mitra juga mendapatkan pelatihan karyawan dan seragam karyawan.<br />
Dalam kerjasama itu, kantor pusat memungut supporting fee dan royalty
fee masing-masing sebesar 3% dari omzet. Untuk royalty fee mulai
dipungut pada tahun kedua setelah usaha beroperasi.<br />
<br />
<strong>Nasi Goreng Baba Rafi </strong><br />
Nasi Goreng Baba Rafi merupakan anak usaha dari Kebab Turki Baba Rafi
yang cukup tersohor. Usaha nasi goreng ini mulai dirintis 2009, dan
membuka tawaran kemitraa sejak Juli 2010.<br />
KONTAN pernah menulis tawaran kemitraan Nasi Goreng Baba Rafi pada
Juli 2010. Kala itu, usaha nasi goreng ini belum memiliki mitra.
Sementara, gerai milik sendiri sudah ada enam yang tersebar di Jakarta
dan sekitarnya.<br />
Saat itu, Hendy Setiono, pemilik Baba Rafi, bilang, dia telah
mengantongi 10 calon mitra. Tapi, setelah setahun lebih berselang, Nasi
Goreng Baba Rafi hanya berhasil menggaet empat mitra.<br />
Agung Prasetyo, Marketing Nasi Goreng Baba Rafi, mengatakan, saat ini
pihaknya menutup peluang kemitraan nasi goreng tersebut. Sedang mitra
yang sudah ada tetap menjalankan usahanya seperti perjanjian sebelumnya.<br />
Untuk harga nasi goreng, Agus menuturkan, sampai sekarang belum ada
kenaikan dibanding tahun lalu, yakni masih sebesar Rp 12.000 per porsi
untuk nasi goreng lengkap dengan topping.<br />
Namun, pada awal 2013 nanti, Nasi Goreng Baba Rafi berencana mengerek
harga sekitar Rp 2.000 per porsi. "Belum pasti kenaikan harganya
berapa, tapi yang pasti naik," kata Hendy.<br />
Menurut Hendy, manajemen kini sedang fokus memperluas jaringan Kebab
Turki Baba Rafi yang menjadi pionir bisnis Baba Rafi. Jadi, "Kami selalu
mengarahkan calon mitra yang ingin bekerjasama untuk nasi goreng ke
kebab turki," ungkap Hendy.<br />
Sebelumnya, Nasi Goreng Baba Rafi menawarkan paket kemitraan dengan
nilai investasi sebesar Rp 45 juta untuk biaya membuka gerai nasi
goreng. Tapi, biaya sebesar itu di luar sewa tempat.<br />
Dalam kerjasama ini, mitra akan mendapatkan pelbagai fasilitas,
seperti booth, perlengkapan memasak, survei lokasi, dan pelatihan
karyawan. Baba Rafi tidak mengutip franchise fee maupun management fee.<br />
Mitra yang membuka gerai Nasi Goreng Baba Rafi ditargetkan bisa meraup omzet Rp 350.000 per hari.<br />
<br />
<strong>Nasi Goreng Borobudur </strong><br />
Nasi Goreng Borobudur berdiri sejak 2010 di Malang, Jawa Timur.
Keunikan nasi goreng ini ada pada cetakannya yang membentuk stupa Candi
Borobudur. Nasi Goreng Borobudur sudah menawarkan kemitraan sejak
pertengahan 2010 lalu.<br />
Tapi, hingga pertengahan tahun ini, usaha nasi goreng tersebut belum
juga mendapatkan mitra. Haris, pemilik Nasi Goreng Borobudur,
mengungkapkan, usahanya kini sedang vakum.<br />
Haris menjelaskan, pemicunya bukan lantaran tidak memiliki mitra.
Melainkan, konflik internal yang terjadi di dalam manajemen Nasi Goreng
Borobudur. <br />
Padahal, tahun lalu Haris sempat membuka cabang Nasi Goreng Borobudur
di Kota Malang. "Dua gerai milik sendiri saat ini sedang vakum. Saya
juga sedang mengurus bisnis lain," bebernya.<br />
Sebelumnya, Nasi Goreng Borobudur mematok biaya kemitraan sebesar Rp
35 juta tanpa franchise fee ataupun royalty fee. Dari biaya investasi
ini, mitra bakal memperoleh gerobak, empat meja dan 16 kursi,
perlengkapan memasak, alat promosi, serta pelatihan karyawan.<br />
Biaya investasi itu bahkan sudah termasuk stok bahan baku senilai Rp 2
juta untuk sepekan, dengan asumsi penjualan 50 porsi per hari. Ketika
itu Haris menghitung, mitra bisa memperoleh 50 pembeli per hari.<br />
Dengan jumlah konsumen sebanyak itu, mitra bisa mengantongi omzet
sebanyak Rp 15 juta per bulan. Adapun target balik modalnya setelah
delapan bulan beroperasi.<br />
Pilihan menu Nasi Goreng Borobudur antara lain nasi goreng ayam, nasi
goreng sosis, dan nasi goreng istimewa. Harga setiap menu mulai Rp
7.000 per porsi - Rp 10.000 per porsi. Untuk menu harga Rp 10.000 khusus
untuk porsi jumbo. <br />
Dalam kerjasama ini, Haris bersedia memasok bumbu nasi goreng
racikannya untuk para mitra yang membutuhkan. Sementara, untuk bahan
baku pendukung, seperti sayur dan daging, mitra bisa membelinya sendiri.<br />
Haris menjelaskan, usaha nasi gorengnya menyasar pasar mahasiswa dan
pegawai kantoran. "Kalau mitra ingin membuka Nasi Goreng Borobudur,
sebaiknya pilih lokasinya di sekitar kampus atau perkantoran," ucapnya.<br />
Meski banyak penyukanya, usaha nasi goreng tak semudah yang dibayangkan. <br /><h6 class="fontArial cleanprint-byline">
<span class="cleanprint-dateline"> </span>
</h6>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-63670327459393997532013-01-03T03:01:00.000-08:002013-03-26T03:02:26.756-07:00INSPIRASI FATICHUN<div class="judul">
<h3>
INSPIRASI FATICHUN</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Fatichun pasok batik seragam PNS di Salatiga (1)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina - <span class="cleanprint-dateline">Rabu, 26 Desember 2012 | 17:24 WIB</span>
| Sumber Kontan 26/12/2012 </h6>
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
<img alt="Fatichun pasok batik seragam PNS di Salatiga (1)" border="0" class="imgcenter" height="auto" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/12/26/439064820p.jpg" width="auto" />
</div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_13e6ee3ac2" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Ffatichun-pasok-batik-seragam-pns-di-salatiga-1%2F2012%2F12%2F26&cb=13e6ee3ac2" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Usia yang tidak lagi muda ternyata tidak
menghalangi seseorang untuk memulai usaha. Begitu juga dengan Fatichun,
64 tahun. Di usianya yang sudah tua, ia sukses mengibarkan batik khas
daerahnya, Salatiga, Jawa Tengah,<br />
Awal mula perkenalannya dengan bisnis batik terjadi saat ia mendapat
pelatihan dari Dinas Pariwisata Kota Salatiga pada 2008. Saat itu, ia
baru dua tahun pensiun sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab
Semarang.<br />
"Walau sudah pensiun saya itu tidak betah berdiam diri tanpa
pekerjaan," kata ayah dua putri ini. Lantaran masih ingin memiliki
kesibukan, ia pun semangat mengikuti pelatihan mengenai bisnis batik
selama 15 hari.<br />
Kendati singkat, ia mengaku banyak mendapat pelajaran penting
mengenai seluk beluk bisnis batik. Pelatihan itu sendiri memang
mendorong para pesertanya terjun ke usaha batik.<br />
Makanya, tak lama dari mengikuti pelatihan itu, ia langsung
memutuskan terjun ke usaha pembuatan batik dengan brand Batik Selotigo.
"Kebetulan saat pensiun, saya memang berniat membuka usaha," ujarnya.<br />
Ia pun langsung mempraktikkan seluruh ilmu dan pengalaman yang
didapatnya dari pelatihan, terutama menyangkut teknik produksi dan
pemasaran.<br />
Keputusan Fatichun terjun ke bisnis batik ini cukup berani. Pasalnya,
dari 20 peserta pelatihan, hanya ia saja yang memutuskan terjun ke
usaha batik.<br />
Namun, keputusannya itu tidak salah. Dalam waktu singkat, ia sukses meraup omzet lebih dari Rp 100 juta per bulan. <br />Bisnisnya
makin berkembang setelah Walikota Salatiga mewajibkan setiap PNS di
daerahnya memakai batik khas Salatiga sebagai seragam kantor.<br />
Makanya, pelanggan Batik Selotigo kebanyakan masyarakat setempat,
khususnya dari instansi pemerintah. “PNS di Pemkot Salatiga diharuskan
memakai pakaian berbahan kain batik khas Salatiga setiap hari Rabu
sampai Sabtu,” katanya.<br />
Peraturan yang berlaku mulai tahun 2010 itu turut mendorong
kelancaran usahanya. Sejak saat itu, orderan dari pegawai pemerintah
kota Salatiga membludak.<br />
Bila sebelumnya hanya bisa menjual ratusan potong kain batik per
bulan, kini permintaan terhadap kain batiknya mencapai ribuan
potong."Dalam sebulan, saya bisa menjual sekitar 3.000 potong batik,"
katanya.<br />
Selain menjual batik dalam bentuk kain lembaran, ia juga menjual
batik dalam bentuk kemeja dan rok. Produk batiknya beragam dari batik
tulis hingga batik cap, dan dibanderol mulai Rp 80.000 - Rp 250.000 per
pieces.<br />
Fatichun mengatakan, keputusan pemerintah itu merupakan bentuk
dukungan terhadap industri kecil menengah (IKM) di Salatiga, terutama
untuk produk kain batik.<br />
Fatichun mengaku, tanpa bantuan pemerintah, bisnis batiknya akan
sulit berkembang. Apalagi, batik khas Salatiga belum begitu dikenal<br />
Usia batik Salatiga memang tergolong baru dibandingkan batik dari
daerah lain, seperti Solo, Pekalongan, Cirebon, dan Yogyakarta. Fatichun
sendiri mengklaim kalau dirinya termasuk pelopor batik khas Salatiga. <br /><h1 class="cleanprint-title">
Fatichun, juragan batik yang tak bisa membatik (2)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina - <span class="cleanprint-dateline">Kamis, 27 Desember 2012 | 20:37 WIB</span>
</h6>
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
<img alt="Fatichun, juragan batik yang tak bisa membatik (2)" border="0" class="imgcenter" height="auto" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/12/26/439064820p.jpg" width="auto" />
</div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div class="page-terkait" style="margin-right: 0px; width: 150px;">
<br /></div>
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_74acf6b5ab" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Ffatichun-juragan-batik-yang-tak-bisa-membatik-2%2F2012%2F12%2F27&cb=74acf6b5ab" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Batik khas Salatiga sudah mulai diciptakan
pada tahun 2004. Namun, pemerintah setempat baru serius mengembangkan
batik khas daerah itu pada 2008, ketika Dinas Pariwisata Salatiga
mengadakan pelatihan seputar batik. <br />
Fatichun (64) menjadi salah satu pesertanya, sekaligus menjadi
satu-satunya peserta yang terjun ke bisnis batik. Peserta lainnya tidak
melakukan hal yang sama karena kekurangan modal.<br />
Tidak lama setelah mendapat pelatihan, Fatichun langsung memulai
usaha batik. Fatichun mengaku, merogoh kocek Rp 150 juta buat modal awal
mendirikan usaha batik dengan brand Selotigo. <br />
Modal itu digunakan untuk membeli perlengkapan membatik dan
mendirikan galeri batik di Jalan Raya Salatiga – Bringin kilometer (km)
2, Watu Rumpuk, Salatiga. <br />
Waktu itu, Fatichun mengaku mendapatkan pinjaman modal dari anaknya
sendiri yang tengah bekerja di Jepang. Menjadi pengusaha batik sukses
sering kali membuat orang menyangka Fatichun memiliki keterampilan
membatik. Padahal, pemilik usaha batik Selotigo ini mengaku sama sekali
tidak bisa membatik. <br />
Maklum, usaha batik baru dimulainya ketika ia sudah berumur 60 tahun.
