Wednesday, September 12, 2012

Budaya Melayani

KIAT MANAJEMEN: Budaya Melayani

Compact_budaya_melayani
--- Dengan melihat kemajuan Japfa Comfeed, kecemerlangan Handojo Santosa sebagai pemimpin dapat diperoleh rekam jejaknya

Nama perusahaan itu Japfa Comfeed. Berdiri pada 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory di wilayah Surabaya. Mula pertama hanya memproduksi copra pellet. Hari ini – 41 tahun kemudian – Japfa Comfeed bertumbuh luar biasa dengan aneka produk yang dihasilkan.

Manajemen Japfa Comfeed kemudian memberi nama jaringan usahanya; integrated agri-food companies. Japfa Comfeed tidak sekadar berbisnis ayam, pakan ternak dan produk turunannya. Namun melebar berbisnis ikan (udang), distribusi hingga makanan siap saji. Pun usaha bisnisnya tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga berbiak di Asean dan India.

Dengan kata lain Japfa Comfeed selain menjadi tulang panggung perusahaan nasional untuk bersaing dengan perusahaan multinasional sejenis yang beroperasi di Indonesia, sekaligus menjadi duta bangsa ketika membuka pabrik pada banyak negara.

Keberhasilan Japfa Comfeed tak lain karena tangan midas sang CEO-nya, Handojo Santosa. Sebagai generasi penerus keluarga, Handojo Santosa tidak saja berhasil mempertahankan kejayaan Japfa Comfeed di Indonesia.

Lebih dari itu, Handojo Santosa sukses mengibarkan panji-panji bisnis Japfa Comfeed pada berbagai sektor yang berhubungan dengan bisnis intinya dengan kepakan sayap hingga ke negara tetangga. Tak salah apabila dalam ajang penghargaan Bisnis Indonesia Award 2012, Handojo Santosa ditabalkan sebagai best CEO 2012.

Sepak terjang Japfa Comfeed nan cemerlang dapat dilihat dengan mata telanjang. Yang terlalu susah adalah menemukan sosok sang kepala suku di tempat umum. Sebagai manusia pekerja, nyaris tidak ditemukan Handojo Santosa tampil di depan media. Pun pemikiran-pemikiran cemerlangnya dalam mengelola dan mengembangkan bisnis tidak ditemukan dalam berbagai diktat, entah di media cetak ataupun risalah-risalah ilmiah.

Namun dengan melihat kemajuan Japfa Comfeed, kecemerlangan Handojo Santosa sebagai pemimpin dapat diperoleh rekam jejaknya. Perilaku Handojo Santosa tergambar dengan jelas pada perilaku bisnis Japfa Comfeed.

Syahdan saya mendampingi klien – sebuah bisnis sosial dari Kalimantan Barat – melakukan studi banding pada salah satu pabrik Japfa Comfeed di Cirebon. Studi banding ini menyoal tentang manajemen kantor yang lazim disebut 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin).

Saya bersama kira-kira 20 orang berangkat dari stasiun Gambir Jakarta menuju Cirebon. Ternyata selama perjalanan dalam kereta itu manajemen Japfa Comfeed mengutus salah satu manajernya untuk mendampingi kami.

Tiba di pabrik Japfa Comfeed, di pintu masuk kantor kami disambut lengkap seluruh manajemen pabrik. Sang kepala pabrik menjadi penyambut pertama. Setelah bersilaturahmi sejenak, kemudian tiba pada pokok acara.

Penanggung jawab 5 R pabrik Japfa Comfeed Cirebon yang langsung memberikan penjelasan secara lengkap praktik 5 R di pabrik Japfa Comfeed Cirebon sehingga pabrik menjadi jauh lebih efisien dan produktif.

Selesai penjelasan kami diajak berkeliling mengitari pabrik untuk melihat secara nyata praktik 5R. Semua boleh kami lihat dan kami boleh bertanya langsung kepada masing-masing penanggungjawab divisinya.

