Jumat, 31 Agustus 2012 | 08:03 WIB
T:
Salam kenal Ibu Ainy. Saya Aida, karyawati perusahaan swasta. Ibu, saya mempunyai rekan kerja yang licik. Sepertinya ingin menyingkirkan saya. Ia seringkali mengambil alih pekerjaan saya tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
Menurut saya, ia berusaha menarik perhatian manager saya. Hal ini membuat saya nampak tidak bertanggung jawab. Parahnya, manager saya adalah tipe orang yang pilih kasih. Di matanya, segala yang ia lakukan selalu baik dan benar.
Terus terang Bu, hal ini membuat saya merasa kurang nyaman. Ditambah lagi, hampir semua rekan kerja yang saya bawahi berasal dari daerah yang sama dengan manager dan rekan kerja saya tersebut. Bu Ainy, apa yang harus saya lakukan? Mohon sarannya ya, Bu. Terima kasih.
(Aida, 30 tahun)
J:
Mbak Aida yang budiman, memang tidak enak jika pekerjaan kita sering diambil alih oleh rekan kerja tanpa ijin. Apalagi jika ia termasuk orang yang licik dan penjilat. Pertanyaannya, tindakan terbaik apakah yang perlu Mbak Aida lakukan?
Ada 3 tindakan terbaik yang perlu Anda lakukan :
Pertama, ajaklah bicara. Tanyakan baik-baik kepadanya, apa alasannya ia sering mengambil alih pekerjaan Anda tanpa ijin. Dengarkan baik-baik penjelasannya. Kondisikan pembicaraan Anda berdua berlangsung enak tanpa emosi.
Kedua, setelah Anda mendengar penjelasannya dengan baik, katakan kepadanya bahwa secara etika, ia tidak boleh melakukannya. Bagaimana pun ia harus berbicara dengan Anda. Jika menurutnya ia melakukan semua itu demi kebaikan karena ia butuh kecepatan, maka katakan kepadanya bahwa bagaimana pun juga ia tetap harus berbicara kepada Anda. Katakan kepadanya, mulai sekarang ia tidak boleh melakukannya lagi.
Ketiga, bicarakan dengan atasan Anda. Selama berbicara dengan atasan Anda, bicaralah secara obyektif. Artinya ceritakan apa adanya, tidak lebih dan tidak kurang. Ini sangatlah penting, karena menunjukkan Anda seorang yang profesional. Bukan iri hati apalagi dengki. Katakan kepada atasan Anda bahwa sangatlah tidak etis jika hal ini terus terjadi. Karena bisa memicu percekcokan dan ketidak harmonisan sebuah tim.
Mintalah atasan Anda untuk berbicara bertiga yaitu Anda, rekan kerja Anda serta atasan Anda. Buatlah kesepakatan bersama agar hal ini tidak terulang lagi. Ini sangatlah penting demi menciptkan lingkungan kerja yang kompak, saling menghargai dan saling mendukung. Selamat melangkah!
Salam kenal Ibu Ainy. Saya Aida, karyawati perusahaan swasta. Ibu, saya mempunyai rekan kerja yang licik. Sepertinya ingin menyingkirkan saya. Ia seringkali mengambil alih pekerjaan saya tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
Menurut saya, ia berusaha menarik perhatian manager saya. Hal ini membuat saya nampak tidak bertanggung jawab. Parahnya, manager saya adalah tipe orang yang pilih kasih. Di matanya, segala yang ia lakukan selalu baik dan benar.
Terus terang Bu, hal ini membuat saya merasa kurang nyaman. Ditambah lagi, hampir semua rekan kerja yang saya bawahi berasal dari daerah yang sama dengan manager dan rekan kerja saya tersebut. Bu Ainy, apa yang harus saya lakukan? Mohon sarannya ya, Bu. Terima kasih.
(Aida, 30 tahun)
J:
Mbak Aida yang budiman, memang tidak enak jika pekerjaan kita sering diambil alih oleh rekan kerja tanpa ijin. Apalagi jika ia termasuk orang yang licik dan penjilat. Pertanyaannya, tindakan terbaik apakah yang perlu Mbak Aida lakukan?
Ada 3 tindakan terbaik yang perlu Anda lakukan :
Pertama, ajaklah bicara. Tanyakan baik-baik kepadanya, apa alasannya ia sering mengambil alih pekerjaan Anda tanpa ijin. Dengarkan baik-baik penjelasannya. Kondisikan pembicaraan Anda berdua berlangsung enak tanpa emosi.
Kedua, setelah Anda mendengar penjelasannya dengan baik, katakan kepadanya bahwa secara etika, ia tidak boleh melakukannya. Bagaimana pun ia harus berbicara dengan Anda. Jika menurutnya ia melakukan semua itu demi kebaikan karena ia butuh kecepatan, maka katakan kepadanya bahwa bagaimana pun juga ia tetap harus berbicara kepada Anda. Katakan kepadanya, mulai sekarang ia tidak boleh melakukannya lagi.
Ketiga, bicarakan dengan atasan Anda. Selama berbicara dengan atasan Anda, bicaralah secara obyektif. Artinya ceritakan apa adanya, tidak lebih dan tidak kurang. Ini sangatlah penting, karena menunjukkan Anda seorang yang profesional. Bukan iri hati apalagi dengki. Katakan kepada atasan Anda bahwa sangatlah tidak etis jika hal ini terus terjadi. Karena bisa memicu percekcokan dan ketidak harmonisan sebuah tim.
Mintalah atasan Anda untuk berbicara bertiga yaitu Anda, rekan kerja Anda serta atasan Anda. Buatlah kesepakatan bersama agar hal ini tidak terulang lagi. Ini sangatlah penting demi menciptkan lingkungan kerja yang kompak, saling menghargai dan saling mendukung. Selamat melangkah!
Editor :
Hesti Pratiwi
http://female.kompas.com/read/2012/08/31/08030928/Menghadapi.Rekan.Kerja.Penjilat
No comments:
Post a Comment