Saat itu, ia baru dua tahun pensiun dari PNS Kabupaten Semarang.
"Jangankan membatik, menjahit kain saja saya tidak bisa," katanya.<br />
Lantaran tidak memiliki keterampilan membatik, saat awal memulai
usaha, ia langsung mendatangkan delapan orang pembatik dari Pekalongan
dan Sidoarjo. <br />
Saat itu, masih belum banyak pembatik profesional dari Salatiga.
Seluruh kegiatan produksi diserahkan pada para pembatik tersebut. Ia
hanya menjalankan manajemen batik Selotigo.<br />
Setelah mendapatkan sumber daya manusia (SDM), Fatichun mencari merek
dagang yang dirasa mampu mewakili visinya memajukan batik khas
daerahnya. <br />
Awalnya, ia mau memakai nama "Salatiga". "Tapi ketentuannya nama kota
tidak bisa dijadikan merek dagang," ujarnya. Karena itu, ia memilih
nama Selotigo yang memiliki arti tiga batu yang bertumpuk.<br />
Nama ini memiliki kesamaan arti dengan motif "Watu Rumpuk" yang
menjadi ciri khas batik daerah Salatiga. Pada tahun 2010, Fatichun mulai
memasarkan batik Selotigo melalu internet, terutama di Facebook dan
blog. Namun cara ini dirasa kurang efektif sehingga Fatichun tidak
meneruskannya. <br />
Sekarang, Fatichun fokus melakukan pemasaran lewat radio lokal. Dalam
beberapa kesempatan, ia diundang menjadi pembicara talkshow di radio
seputar batik khas Salatiga. Di situ, ia juga mempromosikan produk
batiknya. <br />
Selain itu, ia juga rajin mengikuti pameran di beberapa kota, seperti
Semarang, Kudus, dan Grobogan. Fatichun juga pernah mengikuti fashion
show khusus produk batik. <br />
"Waktu itu ada acara pemilihan model. Batik saya terpilih diikutkan
pada fashion show," katanya. Selama empat tahun menjalankan usaha batik,
Fatichun masih belum menemukan pembatik asli Salatiga.<br />
Padahal, ia ingin menambah desain batik khas Salatiga agar lebih bervariasi. <br /><h1 class="cleanprint-title">
Fatichun mendongkrak pamor batik Salatiga (3)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina - <span class="cleanprint-dateline">Rabu, 02 Januari 2013 | 11:26 WIB</span>
</h6>
</div>
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
<br />
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
<img alt="Fatichun mendongkrak pamor batik Salatiga (3)" border="0" class="imgcenter" height="auto" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2013/01/02/256832575p.jpg" width="auto" />
</div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div class="page-terkait" style="margin-right: 0px; width: 150px;">
<br /></div>
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_0ba4bc4926" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Ffatichun-mendongkrak-pamor-batik-salatiga-3&cb=0ba4bc4926" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
<div style="float: inherit;">
Walau diciptakan tahun 2004, batik khas
Salatiga baru serius dikembangkan oleh pemerintah setempat pada 2008
lalu. Fatichun termasuk salah seorang pelopor industri batik Salatiga
dengan merek dagang Selotigo.<br />
Sebetulnya, menjadi pelopor industri batik Salatiga jauh dari impian
Fatichun. Apalagi, sejak awal pria pensiunan pegawai negeri sipil (PNS)
ini tak pernah memiliki keinginan menjadi pengusaha.<br />
Keinginan untuk berwiraswasta baru muncul saat Fatichun pensiun
sebagai pegawai Pemerintah Kabupaten Semarang tahun 2006. "Walau sudah
pensiun, saya tidak betah berdiam diri tanpa pekerjaan," kata ayah dua
putri ini.<br />
Perkenalannya dengan dunia batik terjadi saat mengikuti pelatihan
yang digelar Dinas Pariwisata Kota Salatiga pada 2008. Sejak mengikuti
pelatihan itu, Fatichun belajar banyak seputar dunia batik khususnya
batik Salatiga.<br />
Fatichun mengatakan, batik Salatiga sering juga disebut dengan batik
plumpungan. Motif batik plumpungan diciptakan pertama kali tahun 2004
dan menjadi motif batik yang paling terkenal di Salatiga.<br />
Nama plumpungan berasal dari Prasasati Plumpungan yang sarat nilai
filosofi dan sejarah bagi Salatiga. Gagasan dasarnya ialah mengambil
bongkahan batu tulis yang terdapat pada Prasasti Plumpungan.<br />
Makanya, yang menjadi ciri khas batik plumpungan adalah gambar dua
bulatan batu yang terdiri dari batu besar dan kecil yang saling
berimpitan. <br />
Selain plumpungan, batik Salatiga juga memiliki beberapa motif lain,
seperti bayang-bayang, cempaka mekar, gendongan, genggong, dan watu
rumpuk plumpungan. Semua motif ini ada di butik milik Fatichun.<br />
Menurut Fatichun, batik Salatiga mempunyai beberapa kelebihan.
Misalnya, warna yang awet dan tidak mudah luntur. Mayoritas kelirnya
juga cerah sehingga disukai banyak kalangan masyarakat. "Saya sengaja
pakai warna ngejreng pada batik saya supaya anak muda juga suka,"
ujarnya.<br />
Kendati sudah sukses, Fatichun belum puas dengan usaha batiknya saat
ini. Ia terobsesi membuka sekolah membatik bagi warga Salatiga. Sebab,
pembatik yang terampil di Salatiga realtif jarang.<br />
Rencananya, Fatichun akan menjadikan butik batiknya sebagai tempat
pelatihan membatik. Dengan membuka tempat pelatihan, dia berharap,
semakin banyak orang yang tertarik mendalami batik Salatiga dan
mengembangkannya di masa mendatang.<br />
Fatichun juga berkeinginan, kelak Salatiga bisa terkenal sebagai kota
penghasil batik, semisal Pekalongan dan Solo. "Kalau daerah lain saja
bisa mendapatkan identitas penghasil batik, tentunya Salatiga juga
bisa," ucapnya yakin.<br />
Batik Salatiga, Fatichun bilang, sangat potensial dikembangkan. Saat
ini saja, peminat produk batiknya meliputi hampir semua kalangan.<br />
Dari kalangan artis, contohnya, butik batiknya pernah dikunjungi Dwi
Andika sdan Shezi Idris. Tapi, lantaran usianya sudah tidak muda lagi,
dia berencana mewariskan bisnis batiknya ke anaknya. <br /><br />(Selesai)<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/fatichun-pasok-batik-seragam-pns-di-salatiga-1/2012/12/26 <br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/fatichun-juragan-batik-yang-tak-bisa-membatik-2/2012/12/27 <br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/fatichun-mendongkrak-pamor-batik-salatiga-3 <br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-72888674480054523542012-12-28T02:10:00.000-08:002013-01-14T02:10:35.524-08:00Sentra Kain Cirebon<div class="judul">
<h3>
SENTRA PENJUALAN KAIN DI PASAR KANOMAN CIREBON</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Kain Cirebon: Jual aneka bahan celana (1)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Revi Yohana - <span class="cleanprint-dateline">Selasa, 25 Desember 2012 | 16:18 WIB</span>
| Sumber Kontan 21/12/2012 </h6>
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
<img alt="Sentra Kain Cirebon: Jual aneka bahan celana (1)" border="0" class="imgcenter" height="auto" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/12/26/2031923258p.jpg" width="auto" /></div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_c96eeb70a7" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fsentra-kain-cirebon-jual-aneka-bahan-celana-1%2F2012%2F12%2F25&cb=c96eeb70a7" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Sejak tahun 1970-an, Pasar Kanoman dikenal sebagai pusat
penjualan kain terbesar di Cirebon, Jawa Barat. Tidak saja menjual kain
untuk bahan membuat pakaian, pasar ini juga menjual aneka kain batik
khas Cirebon.<br />
Pasar ini makin tenar sejak pemerintah setempat membangun gedung baru
sebagai lokasi pasar sejak tahun 1998. Sebelumnya, para pedagang masih
berbaur dengan pedagang lainnya.<br />
"Sejak dipindah ke lantai dua, banyak pedagang baru bermunculan,"
kata Rahmat, pedagang kain yang sudah berjualan di Pasar Kanoman sejak
tahun 1996.<br />
Kini hampir seluruh lantai dua menjadi lokasi penjualan kain. Setelah pedagang bertambah, pengunjung pun semakin ramai.<br />Saat ini, terdapat sekitar 70 pedagang yang memenuhi lantai dua gedung Pasar Kanoman.<br />
Mereka menjajakan aneka kain khas Cirebon hingga kain buat bahan pakaian, sepertu katun, wol, brokat, dan lain-lain.<br />Selain produknya lengkap, harganya juga tergolong murah. Makanya, hampir setiap hari, Pasar Kanoman ramai dikunjungi pembeli.<br />
Akses jalan menuju pasar ini tidak terlalu sulit. Bila dari Jalan
Siliwangi, Anda tinggal terus saja menyusurinya. Sampai di ujung jalan
lalu belok ke kiri masuk ke Jalan Kanoman. Letak pasar ini berada persis
di sebelah Keraton Kanoman.<br />
Di kiosnya, Rahmat menjual aneka kain batik dan kain untuk bahan pakaian, seperti wool, polyster, hingga jet black. <br />Kain di tempatnya dibanderol mulai harga Rp 12.000 per meter.<br />
Yang paling mahal kain jet black yang dibanderol Rp 45.000 per meter. "Kain ini paling bagus untuk celana," tutur Rahmat. <br />Kain
jet black ini merupakan produk andalan Rahmat. Menurutnya, para
pedagang lain juga memiliki kain jenis-jenis khusus sebagai produk
andalan.<br />
Rahmat mengaku memiliki banyak pelanggan tetap yang sudah puluhan
tahun berlanggan kain dengannya. Dalam sebulan, omzet yang dikantonginya
mencapai Rp 60 juta.<br />
Pedagang lainnya adalah Eni. Ia telah berjualan kain di pasar ini
selama 14 tahun. Eni sendiri termasuk pedagang yang baru bergabung saat
gedung baru mulai beroprasi tahun 1998.<br />
Eni melihat prospek yang bagus untuk berdagang di pasar tersebut. Di
pasar ini, ia fokus berjualan jenis kain katun. "Saya menjual segala
jenis katun, mulai katun rayon, katun Jepang, sampai katun Paris,"
katanya.<br />
Eni membanderol harga kain mulai Rp 15.000 per meter untuk katun
standar, hingga Rp 45.000 per meter untuk katun Paris. Kain katun,
menurutnya, sangat banyak dicari dan biasa digunakan untuk kebutuhan
busana sehari-hari.<br />
Dalam sebulan, ia mengantongi omzet sekitar Rp 20 juta. Pedagang lain
yang juga bisa meraih omzet puluhan juta dari sentra ini adalah Yahya
Mohamad yang juga mulai berjualan sejak 1998.<br />
Yahya fokus berjualan kain brokat dan satin yang banyak dicari kaum wanita untuk membuat kebaya. <br />Harga termurah mulai Rp 10.000 per meter.<br />
Sementara paling mahal Rp 75.000 per meter. "Omzet saya Rp 50 juta per bulan," katanya.<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Kain Cirebon: Panen jelang hari raya (2)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Revi Yohana - <span class="cleanprint-dateline">Rabu, 26 Desember 2012 | 17:34 WIB</span></h6>
Sentra penjualan kain di Pasar Kanoman, Cirebon, Jawa Barat,
sudah kesohor hingga ke pelbagai daerah, baik di Jawa Barat maupun di
Jawa Tengah. Di antara pembeli yang datang ke sentra ini, sebagian di
antaranya berasal dari Tegal, Indramayu, Majalengka, maupun Brebes.<br />
Selain para pedagang kain, konsumen dari luar Cirebon itu juga banyak
sebagai pengguna langsung (end user). Khusus konsumen pengguna,
biasanya mereka ramai menyambangi pasar ini saat ada liburan panjang
atau menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.<br />
Saat itu, pedagang kain di Pasar Kanoman bakal memperoleh omzet
berlipat. Eni, salah seorang pedagang di Pasar Kanoman mengaku, banyak
memiliki pelanggan dari luar Kota Cirebon, seperti Tegal, Indramayu, dan
Majalengka.<br />
Menurut Eni, sentra kain di Pasar Kanoman terhitung lengkap dan
banyak pilihan. Dengan begitu, banyak orang tertarik belanja di tempat
ini.<br />
Menurut Eni, pelbagai jenis kain bisa ditemukan di Pasar Kanoman. Ia
sendiri khusus menjajakan kain katun. Kain ini biasa dibeli para ibu
untuk pelbagai kebutuhan rumah tangga, seperti membuat baju anak, sprei,
sarung bantal, hingga gorden. "Musim ramai pas hari libur dan menjelang
hari raya," ujarnya.<br />
Pada saat itu, banyak konsumen yang meluangkan waktu dan sengaja
berkunjung ke Cirebon buat berburu kain. Ia mengaku, saat sedang musim
ramai seperti itu, omzetnya bisa dua kali dari omzet di hari biasa.<br />
Pedagang lainnya, Rahmat, juga banyak memiliki pelanggan dari luar
Cirebon, seperti Sumedang, Kuningan, dan Indramayu. Konsumennya ini
banyak pedagang kain di daerahnya masing-masing.<br />
Selain pedagang kain, ada juga yang membuka usaha penjahitan. Nah,
biasanya mereka berbelanja bahan di Pasar Kanoman untuk stok usaha.<br />
Rahmat khusus menjual kain batik dan bahan celana, seperti wol,
polyester, dan jet black. Menurutnya, sebetulnya setiap hari, sentra
kain ini tetap ramai dikunjungi pembeli. "Di sini, alhamdulillah tidak
pernah sepi, selalu ada saja pembelinya," tutur Rahmat.<br />
Namun, memang ada musim-musim ramai saat omzet pedagang melonjak.