Selesai praktik lapangan, manajemen Japfa Comfeed menyuguhkan kami makanan khas Cirebon terbaik: empal gentong, nasi jamblang dan tahu gejrot. Sehabis makan siang kejutan diberikan manajemen Japfa Comfeed kepada kami. Beberapa staf dan manajer pabrik mengajak kami berkeliling kota Cirebon. Berbelanja batik khas Cirebon dan tentu makanan yang hanya ditemukan di kota Cirebon. Sore baru rombongan kami diantar menuju stasiun. Tak disangka ketika kami hendak naik kereta, nasi kotak dan souvenir diberikan kepada kami untuk bekal menuju Jakarta.

Perlakuan Istimewa

Di dalam kereta pikiran saya mengembara. Pasti kawan-kawan dari Kalimantan Barat (mayoritas mereka dari pedalaman) merasakan sensasi luar biasa ketika mereka diperlakukan sangat bagus dari manajemen Japfa Comfeed.

Manajemen Japfa Comfeed tidak sekadar memberi ruang pada kami untuk melakukan studi banding praktik 5 R. Manajemen Japfa Comfeed memberikan pelayanan prima kepada tamunya. Tak peduli tamunya berasal dari pedalaman nun jauh di Kalimantan Barat yang baru belajar mengelola bisnis secara profesional.

Perilaku manajemen Japfa Comfeed cabang Cirebon tidak muncul secara tiba-tiba. Apalagi dibuat-buat untuk sekadar menyenangkan tamunya. Rombongan kami bukan rombongan pejabat. Atau rombongan dari perusahaan multi nasional yang akan menjajagi kerjasama bisnis dengan Japfa Comfeed. Klien saya sekelompok pekerja dari pedalaman yang ingin belajar mengelola bisnis secara profesional, walaupun bisnis mereka bisnis sosial.

Perilaku manajemen Japfa Comfeed Cirebon tak lain karena meniru dari perilaku para petingginya. Terlebih lagi petinggi paling tinggi dari seluruh kelompok bisnis Japfa Comfeed; Handojo Santosa. Perilaku Handojo Santosa telah bermetamorfosis menjadi budaya perusahaan Japfa Comfeed. Adalah Robert Greenleaf sang kreator dari kepemimpinan melayani (servant leadership).

Sebuah pendekatan kepemimpinan yang sudah tidak baru lagi tetapi tetap relevan untuk konteks kekinian. Kata Greenleaf, servant-leader pertama-tama tidak melihat dirinya sebagai pemimpin (leader first) tetapi pelayan (servant first).

Ada tiga syarat untuk menjadikan dirinya pemimpin melayani, yaitu: (1) Kesadaran diri sebagai pelayan yang ingin melayani itulah yang mendorongnya memilih menjadi pemimpin. (2) Dalam kepemimpinan yang didorong oleh hati yang ingin melayani ini, kebutuhan konstituen menduduki prioritas tertinggi. (3) Jadi harus ada perubahan hati, dari keinginan menjadi “orang besar,” “orang terkemuka” atau “orang berkuasa” menjadi keinginan melayani.

Sebagai CEO kelompok Japfa Comfeed, Handojo Santosa memiliki berbagai kemewahan untuk menjadi “orang besar,” “orang terkemuka” atau “orang berkuasa.” Namun dia memilih jalan sunyi untuk melayani. Melayani seluruh keluarga besar Japfa Comfeed.

Melayani seluruh pelanggan Japfa Comfeed dan pihak-pihak yang berhubungan dengan Japfa Comfeed. Melayani negerinya dengan produk-produk berkualitas. Lebih dari itu ia melayani kemanusiaan melalui caranya memimpin konglomerasi bisnis Japfa Comfeed. Pak Handojo, Anda memang layak mendapat predikat best CEO dari ajang Bisnis Indonesia Award 2012.
(Trainer bisnis. Mitra pengelola LA Learning. Beralamat di lilik@highleap.net.)

http://www.bisnis.com/articles/kiat-manajemen-budaya-melayani

No comments:

Post a Comment