Penulis : M Latief |
Jumat, 14 September 2012 | 12:23 WIB
Shutterstock
Setelah
pemeriksaan fisik selesai, perhatian berikutnya perlu Anda fokuskan
adalah pemeriksaan status kepemilikan calon rumah Anda tersebut. Anda
harus melihat dan memeriksa secara seksama SHM, IMB, serta sertifikat
dan surat-surat atau dokumen penting lainnya.
KOMPAS.com -
Sebetulnya, Anda tidak perlu ragu membeli rumah seken. Banyak rumah
seken dijual dengan kualitas bagus. Kuncinya, Anda harus lebih jeli
mempertimbangkan dan memilihnya!
Untuk menilai layak atau tidaknya rumah seken tersebut dibeli, tidak ada salahnya Anda mengajak arsitek atau teman yang benar-benar berpengalaman soal bangunan. Selain bisa memastikan usia bangunan, mengajak orang lebih berpengalaman tentu sangat dibutuhkan untuk mengecek ketahanan dinding, adanya rembesan saluran air yang bocor, keretakan, atau serangan rayap.
Hal lain perlu serius diperhatikan adalah letak dan jumlah sirkulasi udara yang dapat berfungsi sebagai jalan keluar masuknya cahaya. Bangunan yang kurang memperhitungkan sirkulasi udara biasanya lebih lembab sehingga mengundang rayap dan ditumbuhi jamur. Selain itu, ruangan menjadi berbau dan tidak sehat.
Keberadaan dan letak sumber air juga harus dicek. Jika terdapat sumur, Anda perlu memastikan jarak idealnya dengan posisi septic tank, yakni minimal 10 meter.
Perlu dicamkan, jika jaraknya kurang dari angka ideal tersebut, boleh jadi airnya sudah tercemar dan tidak layak dikonsumsi. Bila sumber air berasal dari PDAM, pastikan pemilik rumah sebelumnya tak bermasalah dengan segel meteran. Begitu juga dengan sumber listik, harus dipastikan tidak ada masalah sama sekali.
Status kepemilikan
Tak cukup hanya fisik bangunan perlu Anda teliti dengan jeli. Setelah pemeriksaan fisik selesai, perhatian berikutnya perlu Anda fokuskan adalah pemeriksaan status kepemilikan calon rumah Anda tersebut. Anda harus melihat dan memeriksa secara seksama SHM, IMB, serta sertifikat dan surat-surat atau dokumen penting lainnya.
Di samping itu, status rumah seken yang akan Anda beli ini juga harus bebas dari masalah sengketa warisan. Jika ternyata di kemudian hari rumah seken tersebut memiliki beberapa ahli waris, dan salah satu ahli waris tidak setuju dengan penjualan rumah tersebut, ini tentu berbahaya bagi Anda. Maka, sebaiknya Anda pikir kembali sampai bisa dipastikan masalah warisan tersebut benar-benar telah tuntas.
Untuk menilai layak atau tidaknya rumah seken tersebut dibeli, tidak ada salahnya Anda mengajak arsitek atau teman yang benar-benar berpengalaman soal bangunan. Selain bisa memastikan usia bangunan, mengajak orang lebih berpengalaman tentu sangat dibutuhkan untuk mengecek ketahanan dinding, adanya rembesan saluran air yang bocor, keretakan, atau serangan rayap.
Hal lain perlu serius diperhatikan adalah letak dan jumlah sirkulasi udara yang dapat berfungsi sebagai jalan keluar masuknya cahaya. Bangunan yang kurang memperhitungkan sirkulasi udara biasanya lebih lembab sehingga mengundang rayap dan ditumbuhi jamur. Selain itu, ruangan menjadi berbau dan tidak sehat.
Keberadaan dan letak sumber air juga harus dicek. Jika terdapat sumur, Anda perlu memastikan jarak idealnya dengan posisi septic tank, yakni minimal 10 meter.
Perlu dicamkan, jika jaraknya kurang dari angka ideal tersebut, boleh jadi airnya sudah tercemar dan tidak layak dikonsumsi. Bila sumber air berasal dari PDAM, pastikan pemilik rumah sebelumnya tak bermasalah dengan segel meteran. Begitu juga dengan sumber listik, harus dipastikan tidak ada masalah sama sekali.
Status kepemilikan
Tak cukup hanya fisik bangunan perlu Anda teliti dengan jeli. Setelah pemeriksaan fisik selesai, perhatian berikutnya perlu Anda fokuskan adalah pemeriksaan status kepemilikan calon rumah Anda tersebut. Anda harus melihat dan memeriksa secara seksama SHM, IMB, serta sertifikat dan surat-surat atau dokumen penting lainnya.
Di samping itu, status rumah seken yang akan Anda beli ini juga harus bebas dari masalah sengketa warisan. Jika ternyata di kemudian hari rumah seken tersebut memiliki beberapa ahli waris, dan salah satu ahli waris tidak setuju dengan penjualan rumah tersebut, ini tentu berbahaya bagi Anda. Maka, sebaiknya Anda pikir kembali sampai bisa dipastikan masalah warisan tersebut benar-benar telah tuntas.
Sumber :
Kompas Klasika
Editor :
Latief
http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/09/14/1223055/Lebih.Jeli.Membeli.Rumah.Seken
No comments:
Post a Comment