Contohnya, selain saat Hari Raya Idul Fitri, masa itu adalah menjelang
Lebaran Haji. "Itu masa panen buat pedagang kain," katanya.<br />
Rahmat juga sering kebanjiran order saat masuk musim nikah. Saat itu,
jenis kain yang banyak diborong konsumen untuk membuat seragam adalah
batik.<br />
Mengenai pasokan barang, Rahmat biasanya memperoleh dari pabrik kain
di daerah Bandung atau Jakarta. Dalam seminggu, beberapa kali sales kain
menyambangi toko-toko dan menawarkan kain.Â<br />
"Setelah saya pilih, nanti mereka akan mengirim barang," ujar Rahmat.
Jika sedang ramai, dalam seminggu, ia bisa dua kali meminta dikirimi
kain.<br />
Beda dengan Rahmat, Eni mengaku mendapatkan pasokan kain dari kawasan
Tegal Gubug, Cirebon. Ia sendiri yang belanja dan membawa kain tersebut
dari Tegal Gubug.<br />
Dengan membeli sendiri, Eni mengaku lebih bebas memilih motif dan
warna dalam partai kecil. Beda bila membeli dari sales yang harus
belanja dalam partai besar.<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Kain Cirebon: Kompetisi tetap sehat (3)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Revi Yohana - <span class="cleanprint-dateline">Kamis, 27 Desember 2012 | 20:51 WIB</span>
</h6>
</div>
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
Sentra penjualan kain di Pasar Kanoman, Cirebon, diramaikan
lebih dari 70 pedagang. Kendati jumlah pedagang sudah berjubel, mereka
mengaku persaingan usaha di antara sesama pedagang masih sehat. <br />
Pasalnya, setiap pedagang yang menghuni lantai dua pasar tersebut
sudah memiliki pasarnya masing-masing. Apalagi, masing-masing pedagang
memiliki spesifikasi kain yang dijual.<br />
Yahya Mohammad, salah seorang pedagang, bilang, setiap pedagang
biasanya hanya memasarkan satu sampai tiga jenis kain dengan merek dan
jenis bahan tertentu. "Jadi, kami tidak berebut pembeli," katanya. <br />
Yahya sendiri khusus menjual kain brokat dan kain satin untuk membuat
kebaya. Otomatis, pelanggannya terbatas hanya yang membutuhkan kain
brokat dan satin. "Memang ada pedagang lain yang menjual brokat, tapi
persaingannya tidak terlalu sengit," ujarnya.<br />
Sementara, pedagang lain, seperti Rahmat mengkhususkan diri menjual
kain batik dan bahan celana. Rahmat juga tak merasa persaingan terlalu
ketat. <br />
Selain menjual produk yang spesifik, "Masing-masing pedagang juga
sudah memiliki pelanggan tetap," katanya. Menurut Rahmat, bila sudah
sreg, pelanggan biasanya enggan berpindah-pindah ke tempat lain.<br />
Ia mengaku memiliki pelanggan yang sudah bertahun-tahun menjadi
langganannya. Untuk menjaga loyalitas pelanggan, Rahmat selalu menjaga
kualitas kain yang dijual.<br />
Bagi pelanggan lama ini kadang diberikan juga potongan harga, terutama bagi mereka yang membeli dalam jumlah banyak.<br />Sementara bagi pelanggan baru, Rahmat biasanya mengutamakan kualitas layanan.<br />
Misalnya, jika ada pelanggan yang mencari penjahit celana yang bagus
setelah membeli kain di tempatnya, ia akan merekomendasikan penjahit
yang menurutnya paling baik. <br />
Di lantai dua Pasar Kanoman tersebut memang terdapat beberapa
penjahit. "Selain itu, saya pastikan kelengkapannya saja. Jadi, kalau
cari bahan celana apa, saya usahakan ada semua di sini," tutur Rahmat.<br />
Pedagang lainnya, Eni, juga memiliki cara sendiri untuk menggaet
pasar. Eni yang fokus berjualan kain katun memilih target pasar menengah
bawah. Makanya, produk kain yang dijualnya tergolong murah. <br />
Kain paling mahal dibanderol seharga Rp 20.000 per meter. "Kalau
menjual yang di atas harga itu, sering tidak terjangkau sama banyak
orang," tutur Eni. <br />
Menurut Eni, lebih baik menjual kain dengan harga terjangkau namun
banyak pembeli. Dengan begitu, perputaran uang akan lebih cepat. <br />
Untuk menarik minat konsumen, Eni juga menyediakan banyak sekali
pilihan motif kain. Demi memperbanyak motif, biasanya ia hanya mengambil
setengah bal kain dari pemasok untuk satu motif. "Dengan begitu motif
yang tersedia banyak," ujarnya.<br />
Tidak sekadar memperbanyak motif, Eni juga rajin mengikuti
perkembangan motif yang sedang ngetren di masyarakat. Seperti saat ini,
misalnya, kain dengan motif bunga yang sedang diminati dan banyak
dicari.<br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kain-cirebon-jual-aneka-bahan-celana-1/2012/12/25<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kain-cirebon-panen-jelang-hari-raya-2/2012/12/26<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kain-cirebon-kompetisi-tetap-sehat-3 Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-8144688062050491242012-12-27T02:03:00.000-08:002013-01-14T02:04:10.521-08:00Sentra Rotan Jepara<div class="judul">
<h3>
SENTRA KERAJINAN ROTAN DI DESA TELUK WETAN, JAPARA</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Rotan Jepara: Sentra rotan sejak 1970 (1)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina - <span class="cleanprint-dateline">Rabu, 26 Desember 2012 | 17:28 WIB</span>
| Sumber Kontan 26/12/2012 </h6>
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
<img alt="Sentra Rotan Jepara: Sentra rotan sejak 1970 (1)" border="0" class="imgcenter" height="auto" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/12/26/1270739086p.jpg" width="auto" /></div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_54e664f70f" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fsentra-rotan-jepara-sentra-rotan-sejak-1970-1%2F2012%2F12%2F26&cb=54e664f70f" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Selain terkenal sebagai pusat kerajinan mebel kayu, Kabupaten
Jepara juga memiliki sejumlah sentra usaha lainnya. Salah satunya adalah
sentra kerajinan rotan.<br />
Sentra kerajinan rotan ini berada di Desa Teluk Wetan, Kecamatan
Welahan. Di desa ini Anda bisa mendapatkan pelbagai produk kerajinan
rotan, mulai dari suvenir hingga mebel rotan.<br />
Desa Teluk Wetan berada di bagian selatan Kabupaten Jepara, dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak. Dari arah Semarang, sentra
ini berjarak sekitar 5 kilometer (km) setelah melewati Kabupaten Demak
menuju Jepara.<br />
Letaknya relatif sulit dijangkau karena tidak berada di pinggir
jalan. Anda harus melewati pasar Welahan lebih dahulu untuk menemukan
plang bertuliskan "Sentra Anyaman Rotan dan Bambu".<br />
Subhi, salah satu pengusaha rotan di Teluk Wetan, mengatakan, sentra
kerajinan rotan ini sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Namun, saat itu
pemerintah daerah Jepara belum meresmikan Teluk Wetan sebagai pusat
kerajinan berbasis rotan.<br />
Baru di tahun 1990-an, pemerintah meresmikan Desa Teluk Wetan sebagai
sentra kerajinan rotan. Saat ini, hampir 90% warga desa berprofesi
sebagai perajin rotan. "Ada sekitar 50 kios rotan di desa ini," kata
Subhi.<br />
Pria berumur 40 tahun ini khusus menjual suvenir berbahan baku rotan,
seperti lampu, cermin, dan parsel. Aneka suvenir itu dijual mulai Rp
70.000 hingga Rp 300.000 per unit.<br />
Subhi bisa menjual minimal 450 buah suvenir sebulan. Dari penjualan
tersebut, dia bisa meraih omzet mencapai di atas Rp 100 juta.<br />
Pengusaha kerajinan rotan yang lainnya, Adi Sutanto mengatakan, ada
tiga orang warga yang merintis kerajinan rotan di desa ini. Kata Adi,
pada tahun 1970-an, ketiga warga desa Teluk Wetan itu mendapat
kesempatan mengikuti pelatihan di Filipina.<br />
Di Filipina mereka belajar seluk beluk kerajinan rotan. Sekembalinya
ke Jepara, mereka kemudian menyebarkan ilmu yang mereka dapatkan kepada
warga Desa Teluk Wetan. "Sejarahnya, tiga orang inilah yang mengajarkan
warga desa bagaimana membuat anyaman rotan," kisahnya.<br />
Adi Sutanto khusus membuat mebel dari rotan, seperti meja dan kursi
makan, serta meja dan kursi tamu. Dia menjual karyanya Rp 700.000 hingga
Rp 3 juta per unit.<br />
Tiap bulan, Adi bisa meraup omzet sekitar Rp 100 juta dari penjualan
mebel rotannya. Suryo, perajin rotan lainnya juga fokus membuat mebel
rotan. Ia membuat pelbagai produk mebel berbahan baku rotan, seperti
meja, kursi, dan lemari.<br />
Produk mebelnya dijual dengan kisaran harga mulai Rp 500.000 hingga
Rp 4 juta per set. "Omzet saya bisa sampai Rp 80 juta sebulan," ucap
dia.<br />
Menurut Suryo, mayoritas pengusaha di Desa Teluk Wetan memiliki fokus
usaha tersendiri. Ada yang spesialis produsen suvenir, ada juga yang
berfokus mebel.<br />
Hal itu sudah menjadi semacam perjanjian tidak tertulis di antara
mereka. Mereka pun bisa berbagi rezeki karena segmen pasar masing-masing
pengusaha berbeda-beda.<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Rotan Jepara: Beralih ke rotan sintetis (2)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina - <span class="cleanprint-dateline">Kamis, 27 Desember 2012 | 20:40 WIB</span></h6>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fsentra-rotan-jepara-beralih-ke-rotan-sintetis-2%2F2012%2F12%2F27&cb=b01246c292" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" />
</div>
</div>
Sentra kerajinan rotan di Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan,
Jepara sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Mayoritas warga desa ini
memiliki keterampilan menganyam rotan.<br />
Keahlian itu mereka dapat secara turun-temurun. Subhi, salah satu
contohnya. Salah satu pengusaha rotan di Teluk Wetan ini mengaku sudah
bisa menganyam rotan sejak masih anak-anak. Keterampilan menganyam rotan
itu diajari langsung oleh orang tuanya.<br />
Saat ini, Subhi juga mulai mengajari anak laki-lakinya menganyam
rotan. âMenganyam sudah menjadi keahlian yang diturunkan dari generasi
ke generasi,â ujarnya.<br />
Tahun 1970-an, para perajin rotan di Teluk Wetan masih memakai rotan
alam. Namun kini banyak perajin yang beralih menggunakan bahan baku
kerajinan dari rotan sintetis.<br />
Toh, Subhi masih setia memanfaatkan rotan alam. Sebab, rotan alam
lebih murah daripada rotan sintetis. Dia membeli bahan baku dari depo
rotan di Welahan yang saat ini seharga antara Rp 20.000-Rp 25.000 per
kilogram (kg). <br />
Dalam sebulan, Subhi bisa mengeluarkan biaya hingga Rp 27 juta untuk
membeli rotan bahan baku pelbagai kerajinan. Sebagai gambaran, satu
tempat lampu bisa menghabiskan 3 kg rotan. <br />
