Friday, September 14, 2012

Hentikan Lima Kebiasaan Buruk Keuangan

Hits : 575 PDF Cetak E-mail
Kamis, 13 September 2012 10:22
uang0912
Seringkah Anda bertanya-tanya mengapa diri begitu kesulitan mempertahankan anggaran keuangan agar tidak melenceng dari rencana? Kemungkinan terbesar, Anda membuat setidaknya satu dari sejumlah kekeliruan pengelolaan keuangan berikut ini.

Simak berbagai kebiasaan buruk keuangan seperti dituturkan sejumlah pakar finansial di bawah ini, berikut solusi untuk menyelesaikan masalah:

Anggaran superketatSeperti diet yang terlampau ketat, membuat anggaran keuangan superketat juga bisa memicu Anda berlaku 'curang.' Mulailah dengan memangkas anggaran hanya di satu area. Pakar manajemen utang Clarky Davis menyarankan untuk mencari cara memangkas anggaran belanja kebutuhan bulanan.

Misalnya, dengan mengganti barang-barang bermerek dengan barang-barang serupa yang diproduksi supermarket-yang biasanya lebih murah. Setelah merasa nyaman dengan rutinitas supermarket yang baru, Anda bisa mulai memangkas anggaran di area-area lain.

Membeli barang baru ketika ada opsi lain

Anda tidak harus selalu menuju ke toko dan pusat perbelanjaan ketika membutuhkan baju, tas, sepatu, atau celana baru. Sebab, ada opsi lain yang tersedia, yakni melakukan fashion swap dengan teman-teman atau kenalan. Selain bisa menghemat anggaran, tindakan ini juga sejalan dengan gerakan hijau yang sedang didengung-dengungkan.

Begitu pula untuk buku-buku atau film, misalnya. Daripada membeli, Anda bisa meminjam di perpustakaan atau pusat penyewaan.

Tidak punya pengetahuan dasar keuangan

Apa yang tidak diketahui bisa melukai Anda. Deana Arnett, seorang perencana keuangan bersertifikat di Financial Planning Services di Manssas, Virginia, mengatakan banyak kliennya yang khawatir soal keuangan mereka. Jika Anda tidak tahu cara menangani utang atau menginvestasikan simpanan, dan mengabaikannya alih-alih mengambil tindakan, hal itu bisa membahayakan keuangan Anda.

Arnett menyarankan untuk mengambil kursus keuangan dasar di sekolah tinggi lokal, guna memberikan dasar finansial yang kokoh bagi Anda. Atau, perluas wawasan dengan rajin membaca buku-buku keuangan.

Menimbun uang di tabungan

Anda tidak memaksimalkan penghasilan jika semua uang ditabung dalam rekening bank yang menghasilkan bunga satu persen atau kurang. Memiliki cukup uang tunai untuk menutupi biaya hidup memang penting. Tapi, Anda juga harus berinvestasi untuk memaksimalkan penghasilan.

''Orang-orang berfokus pada kelangsungan hidup jangka pendek ketika mereka harus berpikir soal keberhasilan jangka panjang,'' kata Steve Siebold, penulis 'How Rich People Think.' Bahkan, investasi paling konservatif pun mampu memberikan hasil lebih banyak dibandingkan rekening tabungan dari waktu ke waktu.

Tapi, persiapkan diri untuk menghadapi badai jika pasar memburuk, dan jangan menginvestasikan seluruh tabungan. Jika Anda tidak yakin tentang cara terbaik untuk mengalokasikan aset, berbicaralah dengan seorang perencana keuangan bersertifikat.

Tidak punya anggaran rumah tangga

Anda dan pasangan akan cenderung lebih sering bertengkat tentang uang jika tidak memiliki aturan jelas soal tabungan dan pengeluaran. Memiliki anggaran rumah tangga membantu Anda membuat rencana yang lebih baik, kata Cathi Brese Doebler, penulis 'Ditch the Joneses, Discover Your Family.' Duduk dan berembuk dengan pasangan untuk membuat kesepakatan tentang tujuan pengeluaran--misalnya membeli rumah atau mobil--dan strategi menabung. (*/mediaindonesia.com)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/entertainment/personal-finance/20027-hentikan-lima-kebiasaan-buruk-keuangan.html


No comments:

Post a Comment