PELUANG USAHA PENYEWAAN PERALATAN PAINTBALL
Siap-siap tertembak laba dari paintball
Oleh Surtan PH Siahaan - Senin, 10 September 2012 | 14:26 WIB
Permainan paintball atau perang-perangan menggunakan senapan gas berpeluru bola cat memang sudah tren sejak beberapa tahun terakhir. Virus paintball menjalar mulai anak sekolah dasar (SD) hingga eksekutif perusahaan. Kebutuhan rekreasi, melepas stres, atau rehat sejenak dari rutinitas merupakan alasan menjamurnya permainan ini.
Permainan asal Negeri Uwak Sam ini mulai masuk ke Indonesia pada medio 1990. Saat itu paintball masih sangat eksklusif dan hanya dapat ditemui di Bali. Sekitar tahun 1996, paintball dibawa ke Pulau Jawa dan berkembang menjadi sarana rekreasi alternatif.
Awalnya, peralatan paintball hanya disediakan oleh pengusaha yang sekaligus pemilik arena permainan yang didesain seperti hutan atau arena pertempuran. Tapi, sekarang, paintball didesain menjadi olahraga yang terbuka bagi semua kalangan dan dapat dimainkan di mana saja. Perang-perangan dapat dilakukan di dalam ruangan, halaman hotel, bahkan di lapangan sepakbola. Alhasil, banyak pelaku usaha yang jeli membaca peluang ini untuk membuka usaha jasa penyewaan peralatan paintball tanpa harus menyediakan arena permainan.
Dengan perkembangan bisnis ini, peminat paintball tidak kesulitan mencari arena permainan lantaran semua bisa dilakukan di mana saja. Alhasil, peminat permainan ini terus berkembang. “Sekarang, klien saya sangat beragam, mulai remaja putri sampai para ekspatriat yang bekerja di Jakarta,” tutur Nurhasan, pemilik penyewaan Jakarta Paintball.
Menurut Nurhasan, sifat permainan yang fleksibel dan mengasyikkan membuat paintball sangat laris. Apalagi, paintball kini menjadi tren yang kerap ditawarkan dalam paket liburan atau kegiatan rekreasi. Bahkan, tidak jarang perusahaan menyelipkan paintball pada company meeting atau family gathering sebagai salah satu agenda outbound.
Paintball bahkan mulai menggeser cabang olahraga outbound. “Orang kota yang sibuk dan hanya punya waktu sedikit untuk rekreasi biasanya lebih memilih permainan ini. Tidak perlu ke luar kota seperti rafting atau panjat tebing,” sambung Nurhasan.
Pengelola Nabz Outbound Yogyakarta, Amri Nur Ridwan, mengatakan animo masyarakat di daerahnya terhadap permainan ini cukup tinggi. Di Kota Gudeg, kebanyakan penggemar paintball adalah mahasiswa. Tapi, tidak jarang pegawai instansi pemerintah maupun karyawan swasta juga menyewa. Tiap bulan, Nabz Outbound memperoleh sekitar 12 order. “Saat akhir pekan, biasanya banyak yang menyewa,” ujarnya.
Keuntungan 50%
Animo masyarakat serta keuntungan bisnis yang menggiurkan menjadi penyebab merebaknya penyewaan peralatan paintball. Menurut data Asosiasi Paintball Indonesia, lokasi penyewaan paintball sekarang ini tidak hanya di Jakarta, tapi sudah menyebar di Tangerang, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Batam.
Laba bersih usaha ini mencapai 50%. Modal awal bisa kembali hanya dalam tempo 14 bulan. “Sejak saya memulai bisnis ini di tahun 2008, modal sudah kembali dan peralatan paintball saya bertambah satu set lagi,” ujar Amri. Padahal, harga yang ditawarkan Amri untuk sewa cukup murah, yakni Rp 65.000 per orang. Setiap bulan, Amri mendapatkan order sewa rata-rata 12 kali dengan minimal 20 unit alat sekali sewa.
Lain lagi dengan Nurhasan yang membanderol harga peralatan tempurnya Rp 125.000 per orang. Dia bilang memiliki omzet hingga Rp 63,75 juta per bulan. Wajar bisa sebesar itu lantaran dalam sebulan ia bisa menyewakan peralatan tempurnya hingga 17 kali dengan minimal sewa 30 unit alat.
Keuntungan yang diperolehnya juga semakin berlipat lantaran peralatan tempur paintball itu kerap disewa untuk kepentingan syuting. “Sekarang banyak pembuat film atau videoklip yang memakai peralatan paintball untuk syuting. Mungkin karena mirip senjata beneran,” sebut Nurhasan.
Paket harga sewa sudah termasuk peralatan pendukung, seperti goggle (pelindung wajah), seragam, body protector, peluru minimal 40, tabung penuh gas CO2, dan trainer atau wasit. Halang rintang berupa drum bekas dan jaring untuk membatasi ruang permainan juga disediakan.
Selain menyewakan peralatan, keuntungan juga diperoleh dari penjualan peluru. Tiap tempat penyewaan biasanya memberikan peluru terbatas untuk setiap unit paintball. Jika ingin tambah, peluru dijual dengan harga Rp 1.000 per butir. Keuntungan yang diperoleh dari peluru mencapai Rp 1,5 juta per boks yang berisi 2.000 butir. Maklum, harga beli satu boks peluru sebenarnya hanya Rp 500.000.