Asal tahu saja, tahun sebelumnya dia masih bisa membeli rotan alam
seharga Rp 15.000-Rp 17.000 per kg. Dengan kata lain, tahun ini harga
rotan alam naik sekitar 33%-66%. Kenaikan harga bahan baku itu menjadi
alasannya untuk menaikkan harga jual produk kerajinannya sekitar 30%.<br />
Selain kenaikan harga bahan baku, Subhi juga mengeluhkan pasokan
rotan alami yang mulai menipis. Selama ini, pasokan rotan yang dibelinya
di depo berasal dari Kalimantan. <br />
Di sisi lain, permintaan rotan alam dari berbagai sentra produksi
mebel di Jawa terus meningkat. Mereka pun harus berebut bahan baku
berupa rotan alam. Alhasil, sesuai hukum pasar, harga rotan alam pun
meningkat pesat.<br />
"Harga rotan juga makin mahal karena ongkos kirim dari Luar Jawa
meningkat," katanya. Ini juga yang mengakibatkan banyak perajin rotan
beralih menggunakan rotan sintetis.<br />
Salah satu yang beralih ke rotan sintetis adalah Adi Sutanto. Alasannya, rotan sintetis lebih mudah didapat. <br />Memang, harga rotan sintetis lebih mahal ketimbang rotan alam, yakni mencapai Rp 45.000 per kg.<br />
Namun, selain mudah didapat, rotan sintetis lebih tahan lama dari
rotan alami sehingga bisa dibuat aneka ragam produk. "Rotan sintetis
bisa untuk bahan baku mebel luar ruangan karena tahan air," ujarnya. <br />
Rotan sintetis juga dibuat sesuai ukuran mebel dan tak ada sambungan antar rotan. Produk yang dihasilkan pun tampak lebih rapi</div>
<div class="judul">
<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Rotan Jepara: Ramai pembeli asing (3)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina - <span class="cleanprint-dateline">Jumat, 28 Desember 2012 | 20:21 WIB</span></h6>
</div>
Sentra kerajinan rotan di Desa Teluk Wetan, Jepara, ternyata
sudah terkenal hingga ke luar negeri. Banyak turis asing yang melancong
ke Indonesia, menyemat diri mengunjungi sentra ini.<br />
Subhi, salah satu perajin rotan, mengatakan kiosnya sering dikunjungi
warga asing, terutama dari Jepang. Tujuan utama mereka datang ke Jepara
kebanyakan mencari mebel ukir. <br />
Namun, ketika mendengar tentang kerajinan rotan di desa Teluk
Wetan, biasanya mereka tidak melewatkan kesempatan untuk mampir
sekaligus belanja.<br />
Bahkan pada tahun 1990-an, Subhi pernah menjalin kerja sama dengan
pengusaha asal Jepang. Saat itu, ada pengusaha Jepang yang menanam modal
di showroom milik Subhi dan menjadi pembeli tetap produknya. <br />
Namun, kerjasama tersebut putus sekitar lima tahun belakangan. "Ya,
seiring dengan adanya pasar global, persaingan kan semakin ketat, enggak
bisa bertahan, sehingga kerjasama putus," ujarnya.<br />
Sejak itu, bisnis rotan Subhi mengalami kemunduran. Kalau dulu, ia
mempunyai 450 karyawan, kini jumlah karyawannya tinggal tersisa 50 orang
saja. <br />
Selain dari Jepang, dulu ia juga sering kedatangan pembeli dari
Amerika Latin dan Eropa. Kebetulan, mereka menaruh minat yang tinggi
terhadap suvenir berbahan alami, termasuk suvenir berbahan rotan.<br />
Jadi, kalaupun ada suvenir yang sudah peot, mereka masih mau beli
karena bahannya asli. "Suvenir-suvenir dengan rotan asli itu yang justru
menarik bagi mereka," kata dia. <br />
Selain dari luar negeri, Subhi juga melayani pesanan untuk pasar
dalam negeri. Namun, kata Subhi, penjualan di pasar domestik sangat
sedikit dan hanya ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung,
Surabaya, Semarang, dan Medan. <br />
Adi Sutanto, perajin lainnya juga sering mendapatkan pesanan mebel
untuk dikirim ke berbagai negara di kawasan Asia dan Eropa. Ia menjaring
konsumen dari luar negeri lewat pemasaran internet. "Kebetulan saya
suka melakukan promosi di internet," ujarnya. <br />
Namun, Adi tidak mengekspor mebel itu secara langsung. Biasanya,
pembeli yang mendatangi showroom-nya, kemudian mengirimkan pesanannya
melalui perusahaan ekspedisi di Jakarta.<br />
Menurutnya, sentra kerajinan rotan di Teluk Wetan sempat mencapai
puncak kejayaan ketika krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997.
Saat itu, kurs dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah melonjak
tinggi.<br />
Alhasil harga rotan pun turut melonjak yang tentunya mengerek omzet
para pelaku usaha di sentra itu. "Mirip seperti yang terjadi di
sentra-sentra lainnya, terutama sentra ukir," katanya.<br />
Pemain lainnya, Suryo mengatakan, persaingan usaha di sentra
kerajinan rotan cukup ketat. Pasalnya, harga produk di satu showroom
dengan showroom lainnya hampir sama. Makanya, Suryo mengutamakan
kualitas, terutama dari segi kerapian dan kerapatan anyaman. <br />
Jadi, meskipun ada mebel rotan yang harganya jauh di bawah produknya,
ia tidak takut kalah bersaing. "Biasanya pembeli tidak mengutamakan
harga, tapi kualitas anyaman," ujar dia.<br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-rotan-jepara-sentra-rotan-sejak-1970-1/2012/12/26<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-rotan-jepara-beralih-ke-rotan-sintetis-2/2012/12/27<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-rotan-jepara-ramai-pembeli-asing-3 Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-54075382989111074092012-12-22T02:01:00.000-08:002013-01-15T02:02:08.733-08:00Langkah-langkah Menjaga Pelanggan Anda <table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;"><td class="contentheading" size="1" style="font-size: 18px;" width="100%"> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px; min-width: 100px;">
Hits : 3414 </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/53-pelayanan-konsumen/12083-langkah-langkah-menjaga-pelanggan-anda.pdf" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="PDF"><img alt="PDF" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/pdf_button.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/53-pelayanan-konsumen/12083-langkah-langkah-menjaga-pelanggan-anda.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="Cetak"><img alt="Cetak" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/printButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/component/mailto/?tmpl=component&link=fa5d8d511583d9f37d1ce8eb904001562a8d8e00" size="1" style="font-size: 12px;" title="E-mail"><img alt="E-mail" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/emailButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td class="createdate" size="1" style="font-size: 11px;" valign="top">
Jumat, 21 Desember 2012 09:04 </td>
</tr>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td size="1" style="font-size: 13px;" valign="top">
<div size="1" style="font-size: 13px;">
<img alt="konsumenloyal" height="194" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/stories/news/okt11/konsumenloyal.jpg" style="float: left; font-size: 13px; margin-right: 5px;" width="350" />Tidak
peduli apa lini bisnis yang Anda jalankan, pelanggan membutuhkan
penghargaan Anda atas dukungan mereka dalam menunjang pertumbuhan bisnis
Anda. Secara sederhana, ucapan terima kasih adalah cara murah untuk
menyatakan hal tersebut. Berterima kasih kepada pelanggan tidak hanya
sebelum penjualan, tetapi setelah masa penjualan dilaksanakan.<br /><br />Berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk menjaga pelanggan Anda:<br />1.
Ucapkan rasa terima kasih Anda dan katakan dengan penuh perasaan.
Membuat ucapan terima kasih lisan secara pribadi dengan secara khusus
menyebutkan mengapa Anda berterima kasih.<br /><br />2. Menulis ucapan
terima kasih secara pribadi pada catatan. Hal ini dapat Anda lakukan
dengan menulis kata terima kasih pada faktur atau kwitansi setelah
pembelian atau layanan. <br /><br />3. Menawarkan diskon untuk pelanggan
dengan menyediakan kupon yang dapat digunakan pada pembelian berikutnya.
Atau, Anda dapat menciptakan program insentif seperti menawarkan
pelanggan sebuah item diskon atau hadiah gratis setelah pembelian jumlah
tertentu.<br /> <br />4. Kirim hadiah sebagai tanda penghargaan Anda.
Hadiah dapat mencakup berbagai barang dengan logo perusahaan perusahaan
Anda sebagai hadiah terima kasih dan sebagai tanda pemasaran untuk
bisnis Anda.<br /> <br />5. Kirim kartu ucapan momen spesial seperti hari ulang tahun, hari raya keagamaan, tahun baru, dan sebagainya.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
<br /></div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/53-pelayanan-konsumen/12083-langkah-langkah-menjaga-pelanggan-anda.html </div>
</td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-70378737087681851142012-12-22T01:52:00.000-08:002013-01-15T01:53:07.102-08:00Jangan Remehkan Surat Perjanjian dalam Bisnis <table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;"><td class="contentheading" size="1" style="font-size: 18px;" width="100%"> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px; min-width: 100px;">
Hits : 1909 </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/7571-jangan-remehkan-surat-perjanjian-dalam-bisnis.pdf" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="PDF"><img alt="PDF" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/pdf_button.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/7571-jangan-remehkan-surat-perjanjian-dalam-bisnis.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="Cetak"><img alt="Cetak" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/printButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://ciputraentrepreneurship.com/component/mailto/?tmpl=component&link=df782f0d7c239a20fc90f28a48ff260d78219fe4" size="1" style="font-size: 12px;" title="E-mail"><img alt="E-mail" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/emailButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td class="createdate" size="1" style="font-size: 11px;" valign="top">
Jumat, 21 Desember 2012 14:05 </td>
</tr>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td size="1" style="font-size: 13px;" valign="top">
<div size="1" style="font-size: 13px;">
<img alt="perj_bisnis" height="165" size="1" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/stories/images/perj_bisnis.jpg" style="float: left; font-size: 13px; margin-right: 5px;" width="298" />Dalam
bisnis, memiliki surat penjanjian adalah hal yang sangat penting.
Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari selembar kertas surat
perjanjian. Seperti kita ketahui, bisnis adalah kegiatan yang melibatkan
dua atau lebih pihak. Surat perjanjian dibuat untuk mengikat hak dan
kewajiban kedua pihak. Dalam proses berbisnis bisa jadi timbul masalah,
sengketa, atau perselisihan. Hal-hal semacam ini biasanya muncul dari
ego manusia atau kepentingan salah satu pihak.<br /><br />Surat perjanjian
dimaksudkan untuk memberikan kejelasan secara tertulis mengenai hak dan
kewajiban kedua belah pihak. Masalah yang sering timbul misalnya tentang
pembagian keuntungan. Jika pembagian keuntungan sudah ditentukan di
awal, dan dalam proses bisnis timbul masalah, kedua pihak hanya perlu
kembali menengok perjanjian yang dibuat di awal.<br /><br />Ini juga berlaku
untuk bisnis kecil. Bahkan jika usaha yang Anda lakukan melibatkan
teman dekat atau sudara, Anda tetap wajib membuat surat perjanjian.
Jangan menganggap enteng masalah ini, karena tidak sedikit bisnis
keluarga yang justru hancur karena pembagian keuntungannya tidak jelas
karena tidak dibuatkan perjanjian tertulis.<br /><br />Jadi, mulailah
membuat surat perjanjian bisnis dari sekarang. Di secarik kertas saja
sudah cukup, yang penting ada detail perjanjiannya dan tanda tangan
kedua belah pihak. (*/dari berbagai sumber)</div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
<br /></div>
<div size="1" style="font-size: 13px;">
http://ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/7571-jangan-remehkan-surat-perjanjian-dalam-bisnis.html </div>
</td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-2670081521582611702012-12-20T02:13:00.001-08:002012-12-20T02:13:23.475-08:00Pendelegasian yang Efektif <table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;"><td class="contentheading" size="1" style="font-size: 18px;" width="100%"><br /></td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px; min-width: 100px;">
Hits : 1327 </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/10604-pendelegasian-yang-efektif.pdf" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="PDF"><img alt="PDF" size="1" src="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/pdf_button.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/10604-pendelegasian-yang-efektif.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="Cetak"><img alt="Cetak" size="1" src="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/printButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/mailto/?tmpl=component&link=95b84958dff3918d5b349cbf731ae722aaf634d9" size="1" style="font-size: 12px;" title="E-mail"><img alt="E-mail" size="1" src="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/emailButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td class="createdate" size="1" style="font-size: 11px;" valign="top">
Kamis, 20 Desember 2012 10:33 </td>
</tr>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td size="1" style="font-size: 13px;" valign="top">
<div size="1" style="font-size: 13px;">
Dua
orang manajer, yang satu terlihat begitu rajin, tumpukan dokumen
in-and-out berserakan di mejanya. Ia datang paling pagi, pulang paling
malam, belum lagi membawa setumpuk dokumen pekerjaan ke rumahnya. <br /><br /><img alt="delegasi98" height="194" size="1" src="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/stories/news/delegasi98.gif" style="float: left; font-size: 13px; margin-right: 5px;" width="350" />Tiba di <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a>
hanya mengambil waktu sebentar untuk mandi, makan dan bicara dengan
istri dan anak, kemudian tenggelam lagi dengan pekerjaan yang harus ia
selesaikan karena esok hari diperlukan untuk bahan rapat dengan atasan.
Rapat sering membuatnya panik karena tidak siap dengan materi yang harus
dipersiapkannya. <br /><br />Sudah tiga tahun lebih ia tidak sempat
mengambil cuti karena begitu sibuknya. Manajer yang satu lagi, terlihat
begitu santai, hanya beberapa tumpukan tipis di mejanya, memang
sepertinya banyak berbicara dengan anak buah bergantian, ketika waktu
rapat tiba dengan santainya ia masuk ruang rapat. <br /><br />Sore hari tidak terlihat membawa setumpukan dokumen seperti rekannya yang tadi. Tiba di <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a>,
mandi, makan dan sempat bercengkerama dan bersenda-gurau dengan istri
dan anaknya. Tiap tahun ia mengambil cuti untuk menikmati liburan
bersama keluarga. Mereka sama-sama sarjana, lulusan universitas
terkemuka. <br /><br />Di atas adalah gambaran atau contoh ekstrem dari dua
orang manajer. Yang pertama bukan seorang manajer yang efektif,
sekalipun ia rajin, serius–jarang tertawa, sedangkan yang kedua manajer
yang efektif sekalipun terlihat kurang rajin bahkan cenderung
santai–banyak tertawa, lebih ceria.<br /><br />Anda sudah dapat menebaknya
apa yang membedakan keduanya. Delegasi! Manajer yang pertama tidak bisa
menjalankan atau melakukan delegasi, sedangkan yang kedua melakukan
delegasi dengan baik. <br /><br />Seorang manajer yang efektif adalah
seorang yang melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan efektif,
sesuai dengan kurun waktu yang diberikan kepadanya, melalui orang lain
yang menjadi bawahan atau anak buahnya. Semua pekerjaan selesai pada
waktunya, tanpa ia sendiri harus mengerjakannya. <br /><br />Seorang manajer
yang pandai mendelegasikan akan menikmati keuntungan bagi dirinya
sendiri. Pertama, mencapai atau memperoleh lebih banyak hasil, ketimbang
dengan mengerjakannya sendiri. Kedua, mempunyai lebih banyak waktu
untuk memikirkan hal-hal yang bersifat strategis, berdampak luas dan
berjangka panjang. Ketiga, karena dua alasan yang disebutkan, ia akan
mempunyai kesempatan lebih besar untuk memperoleh promosi. <br /><br />Delegasi
akan bermanfaat bukan saja terhadap dirinya, namun juga terhadap
bawahan yang dipimpinnya akan memperoleh manfaat, antara lain memberikan
mereka kesempatan untuk mengambil bagian, meningkatkan keterampilan dan
kerja sama dengan manajer, juga memperoleh kesempatan untuk naik
jabatan. <br /><br />Dan akhirnya, tentu organisasi atau perusahaan akan
memperoleh keuntungan seperti meningkatnya atau tingginya output, dalam
waktu yang lebih singkat dan ruang lingkup yang lebih luas. Banyak
manajer yang enggan, tidak mau melakukan delegasi, bukan karena tidak
bisa, namun karena alasan-alasan yang bersifat pribadi.<br /><br />Yang
paling umum antara lain merasa terancam jika ia mendelegasikan pekerjaan
maka akan terlihat oleh atasan, tanpa keberadaan dirinya pun pekerjaan
berjalan lancar; karena merasa bahwa anak buahnya tidak siap, tidak
dapat menangani pekerjaan yang akan didelegasikan. <br /><br />Lalu
bagaimana sebaiknya? Robert B Nelson, dari Blanchard Training and
Development, dalam bukunya, Delegation (Scott,Foresman and Company),
mengatakan bahwa untuk dapat melakukan delegasi dengan baik dan efektif,
ada empat tahap yang perlu diperhatikan: <br /><br />Pertama, persiapan.
Manajer harus menyediakan waktu untuk terlebih dahulu membuat persiapan
sebelum mendelegasikan. Ada pekerjaan-pekerjaan biasanya yang bersifat
rutin dan tidak bersifat strategis yang tidak perlu ia sendiri yang
melakukannya, itulah pekerjaan yang paling tepat untuk didelegasikan. <br /><br />Kedua,proses
delegasi.Setelah persiapan matang, maka manajer harus berbicara dengan
jelas dengan setiap anggota tim atau masing-masing bawahan seperti soal
maksud dan sasaran yang harus dicapai, apa saja yang harus dicapai dalam
kurun waktu yang ditetapkan, ukuran atau standardisasi yang bersifat
kuantitatif, disertai wewenang yang mengiringi pendelegasian pekerjaan
yang bersangkutan. <br /><br />Ketiga, monitoring (pemantauan) dan mentoring
(bimbingan pribadi). Ada ungkapan “trust is good, but control is
better.” Manajer harus memberikan kepercayaan terhadap bawahan, akan
tetapi bukan berarti kepercayaan tanpa reserve yang membabi buta.
Apabila ada penyimpangan atau kekurangan dapat segera dilakukan koreksi
atau perbaikan. <br /><br />Keempat, evaluasi. Semakin banyak jumlah anak
buah, semakin diperlukan evaluasi atas semua pekerjaan yang dialokasikan
dan didelegasikan terhadap masing-masing bawahan. Proses evaluasi akan
juga memperlihatkan bawahan yang mana yang sangat berpotensi dan kelak
bisa menggantikan diri sang manajer. <br /><br />Ingat delegasi yang
dilakukan efektif memberikan manfaat kepada manajer yang bersangkutan,
kepada bawahan dan perusahaan atau organisasi. Delegation is the art of
doing and accomplished tasks through others. <br /><br />*) Disarikan dari
artikel Eliezer H. Hardjo PH.D. CM, Anggota Dewan Juri ReBi &
Institute of Certified Professional Managers di Koran Sindo</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/10604-pendelegasian-yang-efektif.htmlUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-32142687248096620152012-12-20T02:12:00.000-08:002012-12-20T02:12:15.353-08:006 Langkah Membuat Rencana Bisnis<table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;"><td class="contentheading" size="1" style="font-size: 18px;" width="100%"> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px; min-width: 100px;">
Hits : 3241 </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/13910-6-langkah-membuat-rencana-bisnis.pdf" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="PDF"><img alt="PDF" size="1" src="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/pdf_button.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/13910-6-langkah-membuat-rencana-bisnis.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" size="1" style="font-size: 12px;" title="Cetak"><img alt="Cetak" size="1" src="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/printButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" size="1" style="font-size: 13px;" width="100%">
<a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/mailto/?tmpl=component&link=42f053cc8b2a36a030bb3d57629bd2ad69f01701" size="1" style="font-size: 12px;" title="E-mail"><img alt="E-mail" size="1" src="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/M_images/emailButton.png" style="font-size: 12px;" /></a> </td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen" size="1" style="font-size: 13px;"><tbody>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td class="createdate" size="1" style="font-size: 11px;" valign="top">
Kamis, 20 Desember 2012 10:00 </td>
</tr>
<tr size="1" style="font-size: 13px;">
<td size="1" style="font-size: 13px;" valign="top">
<div size="1" style="font-size: 13px;">
<img alt="renc_bis0112" height="250" size="1" src="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/stories/news/des11/renc_bis0112.jpg" style="float: left; font-size: 13px; margin-right: 5px;" width="450" />Mungkin
bagi banyak entrepreneur, sebuah rencana bisnis atau yang lazim disebut
dengan business plan bukan merupakan syarat mutlak dalam menjalankan
sebuah usaha yang sukses. Namun, jika ditilik lebih lanjut peran sebuah
rencana bisnis dalam perkembangan sebuah usaha ternyata sangat vital.
