Hits : 1091 |
Kamis, 20 September 2012 15:45 |
Apakah Anda
sekarang memiliki bisnis keluarga? Anda memiliki kakek/nenek atau orang
tua yang sudah mendirikan usaha dengan susah payah dan akan
mewariskannya untuk Anda, tetapi sayangnya keadaan bisnis itu sedang
kurang bagus, atau malah memasuki masa kelam dan hampir bangkrut. Semoga
tidak demikian. Namun jika betul, jangan cemas. Inilah langkah yang
bisa dilakukan untuk segera menggairahkan kembali usaha keluarga yang
lesu darah.
Revitalisasi
Maksudnya anda
harus mendefinisikan kembali alasan pendirian dan berjalannya bisnis
keluarga itu dengan konteks sekarang. Sering bisnis keluarga adalah
bisnis yang sudah berusia lama. Dan banyak usaha keluarga yang
kehilangan relevansi dengan masa kini karena prinsip-prinsip mereka
dalam menjalankan bisnis juga sudah usang.
Tugas Anda
adalah memperbarui semua pondasi bisnis yang ada dan sudah mulai keropos
itu. Percuma jika Anda menginginkan modal atau berekspansi atau solusi
lain, selama akar masalahnya belum dicabut. Temukan alasan mengapa
bisnis itu didirikan, jika memang sudah tidak relevan, perbarui supaya
relevan. Setelah itu, baru Anda melangkah ke hal-hal lain.
Institusionalisasi
Terdengar
rumit, tetapi intinya Anda perlu membuat pamor dan reputasi serta nama
baik yang sudah dipupuk selama ini oleh generasi sebelum kita harus
tecermin dalam bisnis keluarga tersebut. Sehingga jika kelak Anda
benar-benar sudah memegang kendali, semua pelanggan tidak meninggalkan
perusahaan Anda.
Untuk itu,
Anda perlu mempelajari nilai-nilai dasar apa saja yang dimiliki generasi
sebelumnya sehingga bisnis mereka berjaya di masa lalu. Pertahankan
nilai-nilai yang abadi itu dan bawalah ke masa kini untuk diwujudkan
dalam perusahaan. Tujuannya agar nama baik dan reputasi itu tak cuma
melekat di nama si pendiri atau generasi sebelumnya tetapi juga
perusahaan dan mereka semua yang berada di dalamnya serta produk yang
dijualnya. (*AP)
Sumber gambar:
rietmark.wordpress.com
http://ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/20240-pulihkan-bisnis-keluarga-yang-sekarat.html
|
No comments:
Post a Comment