• Persiapan usaha
Anda tertarik untuk menjajal usaha ini? Selain modal, Anda harus punya ketertarikan dalam permainan ini. Paling tidak, Anda pernah mencoba permainan paintball sehingga tahu peralatan apa saja yang dibutuhkan. Anda bisa juga menggali informasi dari gerai persewaan soal peralatan yang harus dimiliki dan cara mendapatkannya. Informasi lebih jauh juga bisa Anda gali melalui beragam situs di internet.
Modal awal yang Anda siapkan sekurangnya Rp 100 juta hingga Rp 130 juta. Dana itu sebagian besar untuk membeli peralatan dan perlengkapan permainan paintball. Sedangkan sekitar 15% hingga 20% dari modal digunakan untuk renovasi gerai, membeli perlengkapan gerai seperti rak, etalase, komputer, dan meja kursi.
Anda juga harus memiliki kendaraan sendiri seperti sepeda motor untuk membantu operasional usaha.
Untuk kantor atau usaha, disarankan memilih tempat yang jauh dari jalan utama dan keramaian. Tujuannya agar klien nyaman saat mencoba senjata. “Tentu kita tidak mau dipusingkan dengan protes tetangga yang kaget mendengar letusan paintball,” ujar Nurhasan yang memilih menyewa kantor di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Lokasi yang jauh dari jalan utama biasanya juga lebih murah sehingga menghemat kocek. Nur mengaku merogoh kocek Rp 15 juta per tahun untuk mengontrak rumah.
Selain itu, Anda juga harus mengalokasikan sedikit modal untuk membeli peralatan pertukangan seperti obeng, tang, gunting, dan kunci inggris. Peralatan itu diperlukan untuk merawat dan memperbaiki alat paintball. “Untuk memperbaiki peralatan, kita bisa lakukan sendiri. Sebab, di peralatan itu ada petunjuk pemakaian maupun perbaikan,” kata Nurhasan. Untuk biaya perawatan ini, sebaiknya Anda sisihkan tiap bulan sekitar 5% dari pendapatan.
Selain pengeluaran untuk perawatan, setiap bulan, Anda harus membayar biaya operasional kantor seperti karyawan, listrik, internet, air, sewa tempat, belanja CO2, dan peluru, serta untuk perawatan kendaraan bermotor. Anda juga harus menyisihkan untuk membayar jasa pemasaran freelance. Biasanya alokasi fee untuk tenaga pemasar freelance ini sebesar 5% dari nilai sewa. “Mereka biasanya mengantarkan empat klien per bulan dari total klien yang didapat,” ujar Nurhasan.
• Belanja perlengkapan
Sebelum belanja peralatan paintball, sebaiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu mengenai merek peralatan paintball yang beredar di pasar. Ada belasan produsen ‘senjata’ paintball seperti Tippmann, US Army, Invert, Kingman Spyder, Empire, dan BT Paintball. Harganya beragam, mulai US$ 100 sampai US$ 500 per unit, tergantung dari merek, kualitas, dan kecanggihan alatnya.
Peluru paintball juga tersedia dalam berbagai harga. Biasanya harganya US$ 30–US$ 40 per boks. Jika Anda pendatang baru dalam bisnis ini, sebaiknya Anda menyetok peluru dalam jumlah banyak. Tidak seperti gas CO2 yang mudah diperoleh, komponen penting dalam permainan paintball ini tidak mudah diperoleh di dalam negeri.
Selain alat tembak, penyewa paintball juga wajib menyediakan peralatan pendukung seperti body protector, seragam dan pelindung wajah (goggle). Fungsinya untuk mengurangi risiko kecelakaan. Meski tergolong mainan, kekuatan paintball sanggup membuat orang yang tertembak menjadi memar. Karena risiko itu, perlengkapan ini perlu disiapkan.
Rata-rata pengusaha penyewaan paintball di Indonesia mengimpor langsung peralatan dari Amerika Serikat lewat pembelian online. Situs yang menyediakan perlengkapan paintball misalnya zhepyrpaintball.com. Harga jasa ekspedisi berkisar di antara Rp 3 juta sampai Rp 7 juta, tergantung dari volume barang. Harga itu sudah termasuk perizinan masuk barang ke dalam negeri.
Namun jika tidak mau repot, Anda dapat membeli peralatan di dalam negeri. Sejumlah toko peralatan outdoor di Bandung mulai menjual perangkat tempur ini. Tapi harga yang ditawarkan pasti jauh lebih mahal dibandingkan dengan membeli langsung di luar negeri. Amri mengaku memperoleh perangkat paintball dengan harga Rp 3 juta per unit dari sebuah toko outdoor di Bandung.
Nurhasan yang semula hanya menyewakan paintball sekarang juga menjual paket peralatan paintball seharga Rp 79 juta. Dari harga tersebut, pembeli memperoleh 15 unit senjata Tippmann 98 custom lengkap dengan tabung CO2, google, kunci, oring, dan buku petunjuk. Pembeli juga mendapat perangkat pendukung seperti satu tabung besar CO2, satu fill station, 30 stel seragam, 15 body protector, 100 meter jaring pengaman, dua boks peluru, dan jasa training service untuk dua orang.
Selamat mencoba!
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/siap-siap-tertembak-laba-dari-paintball
No comments:
Post a Comment