Sebuah rencana bisnis merupakan faktor krusial dalam keberhasilan
pendirian sebuah usaha dan sering dianggap sebagai bagian tak
terpisahkan dari penentuan kelayakan pemberian dana kredit.<br /><br />Rencana
bisnis biasanya berupa sebuah dokumen tertulis yang dengan jelas
menggambarkan dan menganalisis usaha Anda, dan memberikan informasi yang
rinci mengenai tujuan jangka pendek dan jangka panjang, strategi
pencapaian tujuan, dan kelebihan serta kelemahan perusahaan sehubungan
dengan pasar yang disasar. Sebuah rencana bisnis yang ideal akan dapat
memberikan peluang yang lebih baik dalam membantu menemukan investor
potensial dan merupakan panduan yang efektif yang dapat Anda gunakan
untuk memantau perkembangan usaha di masa datang. Berikut ini merupakan
enam langkah mudah dalam menyusun sebuah rencana bisnis yang baik bagi
usaha Anda:<br /><br /><strong size="1" style="font-size: 13px;">Langkah 1</strong>Gambarkan
produk atau jasa yang Anda tawarkan. Bagian ini harus digunakan untuk
membahas dengan intensif produk atau jasa yang Anda jual, dan
menjelaskan keuntungan apa saja yang dapat diperoleh konsumen. Selain
itu, cantumkan bagaimana dan di mana produk Anda akan dibuat. Jika Anda
menjalankan suatu usaha eceran, pastikan bahwa Anda berikan rincian
mengenai lokasi usaha dan demografi wilayah. Di samping itu, Anda harus
memasukkan informasi tentang persaingan yang Anda hadapi, dan sebutkan
pula kendala dan tantangan yang harus diatasi sebelum produk itu mampu
mencapai pasaran.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />Langkah 2</strong><br />Analisis
pasar Anda di bagian ini. Sertakan informasi mengenai kebutuhan
pelanggan, bagaimana Anda berkeinginan untuk mencapai pelanggan,
bagaimana Anda berencana untuk mengiklankan produk atau jasa yang Anda
tawarkan, dan sebanyak apa uang yang hendak Anda belanjakan untuk
menegaskan besar dan pertumbuhan potensi pasar yang Anda garap. Anda
harus sertakan juga rencana detil yang menunjukkan bagaimana Anda akan
menyalurkan barang hingga ke tangan konsumen.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />Langkah 3</strong><br />Tentukan
persaingan Anda dan jelaskan keuntungan yang usaha Anda miliki dari
pesaing dalam ceruk pasar yang disasar. Bagian ini dianggap penting bagi
investor dan Anda harus gunakan sebagai sarana untuk menonjolkan
kekuatan usaha Anda dan kelemahan pesaing Anda. Namun, penting juga
untuk tetap realistis dan jujur terhadap diri sendiri dan pihak yang
akan menjadi sumber dana Anda.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />Langkah 4</strong><br />Gambarkan
struktur, manajemen, dan strategi operasional perusahaan Anda. Di sini,
berikan penjelasan mengenai manufaktur, pembelian, pemilihan staf, dan
pemerolehan peralatan yang diperlukan dan fasilitas untuk usaha Anda.
Anda harus menyertakan informasi mengenai bagaimana Anda akan membangun
hubungan dengan vendor dan menonjolkan pengalaman tim manajemen Anda.
Investor ingin mengetahui apakah tim manajemen Anda memahami pasar dan
produk, serta memiliki pengalaman yang diperlukan untuk memulai usaha
dengan baik dan menjalankannya.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />Langkah 5</strong><br />Berikan
informasi keuangan yang akurat dan mendetil untuk digunakan oleh
investor potensial. Anda diwajibkan untuk memberikan informasi keuangan
prospektif (masa datang) dan historis (masa lalu). Ini juga termasuk
laporan keuangan dan laporan kas setiap tahun selama usaha Anda telah
berjalan (biasanya 3 hingga lima tahun) dan Anda harus menjelaskan
secara langsung ekspektasi dan pendapatan yang diharapkan di masa
datang. Jaminan yang tersedia harus didaftar karena bisa menjadi
sebuah faktor saat Anda mencoba untuk mendapatkan pendanaan.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />Langkah 6</strong><br />Ciptakan
ringkasan eksekutif yang persuasif. Ini bisa ditambahkan di bagian awal
rencana bisnis, tetapi bisa dibuat di akhir penulisan rencana bisnis.
Ringkasan eksekutif ini sebaiknya memuat informasi mengenai sejarah
perusahaan, garis besar tujuan Anda, deskripsi produk atau jasa,
informasi mengenai pasar dan taksiran pertumbuhan, ringkasan mengenai
tim manajemen Anda, dan sebuah pernyataan kuat mengenai kekuatan usaha
dan mengapa Anda menginginkannya berhasil. Ringkasan eksekutif ini
sebagian besar ialah rangkuman rencana bisnis Anda. Bedanya, ia harus
ditulis sedemikian rupa agar pembaca (investor) untuk membaca lebih
lanjut hingga selesai. Batasilah ringkasan eksekutif menjadi satu atau
dua halaman.</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/13910-6-langkah-membuat-rencana-bisnis.htmlUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-30106782042585785162012-12-20T02:11:00.001-08:002012-12-20T02:11:24.044-08:00Tawaran bisnis cantik dari Wulan Guritno<div class="judul">
<h3>
TAWARAN KEMITRAAN</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Tawaran bisnis cantik dari Wulan Guritno</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina - <span class="cleanprint-dateline">Kamis, 20 Desember 2012 | 15:51 WIB</span>
| Sumber Kontan 20/12/2012<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Ftawaran-bisnis-cantik-dari-wulan-guritno&cb=f5a6616ebb" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></h6>
</div>
<div style="float: inherit;">
Bisnis kecantikan makin kinclong. Wajar saja, merawat kecantikan
kini telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat berpenghasilan menengah
atas yang kini jumlahnya terus bertumbuh. Alhasil, bisnis kecantikan
tetap banyak peminat.<br />
Adalah aktris Wulan Guritno yang melihat peluang usaha di bisnis
kecantikan ini. Sejak tahun 2008, ia telah membuka usaha Poetre Wax
& Spa di Kemang, Jakarta Selatan, bersama keempat rekannya, Jovita
Noorwanti, Amanda Soekasah, Janna Soekasah, dan Adriana Taurisia, Wulan
mendirikan Poetre Wax di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.<br />
Saat ini, Poetre sudah memiliki 14 mitra yang tersebar di berbagai
kota besar, seperti Jakarta, Makassar, Bandung, Pekanbaru, dan
Banjarmasin. Javier Marius, Regional Franchise Manager PT Poetre Amrita
Paksina mengatakan, Poetre Wax & Spa menawarkan tiga paket
kemitraan.<br />
Pertama, paket investasi Rp 250 juta. Bagi yang berminat dengan paket
ini, yang harus menyiapkan adalah ruangan seluas 100 meter persegi
(m²).<br />
Mitra akan mendapatkan empat tenaga terapi, perlengkapan spa berupa
mebel, dan bahan baku produk spa merek Poetre. Dengan paket ini,
estimasi mitra bisa meraup omzet Rp 50 juta per bulan.<br />
Kedua, paket Poetre Day Spa and Skin Care dengan investasi Rp 350
juta. Mitra akan mendapatkan enam tenaga terapis, perlengkapan spa
berupa mebel, dan bahan baku produk spa dan perawatan kulit.<br />
Estimasinya, mitra bisa mengantongi omzet hingga Rp 80 juta per bulan. Usaha ini membutuhkan ruangan dengan ukuran 150 m².<br />
Adapun paket terakhir adalah paket Poetre Beauty House dengan biaya
investasi Rp 425 juta. Mitra bakal mendapatkan delapan tenaga terapis,
berikut perlengkapan spa, mulai mebel, bahan baku produk spa dan
perawatan tubuh bermerek Poetre.<br />
Mitra harus menyiapkan ruangan seluas 200 m². Adapun proyeksi omzet
sebulan sebesar Rp 150 juta. Rata-rata penghasilan bersih mitra 30%-40%
dari omzet usaha. Poetre Wax & Spa juga memungut biaya royalti 5%
dari omzet. Karena itu, bisnis ini diperkirakan bisa balik modal 1-1,5
tahun.<br />
Poetre Wax & Spa menawarkan berbagai perawatan dari ujung kepala
hingga ujung kaki. Bisnis kecantikan ini mematok tarif dengan kisaran Rp
50.000-Rp 10 juta untuk berbagai layanan perawatannya.<br />
Ongkos perawatan dan harga produk di Poetre Wax & Spa tergolong
lebih bersahabat ketimbang para kompetitor. "Kami juga memakai produk
home made, seperti perawatan herbal. Jadi, tarifnya lebih terjangkau,"
terang Javier.<br />
Setiap dua bulan, Poetre Wax & Spa berupaya membuka gerai baru
yang dihadiri langsung para pemilik kemitraan, termasuk Wulan Guritno.
Cara ini boleh dibilang bagian dari promosi.<br />
Konsultan wirausaha Khoerussalim Ikhsan melihat, prospek bisnis
kecantikan masih besar. Di tengah pertumbuhan ekonomi tinggi, jumlah
warga berkantong tebal terus bertambah. "Bisnis gaya hidup pasti
terbeli," tuturnya. <br /><br />Poetre Wax & Spa,<br />Jl Kemang Raya 72, <br />Jakarta Selatan <br />Kontak: (021) 98271953<br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/tawaran-bisnis-cantik-dari-wulan-guritno <br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-49215696763015945832012-12-20T02:09:00.002-08:002012-12-20T02:09:16.646-08:00Gurita bisnis bimbel berhitung<div class="judul">
<h3>
TAWARAN KEMITRAAN</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Gurita bisnis bimbel berhitung</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Marantina - <span class="cleanprint-dateline">Kamis, 20 Desember 2012 | 15:46 WIB</span></h6>
</div>
Bisnis bimbingan belajar (bimbel) kian semarak. Banyak pemain
bisnis ini menawarkan waralaba dan kemitraan. Salah satu pengusaha
bimbel yang sedang getol menawarkan kemitraan adalah Sofan Kudlori yang
mengusung merek Sempoa Kreatif di Sidoarjo, Jawa Timur.<br />
Sempoa Kreatif sudah berdiri sejak tahun 2001 dan mulai menawarkan
kemitraan pada tahun 2003. Saat ini, Sempoa Kreatif sudah memiliki 60
cabang yang tersebar di beberapa daerah, seperti Surabaya, Gresik,
Tuban, Tulungagung, Madiun, Ngawi, Solo, Bekasi, Cirebon, Pekanbaru,
Aceh, dan Banjarmasin.<br />
Paket kemitraan yang ditawarkan Sempoa Kreatif hanya satu dengan
biaya investasi sebesar Rp 6 juta. Biaya itu sudah mencakup biaya kerja
sama selama dua tahun sebesar Rp 2 juta. Terkait fasilitas, mitra akan
mendapat sistem operasional, pelatihan guru, dan banner untuk promosi.<br />
Dalam sebulan, mitra diperkirakan bisa mengantongi omzet Rp 4 juta
dengan laba bersih 40% . “Mitra bisa balik modal setelah lima bulan
beroperasi,” katanya.<br />
Kata Sofan, mitra diperbolehkan membayar uang muka sebesar 50% dari
total investasi. Uang muka itu digunakan untuk sarana promosi dan
perlengkapan cabang. Setelah itu, mitra bisa melakukan pelunasan.<br />
Setiap siswa yang belajar di Sempoa Kreatif diwajibkan membayar uang
pendaftaran Rp 175.000. Selain itu, ada juga biaya pendidikan sebesar Rp
120.000 per bulan. Satu cabang minimal bisa menampung sebanyak 30
siswa.<br />
Dalam kerjasama ini, Sofan memungut biaya royalti 5% dari omzet
bulanan. Ia menargetkan, dalam sebulan bisa menggaet minimal empat mitra
baru. Setelah wilayah Sumatra dan Kalimantan, ia berharap bisa
menjangkau mitra usaha di daerah Sulawesi dan sekitarnya.<br />
Di Sempoa Kreatif, siswa dilatih berhitung menggunakan sempoa
bayangan. Sehingga, siswa lebih cepat menguasai berhitung cepat tanpa
tergantung dengan alat sempoa. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-53984384355249347622012-12-20T02:08:00.001-08:002012-12-20T02:08:19.051-08:00Sentra Sepeda Bekas<div class="judul">
<h3>
SENTRA SEPEDA BEKAS DI JALAN MALABAR, BANDUNG</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Sentra Sepeda Bekas: Berburu sepeda murah (1)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Noverius Laoli - <span class="cleanprint-dateline">Senin, 17 Desember 2012 | 15:15 WIB</span>
| Sumber Kontan 17/12/2012 </h6>
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
<img alt="Sentra Sepeda Bekas: Berburu sepeda murah (1)" border="0" class="imgcenter" height="auto" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/12/18/1036612094p.jpg" width="auto" /></div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_77957f9403" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fsentra-sepeda-bekas-berburu-sepeda-murah-1%2F2012%2F12%2F17&cb=77957f9403" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Selain mal dan pusat perbelanjaan besar, di Kota Bandung, juga
banyak terdapat pasar loak yang menjual aneka barang bekas. Salah
satunya adalah pusat penjualan sepeda bekas di Jalan Malabar.<br />
Pusat penjualan sepeda bekas ini tak jauh dari Pasar Kosambi,
Bandung. Kendati tidak begitu besar, sentra sepeda bekas ini sudah
kesohor hingga keluar kota.<br />
KONTAN sempat menyambangi sentra sepeda bekas ini pada Sabtu (10/11).
Para pedagang menata rapi sepeda di sepanjang trotoar jalan.<br />
Jenis sepeda yang dijual cukup beragam. ada sepeda ontel yang
ukurannya besar, sepeda khusus anak-anak, sepeda remaja, hingga sepeda
santai. "Di sini, kami menjual sepeda, mulai yang paling terbaru hingga
yang paling kuno," ujar Asep Tohamusli, salah seorang pedagang sepeda di
sentra ini.<br />
Asep bilang, sentra penjualan sepeda bekas di Jalan Malabar sudah
sangat tua. Seingatnya, sentra ini sudah ada sejak tahun 1948. Saat itu,
jumlah pedagang hanya ada dua orang sampai tiga orang.<br />
Kebetulan, salah seorang dari mereka adalah orang tua Asep sendiri.
Menurut Asep, tahun 1948-an, sepeda termasuk jenis kendaraan yang sedang
ngetren.<br />
Sebab, saat itu, kendaraan roda dua lain, seperti sepeda motor, masih
belum begitu dikenal. Kalau pun ada, harganya sangat mahal dan hanya
dimiliki oleh kalangan menengah atas.<br />
Asep sendiri mulai berjualan sepeda sejak tahun 1972. Awalnya, lokasi
jualannya bukan di Jalan Malabar. Baru pada tahun 1990-an, ia mulai
berjualan sepeda di Jalan Malabar.<br />
Dalam sehari, Asep bisa menjual sebanyak lima hingga sepuluh unit
sepeda, dengan omzet sekitar Rp 1,5. Asep menjual mulai sepeda anak-anak
hingga orang dewasa. Harganya juga beragam, mulai Rp 100.000 hingga di
atas Rp 1 juta.<br />
Bahkan, ada sepeda yang harganya Rp 3 juta, tapi jumlahnya tidak banyak. Selain itu, harga sepeda di tempat ini masih ditawar.<br />
Pedagang lainnya, Yayan, sudah berjualan sepeda di Jalan Malabar
sejak tahun 1990-an. Selain sepeda bekas, ia juga menjual sepeda baru.
Sepeda tersebut dibanderol mulai harga Rp 300.000 hingga Rp 1 juta per
unit.<br />
Dalam sehari, Yayan bisa menjual sebanyak tiga hingga lima sepeda,
dengan omzet mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. "Di sini, selalu ada
konsumen," ujarnya.<br />
Yayan bilang, harga sepeda di sentra ini tergolong murah dibandingkan
tempat lainnya. Makanya, banyak orang tertarik datang dan mencari
sepeda di kawasan ini. Apalagi, sentra sepeda di Jalan Malabar ini
memang sudah kesohor sejak dulu.<br />
Eko Gunarto, salah seorang konsumen mengaku suka mencari sepeda di
Jalan Malabar karena harganya cukup miring. Bila dibandingkan di toko
sepeda, selisih harganya bisa lebih murah sekitar 30%.<br />
Selain murah, pilihan sepedanya juga banyak. "Saya lagi mencari sepeda mini buat anak saya," ucapnya. <h1 class="cleanprint-title">
Sentra Sepeda Bekas: Teliti sebelum membeli (2)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Noverius Laoli - <span class="cleanprint-dateline">Selasa, 18 Desember 2012 | 12:14 WIB</span>
| Sumber Kontan 18/12/2012 </h6>
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
</div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div class="page-terkait" style="margin-right: 0px; width: 150px;">
<br /></div>
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_1da6288821" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fsentra-sepeda-bekas-teliti-sebelum-membeli-2%2F2012%2F12%2F18&cb=1da6288821" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Sentra penjualan sepeda bekas di Jalan Malabar, Bandung, sudah
dikenal sejak 1948. Sentra ini bertahan lama meskipun hanya menggunakan
trotoar jalan sebagai tempat jualan.<br />
Selain sepeda bekas, sejak tahun 2000, para pedagang juga mulai
menjual sepeda baru. Kendati begitu, bagi para pedagang, penjualan
sepeda baru itu lebih sekadar pelengkap.<br />
Dagangan utama pedagang tetap sepeda bekas. "Penjualan sepeda bekas
masih menjadi andalan kami," kata Asep Tohamusli, salah satu pedagang di
sentra ini.<br />
Para pedagang mendapatkan pasokan sepeda bekas dari bengkel-bengkel
sepeda di sekitar Bandung. Selain itu, ada juga yang didapat dari hasil
tukar tambah dengan konsumen.<br />
Biasanya, mereka ingin menukar sepedanya dengan model terbaru.
Pasokan juga didapat dari pemilik sepeda yang memang berniat menjual
sepedanya.<br />
Namun, tidak semua pedagang mau membeli sepeda yang ditawarkan.
Apalagi, bila asal usul sepeda itu tidak jelas. Misalnya, penjual
menyembunyikan identitasnya.<br />
Pedagang tak mau mengambil risiko jika ada yang mengklaim sebagai
pemilik asli sepeda itu. Makanya, identitas penjual harus jelas,
termasuk alamat rumahnya. "Terkadang, kami survei ke rumah untuk
memastikan alamat si penjual," katanya.<br />
Pedagang lainnya, Yayan juga menerima sepeda bekas dari konsumen.
Tapi, sama dengan Asep, ia akan meminta kelengkapan identitas penjual,
seperti kartu tanda penduduk (KTP), alamat rumah, dan surat pembelian
sepeda.<br />
"Semua surat-surat sepeda itu harus lengkap, baru saya mau membeli,"
ujarnya. Selain dari pemilik sepeda langsung, Yayan juga banyak mendapat
pasokan sepeda bekas dari bengkel-bengkel sepeda.<br />
Namun, ia biasanya hanya mau membeli sepeda yang kondisinya masih
bagus. Yayan bilang, kendati kondisinya masih bagus, harga sepeda bekas
tetap lebih murah ketimbang baru. Setelah diperbaiki, nilai jualnya akan
kembali tinggi.<br />
Selain sepeda bekas, Yayan juga menjual sepeda keluaran terbaru
dengan harga lebih murah ketimbang harga di toko. Soalnya, di sentra
ini, para pedagang tidak dikenai biaya sewa tempat atau pajak besar,
seperti kalau membuka gerai di mal atau toko.<br />
Andik Riki, pedagang lainnya mengaku, rutin mendapat pasokan sepeda bekas dari jaringan teman-temannya yang ada di Kota Bandung.<br />
Dulu, ia sebenarnya memiliki penyalur tetap yang rutin memasok sepeda. "Tapi sekarang sudah jarang mendatangi saya," ujarnya.<br />
Untungnya, ada teman-temannya tadi. Meskipun yang memasok sepeda
temannya, Andik tetap meminta kelengkapan surat sepeda tersebut.
"Surat-surat itu penting sebagai jaminan bahwa sepeda itu bukan hasil
curian," katanya.<br />
Sama dengan pedagang lainnya, Andik juga menjual sepeda keluaran terbaru untuk memenuhi permintaan sebagian pelanggannya.<br />
Menurutnya, sepeda baru di Jalan Malabar masih banyak dicari
konsumen, lantaran harganya jauh lebih murah ketimbang membeli di toko
sepeda. <br /><h1 class="cleanprint-title">
Sentra Sepeda Bekas: Diserbu pedagang daerah (3)</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Noverius Laoli - <span class="cleanprint-dateline">Kamis, 20 Desember 2012 | 15:42 WIB</span>
</h6>
</div>
<div class="clear">
</div>
<div class="pad_top_bottom_4">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="recommend" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="600">
<span style="height: 35px; width: 600px;"></span></div>
</div>
<div align="center">
<br /></div>
<div style="float: left; margin-right: 8px; width: 160px;">
<div class="page-terkait" style="margin-right: 0px; width: 150px;">
<br /></div>
<div style="float: left; margin: 10px auto 0px auto; width: 160px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins><div id="beacon_a980184df8" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="http://smiklan.kontan.co.id/www/delivery/lg.php?bannerid=384&campaignid=70&zoneid=261&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fpeluangusaha.kontan.co.id%2Fnews%2Fsentra-sepeda-bekas-diserbu-pedagang-daerah-3&cb=a980184df8" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
</div>
</div>
Sentra penjualan sepeda bekas di Jalan Malabar, Bandung, selalu
ramai diserbu pembeli. Selain dari Bandung, sentra ini juga ramai
dikunjungi konsumen dari kota-kota lain di Jawa Barat.<br />
Kebanyakan dari mereka ini merupakan pedagang sepeda di Cirebon,
Subang, Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Karawang, dan Bekasi. Mereka rutin
belanja sepeda di tempat ini, minimal dua kali dalam seminggu.<br />
"Banyak pelanggan dari luar kota Bandung mengincar sepeda bekas di
sini," kata Asep Tohamusli, pedagang sepeda di Jalan Malabar. <br />
Para pedagang sepeda dari luar kota ini bisa memborong puluhan sepeda
sekali belanja. Di tempat Asep, mereka bisa memborong 10 sepeda-20
sepeda. <br />
Lantaran membeli banyak, Asep memberikan harga grosir yang lebih
rendah dari harga satuan. Untuk mengangkut sepeda sebanyak itu, mereka
sudah membawa mobil sendiri. <br />
Selain mengandalkan pedagang dari luar kota, para pedagang biasanya
ketiban rezeki pada hari-hari libur. Pasalnya, masyarakat yang berburu
sepeda di akhir pekan selalu lebih banyak dibanding hari biasa. "Bahkan
ada pembeli dari Jakarta," ujar Asep. <br />
Asep mengaku, pendapatannya di akhir pekan meningkat hingga 60% dari
hari biasa. Di periode ini, ia bisa mendapatkan omzet Rp 2,5 juta
sehari. Sementara pada hari biasa, pendapatannya sekitar Rp 1,5 juta. <br />
Andik Riki, pedagang lainnya mengakui, jumlah pengunjung di akhir
pekan lebih banyak ketimbang hari kerja. Ia bilang, pada hari Sabtu dan
Minggu, pengunjung dari luar kota tidak selalu pedagang sepeda.<br />
Tapi, banyak juga pemakai langsung. "Mungkin mereka baru punya waktu pada akhir pekan saja," paparnya. <br />
Pedagang lainnya, Yayan juga kerap didatangi pedagang sepeda dari
luar Kota Bandung. "Minggu lalu, mereka membeli 20 sepeda dari saya,"
ujarnya senang.<br />
Menurut Yayan, banyak pedagang dari luar kota yang mencari sepeda di
Jalan Malabar karena harganya murah. Selain itu, pilihan sepedanya juga
banyak. Tak heran bila mereka kerap berburu sepeda di tempat ini. <br />
Namun demikian, jumlah pembeli dari luar kota ini cenderung menurun
dibanding tahun 1990-an. Yayan merasakan penurunan jumlah pembeli dari
luar kota terasa sejak tahun 1999, saat masih terasa krisis ekonomi.<br />
Untuk mendongkrak omzet, sejak itu pedagang mulai menjajakan sepeda
keluaran terbaru. Kendati begitu, bagi para pedagang, penjualan sepeda
baru itu lebih sekadar pelengkap.<br />
Dagangan utama mereka tetap sepeda bekas. Menurut Yayan, sepeda bekas
lebih diminati lantaran harganya jauh lebih murah dibandingkan sepeda
baru. <br />
Selain persoalan harga, ada juga yang gemar berburu sepeda bekas
karena hobi mengoleksi barang antik. "Tapi, biasanya yang dicari adalah
sepeda kuno dan unik," paparnya. <br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-sepeda-bekas-berburu-sepeda-murah-1/2012/12/17 <br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-sepeda-bekas-teliti-sebelum-membeli-2/2012/12/18<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-sepeda-bekas-diserbu-pedagang-daerah-3Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-86467067981169910872012-12-20T02:04:00.004-08:002012-12-20T02:04:51.489-08:00Mengintip peluang basah bisnis laundry<div class="judul">
<h3>
TAWARAN KEMITRAAN</h3>
<h1 class="cleanprint-title">
Mengintip peluang basah bisnis laundry</h1>
<h6 class="fontArial cleanprint-byline">
Oleh Revi Yohana, Noverius Laoli - <span class="cleanprint-dateline">Kamis, 20 Desember 2012 | 15:37 WIB</span>
| Sumber Kontan 19/12/2012 </h6>
</div>
<div class="clear">
Bisnis jasa binatu alias laundry tak pernah surut. Bisnis ini
terus tumbuh, terutama di kota-kota besar yang masyarakatnya supersibuk.
Tawaran kemitraan bisnis ini juga terus bermunculan.</div>
<div style="float: inherit;">
Tawaran terbaru datang dari Citi1 Laundry yang berpusat di Tangerang
Selatan, Banten. Citi1 Laundry merupakan brand yang baru terbentuk pada
Desember 2012.<br />
Citi1 berada di bawah naungan PT Pro Teknologi yang sebelumnya sudah
mendirikan Dressed laundry pada 2003. "Kini kami menawarkan usaha
laundry yang menekankan pada eco friendly dan go green," tutur Dedi
Setiadi, pemilik PT Pro Teknologi.<br />
Dedi mengklaim, Citi1 unggul dalam penggunaan mesin cuci yang efisien
dalam pemmakaian air dan deterjen. Kemasan kantong plastik untuk
membungkus baju pelanggan juga bisa didaur ulang. <br />
Dalam kerjasama kemitraan ini, Citi1 menawarkan tiga paket investasi.
Pertama, paket minimalis dengan nilai investasi Rp 105 juta.<br />
Dalam paket ini, mitra akan memperoleh perlengkapan usaha, dekorasi
tempat, standar operasional, dan pelatihan karyawan. Mitra yang
mengambil paket ini wajib menyediakan tempat 24 meter persegi. <br />
Perkiraan omzet paket ini Rp 15 juta per bulan, dengan laba bersih
50%-60%. "Laba bersih usaha ini memang cukup besar karena termasuk
bisnis jasa," tutur Dedi.<br />
Kedua, paket medium senilai Rp 150 juta. Fasilitas yang diperoleh
sama, tapi dengan jumlah item lebih banyak. Usaha ini mensyaratkan luas
ruangan 60 meter persegi dengan target omzet Rp 25 juta per bulan dan
laba 50%-60%. <br />
Terakhir, paket besar dengan biaya investasi Rp 300 juta. Paket ini
disediakan untuk ruko seluas 110 meter persegi. Target omzetnya sebesar
Rp 70 juta per bulan, dengan laba bersih 50%-60%.<br />
"Kami estimasikan mitra balik modal dalam 12 bulan hingga 18 bulan,"
tutur Dedi. Dalam kerjasama ini, Dedi membolehkan mitra menyediakan
dekorasi tempat sendiri.<br />
Lantaran sebagian diurus sendiri, harga paket minimalis juga dipotong
menjadi Rp 75 juta, paket medium menjadi Rp 125 juta, dan paket besar
menjadi Rp 200 juta. "Kalau buat dekorasi sendiri, selama memenuhi
standar, kami izinkan," ujar Dedi. <br />
Hingga Februari 2013 mendatang, Citi1 memberikan harga promosi. Paket
minimalis tanpa dekorasi hanya sebesar Rp 60 juta. Pembelian selama
promosi juga bebas royalty fee enam bulan dan perpanjangan franchise fee
setelah lima tahun pertama. <br />
Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang
dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, bisnis laundry menjanjikan
terutama di perkotaan. <br />
Amir juga menilai positif langkah Citi1 yang menonjolkan laundry go
green dan ramah lingkungan. “Konsep ramah lingkungan ini menjadi poin
penting bagi Citi1, karena sedikit laundry menggunakan konsep ini,”
ujarnya.<br />
Namun, Amir menyarankan sebaiknya Citi1 mengembangkan cabang sendiri
dulu sebelum membuka kemitraan. Dengan begitu, perhitungan seperti omzet
dan balik modal benar-benar didasarkan fakta dan pengalaman di
lapangan. <br /><br />Citi1 Laundry <br />Jl. Senayan Bintaro Blok HJ 3 <br />No. 2, Bintaro Jaya Sektor IX, Tangerang, Banten <br />HP: 0812 830 66111<br />
<br />
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/mengintip-peluang-basah-bisnis-laundry <br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-235548887353349961.post-43536283523917694732012-12-20T02:00:00.003-08:002012-12-20T02:00:35.249-08:00Kesalahan-kesalahan dalam Berbisnis Online <span class="tanggal">Kamis, 20 Desember 2012 - 09:44:22 WIB</span><br /><br />
<div style="overflow: hidden; width: 700px;">
<div style="float: left; width: 100px;">
</div>
<div style="float: left; width: 100px;">
</div>
<div style="float: left; overflow: hidden; width: 300px;">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-href="http://eciputra.com/berita-1968-kesalahankesalahan-dalam-berbisnis-online-.html" data-layout="button_count" data-send="true" data-show-faces="true" data-width="300" style="float: left; width: 300px;">
<span style="height: 21px; width: 300px;"></span></div>
</div>
</div>
<br /><span align="left"><span style="font-size: x-small;">
<img alt="onlinebusiness1" height="203" src="http://ciputraentrepreneurship.com/images/stories/onlinebusiness1.jpg" style="float: left; margin-right: 5px;" width="305" /><a href="http://eciputra.com/home" title="Bisnis Online">Bisnis Online</a> saat ini makin menjadi pilihan, karena modal dan
biaya operasionalnya relatif kecil. Anda juga tidak terikat waktu dan
tempat, sehingga bisa mengerjakan pekerjaan lain tanpa harus menunggui
produk yang Anda jual.
</span>
<span style="font-size: x-small;">Untuk memudahkan pelanggan dalam mengakses website Anda, sebaiknya Anda perhatikan hal-hal berikut ini:</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">1. Mendesain situs berlebihan.
Sah-sah saja menggunakan animasi, musik, grafik, dalam situs, tapi
jangan terlalu banyak. Berdasarkan penelitian, orang-orang lebih
tertarik pada situs yang sederhana. Hiasan yang terlalu ramai akan
memperlambat fungsi situs. Ingat, pengguna internet adalah orang-orang
sibuk, yang ingin mendapatkan informasi dengan cepat.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">2. Mengisi situs dengan <em>link</em>
atau teks yang tidak ada kaitannya dengan usaha. Hal ini akan membuat
pengunjung malas berkunjung ke situs Anda. Teksnya juga jangan
berlebihan. Secukupnya saja, sesuai dengan tujuan usaha atau barang
yang ditawarkan.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">3. Membuat situs yang tidak
terlihat profesional atau asal-asalan. Di dunia online Anda memiliki
waktu kurang dari 20 detik untuk meninggalkan kesan pertama dalam
pikiran pengunjung. Manfaatkanlah waktu sempit itu dengan
sebaik-baiknya.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">4. Membuat calon pelanggan bingung.
Jika terlalu banyak tombol dalam situs, pengunjung jadi bingung.
Apalagi kalau tombol-tombol itu berserakan di mana-mana. Gunakan saja
petunjuk-petunjuk dasar atau sederhana yang memang sudah terbukti
efektif membimbing pengunjung.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">5. Meletakkan info kontak Anda di tempat yang susah ditemukan.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">6. Jarang memperbarui informasi.
Ini kesalahan terbesar dalam <a href="http://eciputra.com/home" title="berbisnis online">berbisnis online</a> . Dunia usaha berkembang
setiap saat dan Anda harus bisa mengimbanginya. Perbaruilah informasi
secara berkala, setidaknya seminggu sekali, mulai dari foto, harga,
sampai keterangan lain mengenai barang yang ditawarkan.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">7. Menggunakan <em>splash page</em>. <em>Splash page</em>
adalah halaman awal berisi logo yang harus diklik agar bisa masuk ke
situs. Halaman ini cukup membingungkan bagi banyak pengguna internet.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">8. Mengharuskan pengunjung
mengunduh fitur tertentu. Jangan memasang fitur ini hanya supaya
pengunjung bisa mengakses informasi. Banyak orang menganggap hal ini
membuang waktu saja.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">9. Tidak menyediakan informasi yang jelas bila calon pelanggan harus mengisi formulir tertentu sebelum melakukan pembelian.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">10. Mengirim <em>spam</em>. <em>Spam</em> adalah bentuk e-mail yang dikirim ke banyak orang tanpa diminta. Ini mengganggu. Orang akan merasa privasinya dilanggar.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">11. Mengganti alamat situs.
Gonta-ganti alamat situs akan membuat Anda terlihat tidak konsisten,
apalagi tanpa pemberitahuan. Pelanggan jadi harus mencari-cari Anda
lagi, atau mereka pikir Anda gulung tikar.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">12. Tidak menghiraukan persaingan.
Memang baik jika Anda memfokuskan diri untuk memasarkan usaha Anda,
tapi jangan sampai Anda ketinggalan dari pesaing lainnya. Sebaiknya
Anda perhatikan usaha pesaing dan kembangkan strategi Anda sendiri.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">13. Mencampuradukkan dagangan yang
tidak ada hubungannya. Anda berjualan cookies dan baju hamil. Dua benda
yang tidak ada hubungannya. Pelanggan akan bingung, sebenarnya Anda
mau berjualan apa sih? Kalau mau berjualan lebih dari satu jenis
barang, buatlah situs yang berlainan.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">14. Menciptakan kategori usaha,
nama, atau kata kunci yang terlalu umum. Bila ini terjadi, Anda bisa
kalah dari pengusaha lain.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">15. Gunakan kreativitas Anda untuk
menghadirkan sesuatu yang berbeda, tapi jangan juga membuat kategori
yang terlalu spesifik. Misalnya berjualan "siomay bakar daging rusa
bumbu manis pedas". Itu contoh nama yang kurang baik.</span>
<br />
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<span style="font-size: x-small;">16. Lokasi <a href="http://eciputra.com/home" title="berbisnis">berbisnis</a> di rumah,
bukan berarti usaha Anda tidak perlu mendapat izin. Daftarkanlah dan
jangan lupa membayar pajak karena ini kewajiban warga Indonesia. (Tim
Majalah Sekar)</span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">http://eciputra.com/berita-1968-kesalahankesalahan-dalam-berbisnis-online-.html </span>
</span>Unknownnoreply@blogger.com0